Reina, seorang gadis cantik yang sangat mencintai seorang abdi negara dari usia belia hingga sekarang usianya 22 tahun. Reina tetap setia pada cintanya, setia pada sang kekasih yang berhasil menjinakan hatinya.
Akankah kesetian serta cinta yang begitu besar Reina berikan akan terbalas, akan berakhir indah setelah perpisahan mereka selama tiga tahun itu.
Kau bagaikan Sang Elang dan Aku hanya seekor Puyuh
Kau terbang melanglang buana di atas langit sedangkan aku hanya bisa menatap mu dari bawah langit
Siap memiliki,maka harus siap kehilangan!
Kenapa begitu?
Karena begitu cara mainnya
SEBELUM MEMBACA CERITA INI YUK AKU SARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA "DUREN SAWIT" DULU YA
KLIK AJA PROFILKU OKE, INI BUKAN SEQUEL TAPI INI CERITA BARU REINA DAN ILHAM
SELAMAT MEMBACA....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perempuan Dari Daerah Konflik
Reina tengah menangis sesegukan didalam dekapan Ilham, gadis cantik itu terus saja menangis setelah tadi meluapkan segala emosinya pada laki laki yang sangat dia cintai itu.
Namun setelah menjelaskan kalau Naira itu adalah perempuan yang mereka bawa dari daerah konflik karena kedua orang tuanya terbunuh oleh para penjahat, dan para penjahat itu sudah menjadikan Naira sebagai budak ***** mereka selama ini.
Karena Ilham serta para anggotanya merasa kasihan pada perempuan ini, dan Naira juga ingin pergi dari kampung itu. Maka mereka sepakat untuk membawa Naira bersama mereka ke kota ini, untuk bisa hidup dengan layak.
"Tapi kenapa dia harus disini, dirumah Kakak!"
Reina masih saja kesal dan marah pada Ilham, Reina merasa kalau perempuan yang tengah menatapnya itu memiliki niat terselubung saat ini.
"Ssstt, jangan begitu telunjuknya. Gak sopan,"
Ilham menegur halus kekasihnya itu,laki laki yang berusia 29 tahun itu menarik telunjuk Reina yang menuding langsung pada perempuan yang tengah menundukan kepalanya saat Ilham menatap padanya.
Ilham sedikit heran pada Naira, saat dia tidak memandangnya perempuan itu dengan berani menatap Reina dan dirinya. Namun saat dia menatap dia kembali, Naira langsung menundukan kepalanya seolah olah dia lemah tidak berdaya.
"Tapi kenapa dia disini?"
Reina merengek pada Ilham seperti anak yang tengah bertanya pada Ayahnya. Reina memeluk pimggang Ilham possesive, seolah olah Ilham akan pergi darinya kalau sedikit saja Reina mengendurkan pelukannya.
Bahkan saat ini kaos oblong putih yang tengah dipakai oleh laki laki itu sudah basah dibagian tengahnya karena air mata serta air hidung milik Reina.
Apa ini yang katanya tidak ingin membuat Ilham ilfiel?sebenarnya Ilham tidak ilfiel dengan ingus atau air mata Reina. Namun Ilham hanya tidak nyaman dengan posisi mereka sekarang ini. Posisi Rein yang duduk disampingnya dengan begitu rapat, jangan lupa kaki Reina yang tengah melingkar dipinggang serta kedua tangannya yang melingkar didada Ilham.
Ilham yang seumur umur belum pernah seintim ini dengan seorang wanita, pastilah dia akan salah tingkah dibuatnya. Apa lagi Reina itu type wanita yang cukup agresif, entah itu dalam bertutur kata atau pun dalam bertindak langsung.
"Besok dia pindah kerumah dinas yang ada diujung sana, dia disini karena rumah itu belum siap dihuni. Dan sekarang sedang dibersihkan, dia juga sedang mencari kerja. Apa kamu punya lowongan pekerjaan?dirumah Mama kamu atau butik kakak ipar kamu, siapa tau ada kan."
Reina terlihat berfikir, kedua netra hitamnya itu memindai perempuan yang sedari tadi menatapnya tanpa ekdpresi itu. Sebenarnya dibutik sedang membutuhkan karyawan pengganti Indri, namun Reina tidak bisa memutuskan sendiri begitu saja, dia juga harus berbicara dulu pada Anin. Kalau dirumah mereka sepertinya sang Mama belum membutuhkan ART lagi.
"Kayaknya gak ada deh Kak, mau itu dibutik atau pun dirumah. Kayaknya Mama belum ngebutuhin ART baru, mbok Murni sama Mbak Sari juga masih sanggup ngerjain tugas mereka masing masing."
Reina berbicara apa adanya, tidak ada kebohongan didalamnya kecuali masalah dibutik. Butik memang sedang membutuhkan karyawan tapi juga harus butuh pertimbangan serta penilaian bukan.
"Emm,a-aku boleh kerja dirumah Mas Ilham aja gak, jadi tukang beres beres, masak, atau tukang nyuci juga gak apa apa."
RANEE CAMPE sebagai NAIRA LATIEF
JANGAN LUPA BUAT LIKE VOTE DAN KOMENNYA YAAAA