Budak Cinta Sang Mafia
Di suatu malam disebuah ruangan duduklah seorang gadis cantik yang sedang di rias oleh salah seorang temannya. Cessa Allexsandra itulah namanya. Cessa yang memiliki kulit putih dan mulus di tambah rambut panjang berwarna hitam membuat ia tak harus menggunakan banyak make up. Dianya memeng cantik.
"Ra koc harus di dandan sihhh? Terus pake baju mini lagi." Protes cessa saat temannya Lora mendandaninya.
"Ya tadi di suruh bos langsung kita semua harus pake baju mini plus make up biar makin cantik. Soal nya tamu kita malam ini spesial. Dia sudah membooking satu hotel ini sa" Jelas Lora panjang agar Cessa tak bertanya lagi.
"Emang siapa tamunya. Hebat banget kayaknya. Paling paling juga CEO hidung belangkan." Ucap cessa lagi.
"Eeehhh jangan ngomong gitu donk. Yang aku dengar sih mereka ini salah satu mafia. Makanya bos gak berani hadapin mereka sa. mau gak mau nurut kalau gak tempat ini dah rata sama tanah deh." Jelas Lora lagi "Dah selesai. Waahh makin cantik kamu sa bangga aku dah rias kamu hehehehe"
"Eeemmm boleh juga ya" Cessa menatap dirinya di cermin sambil tersenyum manis. "Eh nanti dulu kata kamu tadi mafia? Kok bos mau terima mereka siihhh gak takut apa? " Cessa hanya bisa menggigit jari telunjuknya seperti anak kecil.
"Justru karna takut makanya di terima. udah kamu jangan banyak cerewetnya, ya moga aja kita gak ketemu sama bosnya katanya bos nya itu yang galak." Mereka dua masih saling tatap membayangkan wajah dan sikap bos mafia itu.
"Ah aku mah gampang aja. Kan aku cuma harus antar minuman gk harus layani. Kamu tu yang hati hati, takut di makan lagi hahahahaa" Ledekan cessa sekaligus peringatan.
"Iiihh jahatnya kamu cessa doain aku di makan. Udah ahh ayok kerja gih dari pada kmu doain aku yang gak gak teruss"
Di tempat lain
"Aaarrhhggg" teriak seorang pria kepada seorang wanita penghibur dan sang pria itu langsung menghempas tubuh ini wanita itu. "Kau payah tidak bisa melayaniku dengan benar ciihhh"
"Aaauuww maafkan tuan"
"Pergi kau. Penjaga bawa dia keluar." Titahnya lagi.
"Baik tuan Zino. Mari nona" Ucap penjaga yang tak lain adalah anak buah Zino Louis Smith. Dan dia langsung membawa wanita itu pergi.
Tak lama kemudian masuklah para tangan kanan Zino yaitu Ronal dan David. mereka merasa heran dengan bos mereka yang tampak tak bersemangat padahal sudah 3 wanita yang masuk ke kamarnya tapi semuanya tetap di suruh keluar. Ronal dan David hanya saling tatap entah apa yang saling mereka pikirkan.
"Tuan apa tuan mau saya panggilkan wanita lagi tuan?" Tanya David
"Tidak. Aku mau pergi mandi saja. Bedabah.. Tidak ada wanita yang dapat melayaniku dengan benar. " Zino berdiri sambil melilitkan handuk di pinggangnya. Tapi tiba tiba
TOK TOK TOK (Anggaplah suara ketukan di pintu kamar hotel)
CLEK
Seorang gadis memutar gagang pintu dan pintu terbuka. pandangan ketiganya tertuju pada satu titik. Ya gadis itu.
"Waaahhhh cantik" Ucap Ronal.
"Aduh baru tau aku ada yang kayak gini kalau tau tadi aku yang ambil" Ucap David
"Oh my good. Aku boleh juga ini" ucap Zino juga. Tapi ketiganya tak saling mendengar ucapan masing masing karna dalam hati.
"Tuan tuan ini minumannya yang tadi di pesan mau di taruh di mana ya? " Ucap cessa memecahkan lamunan para lelaki itu.
Ya yang datang itu adalah cessa pengahantar minuman. Ia mengantar minuman untuk tuan zino.
"Eh.. Sini sini" Ucap Ronal menunjuk sebuah meja.
Cessa pun menuju meja tersebut dan menaruh minuman itu di meja " Kalau masih ada perlu sesuatu bisa panggil saya lagi" Ucap cessa sambil membungkuk. Dan dia berlalu melewati ketiga lelaki ini tadi dan mengarah ke pintu.
"Tunggu! "
"Mati aku" Ucap cessa pelan setelah mendengar panggilan itu.
"Mau kah kau habiskan malam ini dengan ku?" Ucap Zino dengan lantang.
"Ooohhhh diambil sudah.." Ucap Ronal dan David dalam lubuk hati yang jauh.
"Maaf tuan tapi saya tidak bisa melayani tuan karna pengantar minuman seperti saya tidak di perbolehkan untuk melayani tuan. Tapi saya bisa panggilkan teman saya yang bisa layani tuan" Bohong cessa demi melindungi dirinya.
Zino hanya memincingkan matanya sambil hidungnya mengendus ngendus seperti sedang mencari bau, bau bau kebohongan. Cessa hanya diam melihat hal itu.
"Kau bohong" ucap zino menunjuk ke Cessa "Aku sudah memesan satu tempat ini jadi mau itu palayan penghantar minuman atau palayan biasa semuanya harus siap melayani aku."
Cessa hanya menganga mendengar ucapan Zino. cessa merasa zino bisa membaca isi hatinya. Kini Cessa sudah tidak bisa melakukan apa apa lagi.
"Layani aku atau... " Kata zino menggantung tapi tangannya memberi isyarat pada anak buah di sampingnya yang langsung menodongkan sejata.
DEG DEG DEG DEG
Suara jantung Cessa kala itu.
Mau tak mau cessa langsung menutup pintu dan berjalan ke arah ranjang sambil terus mengawasi kalau kalau mereka menembak. Dia hanya bisa pasrah dengan keadaan sekarang. Sementara Zino menyeringai penuh kemenangan.
Dengan gerakan tangannya lagi kedua anak buah itu pergi keluar dari kamar.
DAN....
ayok vote yang banyak ya... semoga cocok dengan genre kalian ya.. maklum masih amatir niiihh.... salam kenal semuanya happy reading ya.. tunggu author nulis lagi bab 2 nya oke... Dan mohon dukungannya ya readers...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
less22
aku datang
2022-06-27
0
Camut gemoy
hai kakak aku mampir nih😊
2022-02-16
1
Miss GH
cessa dan Zina. Semangat! aku mampir mulai baca😉
2022-02-16
2