Sistem Re : Antagonis

ERIKA POV

"Tak kan kubiarkan kalian menyakiti gadis itu. Dia tak salah apapun, dan kalian ingin mencelakainya!" kesalku

Aku bisa melihat tatapan marah Ellie, hingga dia mendorongku.

BYURR!

Aku merasa berat, sesak nafasku. Aku yang tak bisa berenang membuat arus sungai yang cukup deras itu membawaku dnegan mudah. Saat akan menutup mata, aku melihat orang yang akan diburu ayahku. Selebihnya aku tak bisa melihat lagi, semuanya gelap.

...****************...

Di rumah, setelah berhasil selamat dari sungai aku segera pergi ke kamar. Mengingat tatapan gadis yang menjadi target orang tuanya, bukan gadis biasa. Melihat tatapan matanya saat melihat sekitar, dirinya tau bahwa gadis itu tak mudah. Hal itu membuatnya penasaran.

"Halo, kalian cari tau tentang Reva Whystan!" ujarku dalam telepon.

Saat mematikan sambungan telepon. Dari jendela, aku bisa melihat adikku tersayang pulang dalam keadaan kesal, diikuti teman-temannya.

"Apa yang terjadi?" heranku.

...****************...

PAGI HARI

Keesokan harinya, aku terbangun seperti biasanya dan memasak. Namun, kali ini berbeda. Tak ada keributan dari orang tuaku yang ada hanya tangisan Ellie. Aku ingin tak memperhatikannya, namun suara tangisannya sangat menggangguku.

Aku berjalan secara perlahan mendekati Ellie.

"Kau kenapa, Ellie?"

"Ini semua karena kau yang ingin ikut campur!" teriaknya saat melihatku

"Karena kau yang ingin ikut campur, semuanya rusak! Semuanya gagal!"

"KAU ITU PEMBAWA SIAL!!!"

Air mata tak terhenti mengalir dari matanya. Dengan emosi, dia menunjuk-nunjuk diriku dan berteriak. Namun, satu hal yang membuatku terkejut. Mereka tak berhasil menculik gadis itu.

"Sepertinya, dia memang gadis yang tak biasa!" pikirku

"Karena kau, ayah ibu di tangkap polisi. Rencana kita gagal karena adanya polisi. Bagaimana ini!" ujarnya yang kemudian merasa panik.

"Polisi?" batinku terkejut

"Bagaimana bisa ada polisi secara mendadak di tempat?" pikirku

"Tenang, biar kakak yang urus. Kau makan saja, sana!"

Aku segera pergi ke kamar dan membawa tasku. Ada banyak hal yang ingin kucari tau. Ini semua, telah terencana. Dan aku tau itu. Sepertinya kedua orang tuaku kalah licik dari targetnya.

Aku pergi ke sebuah rumah yang cukup tua di dekat area perkebunan. Dari luar memang terlihat mengerikan dengan rumput merambat yang membuat kesan horor.

Ini adalah markas yang kubangun sedari lama dengan tujuan agar bisa lepas dari orang rumah. Markas ini adalah rumah bagiku, rumah yang berhasil kubangun. Ini adalah Markas Mafia Seraphim.

Mafia yang terkenal dari kekejamannya di dunia yang berasal dari Italia. Dan aku adalah salah satu anggota tertinggi yang mampu membentuk anggota tim sendiri.

Markas ini adalah tempat di mana banyak sistem tersembunyi yang digunakan selama bertransaksi. Transaksi obat-obatan dan minum keras secara ilegal, markas inilah menjadi pusatnya di Indonesia. Dan itu adalah tugasku.

Memasuki markas, aku pergi ke ruang rahasia dari rumah itu. Ruangan yang terlihat mewah dan terawat.

"Selamat datang bos!"

"Dimana Rian?" tanyaku dengan dingin

"Di ruangan komputer, bos!"

Aku segera pergi ke ruang komputer. Dan memang benar, orang yang kucari ada di sana dengan ditemani konsol game yang menyala.

"Rian!" teriakku

Aku bisa melihat Rian yang terkejut melihatku dan segera bangkit dari sofa.

"Bos! Ada apa, bos!" ujarnya saat melihat kedatanganku

"Kau, cari tau apa yang terjadi tadi kemaren di tempat perkemahan area perkebunan teh!" perintahku

"Apa ini terkait keluarga busuk anda, bos?"

"Yap! Dan kau cari tau saja, apa yang terjadi kemaren!" kesalku

"Hah! Sebenarnya malas bos. Tapi gue tau soal kemaren secara kasar. Sepertinya target mereka kali ini penuh penjagaan dan bukan orang bodoh." Kemudian aku mendengarkan penjelasan singkat soal penculikan yang gagal itu.

Setelah mendengar ceritanya, tak kusangka gadis itu penuh perhitungan. Aku menyeringai kesenangan saat mengetahui ini.

"Aku pergi dulu!" Aku segera pergi dan ingin menemui gadis itu.

Saat di area perkemahan, aku melihat gadis itu berjalan bersama temannya. Namun, melihat dia berjalan memasuki area hutan membuatku takut dia akan tersesat nantinya.

"Kau keluarlah!"

Mendengar itu, aku kembali terkejut.

"Dia menyadari keberadaanku?"

...****************...

Setelah kejadian di perkemahan itu. Aku mulai mencari tau siapa yang menyuruh kedua orang tuaku untuk berurusan dengan keluarga Whystan.

Aku menemukan suatu yang mengejutkan. Keluarga Reed, keluarga tunangan dari Reva Whystan sendiri yang menyuruh adanya drama penculikan itu. Drama memuakkan agar sang putri merasa perlu balas budi dan agar mereka bisa lebih dekat dengan keluarga Whystan. Sungguh ironis!

"Dan asal kau tau, ternyata nyonya Reed itu sangat takut dengan calon menantunya sendiri," ujar Rian

"Sungguh!"

"Yap! Jadi, mungkin karena itulah dia membuat drama konyol ini."

"Sudahlah, aku pulang saja. Ini sungguh memuakkan!"

Aku pergi dari markas. Sudah 5 bulan sejak waktu itu. Aku menjalani kehidupan seperti biasa. Namun, kali ini ada yang berbeda. Aku melihat orang kaya mengetuk pintu rumah. Secara tak sengaja, aku melihat kalung yang ia kenakan. Kalung yang mirip dengan yang aku kenakan. Kalung yang kumiliki sejak aku ditemukan dan menjadi salah satu bukti mengenai identitasku.

"Melihat kedatangan orang kaya ini, sepertinya akan dimanfaatkan mereka untuk Ellie," gumamku saat melihat gelagat ibu yang mulai aneh

"Sebaiknya aku bantu mereka kali ini serta melihat perlakuan mereka. Gimanapun, aku yakin mereka kedua orang tua kandungku," pikirku

ERIKA POV END