Renovasi

🌹SELAMAT MEMBACA ANAK KESAYANGAN EMAK. 🌹

🌹JANGAN LUPA FOLLOW IG : @REDLILY123.🌹

🌹ENAK SAYANG KALIAN SEMUA. 🌹

"Anjir yang bener?" Tanya Chika dengan matanya yang membulat. Yang menjadi Sugar Daddy dari pimpinan Yayasan tempat mereka kuliah. 

"Tapi jangan kasih tau siapa siapa yaa…" Kemudian memberitahukan tentang apa saja yang sudah Naura lewati kemarin malam. "Gue takut."

"Apa yang bikin lu takut, anjir? Itu cowok udah jelas kaya dan mau sama lu. Mana dia bapaknya si Savana kan? Balas dendam cok, tuh anak suka bully lu."

"Tapi…  dia aneh, gak kayak yang gue pikirin. Gak ada diem diemnya. Gak ada cool. Yang ada sengklek itu otak. Dan yang gur takutin itu gimana kalau nanti gue ketahuan istrinya? Kan istrinya Jaksa. Gimana kalau gue dituntut?"

"Berpikiran terbuka lah. Pak Nathan pasti tau apa yang dia ambil. Termasuk resikonya. Lu ikutin aja alurnya. Btw kontraknya buat berapa lama?"

"Satu taun."

"Gila! Sebentar amat. Gue nyampe dua tahun setengah loh!"

"Gak tau. Atau dia udah sering pake jasa sugar babby ya? Nyampe bentar doang. Atau biar dia bisa gampang buat pindah sama ganti lagi?"

"Dahlah. Gak usah overthinking. Lagian itu gak akan ngerubah apapun. Manfaatin aja apa yang ada."

Emang, uangnya sudah dikirimkan oleh Naura pada kedua orang tuanya yang ada di kampung. Belum melunasi semua hutang hutang mereka, tapi cukup membungkam beberapa pihak. 

"Nanti malem deh sama gue perawatan luar dalem ya? Biar lu bisa dipake cepet sama pak Nathan. Biar lu juga cepet dapet duitnya."

"Tapi sekarang gue takut banget. Gue mau batalin aja kontraknya. Gue gak mau dong bisa anu anuan sama orang yang bukann suami gue."

"Sok suci lu! Pernah maling jambu juga!"

"Itu beda ya. Ini sama harga diri."

"Tapikan lu dihargain tinggi banget. Gini deh, kalau lu stop sekarang. Resikonya itu ya bakalan dikeluarin sama yayasan. Lu udah gak bisa jadi dokter lagi. Emang enak?" Chika memanas manasi. 

Tentu saja tidak. Mendapatkan beasiswa di yayasan itu menjamin masa depan Naura. Dimulai dari biaya hidup, jaminan kuliah dan bahkan Koas akan ditempatkan di rumah sakit milik Nathan nantinya. Untuk bekerja juga berpeluang di rumah sakit milik pria itu. Intinya masa depan Naura itu cerah kalau dirinya berhasil lulus dan mengikuti alur 

"Yaudah deh. Gimana lagi." Untungnya Pak Nathan tampan dan juga mempesona. Jadi itu menjadi nilai plus. "Lu emang mau kemana sekarang?"

"Mau shopping sama sugar daddy gue."

"Lu belum ceritain tentang dia ya. Gue penasaran."

"Nanti aja. Yang penting nasib kita sama kalau itu cowok juga udah punya tunangan."

"Ya lu enak dia masih tunangan. Gue udah nikah cuy, udah punya anak yang seumuran sama gue."

Chika tidak mendengarkan, dia fokus pada ponselnya hingga akhirnya memekik karena ada yang menjemputnya. "Itu sugar daddy lu? Kayak aki aki."

"Nggak ya anjir, itu supirnya. Kita mau meet up di toko perhiasan pokoknya. Byee."

Melihat Chika yang sekarang menjadi glowing, Shimering membuat Naura menginginkan hal yang sama. Jadi, tidak apalah dia melanjutkan. Lagian Naura ingin segera mengganti sprei kostan yang sudah bau iler miliknya dan Chika. 

"Si Chika enak banget udah punya apartemen."

Baru juga melihat lihat apartemen, Naura ditelpon ibunya yang meminta uang lagi. Haduh, baru juga mau kaya, tapi terus saja dicintai uang. 

"Kapan gue nabungnya?"

Dan dengan kurang ajarnya ibunya Naura malah mengirim pesan, "Sering sering ngepet ya. Jangan cuma malem jumat doang."

Ingin memaki, tapi ingat kalau mereka orangtuanya. 

***

Malamnya, Chika dan Naura benar benar pergi ke klinik kecantikan. "Nyesel gue kemaren cuma kasih polesan di luar. Ini buku ketek panjang amat, Neng."

Naura yang sedang berbaring tidak menghiraukan, dia sibuk membaca. Ingat besok ada kuis, dan Savana pasti akan mendesaknya untuk bisa menjawab semua nya. Dengan jawaban itu yang diharuskan diberikan oleh Naura padanya. 

"Nau, udah deh jangan baca mulu. Ini gue lagi ngomong. Gue mau perhatian lu. Ini juga buat masa depan lu!"

"Bentar, ini lagi baca buku dulu. Besok gue ada kuis."

"Lu udah mau jadi kaya. Nanti lu bisa kuliah sama biaya sendiri."

"Tapi kalau dicabut beasiswanya. Nanti gue dikenal dan citra gue jadi bakalan buruk."

"Serah lu dah." Berucap demikian. "Abis ini lu kutekan ya. Terus beli baju baju juga. Sandal juga."

"Duitnya gak akan cukup kali, soalnya udah dikirim sama orangtua gue."

"Beli sepasang aja buat sama si Bapak."

Hanya mengikuti jadwal dari Chika. Sampai selesai perawatan, mereka keluar dan malah bertemu dengan Savana juga teman temannya. 

"Wuih, si duo miskin ini punya duit buat beginian ya?"

Walaupun Chika bukan fakultas Kedokteran, tapi karena dia sering bersama dengan Naura. Jadi dikenal oleh Savana. Sama sama miskin! 

"Abis ngapain lu di sini?"

"Nyari kerja, tapi nggak dapet," Ucap Naura dengan cepat. "Maaf ya, kita duluan dulu. Mau cari kerja yang lain soalnya. Besok aku bakalan lakuin yang terbaik. Kalian jangan khawatir, aku yang pinter ini pasti bisa kalian andelin."

Sebelum mendapatkan jawaban dari Savana, Naura lebih dulu menarik tangan Chika dari sana. 

"Padahal mau gue lawan! Gue udah berani sekarang! Gue udah punya duit soalnya."

"Jangan macem macam, dia anaknya daddy sugar gue." Naura mengingatkan. 

Semalaman itu, mereka berbelanja bersama. Dan Naura yang belum memiliki apartemen harus pulang ke kostan. Tidak seperti Chika yang katanya sudah punya apartement sendiri khusus untuknya dan sang sugar daddy melepas rindu. 

Berbaring di atas kasur lepek, Naura menarik napasnya dalam. "Mana? Katanya mau hubungin gue? Kok nggak sih?"

Gelisah juga, Nathan tidak kunjung menghubunginya.

Baru juga Naura hendak tidur, ponselnya lebih dulu menampilkan notifikasi pesan 

+62882888**** : Saya Nathan. 

Me : Saya Naura. 

+62882888**** : Saya tau, makannya saya chat kamu. 

Me : ehehehe, iya kenapa, Pak? 

+62882888**** : Besok pagi dateng ke alamat ini

Me : mau eksekusi, Pak? 

+62882888**** : emangnya kenapa kalau iya! 

Me : ya, saya persiapan dulu gitu. 

+62882888**** : Gak usahlah, saya lebih suka yang polosan daripada yang pura pura bin@l.

Membaca pesan itu membuat Naura melirik pada deretan file di dalam laptopnya. Itu file milik Chika, tapi Naura juga terkadang menontonnya. Kira kira jumlahnya sekitar 666 video panas panasan. 

"Nggak pura pura, Pak," Gumamnya. 

Naura harus bersiap untuk hari besok. 

***

To be continue

Jangan lupa komentar ya anak anak kesayangan emak. 

Terpopuler

Comments

Senora Ahmad

Senora Ahmad

astaga naga,,,,😂😂🤣🤣🤣

2023-01-05

0

𝐀⃝🥀яιsмα👙🤍

𝐀⃝🥀яιsмα👙🤍

Main cantik kamu nau jgn sampe ketahuan savana bisa habis kami nanti

2022-10-24

0

Dewi Ariyanti

Dewi Ariyanti

kenapa bukan krang tuanya naura aja yang ngepet malah nyuruh anaknya🤦🤦

2022-10-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!