Elena'S Transmigration Story

Elena'S Transmigration Story

Satu

"Anjing! Beraninya dia bermain denganku!" Ujar orang yang memiliki tubuh tinggi dan berisi.

"Sabar bos. Kita bisa membalaskan dendam atas perlakuannya itu." Kata lelaki yang memiliki rambut pirang tersebut.

"Rapat!" Kata orang yang memiliki tubuh tinggi itu, kemudian berjalan meninggalkan lelaki berambut pirang.

...----------------...

"Ah, sangat menyenangkan!" Ucap seorang gadis yang memiliki rambut pendek.

"Gila! Ini sungguh-sungguh gila. Bagaimana bisa dia tertipu?" Ucap seorang gadis satunya, yang memiliki rambut di ikat satu.

"Gue yakin, dia pasti akan membalaskan dendamnya." Ucap gadis yang memiliki rambut pendek tadi.

"Ia. Dan gue yakin, pembalasannya, akan berakhir di Elena!" Jawab gadis yang mengingat satu rambutnya.

"Kau benar." Ucap gadis berambut pendek.

"Dan Elena. Gue punya firasat buruk." Kata seorang gadis tiba-tiba, yang sedari tadi diam. Memiliki rambut gelombang, yang di biarkan terurai.

"M." Balasan dari topik yang di bicarakan.

"Jangan anggap hal biasa. Lo pada tahu, gue punya firasat yang kuat!" Ucap gadis yang berambut gelombang tadi, kemudian berlalu pergi.

"Lo harus berhati Elena." Kata gadis berambut pendek, kemudian berlalu pergi.

"Lo tahu, firasat Keyli tepat sasaran Lena! Gue harap lo berhati-hati. Gue takut, jika itu benar." Ucap gadis yang mengikat satu rambutnya tadi.

"Ia." Jawabnya.

Setelah dapat jawaban, gadis yang mengikat satu rambutnya berlalu pergi.

"Gue tahu itu. Dan gue berserah." Monolog dirinya.

...----------------...

"Heh! Lo pada napa lihatin gue?" Tanya gadis yang mempunyai rambut berwarna biru gelap asli.

"Sudahlah Eli. Ayo ke kantin." Ajak gadis berambut pirang.

"Awas aja! Kalau masih lihat gue dengan muka jelek mereka!" Kata gadis yang berambut biru gelap itu.

"Ya udah sih. Gak usah ladenin." Kata gadis yang yang mengikat dasinya di kepala.

"Yok lah! Bisa habis jam istirahat karena debat. Lagian ini panas! Dari tadi gak pindah dari hadapan tiang bendera!" Kata gadis yang berambut pirang dengan histeris.

"Cerewet!" Ujar gadis yang memiliki rambut berwarna biru gelap, dan berlalu pergi, di ikuti gadis yang mengikat kepalanya dengan dasi sekolah.

"Gue di tinggal!" Umpat gadis berambut pirang, kemudian berlalu mengikuti mereka.

...----------------...

"Dari mana kamu?!" Suara tegas seorang pria paruh baya memasuki telinga gadis cantik, yang memiliki wajah tanpa ekspresi itu.

Tanpa menjawab, gadis itu berbalik menghadap pria paruh baya tersebut, sambil menaikan satu alisnya

"Dari mana saja kamu?!" Tanya pria paruh baya itu sekali lagi.

"Bukan urusan Anda." Jawab wanita berwajah tanpa ekspresi tersebut, kemudian berjalan menaiki tangga.

"AURORA ELENA KEYSON! SAYA BERTANYA PADAMU! Bentak pria paruh baya itu. Yah, dia, Elena.

"Jaga nada suara Anda." Jawab gadis itu dengan tenang.

"Saya akan menjaga, jika kamu menjawab." Jawab pria itu, yang mencoba mengontrol emosinya.

"Biasa Anda tidak pernah bertanya." Jawab gadis itu, "dan saya lelah, ingin beristirahat." lanjutnya, kemudian berlalu pergi.

...----------------...

PLAK

Suara tamparan itu menggema di suatu ruangan yang ramai, membuat suasana menjadi hening.

"MAKSUD LO APAAN?!" Bentak seseorang yang di tampar.

"Ia nih! Datang tiba-tiba, langsung main tangan. gak jelas amat sih!" Ucapan sinis keluar dari seorang gadis yang sedang duduk di kursi dengan tenang.

"Bilang sama teman lo ini! Untuk jaga sikap." Ujar seorang cowok yang memiliki bola mata berwarna coklat terang.

"Wis, santai. Emang lo tahu apa tentang sahabat gue?" Tanya gadis satu yang sudah berdiri dari duduknya sambil merangkul orang yang di tampar tadi.

"Lo lihat ini! Lihat apa yang lo bilang sahabat itu lakuin!

"Heh! Kok lo percaya amat sih kalau sahabat gue yang lakuin? Ada bukti emang?" Tanya gadis yang tadi duduk santai.

"Ini bukti nya!" Tunjuk orang yang menampar tadi.

Orang itu menunjuk seorang gadis yang sudah acak-acakan. Rambut yang berantakan, bibir yang robek, pipi yang berwarna merah, dan mata yang bengkak, mungkin karena banyak menangis.

"CK! Apa hanya ini? Ini belum tentu kelakuan gue!" Bentak orang yang di tampar tadi.

"Gak usah ngelak deh lo! Kalau emang itu faktanya, gak usah di buat cabang lagi!" Bentak cowok berwajah datar.

"Kalau gue bilang tidak yah tidak!" Bentak orang yang di tampar tadi.

"Hiks, aku punya salah apa sih sama kamu? Kalau emang aku punya salah, maaf." Ucap gadis yang beracak-acak tadi.

PLAK.

Suara tamparan kembali terdengar, dan pelakunya adalah, yang di tampar.

"Lo apa-apaan sih? Belum puas lo nyakitin dia?" Tanya pria yang memiliki bola mata berwarna biru terang.

"Itu kan yang lo mau? Di sakiti dan kemudian di kasihani? Drama Queen." Katanya dengan nada datar, kemudian berlalu pergi.

"BANGSAT! LO AKAN NYESAL. INGAT, KARMA BERLAKU!" Bentak wanita yang mengikat dasi nya di kepala, kemudian mengejar sahabatnya.

"INGAT! LO AKAN NYESAL!" Kata cewek yang memiliki rambut pirang.

...----------------...

"Elena! Lo yakin? Akan turun tangan?" Tanya gadis yang memiliki rambut gelombang.

"Ia, doakan gue aja, kalau lo gelisah." Jawab orang yang bernama Elena itu. "Gue pergi." Lanjutnya, dan langsung jalan cepat menuju motor sport berwarna hitam.

...----------------...

"Hiks, gue sedih. Gak ada yang bisa temani gue. Apa kalian gak tahu? Kalau aku ini sangat kesepian? Aku butuh kalian. Hiks." Isakan dan suara itu bersatu, seakan-akan isakan itu adalah sebuah melodi.

Gadis itu, melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba ada mobil truk yang melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya tanpa bisa menghindar. Mobil gadis itu dan truk saling bertabrakan, hingga mengundang banyak perhatian warga.

Warga yang melihat, segera berlari ke mobil yang terbalik, sebelum meledak. Kemudian sebagian warga menolong supir truk, yang menabrak pohon.

"Elina, sayang kalian." Batin gadis yang membawa mobil tadi, saat beberapa warga membantunya keluar dari dalam mobil.

...----------------...

"Queen, di dalam masih ada Alexa." Lapor orang yang berbadan kekar.

"Keluar. Saya akan masuk." Kata seorang yang di panggil Queen tadi.

"Tap-"

Sebelum menghabiskan kalimatnya, orang yang di katakan Queen telah berlalu.

"Alexa!" Teriak Queen, saat melihat orang yang di cari ketemu.

"Queen!" Teriak orang yang bernama Alexa.

Queen segera berlari ke arah Alexa, dan langsung membantunya untuk melepaskan ikatan.

"Ayo." Ajak Queen, saat ikatan sudah terlepas.

"Terimakasih." Kata Alexa, dan hanya dapat anggukan Queen.

Mereka berjalan keluar dari sebuah gedung yang tua, saat akan melangkah keluar, suara tembakan dan teriakan terdengar.

DOR.

"QUEEN"

"Jika masih ada waktu, Akan ku cari dirimu!" Batin Queen.

Terpopuler

Comments

Ra dhiraemon

Ra dhiraemon

Hai Kk Aku Mampir Nih

2022-05-07

0

Dou'U Ji

Dou'U Ji

dua tokoh...dua kondisi..dua bagian sahabat...dan 1 rasa...gitukan? nanti bakal transmigrasi

2021-09-29

1

Fir am

Fir am

ko puyeng sama gadis berambut pirang, biru, gelombang, diikat, pendek.. dikasih nama lebih enak kali yaaa

2021-09-28

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!