"Heh anak baru bikinin aku kopi dong, cepet dan jagan pahit pahit trus jagan terlalu manis oke" ucapa karyawan wanita yang sedang menghampiri Fiya
"iya buk, sebentar karna saya di suruh merapikan kertas keetas ini dulu dan sebentar lagi siap"
"Apa!!! heh kamu bilang aku ibu, tunggu sebentar memang menurut kamu aku tua gitu" dengan nada marah
"eh maaf kak, kalau begitu, saya pikir karna anda atasan saya, saya harus paggil buk, sekali lagi maaf" ucap fiya menunduk
"udah sana bikinin kopi, kalau kamu gak cepet, akan aku berantakin lagi ni buku" mengancam
"iya kak saya, buatkan" lari terbirit birit
setelah selesai buatin kopi Fiya langsung menaruh kopi di meja seseorang yang tadi memesanya,
"cuhhh kok kopi ini terasa hambar,, apa kamu gak tau bikin kopi hah" memuntahkan kopi ke baju Fiya
"maaf kak, tadi kan kakak minta kopi, jagan terlalu manis dan jangan terlalu pahit ya saya buatkan seperti itu" sambil membersihkan kopi tadi
"lo bodoh, atau gmana sih, saya yakin setelah ini kamu akan saya pecat karna kelalaian kamu, ngerti gak" dengan nada emosi
"maaf kak, saya tak bisa harus di pecat, dari pekerjaan ini, terus saya mau kerja apa" menagis
"emang gue pikirin hidup hidup loe" ucapnya ketus
Tampa mereka sadari mulai tadi ada yang memperhatikan mereka dari jauh, karna tak tahan gadis yang dia sukai di bentak bentak, Kefin lalu menghampiri keributan itu.
"pok, pok" menepuk tangan "bagus ya karyawan di sini semena dengan bawahanya, gimana kalau saya laporin atas tindakan ini" ucap Kefin megedutkan bibirnya
Orang orang yang ada di sana langsung kaget melihat, Saudara sepupu dari bos merka menghampiri kerumunan itu.
"maaf pak tadi ini,Ob baru ini, membuat keributan di sini"menunjuk ke arah fiya yang menagis
"apa,!! apa aku gak salah dengar dari apa yang kamu ucapkan tadi hah." sedikit marah
"tapi, pak saya" langsung berhenti bicara saat Kefin menarik Fiya keluar dari sana
"mampus gue sekarang,!! semoga aja ntu OB baru gak bicara sembarangan bicara ini gue!! ucap karyawan tadi frustasi
Fiya kaget ada seseorang yang menarik lengannya untuk keluar ruangan itu. saat dia melihat kalau yang menarik gitu orang yang tadi ketemu di luar, dia langsung mengikuti arah kemana pria itu membawanya.
" kamu nggak papa kan Mana tanganmu yang sakit," ucap Kevin cemas
" tidak saya tidak apa-apa kok cuma sedikit melepuh itu sudah biasa bagi aku kamu tidak usah kuatir"
" Apanya yang tidak apa-apa tangan kamu saja sampai begini., Awas aja kalau terjadi apa-apa sama kamu, biar aku suruh pencat saja karyawan tadi" ucap Kevin marah
" jangan Kevin jangan lakuin itu, karyawan tadi Nggak salah kok, cuma aku aja yang salah, karena buat kopi dia hambar, Mangkanya dia marah sama aku, Sungguh Aku sama sekali tidak apa-apa kok" ucap Fiya meyakinkan
" kamu ini ya memang gadis yang baik hati, udah tahu kamu dicelakai begini masih bilang kalau itu salah kamu," ucapnya heran" Ya sudah kalau begitu Mana tanganmu aku obatin biar nggak makin parah"
" Makasih ya kamu sudah nolongin aku aku, padahal kamu baru kenal sama aku, dan kamu begitu baik membela Aku di depan tadi" ucap Fiya Haru
" udah udah jangan dipikirin," sambil mengambil peralatan an obat di di lemari" tahan ya ini sedikit sakit dan perih" ucap kevin meyakinkan
" iya nggak papa kok," ucapFiya meringis kesakitan
" gimana udah enakan setelah aku obatin, lain kali kalau kau mau digituin lagi lapor aja langsung ke bos kamu gak usah takut, mereka cuma bawahan kok nggak bakal mecat kamu" sambil menutup luka di tanganFiya dengan perbaan
" sekali lagi terima kasih ya kevin, kamu begitu baik dengan ku yang rendah hal ini" ucap iya haru
" oke setelah ini ikut aku yuk kita makan di luar,"
" tapi pekerjaanku masih belum selesai di sini bagaimana aku meninggalkan pekerjaanku, nanti aku benar-benar dipecat gara-gara aku bolos" ucap Fiya menolak
" udah, tidak usah pikirin itu biar aku saja yang melapor ke bosmu, lagian tangan kamu masih sakit kan mana mungkin bisa bekerja, pasti bos kamu memahami ini kok, dan kalau kamu sampai dipecat aku yang akan bertanggung jawab oke" ucap kevin tersenyum
" tapi kevin" ucapnya terjeda
" gak usah tapi tapian ayo," ucap Kevin menarik tangan Fiya
" kamu masih enggak percaya, Biar ini aku telepon bosmu sekarang juga, Kalau kamu masih enggak percaya" sambil mengambil handphone yang ada ada di dalam saku celananya lalu Kevin menghubungi saudara sepupunya itu untuk meminta izin membawa karyawannya keluar
" halo fin ada apa, ganggu pekerjaanku saja apakah kamu sudah ketemu dengan bidadari mu," ucap aris
" hehe iya bro, di sini tadi hampir ada kegaduhan, kalau gue nggak cepat mungkin bidadari gue, sudah dihantam para karyawan lo," ucap kevin mengejutkan bibirnya
" apa memangnya ada apa dengan karyawan karyawan gue mereka berani nyakitin bidadari lo"
" Ya sudah ya Kalau begitu aku minta izin mau bawa Bidadari gue makan siang sebentar oke" sambil menutup telepon
Sementara itu Fiya megigat igat suara tadi yang ada di seberang telfon "apakah itu, pria dulu,, ah gak mungkin. mungkin aku salah dengar" dalam pikiranya
" gimana kamu sudah percaya kan" ucap Kevin menyadarkan Lamunan Fiya
Fiya menggaguk, Ingin rasanya dia bertanya dengan siapa tadi dia menelepon, tapi dia urungkan karena dia takut salah mengira
" Ya sudah ayo kita naik mobil itu" sambil menunjuk ke arah mobil yang terparkir
setelah itu Fiya langsung mengikuti Kevin dari belakang yang sedang membukakan pintu mobil untuknya, dia bahagia karena masih ada orang yang menghargai nya sebagai seorang wanita....
🌻🌻🌼🌼🌴🌴🌴🌻🌻🌻
KOMENYA DI TUGGU YA LIKE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments