NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 4

PEWARIS TERHEBAT 4

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Pertempuran sengit di hutan Daintree menjadi titik balik dalam perburuan harta karun misterius. Bernard dan timnya terjebak dalam wilayah musuh yang menyamar sebagai suku pedalaman. Pertarungan demi pertarungan membuat mereka harus memilih antara bertahan hidup atau menjadi korban dari permainan berbahaya ini.

Kini, badai sesungguhnya mulai datang. Musuh bukan lagi sekadar kelompok bersenjata biasa—tapi sebuah kekuatan tersembunyi yang bergerak di balik layar, mengintai setiap langkah Bernard dan sekutunya. Hujan, malam, dan hutan gelap menjadi saksi pertarungan antara nyawa dan ambisi.

Sementara Bernard berjuang sendirian dalam keadaan terluka, Garrick dan tim bergerak semakin dekat, menghadapi ancaman yang tak lagi sekadar bayangan. Di sisi lain, Pedro menyusup ke dalam lingkaran musuh besar—mendekati pusat rencana penyerangan terhadap Alexander dan kekuatan besar lainnya.

Apakah Bernard dan timnya akan berhasil keluar dari hutan maut itu? Atau justru badai dendam dan ambisi akan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Larson." Cortez terkejut ketika melihat lengan Larson berdarah. Ia melesatkan tembakan pada musuh yang bergerak ke arahnya. "Mereka terus berdatangan."

"Aku akan menahan mereka dan akan segera menyusulmu secepatnya. Musuh mungkin saja juga bergerak menuju mobil-mobil yang akan membawa kita pergi. Tujuan mereka adalah menghabisi kita."

"Brengsek!" Cortez mengamati Larson, segera berdiri dan menembak peluru pada musuh yang akan mendekat. "Jangan mati sialan! Hanya aku yang boleh menghabisimu!"

Cortez melesatkan tembakan dua kali ke langit. Beberapa bawahannya segera menoleh, mundur seraya melesatkan tembakan dan perlawanan.

Larson segera berdiri, mengamati Robbins yang tengah bertarung dengan empat orang sekaligus. "Apa yang sedang dia pikirkan sebenarnya? Dia menolong dan melawan orang-orang itu, tapi aku merasa jika dia menyembunyikan sesuatu.”

Cortez mundur bersama beberapa bawahannya. Ia merasa bimbang dengan keadaan sekarang, terlebih pada Larson.

Dari arah depan tiba-tiba terdengar suara ledakan yang bersahutan.

"Sial!" Cortez berdecak ketika mengetahui dari arah mana ledakan itu berasal, bergegas menaiki mobil. "Mereka ingin menghancurkan jalan dan mobil-mobil kita."

Mobil dan motor melaju sangat cepat. Cortez dan bawahannya melesatkan tembakan pada musuh yang tengah bertarung dengan rekan-rekan mereka.

Di saat yang sama, Larson dan bawahannya terus mundur di saat musuh terus bergerak maju. Sisi hutan menjadi sangat ramai untuk sekarang. Kawanan burung terbang menjauh dari hutan, disusul oleh binatang-binatang lain.

Cortez menatap jalur belakang sesaat, berdecak. "Apa kalian sudah menghubungi Tuan Rebel mengenai kejadian ini?"

"Aku sudah melaporkannya. Hanya saja Tuan Rebel dan bawahannya tidak memberikan jawaban apapun hingga sekarang. Kabar terakhir mengenai Tuan Rebel, dia sedang menuju kediaman Larson."

"Apa yang akan Tuan Rebel lakukan di sana?" tanya Cortez seraya menarik tubuhnya ke dalam mobil, mengawasi pergerakan musuh seraya mulai menerka-nerka apa yang akan terjadi selanjutnya. Firasatnya mengatakan jika akan terjadi sesuatu.

Larson dan pasukannya terus mundur. Beberapa rekannya sudah bergelimpangan di tanah dengan keadaan tidak sadarkan diri.

"Brengsek! Mereka terus bergerak dan mampu menghindari nyaris semua seranganku dan orang-orangku. Level mereka berada di tempat berbeda." Larson berguling ke samping, terkejut ketika sesuatu bergerak ke arahnya.

Robbins melemparkan batu ke arah datangnya benda itu. Tak lama setelahnya terjadi ledakan cukup kencang hingga menciptakan angin yang cukup kencang.

Robbins menyeret Larson menjauh dari lokasi ledakan. "Jangan lengah."

"Lepaskan aku sialan!" Larson berontak hingga cengkeraman tangan Robbins di tangannya terlepas. "Aku bisa melindungi diriku sendiri.”

"Kalau begitu jangan membuatku terus berlari ke arahmu untuk menyelamatkanmu. Kau sudah cukup merepotkanku selama ini."

Larson menggertakkan gigi. "Tutup mulutmu sialan!"

Larson, Robbins, dan anggota pasukan lain terus menjauh dari lokasi. Beberapa di antara mereka mulai memasuki mobil dan mengendarai motor.

Larson dan Robbins memasuki mobil. Kendaraan melesat cepat melibas jalanan yang cukup berbatu. Suara tembakan masih terdengar bersahutan dari belakang.

"Mereka menyusul dengan skuter listrik." Larson berdecak, mencondongkan tubuh ke luar, melesatkan beberapa tembakan. Ia tersenyum ketika tembakannya mengenai dua orang hingga mereka terjatuh dari skuter listrik.

Rombongan mobil dan motor melesat cepat menjauh dari hutan. Jalan raya dan pemandangan kota mulai terlihat meski jarak tempat itu masih sangat jauh.

"Mereka kesulitan untuk menyusul," ujar Larson ketika musuh sudah berada cukup jatuh di belakang, "mereka mungkin saja sudah menunggu di depan. Keadaan jalan tidak menguntungkan karena ada jalan dan tebing di depan. Musuh bisa saja–"

Sebuah ledakan cukup kencang tiba-tiba saja terjadi dari arah depan. Asap seketika mengepul ke udara dan sekitar.

"Cortez," gumam Larson ketika melihat asap membumbung tinggi.

Cortez terpental ke luar dari mobil dan tengah bergelantungan di tebing. Ia melihat beberapa bawahannya jatuh ke jurang dan sisanya juga bergelantungan sepertinya.

"Brengsek!" Cortez mengaduh ketika tangan kirinya terluka, terus mengeluarkan darah. Ia melihat beberapa bayangan bergerak sangat cepat di antara asap.

Cortez melompat ke bawah, mendarat di sebuah batu, menutup lukanya dengan kain. Ia berusaha naik, tetapi sebuah tembakan tiba-tiba melesat ke arahnya.

Cortez berdecak, mengamati ponsel di saku kirinya, mengamati pesan yang tertera di sana.

"Setengah dari pasukan berhasil selamat dan menjauh dari lokasi, sisanya masih berada di lokasi pertarungan, termasuk lorong rahasia."

Cortez melompat ke bawah hingga akhirnya tiba di bawah jurang. Ia menepuk pipi beberapa anggotanya yang terkapar di dekat sungai. "Bangunlah, Brengsek!"

Cortez mengawasi keadaan sekeliling. "Kita berada di tempat yang cukup terbuka. Musuh bisa saja sudah menunggu kita di sini."

Beberapa bawahan Cortez mulai terbangun.

Cortez menatap atas jurang. "Kita harus segera pergi dari tempat ini secepatnya."

Cortez dan rombongannya mulai bergerak cepat meninggalkan sungai.

Dari arah atas, pasukan Xander dan pasukan keluarga Hillborn mulai menuruni tebing dengan cepat.

Di saat yang sama, Larson terkejut ketika melihat banyak pasukannya dan pasukan Cortez bertumbangan di jalan dengan kendaraan yang cukup hancur.

"Cortez," ujar Larson ketika melihat serpihan mobil di sisi tebing.

Sementara itu, kelompok Pedro dan Shane terus bergerak ke arah barat dengan cepat. Di waktu yang sama, Donald dan kelompoknya terus menjauh menuju sisi hutan. Suara burung sebagai tanda peringatan dan bahaya terus bersahutan terdengar. Kedua kelompok menerobos hutan berpayung dedaunan lebat.

Di beberapa titik hutan, terjadi adu tembak di antara kedua pasukan. Suara tembakan terdengar bersahutan dengan menjauhnya para binatang ke berbagai arah.

Pedro mengawasi sekeliling dengan saksama. Pria itu melihat asap yang menyebar dari beberapa titik hutan. Ia seketika terdiam ketika melihat titik kecil yang berkelap-kelip di sebuah batang pohon, dan langsung menyadari apa yang akan terjadi.

"Berlindung dan menjauh dari pohon itu!" teriak Pedro seraya menunjuk sebuah pohon.

Shane berdecak, bergegas mengarahkan motor menjauh dari pohon secepat mungkin.

Sebuah ledakan tiba-tiba terjadi. Serbuan angin seketika menerjang sekeliling hingga beberapa anggota terlempar agak jauh dari pohon. Asap dengan cepat menyebar ke sekeliling.

Pedro dan Shane melompat dari motor, berguling-guling sesaat. Mereka melihat beberapa anggota terbaring di tanah dimana sebagian tertutup oleh ranting pohon.

"Musuh menggunakan bom untuk menghambat gerakan kita! Ambil jalan memutar dan teruskan pengejaran!" perintah Pedro.

Para anggota segera menyebar.

"Kita akan melakukan sesuai rencana," ujar Pedro seraya mendirikan motor kembali.

Shane berdecak, menaiki motor, memacu kendaraan secepat mungkin.

Sementara itu, para anggota kelompok Donald terus bergerak cepat menuju sisi hutan. Mereka melihat asap yang mengepul di beberapa titik dan mendengar beberapa kali ledakan. Pergerakan mereka cukup cepat meski jalan yang mereka lalui cukup curam.

Donald mengawasi keadaan belakang, mengamati gua batu yang sudah tidak lagi terlihat. Satu tangannya sudah bersiap dengan pistol untuk berbagai kemungkinan.

"Musuh tampaknya mulai mundur. Anggota kita melihat jika beberapa di antara mereka terluka karena terkena jebakan dan bom," ujar Arron yang melaju dari motor yang bergerak di samping motor yang dinaiki Donald. "Dalam jarak beberapa kilometer lagi kita akan mendapatkan sinyal. Kita bisa segera mengirimkan kabar ini."

Donald mengawasi sekeliling. "Ada kemungkinan jika musuh mengambil jalur memutar untuk menyerang kita, atau musuh justru sudah menunggu di sisi hutan untuk menyerang."

"Sisi hutan sudah dijaga dengan ketat oleh pasukan kita. Mereka akan langsung memberi tanda jika musuh berusaha menyelinap masuk, terlebih sisi hutan mendapatkan sinyal sehingga memudahkan untuk berkomunikasi."

"Baik, teruskan perjalanan. Kita harus keluar dari hutan ini secepatnya."

Di jarak yang cukup jauh dari hutan Daintree, sebuah rombongan mobil menepi di kediaman Larson. Rebel tampak keluar dari mobil, memasuki rumah dengan terburu-buru.

Tiruan Larvin dan satu anggota kelompok Xander saling berpandangan ketika melihat rombongan memasuki rumah.

1
Rocky
wooww ..
Semakin seru..
Glastor Roy
up
Algarib Arapah
mantap Thor.
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
👍🏼💥👍🏻💥👍🏼
Bima Sakti
gasss polll Thor 💪🔥🔥🔥
Rocky
Sungguh menarik Thor..
Tiap episode perburuan harta karun membuat penasaran..
Algarib Arapah
Bukan main-bukan main2 mengikuti ceritanya benar bikin terbawa arus perjuangan yg sgt mendebarkan.
Algarib Arapah
Benar2 cerita yg sangat bikin penasaran.
Bravo Thor.
ELCAPO
update
MELBOURNE
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!