"Wahh sepertinya aku sangat tidak sabar untuk kembali berkunjung ke resto lama ku itu, sampai sampai detak jantungku berdetak sangat cepat." Senyum Zino saat jantungnya berdetak dengan cepat. Ia tak mengerti kenapa jantungnya seperti itu
Memasuki area resto dan memparkirkan mobil Zino dan Billy keluar dari dalam mobil begitu pula dengan Johan dan Rico keluar dari mobil masing masing dan mulai memasuki resto.
"Selamat datang" Sapa ramah pelayan resto itu ya itu adalah Mila untuk saat ini.
Zino hanya mengangguk kemudian langsung masuk dan memilih tempat duduk.
Leo yang melihat tuan lamanya duduk di salah satu meja ia pun menghampiri Zino dan teman temannya.
"Selamat siang tuan Zino apa kabar?" Tanya antusias Leo saat bertemu tuan lamanya.
"Saya baik bagaiman dengan resto yang sekarang ini Leo apa banyak perkembangan?" Tanya balik Zino pada Leo
"Waahh tuan Raka sangat handal dalam masalah resto tuan, lihat saja dekorasi yang ia tambahkan ini dan ia juga menambahkan beberapa pelayan di sini." jawab Leo lagi dengan antusias lagi. karna memang setela
"Hahh pelayan?" pekik Zino kala mendengar kata pelayan. Ia pun terpikir dengan pekerjaan Cessa yang ia dengar dari ibu pemilik kost kostsan tadi. Mungkinkah Cessa berkerja di sini.
"Apakah mereka berdua adalah pelayan di sini?" tanya Zino dan menunjuk Mila dan Mini yang berada tak jauh dari meja Zino.
"Aaahh iya mereka berdua adalah pelayan kiriman dari tuan Raka, mereka berdua baru berkerja mulai hari ini." Jelas Leo pada Zino, Zino hanya mengangguk anggukan kepalanya.
"sepertinya tidak ada di sini. Haaaahhhh... dimana kamu sayang? " Batin Zino sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"Kini semua perkerja disini ada 10 perkerja."lanjut Leo lagi.
Zino berpikir sejenak, bila 2 pelayan dan tadi Leo tidak mengatakan kalau koki juga di tambah berarti koki tetap 4 orang seperti saat ia yang menjadi pemilik resto ini, maka siapa saja 4 orang dari 10 orang yang di sebut Leo tadi. Apa jangan jangan dia antaranya Cessa?.
"Lalu kemana pelayan lainnya apa hanya mereka berdua? "tanya Zino lagi
"Oh duanya lagi ikut berbelanja tadi karna banyak bahan pangan dan pasokan yang kurang di gudang."
"What!!! Masih ada rupanya."Membatin lagi Zino.
Sementara ketiga temannya kini tengah sibuk memilih milih makanan karna mereka bertiga sudah sangat lapar dan tidak memperdulikan Zino yang tengah berbincang dengan pegawai restonya dulu.
Zino tidak berani menanyakan siapa saja nama para pelayan itu karna menurut Zino itu pripasi dari para pelayan itu sendiri oleh karna itu saat ia yang menjadi pemilik resto ini ia tidak tahu menau tentang para pelayannya yang ia tahu hanya Leo dan Leo hanya memberi tahu berapa jumlah jumlah pekerja di dalam resto itu. Karna yang Zino mau hanya para pekerjanya yang mengenalnya ia tidak perlu repot repot mengingat nama atau asal usul dari para pelayannya apa lagi mengenalnya.
****
Kini Cessa dan teman temannya sudah selesai mencari barang barang yang mereka butuhkan dan kini Jessy mengajak Rindu dan juga Cessa untuk berbelanja barang barang pribadi mereka sendiri oleh karna itu Cessa dan Rindu lebih memilih berbelanja dengan Jessy. Jessy akan lebih paham apa yang di inginkan mereka berdua.
Turunlah mereka bertiga dari mobil dan berjalan mengarah ke salah satu toko swalayan. Rindu dan Cessa sama sama mencari barang yang mereka perlukan. Cessa berkeliling mencari susu hamilnya tapi nihil memang ada tapi rasanya ia tidak suka, Cessa hanya menyukai rasa coklat, tapi ia tidak menemukan rasa kesukaannya itu. Sedangkan Rindu dan Jessy sedang asyik mencari cemilan kesukaan mereka berdua.
"Hhaaahh Rin tidak ada ini susuku aku akan memcari ke toko di sebrang jalan ini ya. Nanti aku akan kembali lagi ke sini bila aku sudah menemukan susu yang aku mau."
"Oke" jawab singkat Rindu karna masih asyik dengan pilihan cemilannya.
Sedangkan Cessa kini berada di pinggiran jalan hendak menyebrang. Ia menanti mobil yang lalu lalang melintas dan ada saatnya ia pun menyebrang. Sesampainya di dalam toko itu Cessa pun mememukan rasa yang ia inginkan. Cessa pun kembali ke depan untuk melakukan pembayaran. Setelah selesai membayar Cessa kembali melangkah keluar dan menunggu saat yang tepat untuk menyebrang.
Dan datanglah saat yang tepat itu, Cessa pun menyebrang tapi tanpa aba aba dan satu dua tiga ada motor mendahului mobil di depannya dan tak sengaja menyerempet Cessa dengan cukup keras. Cessa pun kesakitan dan langsung terjatuh di aspal. Orang orang pun ramai meneriaki pengendara motor itu yang langsung kabur meninggalkan Cessa yang tengah kesakitan.
Rindu dan Jessy yang mendengar ramai ramai di depan pun terkejut. Rindu pun buru buru keluar dan ia mendapati temannya kini tengah kesakitan di tengah jalan dan di bantu beberapa orang.
"Cessa......!!!!! " Teriak Rindu ketika melihat tamanya tengah kesakitan dan merintih. Susu yang di beli Cessa tadi pun masih ia tenteng tenteng.
"Cessa ayo kita ke rumah sakit tinggalkan belanjaanmu itu tampaknya berat Sa.. " kata Rindu lagi yang masih panik.
"Tidak Rindu ini untuk anakku." Kata Cessa sambil meringis.
Jessy yang melihat hal itu langsung mengambil mobil dan menjemput kedua temannya dan langsung pergi ke rumah sakit.
****
Sedangkan ditempat lain...
"Apa???? Siapa yang kecelakaan Roy?" Tanya Leo sambil menelpon tak jauh dari meja Zino dan teman temannya.
Zino yang sedang meminum air sodanya pun mendengar Leo sedang bertelponan menoleh ke arah Leo memperhatikan mimik wajah Leo yang panik.
"Siapa?? Rindu?? haahh Cessa????"
KRAAAKKKK
Bunyi gelas soda Zino di genggamnya dan pecah di tangannya.
Para sahabat Zino pun terkejut dengan ekspresi Zino dan pecahan kaca yang di genggam Zino menghambur kemana mana hampir menenai mereka bertiga.
"Siapa yang kecelakaan??" tanya Zino dengan dingin dan wajah yang tidak dapat di jelaskan author.
"i.. Ini Sa salah satu pe pelayan di si sini kecelakaan di serempet motor tuan Zi Zino." Terbata batanya Leo melihat ekspresi Zino yang nampak tak bersahabat.
"Siapa namanya? " Tanyanya dingin dengan ekspresi yang sama.
"Itu anu Ce.. ces.. Cessa"
DEG....
"Sekarang bagaimana keadannya? apakah sudah di bawa ke rumah sakit? " Zino berdiri dan berjalan ke arah Leo.
"Ii.. Iya tuan Cessa di bawa ke rumah sakit di jalan XL nama rumah sakitnya Gemilang. " Jawab Leo lagi denga sedikit mundur beberapa langkah.
Teman teman Zino langsung mengambil handphone masing masing dan mengirim anak buah mereka ke jalan yang dikatakan oleh Leo.
"Cessa. Cessa Allexsandra kan namanya." hanya anggukan dari Leo menjawab pertanyaan Zino. "Apa kau tahu siapa Cessa itu?? " Gelenganlah yang di lakukan kepala Leo "Cessa adalah milikku, gadisku, Cintaku. " Di setiap kalimat Zino selalu naik satu oktaf melakukan penekanan.
"Zi sudahlah ayo cepat kita berangkat. Apa kau tidak mengkhwatirkan wanitamu?" tan2ya Johan mengingatkan Zino yang mulai terbawa emosi.
OFF DULU KAWAN DAH PANJANGKAN READERS OTOR MEREGANGKAN OTOT DULU DAN JUGA OTAK
Ada bocoran nih readers....
Seorang laki laki berperawakan tinggi dan tampan sedang tidak bersahabat. wajahnya yang tampan merubah memerah seakan akan darahnya mendidih di dalam tubuhnya.
Dan seorang perempuan tengah berbaring di brankar di temani oleh teman perempuannya.
Perlahan ia membuka matanya dan memdengar suara bariton laki laki sedang berteriak marah dan mengatakan "Habisi dia yang sudah melukai wanitaku. Jangan beri ampun."
Merinding
Ya itulah yang dirasakan wanita itu mendengar ucapan laki laki itu. Dan sepertinya ia mengenali suara itu.
"TIDAAAKKK" Membatin Cessa.
PEPET TRUUUSS JANGAN KASIH KENDOR...
Jangan lupa komen, like, vote dan favoritkan ya readers... i love you..
Salam dari Zino dan Cessa 💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Dwi Astuti
seru
2022-02-21
1
Aya Yeyet
💪🏻💪🏻💪🏻🙏🙏
2022-01-27
0