Tegang

Seminggu telah berlalu semenjak saat itu kevin sering, mengunjugi kantor Aris, untuk sejenak melihat gadis pujaan hatinya itu.

Dan di hari itu pengangkatan Aris sebagai CEO, semua orang berkumpul termasuk petinggi-petinggi perusahaan ayahnya itu dan tak luput pula Nita gadis yang memimpin mimpikan Aris juga datang untuk menjadi saksi pengangkatan Aris.

" Wah hari ini ramai sekali ya di perusahaan ini, pantas saja tadi malam harus lembur untuk membersihkan semua ruangan di kantor ini, ternyata sekarang ada perayaan besar ya" ucap Fiya

" Iya kamu benar Fi sekarng ini, ada pelantikan seorang ceo.. itu lo anaknya boss Bram yang tampan," ucap gendis

)Dan tampa sengaja Fiya melihat Nita yang sedang asik berbincang, bincang dengan seorang wanita sambil berjalan kearah ruangan rapat. "ah bukankah wanita ini, yang dulu pernah memarahiku,"

"heh kenapa begong, kamu mau tau wanita itu, sampai kamu tidak berkedip melihatnya" ucap gendis mengagetkan Fiya

"hemzt kalo boleh tau, siapa gadis itu, aku penasaran karna aku dulu pernah melihatnya, dengan seorang yang aku kenal" ucap Fiya berbohong

"Dia itu, Nita. beh dia galak baget sombong terus dia itu gak tahu malu ngejar anak bos di sini, padahal beh selalu di tolak mentah mentah.. hahah"

"kalau boleh tau juga ya, selama aku bekerja disini belum pernah tau nama anak bos disini dan seperti apa wajahnya" ucap Fiya penasaran

"lah jadi kamu belum tau, laki laki paling tammpan di perusahaan ini, wah gawat nie munglin gara gara kamu sibuk sampai tidak tau, hehhh" ucap gendis ngejek

"iya, ayo katakan siapa namNya aku jadi penasaran"

menggoyangkan tagan gendis

"iya iya, tapi jagan sampai kamu tertarik ya, karna aku denger denger, dia orangnya digin, apalagi asistenya wah serem baget,, emzzz itu di namanya Aris dan asistenya Roni" ucapnya semangat

"apaaaaa" ucap Fiya kaget " gak mungkin kalau bos disini, orang yang pernah menolong aku, pasti cuma namanya aja yang sama, tapi kok sama dengan nama asistenya juga ya, aku jadi semakin penasaran dengan wajah nya apa mungkin dia orang itu"

"hehhh. kamu ni kebiasaaan kaget langsung diem, apa si yang kamu pikirkan hah, atau jangan jangan"

"jangan2, apa!! gak usah berfikir aneh deh aku kan cuma mengigat seseorang hehe"

Karna mendengar seorang karyawan yang sedang membicarakan Aris Nita lalu menghampiri karyawan yang sedang asik berbincang itu.

"hehh siapa yang kalian bicarakan" megertak karyawan itu

lalu Fiya menoleh ke belakang, bersamaan dengan gendis yang sedari tadi igin beranjak dari tempat itu.. wajah fiya langsung pias karna benar wanita itu dulu yang memakinya.

"hahh bukannya kamu, gadis gembel itu ya, kenapa bisa kamu disini" memperhatikan Fiya dari ujung kaki sampai ujung kepala " bagus, bagus, teryata kamu hanya OB ya hahah" tawa Nita meledak

"anu kak..itu saya minta maaf atas kelancangan, soal beebicara tuan aris sembarangan " ucap gendia menundukan kepala

"heh gue gak ngomong sama lo, tapi ini sama gadis gembel, yang pernah coba deketin aris," menunjuk Fiya

"Fiya!! apakah kamu bener dekat dengan tuan aris" ucap gendis penasaran

"maaf, bukan maksud saya untuk mendekati tuan aris, pada waktu itu beliau hanya menolong saya yang lagi kesusahan" ucap Fiya menjelaskan

"jangan bohong deh lo, pasti karna lo tahu dia kaya kan lo sengaja buat, dekitin dia dengan tampang gembel, lo ini" sambil mendorong tubuh fiya

"maaf buk anda jangan sembarangan, menuduh teman saya begini, karna tidak mungkin di berfikiran seperti itu, saya tahu betul, dia orang yang baik bukan seperti yang anda maksud" ucap gendis seraya memegam erat tangan Fiya yang gemetar

"haha belain saja temen gebel lo ini, lagian sebentar lagi aris jadi suami gue, haha, dan gue igetin sekali lagi ya.. jangan coba coba untuk mengganggu aris lagi titik"

Tampa basa basi gendis, langsung menarik tangan Fita ke sebuah ruangan, meniggalkan Nita yang belum selesai bicara yang membuat Nita berteriak sekencang tenaganya

"woyyyyyy gadiss gembel, gue belum selesai ngomong sudah pergi aja, awas kalian ya, akan di pecat secepatnya dari perusahaan ini" saat itu beberapa orang yang sedang berlalu di sana melihat kelakuan Nita yang seperti sedang emosi, karna melihat semua orang tertuju denganya di langsung pura pura anggun berjalan ke dalam ruangan rapat.

Sementara itu Fiya terus gemetar mendengar ucapan Nita yang tadi akan memecat dia termasuk temannya itu. sambil menggenggam erat tangan Fiya gendis mulai bertanya akan rasa penasaran itu

"Fi kamu kenal dengan tuan aris" ucapnya pelan

"aku, tidak kenal, hanya pernah waktu satu bulan yang lalu, dia menolongku di saat aku tersesat di kota ini saja." ucap Fiya menatap gendis

"aku percaya kok sama kamu, kamu gak mungkikan berpikiran seperti apa yang di ucapkan nona Nita tadi" ucap gendis meyakinkan

"ya benar, terima kasih ya sudah membelaku tadi, tapi ada satu yang aku takutkan, kamu akan di pecat dari kerjaanmu ini gara gara aku" ucapnya dengan mata berkaca kaca

"kamu gak usah kwatir tentang pekejaan ini, kita tidak akan di pecat kalau kita menjelaskan dengan apa yang terjadi oke" menyemangati

"kamu yakin" sambil menyeka air matanya

"ya aku yakin, kan kamu gak salah!, ya sudah kalau begitu aku urus pekerjaan ku dulu dan kamu urus pekerjaanmu dulu. oke" terseyum ke arah fiya

"ya sudah kalau begitu, kamu semangat ya kerjanya " sambil menatap kepergian gendis

"jadi seorang yang selama ini aku cari ada di sekitarku sendiri uh, bodoh aku,, Fiya kamu harus melupakan orang itu karna dia tak pantas untukmu, dan kamu segera mengganti uang itu oke," geruntunya dalam hati

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

like ya kawan komenya juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!