Rania sedang berada di taman bunga yang indah.dia bingung sebenarnya dia berada dimana.
"aku di mana ini,mas rendy juga ga ada disini"batin Rania.
"halo ada orang tidak disini"teriak Rania.
"dek"Rania langsung menoleh ke arah suara itu.
"kakak,teryata kakak ada disini.ternyata berita kematian kakak tidak benar aku bersyukur"ucap Rania sambil berjalan menghampiri Risti da dani.
"kakak sudah tenang bisa bersama kakak iparmu relakan kakak untuk pergi kakak memang sudah tiada.aku dan Daniel ingin minta tolong kamu untuk merawat kedua jagoan kecil kami.sayangi dia seperti anak kandungmu.dan sampaikan pada mereka saat besar bahwa kami sangat menyayangi mereka dan maaf tidak bisa merawat dan membesarkan mereka"ucap Risti lembut.
"kakak apakah kakak dan kakak ipar tidak bisa kembali? lihatlah anak kalian masih membutuhkan kalian"tanya Rania.
"tidak bisa ay ini sudah terjadi dan memang sudah takdir.tolong jaga mereka ya"ucap Daniel tersenyum hangat.
“kakak pergi dulu ya”
lalu mereka berdua menghilang dari pandangan Rania.
"kakak jangan pergi kakak"teriak Rania bangun dari tidurnya.
"sayang kamu kenapa?"tanya Rendy cemas.
Rania melihat sekeliling hanya ada dirinya dan juga Rendy di ruangan tersebut.dan Rania melihat tangannya terpasang selang infus.ternyata hari sudah pagi.
Rendy dari semalam menemani Rania dan tidur dengan posisi duduk di samping Rania.sedangkan keluarga Rania pulang ke rumah untuk menyimpakan pemakaman.lalu Sasa diminta rendy untuk mengabari mama Tia, sekalian juga kedua sahabat rania.dan sekarang Sasa sedang tidur di sofa tidak terganggu sama sekali dengan teriakan Rania.
"mas dimana kak Risti?"tanya Rania.
"sayang kak Risti akan dimakamkan siang ini bersamaan dengan pemakaman kak Daniel"jelas Rendy.
Rania hanya bisa menagis mengingat apa yang terjadi."mas bisa tolong antara aku ke si kembar?"
"baiklah ayo"Rendy membantu Rania untuk turun dan dan dan membawa selang infus tersebut. Rendy menuntun Rania melewati lorong rumah sakit dan sampailah mereka di ruangan khusus bayi.
"ada yang bisa saya bantu"tanya perawatan tersebut.
"kami ingin melihat bayi kembar yang baru lahir tadi malam"jawab rendy.
"baik tuan silakan"ucap perawat menunjukkan tempat si kembar.
rania yang melihat wajah putih,bersih,dan polos dari si kembar merasakan perasaan sedih sekaligus bahagia. sedih karena usianya yang belum genap 1 hari mereka sudah menjadi yatim piatu. bahagia karena mereka lahir dengan selamat dan nantinya akan mengisi hari-hari Rania.
"kasihan sekali kamu nak,aunty akan menjadi mommy kalian mulai sekarang"ucap Rania sambil meneteskan air mata.
"mas apa kamu tidak keberatan aku yang membesarkan mereka?karena ini adalah permintaan terakhir dari kakak"tanya Rania kepada Rendy.
"tidak apa-apa sayang mereka adalah jagoan yang hebat dan lucu.aku menerimamu apa adanya bukan ada apanya mungkin kehadiran mereka adalah bonus untuk kita"ucap Rendy dengan tegas.
"oh iya sayang setelah pemakaman selesai mungkin aku akan meminta nanda untuk mengurus akte lahir mereka"sambungnya.
"baiklah Daddy nya si kembar"
"ih udah boleh nih jadi Daddy nya si kembar"goda rendy.
"boleh kan kamu yang ngurus akte lahirnya"ucap Rania.
"nggak sekalian ngurus surat nikah buat mommy nya si kembar sekalian"ucap Rendy menggoda Rania sambil mengedipkan sebelah matanya.
"ih apaan sih mas"ucap Rania wajahnya bersemu merah.
***
setelah proses pemakaman selesai semua sudah berangsur pulang kecuali Rania dan keluarganya.
"kak aku berjanji akan merawat mereka dengan baik, kakak yang tenang ya disana"ucap Rania lirih sambil memeluk batu nisan Risti.
"ay sudah ayo pulang,keburu sore katanya mau jemput si kembar"ucap Lisa. kedua sahabat Rania dan juga mama tia langsung berangkat menggunakan pesawat setelah menerima telepon dari Sasa.
dia tetap tidak bergeming dari tempatnya. akhirnya Rendy turun tangan untuk membujuk Rania."sayang kita harus menjemput kedua bayi itu, yuk pulang nanti keburu sore"Rania hanya membalas dengan gelengan kepala."sayang ayolah kita pulang ya semua sudah selesai"akhirnya Rendi membantu Rania untuk berdiri dan menuntunnya.
mama Tia yang melihat putranya bisa dekat dengan Rania merasa sangat senang,itu adalah keinginannya sejak dulu agar rendy bisa menemukan wanita yang tepat.
•••
setelah sampai di rumah Rania mengumpulkan semua orang untuk membahas tentang kedua anak dari kak risti.
"aku tidak akan lama-lama di sini, karena memang pembicaraan sebelumnya sudah jelas bahwa aku tidak boleh pulang kecuali aku menikah. aku hanya ingin mengatakan bahwa saya yang akan merawat si kembar. Karena itu adalah permintaan kakak untuk terakhir kalinya"jelas Rania.
"tapi ibu juga mau merawat cucu ibu ayya"ucap Bu nina.
"aku akan sering ke sini agar ibu bisa melihat si kembar lagi pula masih ada anak dari kak fikri bu,aku yang akan mengadopsi kedua anak kak risti menjadi anakku Bu"ucapannya meyakinkan sang ibu.
"baiklah kami semua setuju kamu bisa merawatnya"ucapan Malik singkat lalu pergi dari ruangan tersebut.melihat itu hati Rania semakin sakit.
"baiklah aku akan menjemput si kembar dan langsung membawanya ke kota"ucap Rania.
"assalamualaikum"pamit Rania,Lisa,Sheila,Sasa, Mama tia dan Rendy.
"waalaikumsalam"
mereka kembali ke kota tidak menggunakan pesawat tetapi menggunakan mobil. semua keperluan dari si kembar sudah diambil dari rumah Resti dan menyerahkan kunci rumah itu kepada ibunya sebelum kembali.
Rania tidak menyangka bahwa dia akan kehilangan orang yang paling melindunginya di depan matanya sendiri dan dia berusaha menjadi figur seorang ibu dari kedua anak dari kakaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments