Setelah Kiel pergi, Ken kemudian menarik tangan Chloe dan mengajaknya duduk di sofa. Mereka duduk bersampingan dan Ken menghadapkan wajahnya kepada Chloe yang hanya menunduk karna tidak berani menatap Ken dengan amarahnya. Bukan karna takut tetapi, hanya karna Ken selalu membuatnya lagi-lagi terpesona dengan segala sikap yang ia miliki. Baik sedang serius, candaan datar, sekalipun ketika sedang marah.
"Sekarang saya tanya, kamu habis dari mana?" Tanya Ken sembari mengangkat dagu Chloe yang sejak tadi hanya menunduk.
"Ken, aku nyasar, aku terlalu jauh berjalan sampai lupa mau pulang. Itu juga sarapannya sudah dingin jadi aku kasih saja sama seorang ibu tua yang mengemis di jalanan dari pada, sampai di Villa nanti jadi basih kan sayang. Lagian juga, aku tidak tahu bisa pulang atau gak." Jawab Chloe mencoba menyakinkan Ken.
"Chlo, didekat sini ada swalayan, kamu bisa beli roti, atau makanan disana... Bahkan ada cafe, ada restoran. Kenapa pergi jauh sekali?" Ujar Ken sambil menggeleng-gelengkan kepalanya heran.
"Ya aku gak lihat Ken. Pokoknya aku gak tahu deh." Ucap Chloe manja.
"Kamu tidak tahu saya disini sudah hampir mati memikirkan kamu! Saya khawatir, bagaimana kalau kamu di culik atau ada orang jahat yang berani macam-macam sama kamu?!" Kata Ken dengan nada yang lebih keras.
"Iya maaf Ken. Kamu gimana sudah gak kenapa-napa kan?" Chloe mencoba untuk memastikan bahwa Ken sudah sembuh dari alerginya.
"Jangan mengalihkan topik! Saya tidak suka kamu terlalu nekat seperti ini. Jangan pergi jauh kalau kamu tidak tahu jalan pulang, paham?!" Ucap Ken semakin keras dan tidak mau mengalihkan pandangnya dari wajah Chloe.
"Iya Ken... Terimakasih sudah mecemaskan aku. Maaf ya aku ini merepotkan." Chloe membalas tatapan Ken dengan mata yang seperti ingin menangis.
Ia adalah wanita yang sangat lembut, manja dan tidak terbiasa di bentak. Padahal, Ken memang sosok yang tegas ketika memberi nasihat. Itu sebabnya namanya adalah Kenan Aldrich yang berarti pemimpin yang bijaksana.
"Chlo, maaf jika saya terlihat menakutkan, saya tidak bermaksud untuk marah. Hanya saja, sudah tugas saya untuk menjaga kepercayaan Ayah kamu. Saya tidak ingin membuat beliau khawatir, saya ingin beliau tetap tenang ketika tahu bahwa putrinya bersama saya." Kata Ken yang kali ini mengembalikan sisi lembut dari seorang Ken sambil tersenyum ia mengusap kepala Chloe.
Hal itu membuat Chloe seketika meleleh bak es krim yang terkena matahari. Ia tersipu malu, bahagia bahkan perasaan nya terhadap sosok Ken semakin jelas, Bahwa Chloe jatuh cinta.
"Iya Ken." Singkat Chloe dan langsung memalingkan wajahnya dari Ken karna seketika tanganya berubah menjadi dingin akibat rasa gugup yang melimpahinya.
"Lebih baik kamu mandi, lalu siap-siap. Saya akan ajak kamu ke cafe dekat sini. Dari tadi belum makan kan?" Tanya Ken.
"Tapi kamu sudah tidak apa-apa?" Chloe balik bertanya.
"Sudah tenang saja." Jawab Ken menyakinkan.
"Oke... Aku siap-siap dulu ya." Chloe beranjak pergi menuju kamarnya.
"Iya Chlo, aku juga." Ujar Ken yang juga mulai melangkah menuju kamarnya.
Sikap Ken cukup membuat Chlo bertanya-tanya akan kekhawatiran yang Ken perlihatkan kepadanya. Ia mencoba untuk menerka-nerka apakah Ken juga menyukainya atau bahkan jatuh cinta kepadanya.
Meskipun Chloe sudah menyadari bahwa ia memang jatuh cinta pada pria yang baru saja dikenalkan oleh Ayahnya, tapi bukan berarti perhatian Ken membuatnya yakin bahwa Ken memiliki perasaan yang sama. Mungkin memang hanya karna menjaga kepercayaan Ayahnya dan tidak lebih dari itu.
Sekali lagi, Ken adalah sosok yang sulit untuk ditebak bagi seorang Chloe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments