Empat

"Kalau gitu, kita pulang dulu. Mamah, papa, dan abang kamu saja yang akan menjaga mu." Kata grandpa.

"Sahabatnya juga gak grandpa?" Tanya Anggun polos.

Semua terkikik geli, melihat wajah polos Anggun. Biasanya gadis itu akan melihatkan wajah sebalnya, sekarang? Polos.

"Kok tertawa?" Tanya Anggun dengan muka sebalnya.

"Ia, kamu boleh temani Eli disini." Kata grandma.

"Oh, oke. Terimakasih." Kata Anggun sambil tersenyum manis.

"Baiklah, kita pulang dulu." Kata grandma dan berlalu dari sana.

"Hati-hati." Kompak anak muda.

Para orang tua telah keluar dari ruangan, kini, para abang hanya sibuk dengan dunianya sendiri.

"Kasihan banget lo El, sampai di jarakin walau hanya sedikit sama abang lo." Batin Eli, tanpa sadar, air mata berhasil meluncur di pipi mulusnya.

"Lo kenapa Eli? Kok nangis?" Tanya Ferni panik, membuat pasang mata di ruangan itu menatapnya.

"Tidak." Jawab Eli, dan langsung menghapus air matanya.

"Kok bisa nangis? Apa ini perasaan dari hati kecil lo?" Batin Eli.

"Lo pada bang! Eli baru sadar dari komanya selama satu bulan! Dan dia lupa ingatan." Kata Anggun, dengan lirihan di akhir kalimatnnya.

Para abang tersentuh dengan kalimat Anggun, tetapi apa? Ego mereka lebih besar, karena mengingat kesalahan Eli dulu.

"Diam. Gue mau istirahat." Kata Eli datar, kemudian merebahkan dirinya, lalu menutup mata.

...----------------...

"Selamat siang." Sapa grandpa Arga, saat melihat anak dan temannya, beserta besan keluarga Prayaga.

"Siang." Jawab mereka dengan kompak.

"Ah, ada besan ku di sini rupanya." Kata grandma Esti dan langsung memeluk wanita lanjut usia tadi.

"Oh, aku merindukanmu Esti." Kata wanita lanjut usia itu, sambil membalaskan pelukan grandma Esti.

"Aku juga. Sudah lama kita tidak bertemu." Kata grandma Esti sambil mengulurkan pelukan nya.

"Ayo duduk. Kita akan berbincang-bincang. Sudah sangat lama kita tidak berbincang.

Asik melihat kedua wanita lanjut usia itu. Dan sekarang berganti pada dua pria lanjut usia.

"Apa kabar?" Tanya grandpa Arga.

"Sangat baik. Bagaimana dengan mu?" Jawab dan tanya balik pria lanjut usia itu.

"Ia, saya juga baik." Jawab grandpa Arga. "Ayo duduk." Lanjut grandpa Arga.

uncle Rizky sudah bergabung dengan para pria lanjut usia. Twins sudah bergabung dengan para sahabatnya, beserta gadis tadi. Sedangkan bibi Siska sudah ke dapur, untuk membawa kan cemilan.

...----------------...

"Aku sangat tidak menyukainya. Ya Tuhan, semoga saja keponakanku bisa membasminya." Batin seseorang.

...----------------...

"Sayang, besok aku jemput kamu yah." Kata cowok berbaju hitam pada gadis berambut sebahu yang berada di sampingnya.

"Ia." Jawab gadis itu sambil tersenyum.

"His. Gue mau curhat." Kata cowok berbaju coklat.

"Apa?" Tanya cowok berbaju army.

"Gue di cuekin sama Anggun." Kata Cowok baju coklat itu, sambil menyandarkan kepalanya di atas meja. Posisinya yaitu, duduk di karpet berbulu, sambil melingkari meja. Di atas meja penuh dengan makanan serta minuman.

"Lah, emang lo siapanya?" Tanya cowok baju army, sambil melemparkan kulit kacang. Posisinya dia berhadapan dengan cowok baju coklat.

"Yah, tapi kan gak gitu juga." Bela nya sambil melotot kan mata pada cowok baju army.

"Dih. Emang lo siapa? Pacar bukan, tunangan bukan, suami pun bukan!" Serkas twins baju merah jengah.

"Emang lo awal nya siapa dia?" Tanya twins baju oren. Karena dia merasa, di antara Cakra dan Anggun, punya suatu hubungan, entah apa itu.

Hening.

Mereka menatap cowok baju oren dan coklat bergantian, dengan raut wajah yang bingung.

"M, itu, sebenarnya..." Gugup Cakra.

"Apasih Nyet!" Gereget cowok baju merah.

"Lama amat dah. Butuh oksigen?" Tanya Cowok baju army.

"Itu, sebe-"

"Apa?" Tanya cowok baju merah.

"Kala-"

"Lama amat dah lo!" Kata cowok baju army dengan muka yang pengen di geplak.

"Gu-"

"******! Lo ngomong kayak ngumur air bah dukun!" Serkas cowok baju merah.

"ANJING!" Teriak cowok baju coklat dengan muka marah nya.

Cowok baju merah dan army hanya terkikik geli. Sedangkan cowok baju merah dan hitam memutar bola matanya dengan malas. Dan pacarnya cowok baju hitam, hanya tertawa kecil.

"Mulutnya." Tegur bibi Siska, sambil membawa nampan.

"Hehe, ia bi. Ini, Panji dan Devin nyebelin." Adu cowok baju coklat, dan berjalan ke arah paman Ardan.

"Paman, gimana kabar Eli?" Tanya cowok baju coklat.

"Ah ia. Saya lupa bertanya. Eli kenapa bisa masuk RS?" Tanya pria lanjut usia tadi.

"Oh, Eli kecelakaan, dan membuatnya hilang ingatan." Kata grandma Esti sedih. Membuat wanita dan pria lanjut usia tadi ikut sedih.

Twins dan para teman nya terkejut. Separah itu kah kecelakaan nya? Pikir mereka.

"Apa lo akan lupa gue?" Batin 1.

"Apa lo akan kayak dulu lagi? Batin 2.

"Apa lo akan ganggu?" Batin 3.

"Perasaan lo akan gimana?" Batin 4.

"Apa masih ingat?" Batin 5.

"Sangat bagus." Batin 6.

"Maaf, tapi mau gimana lagi?" Batin 7.

"Tetap aku jaga, bagaimanapun kondisimu." Batin 8.

"Aku selalu ada bersama mu princess. Tidak akan aku biarkan semua menyakitimu." Batin 9.

"Princess ku sangatlah kuat." Batin 10.

"Mommy, mah. Jangan sedih. Eli kuat kok. Buktinya sore ini dia akan pulang." Kata bibi Siska menenangkan.

Perkataan bibi Siska membuat mereka terkejut, kecuali grandpa Arga, grandma Esti, uncle Uzi, paman Ardan, dan bibi Siska.

"Sungguh, sangatlah kuat." Kata pria lanjut usia itu.

"Kasihan cucuku." Kata grandma Esti lirih.

"Tapi kesalahannya gak biasa di maafkan." Kata grandpa tegas, membuat seseorang mengukir smirk nya.

"Awas aja lo! Dia akan balas semua tuduhan itu." Batin seseorang.

"Sudahlah. Ayo kita istirahat. Sore nanti Eli pulang, pasti kita akan berbincang dengannya dulu." Kata paman Ardan.

"Baiklah." Kata grandpa Arga. "Kalian bisa ke kamar." Lanjut grandpa Arga, sambil berdiri, dan berlalu.

Semua para orang tua, sudah masuk dalam kamar mereka masing-masing. Tinggal para anak muda saja yang di ruang keluarga.

"Kalian pulang, atau di sini." Tanya twins baju merah.

"Di sini aja. Penasaran gue sama si Eli. Dan pasti, nanti ada Anggun." Kata cowok baju coklat, dan berlalu ke kamar twins baju oren.

"Main masuk aja." Kesal twins baju oren.

"Gue juga." Jawab cowok baju army, dan langsung menyusul sahabat gila nya itu.

"Ayo." Ajak twins baju merah kepada abang dan sahabatnya yang satu itu.

"Hem." Jawab cowok baju hitam, dan langsung melangkah mengikuti twins.

"Aku ke kamar dulu yah?" Kata gadis rambut sebahu itu.

"Ia." Jawab cowok baju hitam.

Gadis itu masuk ke dalam kamar nya, yang berada di tengah. Samping-samping kamar gadis itu adalah para abang twins nya.

Terpopuler

Comments

Narti @@@@😁

Narti @@@@😁

apa susahnya sih tulis namanya biar tidak pusing bacanya,biar mudah dimengerti jg jln ceritanya😥😩

2021-12-10

4

Yuli Ana

Yuli Ana

g jlas critanya,, gkk reti bar bar pisan

2021-10-14

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!