Penumpang di mobil itu kaget dan langsung mengrem mendadak dan menbuat penumpang di dalam harus tersungkur ke depan.
"ada apa mengapa kamu ngrem mendadak hah" ucap anak majikan mereka yang marah melepaskan tatapan tajam ke arah sopir
"maaf tuan di depan ada seorang yang menyebrang sembarangan" ucapnya tegas dan merasa takut
Kemudian sopir itu turun dari dalam mobil melihat gadis mematung di depan mobil tuanya itu,
"hai mengapa kamu jalan, tidak melihat kalau ada mobil yang mau lewat hah mau cari mati kamu!" ucapnya marah kepada gadis itu sambil menunjuknya
"maaf tuan tadi saya tidak melihat kalau ada mobil mau lewat" ucap fiya takut dan gemetar
Di dalam mobil aris melihat sopirnya sedang memerahi se orang gadis, seketika dia mengigat gadis tadi di bandara,
kemudian dengan rasa penasaran Aris turun dari mobil mewahnya menghampiri sopir yang sedang marah di depan mobiln itu
Dengan kaget Aris berdecak pinggang dalam pikirannya* bukankah itu gadis tadi, mengapa dia malam malam di kegelapan ini sedirian*
Sang sopir kaget karna tuan mudanya turun" maaf tuan muda gadis ini tadi menyebang sembarangan" ucapnya sebari membungkuk ke tuannya
Fia melihat se orang yang begitu tampan menghampirinya dan berguman* bukankah itu pria tadi* dengan seksama melihat orang yang seperti menyelikinya
"maaf tuan bukankah anda orang yang tadi pagi ada di bandara" dengan nada gemetar
"kalau iya kenapa? haha" jawabnya singkat dan tegas
"kenapa tadi kamu lari hah saat aku coba menolongmu, dan sedang apa kamu di dalam kegelapan ini" ucap aris sambil mecincingkan matanya yang tajam"
"maaf tuan biar saya membereskan semua ini tuan muda tiggal di dalam saja"ucap sang sopir mempersilahkan tuanya masuk
"maaf tuan tadi saya pikir anda orang yang mengejek saya waktu bertanya"ucap fiya sambil menudukan kepalanya meerasa bersalah
Aris memandangi fia begitu dalam hatinya berfikir"*cantik juga gadis ini polos dan natural* entah mengapa hatinya begitu bergetar saat memadangnya wajahnya begitu dekat, dia merasa ada sebuah cinta yang datang tiba tiba, aris seyum seyum sendiri memikirkan itu.
tampa dia rasa dua orang memperhatikan tingkahnya
"maaf tuan ada apa ada seyum seyum sendiri " ucap fiya karna memandagi wajah dia dan berfikir* apakah di wajahkuada kotoran sehingga orang ini melihatku sambil tertawa* gumanya,
"hemzt" aris kaget dengan ucapan gadis itu
"oh ya kamu tidak apa kan" melihatnya dari bawah
"tidak apa apa tuan maaf saya tadi menyebrang sembarang" ucapn fiya merasa bersalah
"oh ya mengapa tadi kamu tidak menjawab pertanyaanku" ucap aris dongkol
"pertanyaan yang mana tuan saya lupa" dengan nada polos dan bingung
"kenapa! kamu jalan di dalam kegelapan begini sendirian hah" seperti salting mengucapkan
"saya tersesat tuan, tak tau arah sampai tiba di sini" ucap fiya berbohong
"ayo ikut aku", sambil menarik tangan fiya yang begitu dingin
Fiya dengan gelagap ketakutan menolak ajakan aris sambil melepaskan tangan yang sedari tadi menariknya
"tttiiidak tuan saya tidak mau merepotkan anda" dengan nada takut
Aris melihat tingkah gadis di depanya yang sedang takut
"hemzt.. aku bukan orang jahat mengapa sebegitu takut padaku, kamu gak takut malam malam begini, apalagi di tempat sepi seperti ini" ucapn Aris
"lihat sekelilingmu mungkin di pepohonan sana ada orang yang siap menerkam gadis sepertimu" sambil ketawa kecil menakuti gadis di depannya
Fiya menoleh kanan kiri dengan gelisah, melihat pepohonan sebelah kanan yang gelap dengan sedikit malu, lalu fiya mengiyakan ajakan aris tadi
"tapi saya tidak merepotkan mu kan tuan" ucapnya malu,
"tidak, ayo masuk, aku buru buru"
Lalu fiya tampa basa basi masuk ke mobil itu, sedari tadi sopir merasa aneh dengan tingkah tuanya dan berfikir "ada apa dengan tuan muda, biasanya beliau tidak suka mengajak orang asing"
"hey mengapa kamu melamun pak" ucap aris kepada sopirny.
"maaf tuan muda bukan kah se harusya" ucapanya terpotong melihat tatapan tuan mudanya yang sangat tajam, dengan segera sopir itu masuk ke dalam mobil tuanya
Di dalam mobil Fiya merasa aneh dengan orang yang mengajaknya tadi, tampa berkata sepatah apapun sambil melihat pemandangan di luar kota di malam hari, dan sebersit igatan nya teringat dengan ibu yang berada di kampung "ibu kakak sudah tak peduli dengan kita dia sudah bahagia di sini, tunggu kepulanganku" dengan mata berkaca kaca
Di sisi lain aris memperhatikan gadis di di sebelahnya yang sedari tadi diam, menatap penuh kagum, sambil membuka pembicaraan
"oh iya kamu mau saya antar ke mana" ucap aris dengan nada penasaran
tak ada jawaban dari gadis, di sebelahnya. dengan kesal karna di cuekin aris menepuk bahu gadis itu, dengan tatapan kesal aris menyiggunya
"hey kamu dengar gak sih apa yang aku omongin" sambil agak membentak
Dengan wajah kaget fiya menoleh melihat laki laki itu seperti sedang marah
"mmmaaf tuan saya" ucapanya terhenti mendengar desahan kasar
segera aris menatap gadis di sebelahnya "mengapa kamu selalu mengabaikan pembicaran saya hah" ucapnya membentak
Dengan rasa takut fiya menjawab " maaf tuan kali ini saya minta maaf atas kelancangan saya tadi" sambil membukukan badanya
"aneh gadis ini sedikit sedikit minta maaf aku jadi semakin penasaran" gumannya
Dengan nada pura pura malas " kamu mu saya antar kemana"
jujur saja Fiya kaget dengan pertanyaan laki laki itu karna dia belum memikrkan tempat mana malam ini dia istrihat. dengan nada gugup" tuan saya tidak punya tujuan, karna saya tidak tau saya harus bagai mana"
"loh terus tadi kamu di bandara sedang apa, kalau tidak menuggu seorang" ucapnya prihatin
Tak langsung menjawab fiya malah meneteskan air mata yang begitu desas.
"loh kenapa kamu menagis apa ada yang salah dengan ucapanku" kaget
melihat aris bingung fiya menjawab" tuan saya sendri di sini dan tidak memiliki ongkos untuk pulang"
Aris penasan dengan apa yang di katakan gadis tersebut
" ya sudah kamu ikut dengan ku saja pulang ke apartemenku"
"tidak usah tuan, anda tidak perlu repot repot memberi tumpang saya" sambil meng hapus sisa air mata di kelopak matanya
"aku gak repot, sufah ikuti saja" jawabnya santai
Di sisi kemudi sang sopir terus saja melihat spion ke belakang sambil mendengar kan perbicangan tuannya, dan merasa aneh dengan tuanya yang selama ini dia temani kemana saja
Begitu sampai di parkiran apartemen fiya bingung karna di melihat bangunan yang begitu tinnggi di kagum dengan apa yang di lihat, maklum saja fiya gadis desa nan polos yang tidak tau seluk beluk kota
"wah jadi ini kota, bagunanya tinggi2 wwoow" sambil melompat dari mobil sambil kegirangan
Aris melihat tingkah koyol gadis itu sambil terseyum kecil di wajah tampannya. "seperti yang aku pikirkan gadis ini dari desa yang begitu polos, wah sungguh menarik untuk di jajah" pikirnya
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌼🌼
**jangan lupa like ya teman
plus komenya di tunggu buat inspirasi
penulis oke**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Titi Kartika
eng ing eng....
2021-08-03
0