Tiga

Setelah perkenalan itu, keadaan menjadi hening. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Apakah masih ada keluarga Prayaga lagi?" Tanya Eli tiba-tiba.

"Ia. Masih ada aunty Ghea, Monika, abang twins kamu, dan, oma opa." Jawab papa Abson.

"Dimana mereka?" Tanya Eli.

"Mereka sedang sibuk, jadi tidak sempat untuk menjenguk mu." Jawab mamah Fana.

Eli hanya mengangguk, kemudian mengambil hp nya di atas nakas. Ini bukan hp gue. Pikir Eli. Ah, gue lupa.

Eli terus berkutat dengan hp nya, gak menyadari, semua pandangan mata menghadap dirinya.

"Sayang, makan dulu buburnya." Ucap mamah Fana sambil memberikan bubur kepada Eli.

Eli meletakan kembali hp nya, kemudian duduk, di bantu oleh Anggun.

"Mamah suap." Kata mamah Fana, saat Eli akan mengambil mangkok bubur.

Dan berakhir dengan, acara seorang ibu yang menyuap kan makanan pada anaknya.

"Mah, Eli mau pulang." Kata Eli saat buburnya sudah habis.

"No sayang. Kamu baru saja sadar dari koma." Tolak mamah Fana.

"Oh, ayolah. Eli mau pulang." Kata Eli tidak mau di bantah.

"Izin yang lainnya." Suruh mamah Fana.

Tanpa menjawab, Eli langsung bertanya pada keluarga dan sahabat yang berada di ruangannya.

"Eli mau pulang." Kata Eli dengan sedikit meninggikan oktaf suara nya, tetapi masih dengan wajah tanpa ekspresi.

Tidak ada respon, mungkin mereka masih berpikir apa yang di katakan Eli.

"Tidak. Kamu harus di sini dulu." Kata papah Abson.

"Ia, kau harus di rawat dulu, sampai benar-benar pulih." Kata abang Uzi.

"Ia, kami para abang mu juga tidak setuju kamu pulang sekarang." Ujar abang Bagas.

"Eli pulang sekarang, atau pergi?" Pilihan Eli.

Diam semua, nampak mempertimbangkan perkataan Eli.

"Eli boleh pulang." Kata grandpa Arga, "tetapi sore nanti." lanjut nya.

"Yang penting pulang hari ini." Putus Eli, kemudian lanjut memainkan hp.

...----------------...

"Gue dengar, adik lo masuk rumah sakit?" Tanya cowok yang memakai baju coklat polos.

"Bukan adik gue."

"Oh, oke. Tapi benar dia masuk RS?" Tanyanya ulang.

"Tahu dari mana lo?" Tanya cowok yang memakai baju berwarna army.

"Statusnya Anggun." Jawab cowok berbaju coklat.

"Oh." Jawab cowok berbaju army. "Tapi benar gak tuh twins? Lanjut bertanya nya.

"Ia." Singkat twins.

"Lo gak jenguk?" Tanya cowok berbaju coklat.

"Gak penting. Jika lo yang mau jenguk, silahkan." Suruh cowok twins yang pakai baju merah.

"Gue sih gak mau jenguk. Tapi gue punya firasat, ada yang salah dengan sikap kita." Kata cowok berbaju coklat.

"Sudahlah, mending kita main PS." Kata cowok yang memakai baju army tadi.

"Masa ia, firasat Cakra benar?" Batin cowok berbaju oren.

Saat asik bermain PS, datang seorang gadis berambut sebahu, sambil membawa nampan.

"Kak, ini ada cemilan." Kata gadis berambut sebahu itu.

"Wah, makasih yah." Kata cowok yang memakai baju army.

"Ia." Jawabnya, kemudian duduk di samping cowok berbaju hitam.

"Udah makan sayang?" Tanya cowok itu lembut.

"Ia, aku udah makan kok."

"Kamu mau aku ambilkan air putih? Soalnya aku tahu kamu belum sarapan, jadinya gak boleh minum yang bersoda dulu yah." Kata gadis itu, kemudian berlalu ke dapur.

"Mabar yuk." Ajak twins baju merah.

"Kuy lah." Jawab cowok baju coklat dan army bersamaan.

"Yang kalah harus traktir. Gimana?" Tanya cowok baju army.

"Okelah. Lo berdua gak ikut? Tanya twins baju merah.

"Tidak." Jawab cowok baju hitam dan oren.

"Okelah. Ayo!" Semangat mereka dengan serempak.

"Ini." Kata gadis tadi sambil menyerahkan gelas berisi air putih.

"Makasih sayang." Jawab cowok baju hitam.

"Jangan pacaran terus." Kata cowok baju army.

"Sirik." Kata cowok baju hitam.

"Ia lah. Mumpung pengganggunya gak ada." Jawab baju coklat, dengan mata yang masih fokus pada game di hpnya.

"Itu tahu." Jawab cowok baju hitam cuek.

Hening.

"Selamat siang." Sapa seorang pria lanjut usia.

"Eh, siang Opa, Oma." Kata twins kompak, dan langsung mencium punggung tangan kedua orang yang lanjut usia itu.

"Kenapa yang lain tidak terlihat?" Tanya oma itu.

"Mereka ada di RS, mungkin sebentar lagi akan pulang oma." Jawab twins baju oren.

"Siapa yang sakit?" Tanya opa itu panik.

"Eli." Jawab kedua twins kompak.

"Apa?" Kaget oma dan opa.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!