Happy Reading 😊
Danish pulang ke rumahnya dengan berjalan malas, pria itu melonggarkan dasinya yang sedari tadi terasa mencekik leher.
Terlihat gurat kelelahan dan tergambar jelas di wajahnya. Danish mendesah kasar, rumah mewah itu sekarang tampak seperti tempat tidak berpenghuni.
Pria itu masuk ke dalam kamarnya di mana dulu dia dan Lula pernah tidur sekamar. Sudah sebulan mereka berpisah, kehidupan Danish tidak ada yang berubah perceraiannya itu.
Hanya dia jalani dengan bekerja dan bekerja, mengembangkan perusahaan Alvares GROUP di cabang Washington DC itu. Otaknya yang gila kerja itu adalah salah satu sifat yang di sukai oleh Lula sang mantan istri.
Danish menatap bingkai foto pernikahan nya dengan Lula, foto yang diambil setelah mereka mengucapkan janji suci pernikahan itu. Lula tampil cantik dengan gaun putih panjang dengan make up yang natural, sedangkan Danish memakai tuxedo hitam terlihat tampan dan gagah.
Danish mengalihkan pandangannya dari foto itu kemudian dia berjalan ke arah tempat tidur dan membaringkan tubuhnya. Masih bisa Danish rasakan keharuman parfume vanila yang sering Lula pakai.
Selama menikah, Danish memang tidak pernah mau tidur bersama Lula, bukan karena jijik atau apapun, tapi Danish hanya menghindari nafsunya yang kapan saja bisa memuncak.
Menurutnya Lula gadis yang polos, dia tidak ingin membuat Lula hamil karena nanti akan sangat sulit untuk Lula bisa melupakan dirinya.
Nafsu, tentu saja dia merasakan hal itu ketika melihat Lula yang tidur dengan wajah cantiknya dan terkadang baju tidurnya menyingkapnke aras.
Danish menghirup dalam-dalam bau vanila milik parfume Luka yang tertinggal di bantal dan sprei itu.
Danish bisa merasakan ketenangan ketika menghirup bau vanila itu.
Saat pria itu memejamkan matanya tiba-tiba ponselnya di sakunya berdering. Dengan malas Danish merogoh saku mengambil ponsel dan melihat layar, matanya melotot ketika melihat siapa yang menelepon.
Danish segera duduk dan mengangkat telepon itu.
"Halo pa, ada apa?" ucap Danish.
"Kenapa kamu dan Lula bercerai? apa pernikahan itu hanya sebuah perjanjian yang kamu buat bersama Lula?!" seru sebuah suara berat di sebrang telepon yang tidak lain adalah tuan Arnold.
Danish menghela nafasnya, sudah dia pastikan bahwa sang papa cepat atau lambat akan mengetahui kabar perceraian nya denga Lula.
"Tidak Pa, aku dan Lula tidak pernah melakukan perjanjian apapun, keputusan cerai itu datang dari Lula sendiri, aku bahkan tidak pernah menggugatnya sama sekali," jawab Danish menyembunyikan kegelisahannya.
"Kalau bukan karena kamu yang membuat Lula mengajukan perceraian bisa di pastikan gadis itu akan bertahan bersama mu, aku tahu gadis itu adalah gadis yang baik,"
"Pa, kamu tidak tahu bagaimana kehidupan rumah tangga kami, sekarang aku hanya ingin fokus pada perusahaan saja," jawab Danish.
Terdengar suara hembusan nafas kasar di balik telepon.
"Baiklah Danish kalau itu memang sudah menjadi keputusan kalian, tapi bisa aku pastikan bahwa kamu akan menyesal telah berpisah denga Lula," jawab tuan Arnold kemudian mematikan panggilan nya.
Danish melemparkan ponselnya ke atas tempat tidur, kemudian pria itu menyugar rambutnya kebelakang sambil memejamkan matanya.
"Aku tidak akan pernah menyesal telah berpisah dengan Lula," gumam Danish.
Sedangkan di kota Florida.
Lula baru saja keluar dari sebuah gedung universitas di kota itu bersama salah satu temannya. Wanita itu memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya yang sempat terhenti ka6 masalah biaya itu.
Dulu Lula memang sempat berkuliah tapi karena ayahnya berhenti membiayai nya, akhirnya Lula pun juga ikut berhenti kuliah.
Tapi saat ini dia menggunakan uang yang di berikan Danish untuk membiayai kuliahnya. Gold card yang di berikan Danish memang ada sejumlah uang yang tidak akan habis bila di belikan 4 rumah mewah sekalipun.
"Mely, pulanglah dulu, aku ingin membeli sesuatu di toko buku dekat kampus itu," ucap Lula terhadap sahabatnya itu.
"Baiklah Lula, aku pulang dulu ya," jawab Mely.
Kemudian setelah berpisah dengan Mely, Lula berjalan ke arah toko buku yang berada tidak jauh dari tempatnya tadi.
Setelah perceraian nya Lula memutuskan untuk menjadi sosok yang lebih kuat dan tentunya lebih bisa menghadapi ujian hidup.
Dia bertekad akan menjadi orang yang hebat dan bisa memiliki pekerjaan yang jauh lebih baik. Maka dari itu waktunya akan dia gunakan untuk belajar dan belajar.
Setelah selesai membeli buku yang dia inginkan, Lula memutuskan untuk mengisi perutnya yang sudah meronta sedari tadi.
Lula memilih untuk makan di sebuah restoran dekat dengan toko buku itu. Saat ini Lula telah duduk di kursi dekat jendela dan memesan makanan kesukaan nya.
Sedari tadi ada sepasang mata yang sudah melihat Lula dari awal gadis itu masuk ke dalam restoran itu.
"Hai, apa aku boleh meminjam ponselmu," ucap seorang pria yang tiba-tiba duduk di hadapannya itu.
Lula mendongak dan menatap pria dihadapannya itu dengan menerutkan keningnya, tapi sedetik kemudian Lula tampak mengembangkan senyumnya.
"Darren!" seru Lula.
"Ternyata kamu masih mengenalku ya," jawab pria bernama Darren itu dengan kekehan dari mulutnya.
"Tentu saja aku masih mengenalmu, bolehkah aku duduk di sini," ucap Darren menarik kursi di hadapan itu.
Lula hanya tersenyum dan mengangguk. Sudah hampir Empat tahun mereka tidak bertemu. Darren dulu adalah tetangga Lula di rumah lamanya tapi Darren telah pindah rumah.
Usia mereka yang hanya terpaut 4 tahun.
"Aku dengar kamu sekarang sudah tidak menempati rumah kalian?" tanya Darren.
Lula menghela nafasnya, apakah dia harus menceritakan tentang aib keluarga nya kepada pria di hadapannya itu.
Saat Lula akan menjawab, tiba-tiba ada seorang wanita menghampiri meja mereka.
"Darren, ternyata kamu berada di restoran ini juga ya, eh kamu sama siapa?"ucap wanita itu.
Lula dan Darren pun seketika menoleh dan betapa terkejutnya Lula melihat siapa wanita itu.
"April!!" batin Lula menahan segala kesakitannya.
Bersambung ...
mohon maaf bila masih banyak typo 🙏🏻
mohon dukungannya terus ya 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Borahe 🍉🧡
masih manyimak dgn baik
2025-02-03
0
Qaisaa Nazarudin
Kita lihat saja nanti siapa yg nelan ludah sendiri,jgn sombong kamu..🙄🙄
2023-06-02
1
novi 99
April saudara tirinya luka kah ?
2022-10-23
0