Di mohon jangan komentar yang nge-judge karena setiap pemikiran orang itu berbeda😁😁😁
Komen yang positif saja biar othor tambah semangat 🥰🥰🥰
Buat fansnya babang Darren jangan ilfeel ya😁
Buat yang tidak suka babang Danish jangan terlalu membenci, kasihan dia udah insaf🤭
Happy Reading 😊
Nickolas masih menatap kepergian Lula sampai wanita itu masuk ke dalam lift. Pikirannya pun sudah tidak karuan, rasa curiga menggerogotinya hati dan pikirannya.
Pria itu kemudian masuk ke dalam apartemen Darren dengan memencet angka sandi yang sudah sangat dia hafal. Dengan langkah yang memburu karena rasa curiga, Nickolas tidak mendapati Darren di ruangan itu, akhirnya Nick memutuskan untuk langsung masuk ke dalam kamar Darren.
Ceklek.
Pintu kamar Darren tidak terkunci. Nickolas perlahan masuk dan melihat sekeliling.
Kosong, Nickolas tidak melihat Darren di kamarnya, saat pria tampan itu akan menutup pintu kamar, langkahnya berhenti ketika mendengar gemericik air di dalam kamar mandi.
Nickolas tersenyum senang, sudah bisa di pastikan bahwa Darren sedang membersihkan diri, pria muda yang masih berusia 20 tahun itu langsung berjalan menuju ke arah kamar mandi dan langsung membuka pintunya.
Mata Nickolas berbinar dan nafasnya langsung memburu ketika melihat pemandangan di depannya itu, Darren tanpa memakai sehelai benang pun berguyur di bawah shower.
Pria itu langsung masuk ke dalam.
Darren masih belum menyadari dengan kedatangan Nickolas, kekasih prianya. Sedangkan Nickolas sudah tidak tahan dan sangat merindukan Darren. Perlahan pria muda itu melucuti semua pakaiannya dan membuangnya asal. Kemudian dia berjalan ke arah Darren yang sedang membelakangi nya itu.
Darren sendiri masih bergelut dengan pikirannya, merutuki kebodohan-nya karena hampir mencium Lula, sahabatnya baiknya semenjak kecil itu.
Tiba-tiba pada saat pikiran-nya melayang entah kemana, ada seseorang dari belakang yang memeluknya.
Darren sedikit terkejut dengan adanya orang di apartemennya. Tapi pria itu sudah tau siapa yang datang.
Darren memejamkan matanya kala ada tangan yang mengelus punggungnya.
"Honey, aku begitu merindukan mu," bisik Nickolas di telinga Darren. Tubuh mereka berdua sama-sama tinggi dan kekar, bahkan Nickolas lebih tinggi sedikit dari Darren sehingga memudahkan dia untuk memeluk Darren dan mencium telinga pria itu dari belakang.
Darren merasakan sentuhan Nickolas yang begitu menggairahkan itu.
"Aahh, Lula, Ah!!"
Tiba-tiba Nickolas menghentikan kegiatan nya ketika mendengar Darren malah menyebutkan nama orang lain, seharusnya kekasihnya itu mendesah menyebutkan namanya, Darren langsung tersadar dan merasa bersalah dengan Nick.
"Honey, apa yang aku dengar tadi!!" seru Nickolas.
Darren tidak tahu kenapa pikirannya di penuhi oleh Lula, bahkan pada saat dia bercinta dengan Nickolas kekasih yang sudah menemaninya dua tahun ini dia malah membayangkan dirinya sedang bercinta dengan Lula.
"Damn it!! Nick aku tidak bisa meneruskan ini, maaf!" ucap Darren menghentikan kegiatannya dan langsung mengambil jubah handuk yang ada di situ.
Nickolas masih berusaha membujuk Darren agar dia mau meneruskan kegiatan mereka, tapi sepertinya Darren sudah tidak bernafsu dan tidak bersemangat lagi.
Darren keluar dari dalam kamarnya dan berjalan menuju ke sebuah ruangan yang terletak di samping dapur, pria itu membuka sebuah lemari dan mengambil botol minuman dan langsung membuka botol itu.
Sedangkan Nickolas sendiri sudah terlihat menahan emosinya, pria itu hampir memukul kaca untuk melampiaskan amarahnya kalau dia tidak di sadarkan dengan dering ponsel nya yang berada di saku celananya yang sudah di lemparnya tadi.
Pria itu berkali-kali mengumpat kasar kala hasratnya tidak tersalurkan. Nickolas segera memungut pakaiannya yang sudah basah itu kemudian membuangnya ke tempat sampah setelah mengambil ponselnya.
Sedangkan di sisi lain.
Lula mengemudikan mobilnya sambil berurai air mata, perasaannya benar-benar sudah tidak bisa dia kendalikan. Rasa bersalahnya kepada Darren lebih besar daripada perasaannya yang telah mengabaikan Danish.
Lula memang salah karena tidak menceritakan tentang masa lalunya bersama Danish, tapi Lula juga sedikit kecewa karena Darren hampir saja melakukan hal yang tidak terduga.
Wanita itu akhirnya pulang ke rumah dengan keadaan yang tidak baik dan sangat terpuruk itu.
Danish masih menunggu Lula di depan rumahnya, pria itu berada di dalam mobil dan melihat bahwa mobil Lula tidak ada menandakan bahwa pemilik nya belum pulang, Danish benar-benar tidak bisa kalau Lula mengabaikan nya.
Malam ini dia ingin meminta maaf kepada Lula karena kesalahannya siang tadi. Danish melihat mobil Lula masuk ke halaman rumahnya.
Dengan cepat dia segera keluar dari dalam mobil yang dia parkir di sebrang jalan dan berlari menuju ke arah mantan istrinya itu.
Lula begitu terkejut saat melihat kedatangan Danish yang berada di hadapannya itu, sorot matanya melihat keadaan pria yang sedang terlihat rapuh di hadapan-nya itu dengan tatapan kebencian.
Lula begitu marah dan tidak terima saat Danish bertindak seenaknya saja, Danish yang melihat mantan istrinya yang menatapnya seperti itu merasa sangat sakit di hatinya.
"Lula, aku mohon jangan marah padaku, aku akan melakukan apa saja asalkan kamu tidak marah?" ucap Danish memohon.
"Baiklah, aku tidak akan marah padamu lagi tapi dengan beberapa syarat permintaan," jawab Lula.
Mata Danish berbinar kala Lula masih mau memberinya kesempatan.
"Baiklah, aku akan mengabulkan permintaan mu asalkan kamu tidak marah padaku lagi," jawab Danish senang.
Lula menghela nafas kasar.
"Jangan dekati aku lagi, jangan menginginkan aku lagi, dan jangan pernah mengganggu hidupku lagi, pergi menjauhlah dari sisiku, aku akan segerae mengundurkan diri dari proyek ini," jawab Lula kemudian pergi masuk ke dalam rumahnya.
Danish langsung mematung mendengar permintaan dari Lula itu, tiba-tiba dadanya terasa sesak, hatinya sakit bagai di sayat pisau tajam, bahkan saking terkejutnya Danish tidak bergerak sama sekali dari tempatnya itu.
Sedangkan Darren masih menggunakan jubah handuknya dan mengunci diri di dalam ruangan di apartemen-nya, antara dia dan Lula memang hanya sebuah sahabat, tapi karena saking dekatnya dia sampai tidak bisa membedakan perasaannya sendiri.
Baru pertama kali merasakan menegang saat bersama Lula, saat melihatnya dari jarak yang sangat dekat, seakan mata Lula memiliki daya magnet yang bisa membuatnya masuk ke dalam.
Lula sendiri sudah tidak bisa menjabarkan apa yang dia rasakan saat ini, seolah hatinya telah mati rasa saat bersama Danish.
Tapi begitu memikirkan Darren, Lula langsung meneteskan air mata nya lagi, terkejut saat Darren merasa tertarik ingin menciumnya, apalagi Lula bisa merasakan sesuatu milik Darren yang terbangun saat menindihnya tadi..
Apakah Darren telah sembuh?
Apakah Danish benar-benar telah menyesal?
Apa yang harus Lula lakukan?
Apa dia harus pergi menjauh dari kehidupan nya saat ini?
Bersambung.
Semoga lolos review 🙏🏻
jangan sampai lupa untuk dukungannya ya 🙏 dengan cara like, vote dan bunga🌹🌹🌹
Agar othor lebih semangat lagi untuk up nya.
Terima kasih ❤️😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Yeeezzz💪🏻💪🏻💪🏻👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻
2023-06-02
0
Qaisaa Nazarudin
Astaga 🤮🤮
2023-06-02
0
Desilastri Alfaris Alfaris
pergi yang jauh
2022-10-13
0