NovelToon NovelToon
Kaisar: Dewa Immortal

Kaisar: Dewa Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kisah cinta masa kecil / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Langit senja berwarna jingga keemasan, perlahan memudar menjadi ungu lembut. Burung-burung kembali ke sarang, sementara kabut tipis turun dari gunung di kejauhan, menyelimuti desa kecil bernama Qinghe. Di ujung jalan berdebu, seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun berjalan tertatih, memanggul seikat kayu bakar yang nyaris dua kali lebih besar dari tubuhnya.

Bajunya lusuh penuh tambalan, rambut hitamnya kusut, dan wajahnya dipenuhi keringat. Namun, di balik penampilan sederhananya, sepasang mata hitam berkilau seolah menyimpan sesuatu yang lebih besar daripada tubuh kurusnya.

“Xiao Feng! Jangan lamban, nanti api dapur padam!” teriak seorang wanita tua dari rumah reyot di pinggir desa. Suaranya serak tapi penuh kasih. Dialah Nenek Lan, satu-satunya keluarga yang tersisa bagi bocah itu.

Xiao Feng menyeringai meski peluh bercucuran.
“Ya, Nenek! Sedikit lagi! Kayu ini lebih keras kepala dari banteng gunung, tapi aku akan menaklukkannya!”

Nenek Lan hanya mendengus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 – Ujian Darah dan Api

Kabut tipis masih menggantung di hutan, namun bagi Xiao Feng, dunia terlihat berbeda setelah tribulasi pertamanya. Energi dalam tubuhnya mengalir deras, bagai sungai emas yang tak pernah kering. Setiap langkah yang ia ambil kini membawa kekuatan baru.

Di sampingnya, Ling’er berjalan dengan wajah cemas. “Xiao Feng, kau baru saja melewati tribulasi. Kenapa harus buru-buru kembali ke hutan?”

Xiao Feng tersenyum, menatap kabut putih yang bergulung-gulung. “Ling’er, tribulasi hanyalah awal. Kalau aku tidak menguji kekuatanku, aku akan terlena. Dunia kultivasi penuh bahaya, dan aku tidak ingin berhenti di sini.”

Ling’er menggembungkan pipinya, jelas tak puas, namun ia tahu betul keras kepala Xiao Feng. Akhirnya ia menghela napas, lalu berkata, “Kalau begitu… aku akan ikut. Setidaknya, kau tidak sendirian.”

Xiao Feng menoleh, senyumnya melembut. “Aku senang kau ada di sini.”

Belum jauh mereka masuk, tanah bergetar. Dari balik pepohonan, seekor Macan Bercula Hitam muncul. Tubuhnya sebesar kereta, matanya merah darah, dan dari dahi menjulur sebuah cula hitam berkilau. Aura binatang roh tingkat menengah menyelimuti hutan, membuat burung dan hewan kecil lari ketakutan.

Ling’er terperanjat. “Itu… tingkatnya jauh di atas serigala roh kemarin!”

Xiao Feng mengencangkan genggaman pada tombaknya. “Justru itu yang kuinginkan. Ujian darah dan api.”

Macan itu meraung keras, lalu menerjang. Tanah bergetar ketika cakarnya menebas udara, meninggalkan bekas goresan di tanah.

Xiao Feng melompat ke samping, tombaknya berputar. Cakar Naga Surya menghantam tubuh macan, namun sisik keras binatang itu hanya meninggalkan sedikit goresan.

“Gawat… kulitnya tebal!” Xiao Feng bergumam, napasnya berat.

Macan itu berputar, menyerang lagi. Kali ini, cula hitam di dahinya memancarkan cahaya, lalu menembakkan sinar gelap ke arah Xiao Feng.

“Feng, awas!” Ling’er berteriak, melepaskan anak panah dari busurnya. Anak panah itu melesat, mengenai mata kiri macan, membuatnya meraung marah. Namun sinar gelap tetap meluncur.

Xiao Feng mengaktifkan Perisai Sisik Naga. Cahaya emas menyelimuti tubuhnya, menahan serangan. Sinar gelap menghantam, membuat tanah pecah, tubuhnya terpental ke belakang.

Darah mengalir dari bibirnya, tapi matanya menyala penuh semangat. Inilah yang kuinginkan… ujian yang nyata!

Macan itu kembali menerjang, mulutnya terbuka lebar, siap menelan. Xiao Feng menutup mata sejenak, mengatur napas. Suara naga emas bergaung di benaknya.

“Pewarisku… gunakan kombinasi. Jurus naga tidak hanya untuk bertahan, tapi juga untuk menerkam. Rasakan aliran darahmu, jadikan tombakmu sebagai taring naga.”

Xiao Feng membuka mata, penuh tekad. Tombaknya menyala emas, aura naga muncul mengitari tubuhnya. Ia melangkah maju, tubuhnya melesat secepat kilat.

“Taring Naga Menembus Langit!”

Tombaknya menancap tepat di leher macan, menembus sisik kerasnya. Darah hitam muncrat, macan itu meraung kesakitan, berusaha menebas dengan cakarnya.

Namun Xiao Feng tidak mundur. Ia menyalurkan semua energi, aura naga meledak dari tubuhnya. Cahaya emas berubah menjadi naga ilusi yang menggigit leher macan, merobek dagingnya.

Dengan teriakan keras, Xiao Feng mendorong tombak hingga menembus jantungnya. Macan itu meraung terakhir kali sebelum tubuh raksasanya roboh menghantam tanah.

Ling’er menutup mulutnya, terkejut sekaligus lega. “Kau… benar-benar berhasil…”

Xiao Feng menghela napas berat, tubuhnya gemetar. “Hahaha… berhasil… meski hampir mati.”

Xiao Feng mengangkat cula hitam macan, benda itu memancarkan aura kuat. Ia menyalurkan energi ke cincin naga, dan dengan mudah cula itu tersimpan di dalam ruang penyimpanan.

Ling’er berlari menghampiri, menatap kagum. “Kau benar-benar memanfaatkan cincin itu. Dengan ini, kita bisa membawa pulang kulit, daging, bahkan intinya.”

Xiao Feng tersenyum. “Setiap bagian dari binatang roh punya nilai. Aku akan gunakan ini untuk berlatih… dan untuk membuat pil.”

Mereka berdua kemudian memotong inti roh dari dada macan. Bola bercahaya gelap itu berdenyut, penuh energi liar.

Ling’er bergidik. “Inti roh tingkat menengah… benda ini pasti sangat berharga. Tapi… apa kau yakin bisa menahannya?”

Xiao Feng menggenggamnya erat. “Aku tidak akan menggunakannya sembarangan. Aku akan mengolahnya lewat alkimia.”

Kembali ke rumah, Xiao Feng menyalakan tungku alkimia. Kali ini ia mencoba meracik pil dari inti roh macan, ditambah bunga kabut ungu dan akar darah naga yang ia dapat dari warisan.

Ling’er duduk di samping, tegang. “Feng, ini jauh lebih berbahaya. Kalau gagal, bukan cuma asap hitam. Bisa meledak besar.”

Xiao Feng menatap tungku, napasnya stabil. “Kalau aku tidak mencobanya, aku tidak akan berkembang.”

Api emas membakar, inti roh macan meleleh, bercampur dengan bahan lain. Aroma tajam memenuhi ruangan, membuat kepala pusing.

Beberapa kali cairan hampir meluber, membuat Ling’er panik. Namun Xiao Feng tetap fokus, matanya bersinar, keringat bercucuran. Ia menyalurkan energi naga untuk menstabilkan proses.

Akhirnya, cling! Sebuah pil berwarna hitam keemasan terbentuk, mengeluarkan aroma kuat.

Ling’er menatap tak percaya. “Itu… pil penguat tubuh roh tingkat menengah…”

Xiao Feng menggenggam pil itu erat, bibirnya tersenyum tipis. “Dengan ini… aku bisa memperkuat tubuhku, menahan tribulasi selanjutnya.”

Namun saat ia hendak menyimpan pil itu, langit di luar mendadak bergemuruh. Awan hitam muncul tipis, petir kecil menari di kejauhan.

Ling’er menggigil. “Tidak mungkin… kau baru saja melewati tribulasi. Jangan bilang kau memicu lagi?”

Xiao Feng menatap langit dengan mata tajam. “Sepertinya setiap kali aku menyentuh batas baru… langit akan mengawasiku. Heh… bagus. Kalau langit ingin menguji, aku tidak akan mundur.”

1
Nanik S
Lanjutkan dan Gas Poool
Nanik S
Warisan Darah... apakah Xiao Feng bisa menyelamatkan Ling er
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Bikin cerita lebih hidup Tor
Nanik S
GO Liang ternyata punya niat jahat
Nanik S
Benarkah Ling er bukan manusia
Nanik S
siapa sebenarnya Ling er
Nanik S
Cengeng sekali Lin er
Nanik S
Gagal membuat pil pertama 🤣🤣🤣
Nanik S
Kapan selesai petirnya
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Harusnya Mcnya Masuk Gua sendiri
Nanik S
Ceritanya kurang hidup dan hanya berkutat didesa saja
Nanik S
Oewaris Naga...
Nanik S
Ling er harusnya tdk mengekor... biar tidak jadi sasaran
Nanik S
Harusnya Xiao Feng secepatnya pergi dari penginapan
Nanik S
Maaantaaap
Nanik S
kenapa Shen Lao tidak membawa Xiao Feng pergi
Nanik S
NEXT
Nanik S
Orang2 sekte tidak malu mengeroyok anak kevil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!