NovelToon NovelToon
Gadis Ekstrovert & Dokter Introvert

Gadis Ekstrovert & Dokter Introvert

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama / Tamat
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

Kisah gadis ekstrover bertemu dengan dokter introvert..
Awal pertemuan mereka, sang gadis tidak sengaja melukai dokter itu. Namun siapa sangka, dari insiden itu keduanya semakin dekat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

*********

Siang menjelang, Edo sudah harus kembali karena ada pekerjaan yang menunggunya di sore hari.

Kini mereka dalam perjalanan menuju bandara, untuk mengantarkan pria itu.

Di dalam mobil, Ayahnya duduk di depan dengan Edo yang menyetir. sementara Suina dan bibi Yan duduk di kursi belakang.

Gadis itu terlihat murung, karena tidak bisa ikut dengan Edo kembali. Suina masih harus menyelesaikan beberapa urusannya di sini sebelum kembali.

Beberapa menit kemudian, mereka tiba di bandara.

" Hati hati Do. " ucap ayah mertuanya.

" Iya ayah, terima kasih. " jawab Edo sambil menyalaminya.

" Ini bibi bawain beberapa makanan ringan, kamu bisa memakannya di pesawat. " ucap bibi Yan sambil memberikanya sebuah kantong plastik putih berisi beberapa kotak makanan.

" Terima kasih bibi. " jawab Edo tersenyum sopan.

Sementara Suina hanya diam saja dan terus menatapnya.

Edo mendekat kemudian memegang tangan gadis itu.

" Saya pergi dulu. " ucap Edo menatapnya sambil tersenyum.

" Em! " jawab Suina mengangguk, namun terlihat tidak ingin pria itu pergi.

" Nggak usah sedih begitu kali neng! dua hari lagi kalian kan ketemu. " ejek bibi Yan.

Namun hal itu tidak membuat Suina tersenyum.

" Udah.. seharusnya saya yang sedih, karena tidak bisa membawamu ikut pulang. " ucap Edo sambil mencubit pipi gadis itu dengan gemas.

" Udah saatnya Do. " ucap ayah mertuanya, karena mendengar panggilan untuk penerbangannya.

" Edo titip Suina ayah. " ucap Edo.

" Iya nak, kamu juga hati hati. " jawab ayahnya.

" Iya ayah. " ucap Edo.

Kemudian ia berpamitan lagi pada sang istri.

" Saya pergi. " ucap Edo lagi.

" Em! " jawab Suina mengangguk namun tidak kunjung melepaskan tangan pria itu.

" Suina! lepasin tangan Dr.Edo, gimana dia bisa pergi kalau kamu terus memegang tanganya. " ucap bibi Yan.

Suina pun langsung melepaskannya.

" Kabarin ayah setelah sampai. " ucap ayah mertuanya.

" Iya ayah, kalau gitu Edo pergi dulu. " jawab Edo.

Suina terus saja murung, karena tidak ingin berpisah walaupun hanya beberapa hari.

" Kamu nggak nangis kan? " tanya Edo memeriksanya, karena melihat gadis itu menunduk menghindari tatapanya.

" Iih dok! " jawab Suina yang langsung memukulnya.

" Aw! " jerit Edo sambil tersenyum.

" Belum apa apa, udah KDRT aja nih. " ejek bibi Yan.

Mereka pun langsung tertawa mendengarnya.

" Saya nggak bisa pergi kalau raut wajahmu seperti ini. " ucap Edo mengusap kepala Suina.

" Dokter pergi aja, lama lama aku nangis beneran. " jawab Suina yang terus menghindari tatapanya.

" Dasar anak kecil. " ejek ayahnya.

" Iih ayah! " ucap Suina kesal.

" Ya usah saya pergi. " ucap Edo pamit.

" Em! hati hati. " jawab Suina.

Pria itu pun langsung masuk kedalam dengan cepat, karena pesawatnya akan segera berangkat.

Sementara Suina terus saja melambaikan tanganya, hingga Edo sudah tidak terlihat lagi.

" Kok kamu nggak di cium? sayang banget dong, padahal baru halal. " ejek bibi Yan.

" Bibi iih! ayah! " ucap Suina kesal yang mulai meneteskan air matanya.

Keduanya langsung tertawa melihat kecengan putri mereka.

Setelah selesai, mereka langsung kembali karena masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan.

Di kediaman Suina, Rey terlihat datang kerumah gadis itu.

Begitu ia keluar dari mobil, Rey langsung berpapasan dengan Riri yang juga hendak keluar.

" Kamu! " ucap mereka secara bersamaan.

" Kamu ngapain di sini? " tanya Riri yang langsung mengenalinya.

" Jadi kamu tinggal di sini juga? " tanya Edo kaget.

" Iya, kamu sendiri ngapain di sini? " jawab Riri sambil bertanya lagi.

" Aku mau ketemu Suina. " jawab Rey.

" Dia nggak ada. " jawab Riri ketus.

" Kemana? " tanya Rey penasaran.

" Itu bukan urusan kamu dia mau pergi kemana. " jawab Riri.

Rey langsung terkejut mendengar jawaban gadis itu yang terdengar ketus.

" Kamu nggak terkejut kenapa aku bisa kenal Suina? " tanya Rey penasaran.

" Nggak! Suina sudah cerita keaku kalau kamu itu sepupunya Dr.Edo. " jawab Riri.

" Lagian kamu ngapain cari Suina? " tanya Riri penasaran.

" Aku ada urusan dengan dia. " jawab Rey.

" Sepenting itu ya? sampai rela relain datang kesini malam malam? " tanya Riri heran.

" Atau jangan jangan kamu punya maksud tertentu, makanya sampai datang kesini. " lanjut Riri menebak.

" Itu urusan aku, kamu tidak perlu tau alasan aku mencari Suina. " jawab Rey.

Mendengar jawaban pria itu, Riri pun langsung menatapnya tajam.

" Kuperingatkan kamu ya, menjaulah dari Suina. kalau sampai dia kenapa napa karena ulahmu, aku orang pertama yang akan mencarimu. " ucap Riri sambil menatap dingin pria itu kemudian hendak berlalu pergi.

" Ternyata kamu tidak memiliki sopan santun ya. " ucap Rey yang merasa tersinggung.

Mendengar itu, Riri langsung menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatapnya.

" Tidak ada angin ataupun hujan, tiba tiba kau menuduhku yang tidak tidak. terus! pergi gitu aja? " ucap Rey tersenyum sinis menatap Riri.

" Kau ingin aku menjauhi Suina? kau benar benar temanya atau bukan sih? " tanya Rey yang mulai emosi.

" Temanmu itu sekarang dekat dengan sepupuku, atau bahkan mereka punya hubungan spesial. terus kau minta aku untuk menjauhi Suina, sepertinya yang mengerti situasi ini hanya aku saja. " ucap Rey tersenyum dingin.

" Jaga mulutmu ya. " ucap Riri yang ikut emosi.

" Yang seharusnya jaga mulut itu kamu nona, kau mengaku temanya tapi sebenarnya ingin menusuk di dari belakang kan? apa kau cemburu karena Suina dekat dengan Edo? atau jangan jangan kamu suka sama Edo? " ucap Rey yang mulai menebak nebak.

Mendengar hal itu, Riri langsung tersenyum mendengarnya.

" Ternyata ada yang lebih menyedihkan dari kehilangan hewan peliharaan ya, ya itu kau. " ucap Riri tertawa mengejek.

" Apa maksud kamu? " tanya Rey marah.

" Dari penampilan dan cara berpakaian kamu mungkin terlihat lebih modern, tapi pola fikirmu tidak semodern penampilanmu. kau sendiri yang mengaku sebagai sepupu Dr.Edo, pria yang selalu di kenal ramah dalam bertutur kata. apa kamu tidak belajar sesuatu dari Dr.Edo? " ejek Riri menatapnya tajam.

" Jaga mulutmu ya! " ucap Rey kesal.

" Dari omonganmu saja, sudah menujukan bahkan fikiranmu itu benar benar kuno. aku kasih tau ya, omongan kosongmu barusan hanya menunjukan betapa dangkalnya cara kau berfikir. di zaman sekarang ini, menilai orang hanya dengan cara dia berpenampilan. adalah kesalahan fatal, buktinya ada di hadapanku sekarang. " ucap Riri tersenyum sinis, kemudian hendak pergi meninggalkan Rey.

Namun baru beberapa meter melangkah, Riri kembali lagi karena melupakan satu hal.

" Oh ya, satu hal lagi. aku melihatmu bersama seorang wanita menuju bioskop baru baru ini, kalian benar benar terlihat sangat serasi. aku harap wanita itu menerima semua omong kosongmu yang tidak ada manfaatnya itu, Suina terlalu baik untuk laki laki sepertimu. " ucap Riri kemudian kembali pergi.

Ia benar benar merasa sangat puas, karena berhasil mengungkapkan semua fikiranya tentang Rey.

Sejak pertama kali bertemu pria itu, Riri seperti merasa ada yang ia rencananya.

Terlebih lagi, Riri pernah beberapa kali melihat Rey bersama Cindi di pusat perbelanjaan atau pun bioskop.

Sehingga hal itu menambah kecurigaanya pada Rey.

###NEXT###

Salam Hangat Dari Penulis....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!