Tujuan para semut

🌹SELAMAT MEMBACA ANAK KESAYANGAN EMAK. 🌹

🌹JANGAN LUPA FOLLOW IG : @REDLILY123.🌹

🌹EMAK SAYANG KALIAN SEMUA. 🌹

Nathan pergi bekerja, ada pertemuan yang harus dia lakukan bersama dengan rekan kerjasamanya. Namun sebelum itu, Nathan memutuskan untuk pergi ke apartemen dimana Savana tinggal sekarang. 

Menekan belum berulang kali sampai akhirnya terbuka. Anaknya tersenyum dan memeluk Nathan seketika. "Daddy!" Teriaknya penuh dengan rasa senang. 

Nathan tertawa. "Kenapa belum mandi?"

"Sekarang bagian jam siang. Jadi Ana agak nyantai. Daddy mau sarapan di sini?"

"Daddy udah sarapan. Nih, Daddy bawain makanan buat kamu."

"Buatan bibi?"

"Um, pembantu di kantor. Kan Daddy tidur di kantor. Karena makanannya enak, makannya Daddy mau kamu nyoba juga." Karena sebenarnya itu adalah makanan yang dibuatkan Naura. 

"Ouhh. Sini Savana mau nyoba. Daddy masuk dulu sini."

Apartemen sang anak memiliki dua kamar tidur dengan pemandangan yang indah. Dekat dengan kampus, dan sangat strategis untuk savana. 

"Daddy jangan keseringan tidurnya di kantor. Kan punya rumah, nanti daddy sakit."

"Kan kamu sendiri tau kalau kantor daddy mah beda. Lebih berkelas ada kamarnya."

Savana sambil membuka makanan yang dibawakan sang Daddy itu memutar bola matanya malas. "Tetep aja, Daddy. Jangan keseringan di sana. Inget pulang."

"Iya, Sayang." Mengusak rambut savana dan memperhatikan bagaimana sang anak memakan makanan tersebut. "Enak?"

Mengangguk seketika. "Dih, lebih enak dari makanan yang suka dibikinin sama Bibi. Kayaknya orang ini cocok deh kalau jadi pembantu di rumah kita, Dad."

Nathan malah tertawa membayangkan Naura menjadi pembantu di rumahnya. Pasti anak itu akan marah marah. Menatap jam di tangannya, Nathan harus bergegas. "Daddy berangkat ya. Ini mau ketemu sama om Michael dulu."

"Padahal Daddy anterin makanan ini suruh supir aja. Gak usah bolak balik ke kantor kayak gini"

"Gak papa. Daddy pengen liat kamu, kangen sama kamu soalnya."

"Dih orang baru juga sehari. Aneh deh." Sebelum nathan pergi, savana memberikan kecupan di pipi Nathan yang mana membuat pria itu tertawa. "Nanti sore langsung ke rumah berarti ya?"

"Iya. Daddy jangan malem pulangnya, nanti Savana dimarahin Eyang lagi."

"Enggak, Sayang."

Melanjutkan perjalannya menuju ke kantor. Malam nanti orangtua Nathan akan datang setelah perceraian nya dengan Merry. Dan karena hal ini mendadak ditambah lagi Merry tidak berpamitan kepada mereka. Maka Nathan yakin kalau dirinya akan dimarahi nanti. 

Seperti dugaan Nathan, michael sudah menunggu di dalam ruangannya. 

"Gue nunggu dari tadi. Kenapa telat?"

"Abis maen sama sugar babby gue. Cakep banget pokoknya."

"Temenan kan sama semut gue?"

Nathan mengangguk sambil terkekeh. Kakinya melangkah ke mejanya untuk mengambil salah satu berkas dan memberikannya pada Michael. "Nah. Gue cuma bisa ngasih ini ke lu. Isi perjanjiannya termasuk pembagian hasil sama investasi gue."

Karena akan menjalin kerja masa dimana Michael membutuhkan Nathan sebagai investor, maka dia membacanya di sana. 

"Lu udah cerai? For real?" Karena mereka juga berteman sejak kuliah, maka lebih terbuka seperti ini 

"Yap, gue duda sekarang."

"Gak ada niatan buat nikah. Punya anak kandung misalnya?"

"No. Savana udah cukup. Gue khawatir nanti dia ngerasa tergantikan."

"Ck. Terus lu mau pake jasa sugar babby buat nuntasin nafsu lu?" Sambil membaca, sambil terus bertanya pada Nathan. 

"Kayaknya. Lagian si Naura sayang banget sama gue. Gue cinta pertamanya. Dia juga suka sama uang gue. Nanti bakalan gue perpanjang kontraknya. Biar dia sama gue terus." Pemikiran itu datang di kepala Nathan. 

***

Naura senang bukan main setelah mengetahui kalau Nathan adalah cinta pertamanya. Ini semakin mudah bukan? Dimana sekarang posisi Nathan adalah duda? Dia bisa mencuci otak pria itu hingga mau menikahinya. 

"Woahhhhhh duit." Gumamnya sambil memegang cek yang diberikan oleh Nathan. "Kapan di cairin nya ya? Hmmmm. Nanti aja deh. Simpen dulu."

Naura memilih untuk meliburkan dirinya sendiri karena telah bekerja keras tadi malam. Memberikan dirinya seutuhnya pada Nathan. Jadi yang dia lakukan di apartemen adalah memainkan ponsel sambil berbelanja online yang langsung dikirim ke apartemen ini. Banyak memesan baju karena sengaja, Naura ingin menggoda Nathan nantinya. 

"Gilaaa baju satu juga. Keren banget dah gue." Mengapresiasi diri sendiri karena sudah bisa menghasilkan uang yang begitu banyak. Hingga Naura teringat dengan sahabatnya. Dia menelpon Chika. "Hallo? Lu dimana?"

"Di kampus lah bego. Kenapa nelpon?"

"Nanti ke sini ya. Gue punya hadiah buat lu."

"Hadiah apaan?" 

"Sini aja dulu. Gue abis pecah telor. Nanti gue kirim alamat cafe nya."

"Gue boleh nih dateng ke apartemen lu?"

"Kagak lah. Inimah tempat khusus gue sama mas Daddy. Jadinya nanti ketemuan di cafe gue bilang. Lu budek apa gimana?" 

Naura menggerutu yang mana membuat Chika marah marah di sana. 

Dia langsung menutup telpon dan bersiap siap. Naura memang masih merasakan sakit di bagian bawahnya, tapi dia tidak tahan untuk memamerkan ini pada Chika. 

Cafe yang dimaksud ada di lantai bawah gedung apartemen. Chika sudah datang lebih dulu, maniknya membulat melihat Naura yang sekarang memakai pakaian yang begitu modis. "Anjir lu mau kemana pake yang begituan? Kayak mau kondangan aja. Jangan katro deh lu."

"Gue mau pamer sama lu. Gue udah bisa beli ini. Ini. Ini sama ini." Menunjuk setiap perhiasan yang ada di dalam tubuhnya. 

"Berapa?"

"Hah?"

"Dikasih berapa buat pecah telor?"

"Gak tau. Nol nya banyak. Nih buat lu." Naura memberikan sebuah kotak perhiasan. Yang isinya adalah kalung, membuat Chika terkekeh melihatnya. 

"Anjirlah, bener bener ya lu. Maana sekarang duda ya? Bisa di gass tuh."

"Bener banget. Beruntung banget kan gue?" Menggebu gebu mengatakannya. Sampai Naura merasa ada yang aneh dengan Chika. "Kenapa lu pake baju coblos nomor 3 lagi? Lu miskin lagi? Udah enggak sama Om Mike?"

"Apaan! Masih. Tadi baju gue basah. Yang deket ya ke kostan lama ya gue ambil baju di sana."

"Emang gak punya duit buat beli?"

"Gue males. Soalnya gue lagi marahan sama si Om."

"Kenapa?"

"Hmmm.. Biasa mentingin istrinya. Gimana dong? Gue gak bisa hapusin perasaan gue sama si Om. Gue sayang banget sama dia. Gue rela apapun demi dia. Ini bukan tentang duit lagi, tapi tentang gue yang sayang sama dia."

Naura menggenggam tangan sang sahabat yang ada di meja. 

"Lu ngapain?" Tanya Chika takut. 

"Gak papa kita berjuang sama sama. Gue juga mau kejar cinta pertama gue. Yok kita bisa bikin sugar dady kita jadi sayang sama kita."

Chika tersenyum miris. "kan, lu juga sama sekarang. Yok lah kita gass bikin Sugar Daddy kita jadi kawinin kita!"

"gak usah teriak teriak bangsatt!" Naura langsung melepaskan tangan Chika yang sebelumnya balas menggenggam.

***

To be continue

Komentar dong? 

Terpopuler

Comments

untung cahyadi

untung cahyadi

nara deketin dulu savana biar baik ma km terus dapet jg hati nathan

2022-11-10

0

🌹glory🌹

🌹glory🌹

semut kecil yang nakal

2022-11-03

1

ᵀᵃˡˡʸ❥ 𒈒⃟ʟʙᴄ

ᵀᵃˡˡʸ❥ 𒈒⃟ʟʙᴄ

Naura ga ada harga diri banget
ada saat nya kamu lelah karena keadaan nanti dan melepaskan cinta pertama mu

2022-11-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!