[ S4 ] Tuan Muda & Gadis Lugu
16 𒊹︎︎︎ᴥ︎︎︎𒊹︎︎︎
Author
Tokoh Utama di cerita ini
Author
El dan Nanas
Ken dan Dayana hanya pemanis cerita aja
Nastusha Camelio
Tuan, gak bisa yang lain apa hukumannya?
Theodore Rafael
[ diam dan terus berjalan ]
Nastusha Camelio
Tuan, masa aku harus nemeni tuan mandi?
Theodore Rafael
Hari ini jadwalku keramas dan kau harus mencuci rambutku
Nastusha Camelio
[ hanya bisa pasrah ]
Shasha mengikuti El masuk ke dalam kamar lelaki itu.
Dan berjalan terus sampai ke dalam kamar mandi.
Theodore Rafael
[ mengambil handuk kecil ]
Theodore Rafael
Aku akan menutup bagian bawahku dengan handuk
Theodore Rafael
tenang aja matamu gak akan tercemar!
Nastusha Camelio
Baiklah [ lesu ]
El melepaskan baju kerjanya, menutup bagian bawahnya dengan handuk kecil. Sedang Shasha mengisi bathtube dengan air hangat dan di beri sedikit aroma therapy.
Nastusha Camelio
Tuan, air hangatnya udah siap
Theodore Rafael
[ berjalan dan masuk ke bathtube ]
Nastusha Camelio
/Mimisan bisa-bisa nih kalau tiap hari di lihatin roti sobek/
Nastusha Camelio
[ membasahi rambut El ]
Theodore Rafael
[ bersandar di pinggiran bath tube ]
Nastusha Camelio
[ mencuci rambut El ]
Theodore Rafael
[ senyum ]
Theodore Rafael
/pijatan gadis nakal ini enak sekali/
Nastusha Camelio
Tuan napa manja banget sih? Mandi sendiri kan juga bisa
Theodore Rafael
Ini hukuman buat mu!
Theodore Rafael
Kau sudah membuat aku repot!
Nastusha Camelio
Maaf Tuan
Theodore Rafael
[ senyum ]
Theodore Rafael
Yang penting kau baik² saja Nanas [ suara melembut ]
Nastusha Camelio
[ kaget ]
Nastusha Camelio
/suara Tuan jadi melembut/
Karena kaget Shasha berhenti memijat kepala El.
Nastusha Camelio
/kalau tuan baik gini kan aku berpikir ulang buat kabur/
Theodore Rafael
Kau masih hidup gadis nakal? Cepat pijat lagi kepalaku!
Theodore Rafael
Kenapa diam aja?!
Nastusha Camelio
Iya sabar Tuan jelek!
Nastusha Camelio
/aku cabut lagi ucapanku! baru sebentar di puji udah marah² lagi/
Nastusha Camelio
Hih.. [ menekan keras kepala El ]
Theodore Rafael
Jangan keras²! Kau mau membunuhku?!
Nastusha Camelio
/maunya! Huh!/
Kini El sudah duduk di pinggir kasurnya dan Shasha mengeringkan rambut lelaki itu.
Theodore Rafael
[ senyum² ]
Theodore Rafael
Suara petir
Nastusha Camelio
Iya, kayanya mau hujan tuan
Theodore Rafael
Aku belum makan malam, kah harus masakkan aku makanan ter enak
Theodore Rafael
awas aja kalau gak enak, aku buang saat itu juga
Nastusha Camelio
Tuan belum makan?
Nastusha Camelio
Tuan nungguin aku ya sampai belum makan?
Theodore Rafael
Jangan Ge Er kamu gadis nakal!
Theodore Rafael
Aku belum makan karena aku belum lapar!
Nastusha Camelio
Hilih.. Bohong ih
Theodore Rafael
Kau menggodaku?! Mau ku hukum lagi!
Nastusha Camelio
Gak cukup! Iya nanti aku masakin!
Theodore Rafael
[ senyum² ]
Nastusha Camelio
/hihhh!!!/
Selesai memakai piyama tidur. El membawa paksa Shasha ke ruang makan.
Karena Shasha berencana mau mandi dulu. Dia belum mandi kuy.
Tapi si tuan muda pemaksa ini sudah kelaparan dan tidak mau di bantah.
Nastusha Camelio
[ wajah lesu dan super badmood ]
Theodore Rafael
[ senyum² ]
Theodore Rafael
Aku mau masakan ter enak
Theodore Rafael
Awas aja kalau gak enak, apalagi kalau kau kasih racun
Nastusha Camelio
/ide bagus tuh, aku kasih racun aja, kasih sianida/
Nastusha Camelio
[ terkekeh jahat ]
Theodore Rafael
Kenapa kau tertawa? Kau berpikir untuk membunuhku ya?
Nastusha Camelio
Sok tahu!
Theodore Rafael
Kau berani melawanku kucing Nakal??
Nastusha Camelio
Mau di masakin gak nih? Marah² terus aku batal masak!
Theodore Rafael
Iya iya, ayo masak! Jangan marah²!
Nastusha Camelio
/pfttt.. aku tahu kelemahan anda tuan jelek/
Semua pelayan sudah tidak ada di mansion El. Termasuk Han yang sudah masuk ke kamar tidurnya. Kini tinggalah El dan Shasha yang berada di dapur.
Nastusha Camelio
[ membuka lemari es ]
Nastusha Camelio
Iya ini juga lagi cari bahan masak tuan jelek!
Theodore Rafael
[ senyum² sendiri ]
Theodore Rafael
[ menghirup aroma masakan ]
Theodore Rafael
/wangi banget, aku jadi tambah lapar/
Theodore Rafael
Nanas! Masih lama?
Theodore Rafael
Aku udah lapar!
Nastusha Camelio
[ tetap diam ]
Nastusha Camelio
kalau ada sianida, udah aku campur sianida [ bergumam ]
Nastusha Camelio
Iya tuan jelek bin pemaksa tukang marah²!
Nastusha Camelio
[ berjalan ke ruang makan ]
Nastusha Camelio
Nih.. Di makan ya, awas aja gak di makan
Theodore Rafael
[ senyum melihat hasil masakan Shasha ]
Nastusha Camelio
[ duduk di bangku ]
Shasha juga masak untuk dirinya juga.
Theodore Rafael
[ mulai menyuapkan makanannya ]
Nastusha Camelio
[ melihat reaksi El ]
Nastusha Camelio
Gimana tuan? Enak kan masakanku?
Theodore Rafael
Gak! Apa nih? Kau mau buat aku mati ya?!
Nastusha Camelio
[ melotot ]
ya udah sini kalau gak mau makan! Aku buang aja!
Theodore Rafael
Jangan! Kau tahu petani bekerja keras cuma buat menanam padi
Theodore Rafael
Kau buang nasi, petani pasti sedih!
Nastusha Camelio
Hilih.. Ngeles terus kamu tuan jelek
Nastusha Camelio
Bilang aja masakanku enak
Theodore Rafael
Gak! Kaya gini kok enak? [ tapi makan dengan lahap ]
Nastusha Camelio
[ geleng² ]
Theodore Rafael
Ahh.. Kenyang [ senang ]
Nastusha Camelio
Katanya gak enak, kok habis?
Theodore Rafael
Aku kasihan sama petani jadi aku makan
Nastusha Camelio
/dasar gengsian/
Nastusha Camelio
[ tersenyum simpul ]
Theodore Rafael
sudah malam, tidurlah
Nastusha Camelio
Tuan gak tidur?
Theodore Rafael
Aku mau menyelesaikan pekerjaan ku dulu
Nastusha Camelio
Jangan tidur larut malam tuan, gak baik buat kesehatan
Theodore Rafael
[ senyum ]
Theodore Rafael
Yeah, nanti aku tidur kalau sudah ngantuk
Nastusha Camelio
[ mengangguk ]
Nastusha Camelio
Aku tidur dulu tuan
Nastusha Camelio
maaf untuk hari ini, udah buat tuan khawatir
Nastusha Camelio
[ senyum ]
Kimi Hana
[ masuk ke ruang kerja Ken ]
Kimi Hana
Udah malem, kamu gak istirahat?
Kenneth Sahasika
Bentar, aku masih harus lihat beberapa rekam medis pasien aku
Kimi Hana
Jangan capek² sayang [ memeluk Ken dari belakang ]
Kenneth Sahasika
[ senyum ]
Iya, nanti begitu selesai aku pasti susul kamu ke kamae
Kimi Hana
Aku tunggu ya
[ mengusap dada Ken ]
Kenneth Sahasika
Kau memancingku Kimi?
Kimi Hana
[ mengigit telinga Ken ]
aku tunggu kamu di kamar
Kenneth Sahasika
Aku percepat pekerjaanku
Kimi Hana
Hahaha
[ berjalan keluar ]
aku tunggu sayang [ mengedip ]
Kenneth Sahasika
[ geleng² ]
Nakal
Mata Ken kembali fokus pada lembaran-lembaran data pasien yang dia tangani.
Sampai lembaran data Kenshia muncul di depan matanya.
Kenneth Sahasika
Kenshia..
Kenneth Sahasika
Kasihan sekali gadis kecil ini, masih kecil sudah punya penyakit jantung
Melihat data Kenshia, membuat Ken teringat akan sesuatu.
Laki-laki itu menyalakan laptopnya dan membuka emailnya.
Kenneth Sahasika
[ mengetikkan sesuatu ]
<KennethShsk27@gmil.co.id>
Sudah ada hasil dari pencarian 6 tahun ini?
Kenneth Sahasika
[ kembali menutup laptopnya ]
Suara petir terdengar begitu menggelegar. kilatan cahaya itu membelah langit dan turunlah hujan dengan begitu lebatnya.
Bunyi guruh terus sambung menyambung.
Nastusha Camelio
[ bangun karena suara guntur ]
Nastusha Camelio
[ melihat kilatan cahaya dari balik jendela ]
Nastusha Camelio
[ masuk ke dalam selimut ]
Bersamaan dengan bunyi guntur yang sangat keras. Listrik pun padam seketika.
Nastusha Camelio
Aaaaaaa!!!
El yang sedang berjalan masuk ke kamarnya langsung berlari ke kamar Shasha saat mendengar teriakan gadis itu.
Theodore Rafael
Nanas! [ membuka pintu kamar ]
Nastusha Camelio
Gelap! Gelap! Shasha takut! Gelap!
Nastusha Camelio
[ tubuh gemetaran ]
Theodore Rafael
[ berlari mendekati Shasha ]
Theodore Rafael
Gak usah takut Nanas, ada aku
Nastusha Camelio
Tuan, Shasha takut gelap Hikss.. Tuan..
Nastusha Camelio
[ langsung memeluk El ]
Theodore Rafael
/tubuhnya gemetaran sampai segininya/
Theodore Rafael
Gak usah takut Nanas, aku di sini nemeni kamu
Nastusha Camelio
[ memeluk erat El ]
El memeluk Shasha sambil mengusap punggung Shasha agar gadis itu merasa aman.
Nastusha Camelio
Jangan pergi dulu sebelum aku tidur ya
Theodore Rafael
iya aku akan di sini sampai kamu tidur
Nastusha Camelio
Huaa.. Gunturnya keras banget, takut
Theodore Rafael
Gadis nakal, kau ternyata takut sama guntur ya
Nastusha Camelio
Takut.. Takut..
Theodore Rafael
Sstt.. Ada aku, Nanas, jangan takut lagi
Beberapa menit berlalu. El mulai merasakan nafas Shasha yang sudah teratur. Gadis itu sudah tertidur dalam pelukannya.
El mengeratkan pelukannya dan tanpa sadar mencium kening Shasha cukup lama.
Theodore Rafael
Tidurlah kucing nakalku, aku akan di sini menjaga mu
Comments
🌸ラヒマ🌸
nah kan
tapi kalo mereka jadi kasian mbak Kimi dong ,di duain 🙄
2024-07-02
0
𝙞𝙩𝙨 𝙢𝙚 𝙣𝙖𝙣𝙖!
Lh kimi mau di kemanain THOR?
2023-06-13
0
ghrt
heh😭😭🤟🏿
2023-04-28
0