Membuat Anastasya cemburu

Dari hari ke hari sikap cool dan menyenangkan yang ditunjukkan oleh Marco membuat para wanita selalu mengerumuninya. kalau dulu Marco tidak begitu suka dekat dengan wanita, namun sekarang pria itu seolah mengatakan kalau dirinya adalah pria jantan yang selalu dikerumuni oleh para wanita.

"Bagaimana kalau nanti malam kita makan berdua." ajak Rosalina.

"Entahlah Tapi kelihatannya hari ini aku tidak bisa makan denganmu, karena aku harus mengurus beberapa pekerjaan penting." jawab Marco sambil melirik kepada Anastasya.

"Lalu, Apakah kau akan makan dengan sekretaris mu itu?" tanya Rosalina kembali.

Marco nampak tersenyum sembari menatap Anastasya yang terlihat masih menatap laptopnya.

"Kelihatannya Mungkin aku akan lembur di kantor saja, aku tidak ingin keluar hari ini." jawab Marco yang membuat Rosalina kemudian meninggalkan kantor Marco. wanita itu benar-benar kecewa saat mendengar jawaban yang diucapkan oleh Marco, itu namanya penolakan secara halus.

Terlihat sekali kalau Marco menatap wajah Anastasya, pria itu benar-benar menginginkan istrinya cemburu ketika melihat dirinya bersama wanita lain.

"Dasar pria brengsek, di depanku bermanis muka sekarang di depan wanita lain dia malah menggoda para wanita itu. Entah berapa wanita yang terus-menerus menggodanya, malah dia membuka pintu dengan lebar." gerutu Anastasya dalam hati. Entah berapa wanita yang sudah mendatangi Marco.

"Apakah kau sudah lapar, Sayang?" tanya Marco kepada Anastasya.

Karena sangat kesal nampak Naysila tidak menghiraukan pertanyaan dari suaminya. Marco berdiri sembari mendekati istrinya. Dia menarik kursi Anastasya sembari memberikan kecupan di pipi sang istri.

"Susah sekali membuatmu marah..," ucap Marco yang membuat Anastasya menatap Marco.

"Apa, enak sekali kau mengatakan hal itu. kalau sampai aku menunjukkan kemarahanku bisa-bisa Kau sangat kepedean." guman Anastasya dalam hati.

"Apakah kau tidak marah ketika wanita itu mendekatiku?" tanya Marco kepada Anastasya.

"Buat apa aku harus marah, Memangnya kenapa aku harus marah?" tanya Anastasya yang terlihat wanita itu mulai menahan emosinya.

"Padahal aku berharap kalau kau akan marah ketika melihatku bersama para wanita itu, dengan begitu aku juga mengetahui kalau kau mencintaiku." jawab Marco yang kemudian tersenyum padanya.

Setiap kali Marco menginginkan istrinya cemburu, setiap kali pula dia harus mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan keinginannya.

"Ya sudah kalau begitu, lebih baik kita makan daripada kita mati kelaparan di perusahaan." ucap Marco yang kemudian menarik tangan Anastasya dan membawanya keluar dari perusahaan.

Deg..

Jantung Anastasya selalu berdebar saat Marco memperlakukannya seperti itu. kalau dulu Anastasya akan bersikap biasa-biasa saja.

"Mengapa pria ini membuat jantungku selalu berdebar, padahal dulu kalau dia memegang tanganku rasanya biasa-biasa saja." guman Anastasya dalam hati.

Sekitar 30 menit kemudian akhirnya mereka berdua sudah sampai di sebuah restoran yang tidak jauh dari perusahaan Marco.

Marco memesan beberapa makanan yang biasa dimakan oleh Anastasya dan dirinya, tatapan mata Anastasya terus menatap suaminya yang sekarang sikapnya benar-benar begitu cool dan sangat keren.

"Apakah pria ini benar-benar sudah sadar, sudah tobat, sudah sembuh penyakitnya?" tanya Anastasya dalam hati. tatapan matanya terus menatap Marco yang sekarang penampilannya benar-benar sangat gentlemen.

"Kenapa kamu melamun, Memangnya apa yang kelamaan kan?" tanya Marco yang menatap Anastasya bertumpang dagu.

"E.. ya, ada apa?"

tanya Anastasya yang sangat terkejut ketika tiba-tiba Marco menanyakan sesuatu padanya.

"Ada apa denganmu, Apakah kau sedang melamunkan sesuatu?" tanya Marco kepada istrinya.

"Dasar pria kurang ajar, Tentu saja aku memikirkan sikap sikapmu yang sekarang sudah berubah. hampir 1 bulan ini kau memperlakukanku seperti seorang wanita yang benar-benar kau inginkan." ucap Anastasya dalam hati.

"Oh ya, Memangnya kenapa kau tadi tidak makan malam bersama Rosalina?" tanya Anastasya kepada Marko.

"Memangnya kenapa kau tidak suka Aku mencampakkan Wanita itu dan lebih memilih mu?" tanya Marco kepada Anastasya.

Anastasya tidak memberikan jawaban kepada Marco, pria itu kemudian meraih dagu istrinya sambil mengarahkan pandangan Anastasya kepadanya.

"Apakah tidak ada perasaan sedikit pun darimu untuk?" tanya Marco.

"Apakah kau ini sudah gila atau kau benar-benar sudah waras dari penyakitmu itu?" tanya Anastasya kepada Marco.

Sebuah senyum ditunjukkan oleh Marco ketika Anastasya mengatakan hal itu.

"Memangnya Kenapa, Apakah salah jika aku sekarang sudah benar-benar menjadi pria tulen. seorang pria yang bisa merasakan cinta kepada wanita?" tanya Marco.

Anastasya menggelengkan kepalanya.

"Apakah kau yakin?" tanya Anastasya.

Marco menganggukkan kepalanya.

"Tentu saja aku sangat yakin, karena aku sudah merasakan perasaan itu padamu." jawab Marco. sebuah senyum disembunyikan oleh Anastasya ketika Marco mengatakan hal itu. entah memang Anastasya sudah menyadari perasaannya atau tidak namun wanita itu merasa senang ketika Marco mengatakan hal itu.

"Akan ku yakinkan dirimu kalau aku benar-benar sudah menjadi pria sempurna." ucap Marco yang kemudian mendekati istrinya.

"Apa yang kau lakukan, apa yang akan kau lakukan?" tanya Anastasya.

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Marco ketika Anastasya menanyakan hal itu padanya.

Cup..

Sebuah ciuman di berikan oleh Marco di bibir sang istri, pria itu menatap Anastasya dengan tatapan mata yang begitu sendu.

"Kenapa kau melakukan hal itu?" tanya Anastasya dengan lirih. Wanita itu menatap suaminya yang sudah menyentuh bibirnya.

"Aku mencintaimu." ucap Marco yang membuat jantung Anastasya benar-benar berdebar dengan begitu kencang.

** bersambung **

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!