Kesibukan

🌹SELAMAT MEMBACA ANAK KESAYANGAN EMAK. 🌹

🌹JANGAN LUPA FOLLOW IG : @REDLILY123.🌹

🌹EMAK SAYANG KALIAN SEMUA. 🌹

"Gue mau ke apartemen lu," Ucap Chika dengan manik yang memohon. "Pengen liat. Mau adu kemewahan."

Naura menggelengkan kepala. Tidak akan mengizinkan sosok itu masuk. "Khusus pribadi. Gak bakalan gue izinin." Ucapnya begitu. Ketika pesanan mereka datang yaitu pasta, keduanya sama sama diam. "Mirip mie gober yang ada di belakang kostan lama kita gak sih?"

Chika mengangguk senang. Melupakan kalau dirinya ingin masuk ke apartemen sang sahabat. Ketika keduanya mencicipi menu yang sama itu, langsung terdiam kaku. Tidak seenak yang biasa mereka makan di belakang kostan. "Bau jahe gak sih?" Tanya Naura. 

"Banget. Gue gak suka ah. Gak mau. Lu yang abisin."

"Gak mau." Naura mendorong makanan itu. "Ke belakang kostan yuk. Gue tiba tiba pengen makan itu loh."

Mengangguk dengan antusias. Chika langsung menghubungi sopir pribadinya untuk antar jemput. Saat datang, baru mereka bergegas untuk pergi ke tempat yang sudah lama ditinggal. 

"Kayak yang hamil aja ya kita. Tiba tiba pengen ini."

Naura mengangguk antusias. "Gue sih gak masalah hamil anaknya si Om. Nanti gue langsung dinikah sama itu cowok."

"Mimpi lu jadi emaknya si Savana."

"Iyalah. Nanti gue tindes itu anak." Membayangkan bagaimana orang yang selalu menindasanya akan menjadi anaknya. Tertawa jahat. 

"Nau, lu tau gak? Dulu gue pas abis wikwik sama si Om gak bisa loh jalan kemana mana. Kalau lu kan bisa, kayaknya lu mah Om nya udah kurang tenaga ya?"

"Heh bukan Om gue yang kurang tenga. Lu nya aja yang gak bisa ngimbangin. Gue mah kayak kucing garong." Tersenyum sendiri, membayangkan sentuhan yang sebelumnya tidak disukai namun kini malah menjadi candu dikarenakan sosok itu adalah pangeran impiannya. 

"Gue kangen sama Om Mike."

"Gue juga kangen sama Daddy Nathan."

"Ekhem!" Sang sopir, si pria paruh baya itu berdehem. 

"Hehehehe. Pak maaf ya. Ini pembahasan cewek cewek tolong jangan dianggap." Berbisik seperti itu oleh Chika. "Nah di depan sana berhenti ya, Pak. Kostan saya masuk gang soalnya. Jadi gak bisa masuk mobil."

"Iya, Nona."

Begitu keduanya turun, supir itu menggelengkan kepalanya. "Dasar pelakor cilik. Hih amit amit," Ucapnya menggelengkan kepalanya heran. 

Chika dan Naura membeli dulu makanan yang mereka inginkan. Penjual di sana bahkan terkejut dengan penampilan Chika dan Naura. "Ini neng Naura sama Chika yang ngekost di Kostan Putri Madani kamar 007 yang kasurnya lusuh sama atapnya sering bocor ya?"

Chika dan Naura tersenyum kemudian mengangguk. "Iya. Keliatan beda ya, Bi?"

"Iya, kayaknya duitnya ada banyak. Mau borong gak?"

Naura malah tersenyum, dia mulai suka pamer seperti ini. Merasakan memiliki kekuatan akan uang. "Nanti kalau ini enak, aku beli lagi ke sini."

Bahkan dua teman itu memakan makanannya di kostan mereka yang sampai saat ini masih dibayar. Entahlah, berat melepaskan kostan yang sudah menjadi saksi bisu perjuangan mereka dari mulai bamba. 

"Ngapain lu?" Tanya Naura heran

"Mau pap dulu sama Daddy gue lah."

"Ih gue juga mau." Naura langsung mengikuti apa yang dilakukan oleh Chika. Keduanya sibuk dengan ponsel masing masing, namun keduanya sama sama mengatakan, "Daddy gue gak bales."

"Dahlah kita makan ini aja. Jangan ngomongin yang lain."

***

Nathan kaget dengan kedua orangtuanya yang sudah ada di rumah. Padahal dirinya sudah berusaha pulang lebih awal. "Ibu," Panggilnya pada wanita yang memakai sanggul di kepala dan kebaya khas warna merah maroon. 

"Kenapa baru pulang?"

"Ini udah pulang lebih awal loh. Khusus buat ibu yang dateng ke sini." Datang dan mencium pipi ibunya. "Mana Ayah?"

"Di kamar lagi istirahat. Dia udah gak bisa jalan banyak kalau kayak gitu." Ibu Sri berdecak sendiri. "Oiya. Ayah kamu juga mau ngundang Michael ke sini. Katanya mau ngomong ngomong perihal yayasan."

"Ngomong aja. Savana belum pulang?"

"Belum, katanya lagi di jalan otw ke sini."

"Nathan mau ganti baju dulu."

Saat hendak melangkah pergi, tangannya ditahan oleh sosok itu. Ketika tatapan mereka beradu, ibunya berkata, "duduk dulu. Ada yang mau ibu omongin sama kamu."

"Tentang Merry? Udah gak bisa, Bu. Biarin aja dia hidup bebas."

"Bukan. Ibu mau tanya kapan kamu mau kasih tau Savana kalau kamu bukan ayah kandungnya?"

Nathan terkejut mendengarnya. "Ya enggak lah, Bu. Orang Savana itu punya trauma. Nathan gak mau dia kembali kayak dulu lagi."

"Emangnya kamu gak mau nikah lagi? Punya anak lagi yang darah daging kamu gitu? Mumpung kamu masih ganteng."

Nathan menggelengkan kepalanya. Dia menyayangi Savana seperti anaknya sendiri, bahkan Nathan tidak akan membiarkan siapapun menyakiti nya termasuk dirinya sendiri. "Enggak, Bu. Gak boleh. Kasian Savana. Dia udah lebih dari anak sendiri, dia belahan hati Nathan." Ditambah lagi dulu Nathan sangat dekat dengan kakak kandungnya sehingga sekarang dia membalas budi dengan menyayangi savana. 

"Tapi ibu mau cucu lagi. Yang orok biar ditimang timang. Mana nantinya Ibu bakalan diem di rumah di Bandung. Ibu mau bayi, Nathan."

Nathan tersenyum dengan manis kemudian menggelengkan kepala sembari berucap, "Enggak ya, Ibu. Udah, Nathan mau ganti baju dulu."

Sosok itu pergi dari sana sebelum savana pulang dan mendengarkan percakapan mereka. Ibu Sri menghela napasnya dalam tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Nathan. Dia menyayangi Savana, tapi menginginkan cucu lagi untuk di pamerkan di masa pensiunnya. 

Sampai akhirnya terdengar suara notifikasi pesan. Ibu Sri memeriksa ponselnya, tapi tidak ada apapun. Itu bukan darinya. 

Sampai dia sadar kalau itu adalah ponsel yang tergeletak di atas meja. Milik Nathan yang kebetulan layarnya menyala dan tidak terkunci otomatis. 

Ibu Sri selaku ibunya merasa pantas jika membuka pesan dari seseorang yang kontaknya diberi emoticon wine. Dimana isinya adalah kumpulan foto foto dengan pose yang aneh. 

"Nathan nemu gembel dimana ini? Apa dia penjual botol bekas ya? Posenya kenapa kayang gitu?" Gumamnya heran

Di sisi lain, Naura yang sedang melakukan peregangan itu dipotret oleh Chika dan dikirimkan pada kontak bernamakan sumber uang dari ponsel Naura sendiri. "Hihihi"

"Lu ngapain ******?" Tanya Naura yang asyik berolahraga dengan alat seadanya. 

***

To be continue

Komentar? 

Terpopuler

Comments

Ayyu Nur Sri Rahayu

Ayyu Nur Sri Rahayu

ngakak...

2023-01-02

0

Dahlia

Dahlia

yaelah gk anak gk ibu gak cucunya sma semua bikabg Naura gembel

2022-12-09

0

lyani

lyani

owalahh

2022-11-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!