Rania pulang ke apartemennya dengan mengendarai motornya seperti orang kesetanan tak sedikit orang yang mengumpati rania di jalan raya.setelah sampi dia membuka pintu dan langsung berlari dan menutup pintunya dengan keras.
sepanjang perjalanan tadi dia hanya diam.tetapi di kamar tumpah sudah air mata Rania.
"kenapa ini harus terjadi kepadaku kenapa??aku sudah berusaha untuk menyembuhkan luka ini tapi tidak bisa,kenapa kecewa selalu menghampiriku kenapa!!!!!"jerit Rania.
"aaaaa!!!!kenapa semua ini harus terjadi kepadaku aku capek capek,aku harus bagaimana"ucap Rania histeris.
FLASHBACK ON
12 tahun yang lalu
Seorang gadis kecil sedang duduk memeluk lututnya sambil menangis dalam diam disudut ruangan berdekatan dengan almari dan juga tempat tidur.yang terjadi diluar kamar itu tidak bisa dibayangkan olehnya.betapa hancur hati kecilnya mendengar kedua orang tuanya bertengkar hebat, bahkan sang ayah tega memukul ibunya.dan disaat itu terjadi tangis sang gadis kecil makin menjadi,lantaran merasakan sakit saat ibunya diperlukan seperti itu.
saat pertengkaran itu selesai biasanya terdapat luka di sudut bibir ibunya ataupun dibagian tubuh lainnya.dan ada pula barang yang hancur akibat pertengkaran tersebut.saat melihat luka ibunya dan barang barang yang berantakan hatinya sakit semua peristiwa itu serasa seperti mimpi yang pahit.
Dihari kecilnya dia ingin sekali membela ibunya tapi apalah daya dirinya masih kecil dan tidak bisa berbuat apa apa yang hanya bisa menagis saat itu terjadi.dan ya itupun selalu terjadi tidak ada tahun tampan pertengkaran.
7 tahun kemudian
Sang ayah sudah berhenti untuk main tangan dengan sang ibuk.akan tetapi pertengkaran tetap terjadi.meskipun mereka berhenti bertengkar pun luka itu tetap ada pada sang anak.dan itulah yang dilalui Rania sepanjang masa kecilnya hingga beranjak remaja.
sebenarnya dia ingin kuat dan tidak memperdulikan segalanya tetapi hatinya bukan terbuat dari besi dan baja.hatinya selalu menangis didalam tapi diluar dia hanya tampak diam dan tegar.tak semudah kata untuk melupakan segalanya.meskipun luka itu sembuh tetapi masih berbekas.dia mencoba menjadi orang yang kuat dari kuatnya laki laki oleh karena itu,sekarang dia bisa menjadi direktur di perusahana besar di usia yang masih terbilang muda. Yang sebenarnya ditentan oleh sang ayah tetapi selagi rani masih bisa maka akan dicapainya meskipun hanya restu ibu yang didapatnya menurtnya ibunya adalah orang yang membiarkan anaknya menuju jalanya sendiri asalkan tidak salah jalan.
FLASHBACK OFF
"kenapa kalian harus bertengkar di depanku saat aku kecil yang tidak mengerti apapun,kenapa hiks hiks"tangis Rania histeris.
"apa dulu pertengkaran kalian lebih penting dari anak kalian aku ini manusia bukan batu aku bisa melihat dan mendengar semuanya"
"kalian sudah membuatku menderita dengan keadaan itu,terus berputar dikepalaku dan mambuatku tak bisa memulai hubungan apapun dengan cinta"
"aaaaa!!!!!hiks hiks maafkan aku kak Rendy sebenarnya aku juga mengagumimu tetapi hatiku seperti terkunci dengan rapat oleh gembok masa lalu hiks hiks hiks,kenapa bayangan masa lalu itu terus menghantui ku"ucapan penyesalan Rania.
Bugh
Bugh
Bugh
Tiga pukulan dia layangkan di tembok kamarnya hanya itu yang bisa meredakan emosinya ya melukai dirinya sendiri.darah segar mengalir di sela sela jari tangannya dan rania jatuh terduduk di depan tembok tersebut.
***
saat sampai didepan gedung apartemen Lisa dan Sheila bergegas untuk ke lantai dimana Rania tinggal.
"aduh gimana ini lama banget sih nih lift"ucap Sheila gelisah.
"tenang bentar aja bisa nggak sih, sepanjang perjalanan kau cerewet sekali"ucap Lisa.
"memang nggak boleh ya khawatir,kau ini gimana sih"ucap Sheila.
ting
lift terbuka mereka bergegas ke unit apartemen rania.mereka menekan nomor sandi apartemen Rania karean mereka sudah sangat khawatir.hanya Rania dan para sahabatnya saja yang tau sandi apartemen Rania.
ceklek(suara pintu terbuka)
"ay ayya , dimana sih nih anak bikin kawatir aja"ucap mereka bersamaan.
"Lis cari di kamar,aku cari di ruang kerjanya"ucap Sheila.
"baiklah"ucap Lisa.
Sheila mencarinya diruang kerjanya tetapi tidak ada.lalu Sheila pergi menyusul Lisa.ternyata Lisa tidak dapat membuka pintu kamar tidur Rania.
"gimana ini, pintunya nggak bisa dibuka,dia bisa saja hilang kendali.memang didepan kelihatan diam tapi dibelakang dia bisa melukai diri sendiri"ucap Lisa cemas.
"cari dulu kunci cadangan di laci sebelahmu itu" ucap Sheila.
lalu Lisa mencari kunci cadangan itu dan benar memang ada.
"ketemu"
segera mereka membuka pintunya.pemandangan pertama kali yang mereka lihat adalah tangan Rania yang berdarah.karean Rania sempat memukul tembok dengan keras hingga tangannya berdarah hanya untuk meredam amarahnya.bagi Rania lebih baik memukul tembok dari pada mengacak-acak seluruh isi kamarnya.
"astagfirullah Rania tanganmu"ucap Lisa panik.
"pasti dia pukul tembok,udah bawah aja ke rumah sakit cepat, takutnya patah tulang"ucap Sheila.
akhirnya mereka memapah Rania untuk kerumah sakit.rania hanya menurut saja karena sudah habis tenaganya untuk melampiaskan amarahnya.
Disisi lain Sasa yang sampai ke rumah langsung menarik sang kakak ke kamarnya.rendy hanya menurut saja.
"kak ada yang ingin aku sampaikan,ini menyangkut Rania dan perasaan kakak"ucap Sasa serius.
"dengar ya kak hati Rania sudah seperti dilapisi tembok batu yang sangat keras.rania selalu dihantui oleh kejadian menyakitkan di masa lalunya jadi yang membuat kakak harus bersabar ekstra untuk mendapatkanya.berikan dia kenyamanan dan ketenangan yang tidak bisa dia dapatkan"jelas sasa.
"apa hubungannya dengan perasaan??"tanya Rendy.
"hah"Sasa kembali membuang nafas dan berceritakan kembali kepada sang kakak.
"begini kak ini seperti luka masa lalu yang sulit hilang,meskipun luka itu sembuh tetapi masih berbekas"ucap Sasa.
sasa menceritakan semuanya sampai sedetail detailnya.rendy akhirnya mengerti kenapa Rania bersikap seperti itu.
"itulah sikapnya kak dia akah bersikap diam dan tenang tetapi sebenarnya dibelakang dia sangat rapuh.kakak tau kenapa dia bisa berjuang sampai ke titik suksesnya sekarang seperti ini dia ingin buktikan bahwa laki-laki mana pun tidak menyakitinya.dia beranggapan kalau dia kuat dan pintar dia bisa selamat dari kejamnya hidup,inilah sifatnya yang dewasa sebelum waktunya.aku sangat salut padanya, mungkin kalau aku jadi dia aku tidak akan kuat"ucap Sasa.
"sebegitu menderitanya dirimu dulu,pantas saja sekarang kamu seperti orang yang tak berperasaan tapi masih punya hati nurani.inilah mengapa aku jatuh hati padamu"batin Rendy.
drettt drettt
ponsel Sasa berbunyi.dilihat Lisa yang menelfon.
"assalamualaikum ada apa Lisa"Sasa
"waalaikumussalam,ini aku mau mengatakan kalau ayya di rumah sakit,kau bisa kesini nggak sa"ucap Lisa khawatir.
"apa!!ayya kenapa?,di rumah sakit mana aku akan ke sana sekarang"Sasa.
"rumah sakit harapan indah,sudah dulu ya assalamualaikum"lisa
"waalaikumussalam"Sasa.
Tut Tut Tut
"kenapa kamu panik?ada apa dengan ayya?"tanya Rendi juga ikut panik mendengar teriakan Sasa.
"itu kak ayya masuk rumah sakit"ucap Sasa hati hati.
"apa ini pasti salahku seharusnya aku tidak gegabah untuk melamarnya"ucap Rendy gelisah.
"ini sudah jalannya kak,apa kau mau menemaniku ke rumah sakit?"tanya Sasa.
"baiklah,ayo tunggu apa lagi cepat"
akhirnya mereka bergegas untuk berangkat.ditengah perjalanan Sasa meminta kakaknya untuk berhenti di salah satu rumah makan karena pasti teman temannya belum makan malam.ada sedikit penyesalan di hati rendy kalau saja dia tidak hanya memikirkan perasaannya sendiri mungkin rania tidak dalam situasi seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments