🌹SELAMAT MEMBACA ANAK KESAYANGAN EMAK. 🌹
🌹JANGAN LUPA FOLLOW IG : @REDLILY123.🌹
🌹ENAK SAYANG KALIAN SEMUA. 🌹
Naura memekik saat Nathan menariknya masuk ke dalam kamar hotel tersebut. "Pak! Bapak mau ngapain?!"
"Mau kenalan lah sama sugar baby saya. Kamu pikir mau apa?"
"Pak…," Ucapnya dengan penuh ketakutan. Banyak yang dikhawatirkan, tentang bagaimana jika pria ini menghancurkan masa depannya. "Saya mau narik diri, saya gak jadi. Batal jadi sugar babby."
"Oh mau pulang?"
"Boleh, Pak?" Tanya Naura dengan takut takut.
"Boleh, paling nantinya bakalan kesebar kalau kamu itu ngelakuin hal yang tidak senonoh. Kamu lupa siapa saya?"
"Ya makannya karena saya tau siapa bapak, jadi saya gak mau. Maaf, Pak. Tolong jangan keluarkan saya dari kampus."
Nathan menyeringai melihat Naura yang pura pura sedih. Khusunya penampilan Naura yang terlihat berbeda dari sebelumnya. Dia lebih seksi, kecantikannya dipoles pula. Jadi Naura adalah bentuk kesempurnaan jika dilihat dalam hal ini.
"Sini duduk."
"Duduk? Kan ini lagi duduk," Ucap Naura melihat tempat dimana dia duduk.
"Duduknya di sini." Pria itu malah menepuk pahanya sendiri.
Manik Naura membulat karenanya. Inikah pimpinan utama Yayasan yang katanya dingin dan juga killer? Bahkan dikatakan kalau pria ini pernah memberhentikan dekan dia fakultas sekaligus.
"Kamu denger gak apa yang saya bilang?"
"Pak…."
"Kenapa, Naura Sayang?"
Mendengarnya membuat Naura semakin ketakutan.
"Sini duduk! Saya pegel nih menyeringai terus. Atau kamu mau saya adukan ke dekan fakultas kedokteran kalau kamu itu jual diri?"
Mana bisa membantah. Kalaupun Naura melaporkan Nathan, itu tidak akan pernah bisa.
"Kecil banget pantat kamu, bikin saya rasain tulang kamu."
"Gak boleh pantat shaming, Pak," Ucap Naura mencoba menyamankan diri di pangkuan Nathan.
Tangan pria itu melingkar. "Pas banget. Gemukin dikit udah mantep."
"Pak…" Naura takut takut. Pria itu menatap layaknya pedofil yang menemukan mangsa.
"Jadi, kenapa kamu mau jadi sugar babby? Saya mau denger. Bukannya semua biaya kuliah kamu dipenuhi sama Yayasan. Bahkan ada yang saku sebulan sekali kan?"
Ya mana cukup, dodol! Teriak Naura dalam hati. "Kan saya harus ngekost, Pak. Bukan cuma makan doang. Uang dari Yayasan cukupnya buat makan sehari hari aja. Gimana sama tempat tinggal saya?"
"Badan kamu kecil, jadi bisa masuk kalau di trotoar toko juga."
Asli, ini orang lama lama mulai menyebalkan.
"Terus? Masa buat kost doang?"
Mulailah Naura menceritakan bagaimana kehidupan kedua orang tuanya di kampung. Sebenarnya dia juga ingin menceritakan perihal Savana yang membully nya dan Naura ingin melakukan pembalasan dengan menjadi orang kaya. Tapi sepertinya tidak akan baik jika sugar daddy nya adalah musuhnya sendiri.
"Oke, jadi berapa duit yang kamu butuhkan?"
"Emangnya saya udah bilang mau jadi sugar babby nya bapak?"
"Ya terus? Kamu mau cari yang lain? Terus nanti saya laporin kamu gitu? Kamu jadi Sugar baby orang lain, tapi kehilangan beasiswa kamu. Mau?"
Menggeleng kuat seketika. "Mau 5 millyar."
"Saya jabanin. Berarti kita taken kontrak sekarang ya? Kamu tinggal tanda tangan."
"Saya mau baca dulu kontraknya."
"Boleh. Tapi sambil duduk di pangkuan saya."
Bertanya tanya bagaimana pemikiran pria itu. Bukannya dia punya istri? Bahkan istrinya selalu dibawa ke acara acara kampus. Sangat cantik dan mirip dengan Savana.
Tapi kalau menolak, alamak dirinya akan mendapatkan musibah. Dia yang memiliki Yayasan!
"Pak, boleh gak saya tanya sesuatu?"
"Tanya apa?"
"Tentang istri bapak. Emang gak papa? Maksudnya…"
"Saya sama istri saya lagi di masa jenuh. Jadi saya mau nyari mainan baru."
"Gak takut ketauan?"
"Enggak," Jawabnya sambil menatap dad@ Naura dengan penuh nafsu. "Saya pinter, apa yang saya lakuin udah dalam kendali saya."
"Gak kasian sama anak bapak? Gimana kalau dia tau, kalau ternyata ayahnya punya sugar babby?"
"Kamu mau 5 millyar atau dikeluarin dari Yayasan?"
Buru buru mengalihkan pandangan dan membaca lagi isi kontrak.
***
Nathan membaca formulir yang sudah diisi oleh Naura. Mengetikan sesuatu di ponsel sebelum kembali fokus pada Naura yang ada di pangkuannya.
Lama lama tidak nyaman juga. Nathan tidak seempuk itu. Tapi tangan pria itu melingkar di pinggangnya.
"Pak? Sekarang kita gimana?"
"Aduh minggir dulu. Anak saya telpon," Ucapnya sedikit mendorong tubuh Naura hingga perempuan itu tersungkur di sofa panjang.
"Halo, Nak? Kenapa, Sayang?"
Gak anak, gak bapak! Sama sama bikin darah tinggi!
"Oh iya boleh. Hati hati di jalan ya. Jangan lupa izin dulu sama Mommy ya."
".... "
"Nanti Daddy pulang kalau urusannya udah selesai ini. Hati hati di jalannya ya, Nak."
Idih! Manisnya kebangetan kalau sama anak. Gak tau aja kelakuan bapaknya lagi punya simpanan. Begitu kata Naura dalam hati.
Menunggu Nathan lama, Naura membuka ponselnya dan kaget melihat notifikasi ada yang yang masuk. Jumlahnya seratus juta! Gak main main emang!
"Wah, bapak transfer ke rekening saya?"
"Notifikasinya baru masuk?" Nathan berdecak. "Hape kentang ya?"
"Stop bully saya, Pak," guman Naura. "Tapikan di keterangannya tertulis kalau saya baru dapet uang kalau udah service bapak?"
"Iya, dan itu modal buat kamu bisa service saya. Saya gak mau hubungan badan sama kamu sekarang, pasti banyak kumannya. Orang miskin biasanya mandi pake sabun batangan kan?"
Naura berusaha untuk tersenyum. Kini dia percaya kalau Savana adalah anak dari pemilik Yayasan. Keduanya sama sama menyebalkan dan pembully.
"Jadi sekarang saya harus bagaimana? Pulang, Pak?"
"Saya mau nyobain service kamu dulu."
"Hah?"
"Kulum *******."
"Pak, saya masih polos. Seenggaknya izinin saya pelajari dulu." Kenyataannya, Naura hanya takut.
"Yaudah sini. Permulaan dulu deh. Kita ciuman."
"Hah? Hmmpphh!"
Tubuhnya didorong! Kemudian ditindih! Untung saja Nathan menahan beban tubuhnya dengan kedua tangannya yang ada di kedua sisi kepala Naura. Karena perempuan itu memakai kaos berwarna pink crop top, maka mudah bagi Nathan untuk merambat masuk ke dalam dan mulai menyentuh dad@nya.
'Halah! Katanya gak mau soalnya banyak kumah! Tapi sekarang di ***** *****!"
Tapi jujur saja, ini sangat nikmat! Ciuman pertama Naura yang memabukan. Dimana bibirnya dipaksa terbuka, kemudian bagian dalamnya di ekploras oleh lidah Nathan. Menggila!
Namun tiba tiba,Naura dilanda ketakutan karena dirinya ingat belum mencukur ketiak! Bagaimana jika nanti Nathan menyentuhnya kemudian jijik padanya? Kemudian membatalkan kontrak? Kemudian mengeluarkannta dari Yayasan?
"Pak… . Hmpphh… saya… ahhh… . Masih ada kumannya,"
Yang seketika membuat Nathan berhenti sejenak. Mengangkat wajah dan menatap dalam pada manik Naura. "Lupa. Gara gara kamu saya harus mandi disinfektan kan." Menggerutu seperti itu. "Udah sana pulang. Jangan ngarep dianterin sama saya. Naik angkot aja."
"Iya, Pak."
"Nanti saya hubungin kamu. Kalau telat bales, nanti ada hukumannya. Kamu baca kontraknya kan?"
"Iya, Pak."
Nathan mengecup bibir Naura sebelum bangun dari tindihannya. "Sana"
Mengusirnya layaknya kecoa.
****
To be continue. Komentarnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 18 Episodes
Comments
gia nasgia
pantas aja anaknya ratu bully ternyata titisan dari bokapnya
2025-03-10
0
eka safitri.
anak sama bapak nya sama2 menyebalkan dan mulut nya sama2 pedas kaya cabai
2023-02-18
0
Atika
Sugar Daddy Mak Lily beda yak. sangar+ pedas bgt kayak sambel setan mulutnya 🤣
2022-12-27
0