setelah sampai ternyata Lisa sudah menunggu mereka didepan pintu masuk rumah sakit.lalu Lisa pun menghampiri mereka.
"Lis memang ada apa dengan ayya?"tanya Sasa cemas.
"saat aku dan Sheila tiba di apartemennya aku melihat dia sudah terduduk dibawah dengan darah yang mengalir ditangannya.ternyata dia memukul tembok untuk melampiaskan amarahnya"jelas Lisa.
setelah mendengar penjelasan dari Lisa mereka bergegas untuk keruangan rania.saat didepan ruang rawat Rania mereka mendengar Sheila sedang mengomel kepada Rania.
“kau itu bisa nggak sih kalau ada situasi seperti ini jangan lukai dirimu sendiri,disini aku dan yang lain juga ikut sakit ngelihat keadaanmu yang seperti ini.kau tau nggak banyak yang masi sayang denganmu nggak usah ngelukai diri sendiri kau itu buka orang batu yang bisa menghancurkan tembok untung nggak patah tulang”
Rania hanya diam mendengarkan karena dia memang tidak bisa melakukan pembelaan diri.sedangkan yang diluar hanya mendengarkan, sampai akhirnya Rendy bertanya kepada mereka.
"memang dia selalu kayak gini jika marah?"tanya Rendy.
"tidak kak,kalau itu bukan kak Rendy mungkin dia akan biasa saja,tapi karena itu kak Rendy dia jadi seperti ini"jelas Lisa.
"kenapa bisa begitu?"tanya Rendy.
"kakak nggak tau kalau sebenarnya dia itu suka sama kakak.dia hanya bisa menepis rasa itu dengan diamnya.karena dia pasti berfikir bahwa kakak nggak pantas buat dia dan juga sebaliknya dia juga nggak pantes buat kakak"ucap Sasa.
Rendy tidak percaya bahwa Rania juga memiliki rasa suka padanya.Rendy tidak tahu harus bahagia orang yang dia sukai mencintainya juga atau sedih karena orang yang dicintainya terluka karena dirinya.
akhirnya mereka masuk keruangan itu.dilihat Rania sedang makan dengan disuapi oleh Sheila.
"lama banget sih kalian ini,Sasa tolong jaga Rania sebentar.kalau nggak dijagain bisa kabur nanti,kita mau keluar sebentar ya"ucap Sheila sambil meletakkan piring makanan Rania dimeja.
"kalian mau kemana?"tanya Sasa.
"cuma mau ambil laptop di kosan, soalnya kita harus ngerjain tugas skripsi"ucap Sheila.
"kalian pulang aja,biar aku yang jaga soalnya skripsiku juga udah selesai"ucap Sasa.
"beneran ngak papa ni,ay kita tinggal dulu ya!"ucap Sheila.
"ya kalian pulang aja,aku juga mau pulang.soalnya gue harus menyelesaikan pekerjaan soalnya aku akan jadi pendamping ceo baru untuk sementara.jadi menyelesaikan tugas yang akan digantikan oleh sekertarisku"ucap rania.
"tapi kan masih sakit ay,bisa nggak sih kesampaian pekerjaan dulu.kita ini udah khawatir banget sama kamu"ucap Sasa.rendy disana hanya diam mendengarkan, ternyata dari tadi Rania tidak menyadari kalau Rendy juga ada di sana.
"plis,aku udah nggak papa cuma tanganku aja yang terluka"ucap Rania.rania terus menerus merengek dan membujuk sahabat sahabatnya,Hinga akhirnya mereka pun menyerah.
"baiklah,tapi kamu harus pulang bareng aku, kalian berdua juga"tegas Sasa.
"baiklah"ucap mereka bersamaan.
di perjalanan Sasa,Lisa, dan Sheila sedang membahas soal skripsi kuliah mereka.sedangkan Rendy sedang fokus menyetir dan Rania tertidur akibat pengaruh obat yang dia minum tadi.
setelah Rendy mengantar Lisa dan Sheila mereka langsung menuju apartemen Rania.setelah sampai Sasa mencoba membangunkan Rania tapi tidak bisa.akhirnya Rendy menggendong Rania dan Sasa yang membukakan pintu apartemennya.
"kakak pulang aja aku nginep disini takut ayya membutuhkan sesuatu, kasian dia sendiri"ucap Sasa.
"baiklah,kakak pulang dulu ya bawa aja mobilnya kakak naik taksi aja.sekalian besok anterin ayya ke kantor,kalau dia nggak mau bilang irit ongkos taksi"ucap Rendy karena rendy tau pasti dia tidak bisa naik motornya akibat tangannya terluka.
"baiklah,kakak tau banget dia besok kayak gitu.kayaknya memang cinta mengerti segalanya ya aw soswet"goda Sasa.
"apaan sih,udah kakak pulang dulu ya, assalamualaikum"ucap Rendy.
"waalaikumussalam"
saat jam menunjukkan pukul 4 pagi Sasa terbangun mengabil air wudhu lalu membangunkan Rania.
"ay ay, bangun ayo"ucap sasa sambil mengoncang tubuh rania.rania hanya menggeliat kecil"gue lagi kedatangan tamu pas tadi tengah malam gue cek kekamar mandi,Lo sholat sendiri mukena ada di lemari sebelah kiri atas"ucap Rania lalu kembali tidur lagi.
paginya Rania bangun karena sinar matahari sudah masuk kedalam kamarnya melalui jendela kamarnya.rania bingung siapa yang membuat gordennya.lalu dia bergegas mandi,lalu keluar kamar untuk memasak makanan.
dilihatnya Sasa sedang memasak sarapan.lalu Rania menghampiri.
"selamat pagi,Lo tadi malam nginep disini?,aku kira aku lagi mimpi dibangunin kamu tadi"tanya Rania.
"pagi juga,iya lah aku khawatir sama kamu,jadi nginep disini sekalian"ucap Sasa.
"aku mau tanya siapa yang gendong aku sampai ke kamar?"tanya Rania.
"kakak rendy lah ,emang siapa lagi?,emang aku kuat gendong lo?"jawab Sasa enteng.
wajah Rania memerah seperti kepiting rebus karena perkataan sasa.sasa yang melihat wajah Rania ingin sekali menggodanya.
"cie.. merah banget tuh muka!"goda Sasa.
"apaan sih sa, lagi masak apa"ucap Rania mengalihkan pembicaraan.
Sasa tahu Rania sedang mengalihkan pembicaraan."biasa cuma masak nasi goreng Ama telur ceplok doang"ucap Sasa.
"perlu di bantu ga?"tanya Rania.
"nggak usah kamu duduk aja ganti tuh perban luka!"ucap Sasa.
untungnya luka itu berada di tangan kiri jadi tidak masalah untuk dibuat kerja.selesai sarapan Rania berangkat kekantor diantara oleh sasa.
"aku duluan ya, assalamualaikum,makasih untuk tumpangannya"ucap Rania.
"iya sama sama, waalaikumussalam"ucap Sasa.
saat Rania memasuki ruangan semua staf merasakan suasana mencekam akibat diamnya Rania dan tatapan tajamnya.mereka tau bahwa atasannya sedang bermasalah, sehingga mereka takut untuk menyapa.
Rania masuk kedalam ruangannya,tak beberapa lama pintu diketuk.
tok tok tok
"masuk"masukan sekertaris Rania yaitu fera.
"tolong mulai hari ini sampai beberapa hari kedepan semua tugas kamu yang handel, mungkin saya akan bantu sedikit karena memang tugas saya untuk sementara bertambah.tolong yang memang harus saya yang urus kirim lewat email saja.kalau sudah jelas,saya pergi dulu"ucap Rania.
"baik saya akan laksanakan, silakan"ucap vera.
***
saat ini Rania sedang ada di dalam lift untuk kelantai atas.saat sudah di lantai atas dia bergegas menuju ruangan CEO.rania berhenti sejenak di depan meja sekertaris CEO.
"apakah tuan muda sudah datang?"tanya Rania.
"sudah nona, beliau sudah menunggu anda didalam,tuan muda sedang menemui klien dan menunggu anda, beliau berpesan kepada saya jika anda datang Anda dipersilakan masuk"ucap sekertaris itu sopan.
"pagi pagi begini Sudah ada klien?"batin Rania.
"baiklah terima kasih"ucap rania.
Rania mengetuk pintu,lalu dia masuk keruangan tersebut.dilihatnya klien tersebut ternyata....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments