Di tempat lain...
Zino mengerjabkan matanya. Ia merasa pusing menghantam kepalanya.
Zini bangkit dari tidurannya dan memegangi kepalanya yang masih pusing. Zino menoleh ke kiri dan kanan mencari keberaan wanita yang menemaninya semalam.
"Kemana dia.. Kenapa dia tinggalkan aku...??? Eehh???" Zino buru buru bangkit dan menarik paksa selimut yang menutupi tubuhnya yang tidak mengenakan satu helaipun.
"Gadis itu.....???" Guman Zino sendiri di dalam kamarnya.
Zino kini sedang berada di kamar mandi yang ada di kamarnya. Zino memperhatikan luka yang ada di sekitar tubuhnya ada yang di pinggang, ada yang di leher, ada yang di dadanya.
Bekas lukanya itu ada yang berbentuk cakaran, ada yang berbentuk goresan. Cukup perih tapi bukan apa apa untuk Zino.
Seulas senyum terbit di bibir tebal Zino melihat bekas bekas yang di tinggalkan Cessa untuknya.
"Pasti sakit ya. Aku janji aku akan menemukanmu dan obati sakitnya." Zino menyudahi bersih bersihnya dan langsung mengenakan handuk, karna ia yakin anak buahnya sudah menunggunya untuk Intruksi selanjutnya.
Di Dalam kamar Zino juga kini sudah ada Ronal dan juga David menunggu Zino. Tak lama Zino pun keluar dari kamar mandinya.
"Tuan ada yang bisa kami bantu tuan." Tanya Ronal pada Zino yang langsung mendudukan dirinya di sofa walaupun masih mengunakan handuk di pinggangnya.
"Aku ada tugas penting untuk kalian, kalian ingatkan gadis yang menemaniku tadi malam?" Zino mulai memasang wajah serius walau masih menggunakan handuk.
"Iya tuan kami masih mengingatnya. Ada masalah dengannya??" Tanya Ronal mencari tahu.
"Aku mau kalian cari dia untukku. Cari dia di sekitar tempat ini. Aku yakin dia masih ada di sini. Karna dia tidak memiliki tempat lain untuk pulang pastinya. Cari dia sampai ketemu karna aku menginginkannya cepat atau pun lambat kalian harus menemukannya." titah Zino penuh keseriusan.
"Maaf tuan apa tadi tuan bilang gadis???" David juga ikut bersuara.
"Iya tentu saja gadis. Kenapa??" Zino tidak paham sebenarnya apa yang di maksud David.
"Memangnya ada gadis yang masih gadis jika sudah tidur dengan tuan???" ocehan David yang tak ada gunanya untuk Zino.
"David, malam ini gerhana bulan Bluemoon lohhh... Kami tidak ingin melihatnyakah??? Kamu kan sangat suka dengan bulan purnama, Apalagi dengan yang namanya gerhana bulan." Wajah ganas Zino keluar untuk mengancam David anak buahnya yang banyak bicara tapi yang di bicarakan David memang ada benarnya, hanya saja terlalu bar bar saja tidak ada remnya sama sekali.
"oohh ya.. Bawa juga kedua orang yang berjaga di depan kamarku semalam, karna seharusnya mereka berdua yang memberikan upah pada Gadis itu. Dan mereka pasti melihat wajah gadis itu."
"Baik tuan..." Ronal dan David pun keluar dari kamar Zino dan meninggalkan Zino sendiri lagi.
Setelah di tinggalkan kedua anak buahnya Zino berjalan ke arah ranjangnya dan merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk itu.
"Kasur ini empuk juga. Pasti dia juga menikmatinya. Kasur empuk ini adalah saksinya." Zino mengelus elus kasur tempat pertempurannya semalam.
"Aku harus menemukannya.... Tunggulah Honey.. " Zino bangkit dari kasurnya dan mencari pakaian untuk ia kenakan, setelah mengenakan pakaiannya Zino keluar dari kamarnya dengan terburu buru.
Zino memasuki Ruangan yang cukup besar di tempat ini.
"Tuan Zino... Ba.. bagaimana malam anda di sini.. Apa anda menikmatinya?" tanya Niky terbata bata takut akan Zino yang sangat menakutkan menurutnya karna bisa saja jika suasana hatinya sedang buruk, Zino akan memotong tangannya.
"Iya Nik.. Aku sangat menikmatinya. Dan aku kesini untuk melanjutkan kenikmatan itu." Niky semakin degdegan dangan apa yang kini Zino lakukan. Zino duduk tanpa di suruh duduk oleh Niky seakan disini dialah penguasanya.
"Iya tuan ada apa.. Katakanlah.. "
"Aku mencari wanita yang melayaniku tadi malam, sedari tadi aku mencoba untuk mengingat ingat namanya tapi aku tidak bisa mengingatnya karna semalam aku terlalu banyak minum anggur dan di tambah obat prangsang. Dan sekarang tugasmu adalah membantuku mencarinya." Titah Zino pada Niky.
"Baiklah tuan... Kami mempunyai Bela, Felisia, Bunga, Nita.." ucapan Niky terpotong saat dia mengabsen pekerja yang paling terkenal.
"Bukan bukan Nik... Gadis yang aku cari itu adalah hanya pengahantar minuman ke kamar. Bukan pelayan utama." Sepertinya Niky tidak paham dengan apa yang baru saja Zino katakan. Sehingga ia malah memperkenalkan pekerjanya yang lain.
"Ooohh bukan ya... Kalau begitu bagaimana bisa kita tahu wanita yang menamani anda tuan." Niky semakin bingung.
"Haahh kau ini. Kamu pasti memiliki data pekerjamu kan ada..Coba kau ambil dan berikan padaku. Aku ingin melihatnya biar aku yang pastikan wanita yang menemaniku." Ucap Zino lagi.
"Baik.. Baik tuan." Niky dengan tergesa gesa masuk ke gudangnya dan mencari buka pekerjanya.
Tak berselang lama akhirnya Niky datang membawa buku besar di tangannya.
"Ini tuan yang anda minta. Silahkan anda cari. " Niky menyerahkan buku itu pada Zino dan Zino menerimannya langsung membukanya lembar demi lembar.
Sekitar 15 menit waktu yang Zino perlukan untuk mencari data Cessa. Dan akhirnya ia menemukanya.
"Ketemu... Ini dia... Cessa Allexsandra. Ya itu namanya." Zino kembali menyerahkan buku itu pada Niky dan Niky memperhatikan gambar dan biodata Cessa.
"Astaga. Cessa baru saja keluar tuan. Pantas saja ia mendapat uang banyak semalam. Rupanya itu uang uang dari anda tuan." Akhirnya Niky paham yang Cessa lakukan sehingga ia mendapat uang yang banyak.
"Maksudmu keluar bagaimana? Dia pergi jalan jalan begitu?" Tukas Zino mendengar penjelasan setengah setengah dari Niky.
"Bukan begitu tuan, tapi Cessa sudah membeli dirinya sendiri dengan uang yang tuan berikan padanya. Begini tuan, dulu Cessa di jual oleh ibu tirinya dan ayahnya. Mereka berdua sedang kesusahan uang dan memilih menjual Cessa ke tempat ini, Cessa meminta aku untuk mengeluarkan dia dari sini tapi aku tidak memperbolehkannya. Dan aku mengatakan jika kamu bisa mengembalikan uang yang aku berikan pada orang tuamu maka kamu boleh pergi dari sini. Dari satu tahun ia berkerja di sini Cessa tidak mendapat banyak uang, karna ia tidak melakukan pelayanan seperti teman temannya yang lain, yaitu menjadi pelayan utama. Dan semalam dia menyerahkan banyak sekali uang yang ada di dalam tasnya dan dia bilang ia akan keluar, karna aku sudah berjanji maka mau tidak mau aku mengikuti kemauannya. Dan kini ia sudah tidak ada di sini lagi."
"****..." Zino kesal dengan keadaannya kini, tak seperti yang ia kira Cessa masih berada di sini. Rupanya dengan pintarnya Cessa menggunakan uang dari Zino untuk pergi dari tempat itu.
"Tuan kami tidak menemukan gadis yang tuan maksud." Ronal dan David datang kepada Zino di ruangan Niky.
"Tentu saja, karna dia sudah pergi dari sini." Zino menundukan kepalanya.
"Kabari orang orang kita dan minta bantu mereka mencari gadis itu. Aku tidak mau tau cari dia sempai ketemu."
off dulu kawan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
KaylaKesya
hahahahaha🤣
2024-03-24
0
Uli Uli
bagus ceritanya,,,, tapi disini apa GK ada visualnya ya thor
2022-10-08
1