Hari berganti hari sudah tak terasa kini Cessa sudah 2 minggu Berkerja di restoran ZL RESTO. Cessa sangat menyukai perkerjaannya kini. Semakin semangat Cessa berkerja, senyumnya yang cantik tidak pernah luntur saat Cessa melayani pesanan pesanan para pengunjung.
"Huh capek bangat aku Sa.." keluh Rindu saat jam istirahat mereka berdua.
"Iya aku juga capek tapikan udah kerjaan kita duakan. Tapi kalau semangat aku masih punya banyak loo Rindu.'' Ucap Cessa sambil tangannya bertengjer di pinggangnya.
"Iya iya.. Siap boss! '' Kata Rindu sambil tangannya memberi hormat pada Cessa yang di akhiri tawa canda mereka berdua.
Cessa dan Rindu sangat akrab. Mungkin karna hanya mereka berdua wanita di resto itu. Kini Cessa dan Rindu sudah berada di salah satu kontrakan Rindu. Cessa di paksa oleh Rindu agar mau tinggsl bersamanya di kontrakannya. Kontrakan itu tidak jauh dari tempat kerja mereka. Hanya membutuhkan waktu 5 menit maka mereka dua sampi di kontrakan dengan jalan kaki. Kontrakan yang berada dalam gang sempit itu kadang membuat orang tersesat saja. Karna hanya untuk orang orang seperti Rindu dan Cessa lah yang mau tinggal di situ. Bagi orang yang memiliki lebih banyak uang mereka akan memilih kontrakan yang lebih memadai. Tetapi walaupun demikian Cessa dan Rindu sangat menikmati tempat untuk mereka berteduh dari hujan dan panas. Dalam pikiran Cessa yang penting tidak bocor saja atapnya pun cukup.
"Kamu mandi duluan aja Rin, biar aku mau angkat jemuran dulu." Kata cessa langsung belalu untuk mengambil jemurannya di balkon. Yang hanya di anggukan malas oleh Rindu.
Cessa mengangkat jemurannya lalu ia menatap langit yang kini jingga mulai kehitaman.
Entah bagaimana pria kemarin ya apakah dia sudah pergi dari kota ini? aku akan sangat takut jika aku tak sengaja bertemu dengan dia. Dia kan mafia mungkin dia akan langsung membunuhku di tempat. Iiihhh koc malah mikir cowok kayak gitu sih.. Sudah cessa cukup ini hidup baru lupakan hidup lama oke.
Cessa langsung masuk ke dalam dan mengilangkan khayalannya itu.
Di suatu caffe duduklah empat pria. Mereka sedang manikmati makan malam bersama, yang diyakini keempat pria ini adalah sahat dekat. Johan yang adalah seorang pengacara amatir, Billy seorang dokter bedah, Rico seorang ceo dari perusahaan yang berjalan di bidang transfortasi. Dan yang satunya lagi tentu saja Zino sang pengusaha kuliner dan merangkap menjadi Bos para Mafia. Semua temannya yang berada di meja sudah mengetahui apa pekerjaan teman mereka yang satu ini. Tapi karna mereka sudah berteman lama tidak ada rasa takut maupun sungkan dari keempatnya. Kadang malah mereka bertigalah yang meminta tolong pada Zino bila ada yang menggangu hidup mereka maka Zino dengan gerak cepat langsung membasminya.
Zino hanya mengaduk aduk minumannya dengan wajah murung, membuat teman teman nya bingung harus bagaimana. Selama ini mereka bertiga sudah berusaha membantu Zino mencari wanita yang Zino cari.
"Ayolah Zino semangat donk.. Nanti pasti ketemu. " semangat dari Johan.
"Tapi kapan Han? Aku sudah gak sabar mau ketemu dia" Rengek Zino sambil menaruh dagunya di meja seperti anak kecil.
"Ya kami akan terus membantu kamu Zi.. Kemarin aku sudah membaca laporan satu bulan ini tapi tidak ada laporan kalau ada penumpang yang bernama Cessa Allexsandra. Tapi aku tetap melanjutkan pencarian." kata Rico memberi bantuan dan semangat juga.
"Haaaaa.... Terima kasih semuanya. Kalian sudah berusaha membantuku." senyum Zino kini mekar lagi.
"Eemmmm apa kau sudah menyuruh anak buahmu mencari ke tempat dokter kandungan? " Tanya Billy tiba tiba.
"Kenapa harus ke dokter kandungan? tanya Zino bingung dengan pertanyaan Billy.
"Zi kamu dan wanita itu kan sudah melakukan hubungan itu, apa kamu tidak memikirkan bila nantinya wanita itu akan hamil anakmu? Siapa tau kan waktu itu kalian 2 lagi subur suburnya?" Jelas Billy pada Zino agar paham. karna saat ini otak Zino tidak dapat mencarna semua yang di pertanyakan oleh teman temannya.
BRAAAKKKK
Meja makan di bogem oleh Zino.
"Kenapa aku tidak kepikiran ya selama ini ya? Astaga bagaimana ini Bill? Rumah sakit atau tempat praktek dokter kandungan pasti menyimpan pripasi pasiennya" Keluh Zino kehabisan iya pikir.
"Nanti aku yang coba bicara ada para dokter kandungan mungkin mereka bisa paham kondisimu Zi." Kata Billy memberi bantuannya.
Zino merasa ada ketangan saat bersama teman temannya karna mereka dapat membantunya di saat ia membutuhkan saran, cara karna kalau tindakan Zino lebih ahli dalam hal itu. Zino memiliki banyak anak buah yang kini tangah berkeliaran diluar sana melaksanakan perintah bosnya. (tak terhingga dan otor gak sempat itungnya sangkin banyaknya.)
Waktu selalu berjalan. Telah genap satu bulan Cessa berkerja. saat di belakang saat istirahat tiba tiba
HUEEKK HUUEEKKK..
Dan di tempat lain
HUUEEKKK HUEEKKK...
siapakah yang hueekk hueek itu? lanjut nanti lagi ya... bantu otor donk LIKE KOMEN DAN VOTE TENTUNYA!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Danisha _ 2020
yang pasti itu bukan saya thor... 😁😁
2021-08-27
1