Dan ternyata seperti yang di tebak oleh Kimora
Isi dalam karung itu ada tumpukan bunga-bunga layu yang sudah membusuk.
"Apa-apa an ini jadi selama ini setiap hari dia (genzy) masih aja membeli mawar putih.Tapi kok aku gatau kapan pengiriman datang tiap pagi gapernah ada yang datang."
Kimora mulai mencari cela agar dia bisa ke belakang rumah itu.
Dia tidak percaya kalau di belakang rumah hanya ada gudang saja.
"Aku harus beresin lagi karung-karung ini jangan sampai satpam itu sampai tau.sepertinya dia juga jadi mata-mata nya suamiku."
Kimora langsung meninggalkan tempat sampah itu dan juga membuang gunting di dekat karung-karung itu.
"Lebih baik aku tanya mama sarrah saja.Dia pasti bakalan berkata jujur."
Kimora menghampiri mama sarrah yang sedang menyirami bunga-bunga kesayangan nya.
"Mah, boleh aku duduk di sini."
Kimora duduk mendekati mama sarrah yang sedang menyirami bunga-bunga nya.
"Oh,tentu saja sayang sini temani mama berkebun."
Kimora mulai menyiapkan banyak pertanyaan di otaknya
"Mama suka banget bunga yah ? terus kalau bunga nya layu apa mama suka membuang nya di karung-karung ?."
"Bunga-bunga mama jarang sekali layu.karena sering sekali mama siram beri pupuk setia hari."
Kimora mulai berpikir lagi berarti tumpukan bunga-bunga layu yang ada di karung-karung itu bukan punya mama sarrah.
"Oh kalau genzy itu apa dia juga suka bunga ?.
Maksudnya suka seperti mama berkebun ?.
Kimora mulai berhati-hati dalam memberikan pertanyaan nya.
"Genzy setau mama dia tidak suka dengan tanaman seperti itu.Memang nya ada apa sih kamu nanya seperti itu.?"
Kimora mulai sedikit panik.tapi dia mencoba untuk tetap bermuka tenang di depan mama sarrah.
"Gaa kok mah,aku cuma tanya-tanya aja kalau mama suka berkebun lalu mas genzy juga suka berkebun kenapa kita ga manfaat kan rumah mama yang luas ini.kita bertaman buah-buahan sayuran terus bunga-bunga mah."
Mama sarrah tersenyum mendengar ucapan Kimora.
"Kita tanam di mana semua itu pasti harus memiliki lahan tanah yang sangat luas sekali.'
Kimora langsung menghampiri mama sarrah dan membantu menyirami kan air ke bunga-bunga itu.
"Di belakang rumah aja mah.kalau untuk sayuran dan buah-buahan."
Mama sarrah langsung terkejut dengan ucapan Kimora.
"Belakang rumah kita ?."
"Iyah mah di belakang rumah kita pasti seru banget kan mah.aku jadi punya kesibukan di sini."
"Oh,nanti mama coba bicara rencana kamu ini dengan genzy apa dia setuju dengan rencana kamu ini."
Kimora langsung mundur menjauhi mama sarrah.
Kalau sampai mama sarrah bicara semua ini dengan suaminya gagal semua rencana nya ini.
"Ahhhh gausah deh mah jangan bilang ke mas genzy.aku pikir-pikir juga aku ga mungkin bisa rajin seperti mama.Oh iya mah aku pergi ke kamar dulu yah."
Mama sarrah mulai merasakan aneh dengan tingkah laku Kimora.
Kenapa dia selalu membahas tentang belakang
rumah ini.
"Ahhh sial,gagal lagi aku padahal maksud aku ngajak mama ke sana.kalau aku di temanin mama satpam itu pasti gabakalan larang apalagi kita ada tujuan nya.Bagaimana ini kalau sampai mama bilang bisa-bisa dia marah sama aku."
Kimora langsung membuka pintu kamar dan membuka jendela kamar nya.
"Aku curiga seperti nya yang semalam aku liat lelaki yang bawa karung-karung itu pasti mas genzy.Terus untuk apa di bawa bunga mawar putih setiap hari ke belakang rumah ini.sampai sampah bunga nya banyak sekali."
Kimora mencoba memikirkan apa yang harus dia lakukan lagi.
Sedikit-dikit semuanya akan terungkap.
Di saat Kimora mulai berpikir keras tiba-tiba
Handphone nya berdering keras.
Kring kring kring
Kimora mengangkat telepon tersebut.
"Hallo maaf ini dengan siapa yah ? "
Nomor telepon itu tidak ada namanya.
"Kimora letica ini aku Alena teman bertugas mu dulu waktu kita praktek di rumah sakit sejahtera."
Kimora tak kuasa menahan rasa senang nya sampai suara kimora terdengar sangat kencang sampai luar kamar.
"Ahhh Alena kamu apa kabar aku senang banget kamu bisa menghubungi aku lagi."
Kimora sampai meneteskan air mata karena merasa sangat merindukan Alena.
"Aku baik-baik saja ko.aku juga masih bertugas di rumah sakit sejahtera sebagai dokter kandungan."
"Aku ingin bertemu dengan mu banyak hal yang
aku ceritakan kepada mu."
"Oh oke Kimora gimana kalau jam 12 siang ini aku sudah selesai praktek."
Kimora merasa senang setidaknya ada seseorang yang bisa mendengarkan kegelisahan nya.
"Baiklah kita ketemu di tempat biasa yah.sekrang aku mau bersiap dulu."
"oke baiklah Kimora."
Kimora mematikan handphone nya mengakhiri obrolan nya dengan Alena.
"Hah akhirnya aku bisa menceritakan semuanya pada Alena.kalau terus di pendam dalam hati aku bisa gila."
Selesai bersiap-siap kimora meminta ijin kepada mama sarrah untuk pergi bertemu dengan teman lamanya.
Mama sarrah menyarankan Kimora untuk diantar oleh supir pribadi tapi kimora menolak nya.lebih memilih memakai taxi online.
"Aku berangkat dulu yah mah.kimora berpamitan kepada mama sarrah."
Sambil bersalaman sebelum berangkat.
"Iya sayang hati-hati yah."
Kimora menolak diantarkan oleh supir pribadi karena dia semua orang yang ada di rumah itu tidak bisa di percaya 100%.
Tapi Tampa sepengetahuan Kimora mama sarrah menghubungi genzy dan memberitahu kalau Kimora pergi dari rumah.
*Nak, istri mu ijin pergi dari rumah dia akan bertemu dengan teman nya.dia terlihat sangat buru-buru sekali sampai mama menawari pakai mobil kita dia gamau dia lebih memilih memesan taxi online."
Membaca pesan dari mama sarrah genzy merasa kesal karena Kimora tidak meminta ijin terlebih dahulu kepada nya.
"Pergi kemana dia.aku harus segera mencari nya."
Ucap genzy yang nada kesal.
Kimora sampai di tempat tujuan dia menunggu kedatangan Alena.
Hampir 30 menit dia menunggu Alena.
"Mana dia lama sekali sihh.haduh aku lupa lagi ga minta ijin dulu ke mas genzy.semoga aku bisa pulang sebelum mas genzy pulang dari kantor nya "
Kimora melirik kanan kiri tidak ada Alena
Kimora langsung mencoba menghubungi Alena tapi tidak ada jawaban.
Dan tiba-tiba ada yang memegang pundak Kimora.
"Haduhhhh tangan siapa ini."
Kimora mulai merasa ketakutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 381 Episodes
Comments