"Ada apa?" tanya Ayah Miguel.
"Aku capek..." jawab Anastasya.
"Memangnya kau dari mana saja?" tanya Ayah Miguel.
"Aku tadi habis berkelahi, Ayah." jawab Anastasia.
Brakkk...
Terlihat Ayah Miguel menggebrak meja, pria tua itu benar-benar sangat terkejut ketika Anastasia mengatakan kalau dirinya barusan berkelahi.
"Memangnya tadi kau berkelahi dengan siapa?" tanya Ayah Miguel dengan suara yang begitu keras.
"Aku tadi berkelahi dengan seorang pria yang tidak jauh dari perusahaan ini, pria itu benar-benar menyebalkan, menyiksa istrinya bahkan menghajar istrinya di depan mataku." jawab Anastasya.
"Lalu?" tanya Ayah Miguel.
Raut wajah Ayah ngobrol benar-benar tidak bisa diucapkan, wanita yang ada di depannya ini benar-benar sangat berbeda dengan beberapa wanita kebanyakan.
"Tentu saja aku menghajarnya habis-habisan, bahkan dahinya sudah terluka akibat aku pukul dengan high heel yang aku pakai ini." jawab Anastasya.
Terlihat Ayah Miguel menghela nafasnya dengan begitu berat, dia tidak akan pernah mengira kalau Anastasya bisa berkelahi dengan seorang pria, pria tua itu menggaruk rambutnya dengan kedua tangannya. sesaat kemudian dia mengusap wajahnya sembari menganggukkan kepalanya.
"Lalu, Apakah kau bisa berkelahi dengan para kekasih Putraku?" tanya Ayah Miguel yang seperti ingin bercanda dengan Anastasia.
"Apakah Ayah ingin bercanda denganku? karena ayah tahu sendiri kan kalau aku benar-benar tidak menyukai para banci itu." jawab Anastasya.
"Apakah kau tidak bisa merubah hatimu untuk mencintai Marco? karena dia adalah suamimu." ucap Ayah Miguel.
"Jatuh cinta bagaimana, Ayah. sedangkan Putra Ayah itu selalu memamerkan kemesraannya bersama para pria, Ayah tahu sendiri kan Marco Tidak akan pernah menganggapku sebagai istrinya. karena kami berdua hanya mempunyai perasaan saling menghargai seperti kakak beradik atau paman dan keponakan." jawab Anastasya.
Ayah Miguel yang mendengar perkataan Anastasya, pria tua itu tidak bisa berpikir lagi. entah bagaimana caranya Anastasya untuk jatuh cinta kepada Marco dan mempertahankan suaminya.
"Kenapa Ayah menghela nafas begitu kasar, bahkan terlihat nafas Ayah benar-benar sangat berat?" tanya Ayah Miguel.
"Aku berdoa kepada Tuhan semoga Tuhan memberikan mu keajaiban, tiba-tiba kau jatuh hati kepada Marco lalu kau akan mempertahankan suamimu itu. begitu pula dengan Marco, aku berdoa kepada Tuhan agar pria itu mencintaimu hingga dia tidak akan rela untuk melepaskanmu." jawab Ayah Miguel.
Anastasya hanya tersenyum saat mendengar kata-kata mertuanya itu,
"Mungkin Ayah harus bermimpi 1000 tahun untuk membuat Putra Ayah itu jatuh cinta kepadaku, kau tau sendiri kan ayah bahkan pria itu selalu bertengkar denganku. terkadang berbicara manja Namun bukan sebagai pria dan wanita, dia benar-benar menganggap ku hanya seorang gadis kecil yang dia tolong waktu itu." jawab Anastasya sambil tersenyum lalu.
"Bagaimana perasaanmu dengan Putraku?" tanya ayah Miguel.
"Tentu saja aku hanya menganggap Putra Ayah itu sebagai penolongku, orang yang telah memberikanku kesempatan kedua untuk hidup." jawab Anastasya.
Entahlah, Ayah Miguel hanya pasrah kepada Tuhan. dia tidak bisa mencari jalan lagi untuk membuat Marco dan Anastasya saling jatuh cinta.
"Baiklah kalau begitu, Ayah menyerah.. terserah apa yang mau kalian lakukan, namun Ayah tidak akan pernah membiarkan kalian untuk terpisah ataupun saling menyakiti." jawab Ayah Miguel.
Dari hari ke hari terkadang Anastasya bersikap begitu manja kepada Marco, karena Marco selalu menganggap Anastasya adalah gadis kecil yang dia tolong.
"Apa yang sedang kau makan?" tanya Marco kepada Anastasya.
"Aku masak ini, Apakah kau mau?" tanya Anastasya kembali.
"Aku tadi sudah makan.." jawab Marco.
"Apakah kau makan bersama para kekasihmu?" tanya Anastasia balik. Marco hanya menunjukkan senyumnya, sesaat kemudian nampak dia duduk di samping Anastasya, pria itu menatap Anastasya yang melahap makanannya dengan begitu nikmat.
"Bolehkah aku meminta sedikit?" tanya Marco.
"Tadi kan kau sudah bilang kalau habis makan bersama para kekasihmu." jawab Anastasya.
Marco tidak mau tahu, pria itu menarik tangan Anastasya hingga membuat sendok yang berisi makanan itu masuk ke dalam mulutnya.
"Apakah kau tadi kencan dengan para pria itu?" tanya Anastasya kembali.
"Memangnya kenapa?" tanya Marco.
"Aku ya... tidak apa-apa." jawab Anastasya yang kemudian melanjutkan menyuapi Marco makan.
"Apakah kau sudah berbelanja?" tanya Marco.
"Belum, karena aku terlalu sibuk." jawab Anastasya.
"Cepat, aku akan mengantarmu untuk berbelanja." ucap Marco.
"Tidak usah, Besok saja Aku belanja sendiri." jawab Anastasya.
"Lalu, Besok pagi aku makan apa?" tanya Marco.
Akhirnya sore itu Marco dan Anastasya pergi ke supermarket yang sedikit jauh dari tempat mereka. wanita itu berbelanja kebutuhan sehari-hari, terkadang Marco lebih memilih untuk makan masakan Anastasya. karena semenjak dulu Anastasya lah yang selalu merawat Marco.
"Ada apa?" tanya Anastasya.
"Beli makanan itu untukku, karena besok aku akan membawakan beberapa masakan untuk seseorang." jawab Marco.
Tentu saja Anastasya tahu kemana arah pembicaraan pria itu.
"Aku yakin kau mau membawanya kepada para kekasihmu itu kan.." ucap Anastasya.
Marco hanya tersenyum.
"Kalau kau bukan orang yang telah menyelamatkanku, mungkin makananmu akan kuberi racun." ucap Anastasya yang kemudian menepuk punggung Marco.
Sedangkan Marco.. terlihat pria itu memberikan kecupan di pipi Anastasya, tak ada perasaan apapun dihati Anastasia saat Marco melakukan hal itu. karena wanita itu tahu Marco hanya menganggapnya sebagai gadis kecil yang dulu dia selamatkan.
** bersambung **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments