Pesona Sang Devil

Happy reading...

☘️

☘️

☘️

...Wanita dengan sejuta kisah.. Bersembunyi dibalik kata tegar untuk menjaga airmata.. Terlihat indah dengan senyuman termanis, demi menghilangkan rasa pahit yang dirasakan.....

******

"Apa aku sedang berhalusinasi? " Lili terbengong.

"Kamu tidak sedang berhalusinasi atau mimpi, Lili. Aku serius mengajakmu menikah, mungkin ini yang dinamakan takdir baik untukku." Giordan mencoba menyakinkan Lili.

"Bos, bercandanya tak lucu." Lili memasang wajah tidak percaya.

Siapapun gadis biasa seperti Lili di dunia ini, pasti akan sangat tidak percaya. Bahkan bisa-bisa pingsan duluan. Mendengar seorang Giordan Adithama, pemimpin tertinggi dari perusahaan raksasa GA Group. Sedang duduk di hadapannya dan di waktu pagi buta seperti saat ini. Tiba-tiba mengajaknya menikah, terasa bahwa ini hanyalah mimpi belaka.

"Mari kita menikah." ucap Giordan menggenggam tangan Lili.

"Jangan gila, Bos!" jawab Lili datar.

"Aku memang sudah gila, karena cintamu." sahut Giordan.

Lili belum tertidur saat kedua laki-laki itu, Bos dan Assisten nya masuk ke dalam apartemennya secara diam-diam. Tapi, dia masih sadar dan merasa bahwa semua ini tidak realistis.

"Huh, aku tidak gila. Ya Tuhan. Ujian apalagi ini, aku mendengar Bos yang sangat menyebalkan di dunia. Mengajakku menikah, segampang beli gulali di depan halaman sekolah." Lili tertawa kecil. Dia menganggap hal ini sangat konyol dalam hidupnya.

Diluar ekspektasi! Pasti di luaran sana para gadis mengharapkan pangeran berkuda putih akan melamarnya dengan candle light dinner. Suasana temaram plus romantis, dengan dikelilingi nyala lilin sehingga bernuansa kelembutan, kasih sayang dan romantis.

"Kenapa begitu mendadak, Bos? Dan kenapa Bos lebih memilih saya? Sedangkan Bos Giordan sudah memiliki Nona Ayra sebagai calon istri?" tanya Lili bertubi-tubi.

"Jangan banyak tanya! Anggap saja semua itu sebagai rasa tanggung jawab saya, atas kejadian yang lalu! Dan yang sangat penting adalah semua ini permintaan dari Nenek Rathi yang sedang terbaring sakit!" ucap Giordan datar.

"Apa ini benar-benar permintaan dari Nenek Rathi? Saya masih tidak percaya beliau ingin saya menjadi cucu menantu di keluarga Bos Giordan? Saya hanya seorang karyawan rendahan, yang terlahir dari keluarga yang berstatus ekonomi kelas menengah ke bawah." ucap Lili menundukkan kepalanya.

Permintaan Bos Giordan Adithama bagaikan buah simalakama bagi Lili. Dia berada di dalam dua pilihan yang sama-sama sulit. Kalau Lili menolak menikah dengan Bos nya, tentu saja orang yang punya kekuasaan di GA Group itu, akan marah besar dan hidupnya terancam bahaya. Namun, kalau dia menerimanya. Nona Ayra akan membayangi kehidupannya kelak dan juga Lili tidak mencintai Bosnya itu. Bagi Lili, cintanya telah mati dan terkubur bersama malam naas itu. Dia tidak percaya adanya cinta sejati setelah kejadian 5 tahun yang lalu, cinta yang rumit hanya membuat luka dan meninggalkan bekas yang mengangah.

"Kesehatan Nenek Rathi sedang drop, setelah mendengar Nenek Sofia tetap kekeh pada perjodohannya. Dan kekasihku lebih memilih mengejar karier nya, daripada mengurusi acara pernikahannya denganku." ujar Giordan.

"Serius?" selidik Lili, tak percaya.

"Tanyakan saja pada Ardo!" balas Giordan.

"Tentu saja, Bos Giordan tidak berbohong. Untuk apa harus berbohong! Bahkan Bos Giordan lebih memilih Nona Lili untuk dinikahinya, esok pagi. Karena hanya Nona Lili yang dapat meruntuhkan benteng pertahanan di hati Bos Giordan." celetuk Ardo sangat jujur tanpa ada yang dikurangi dan dilebihkan

"Eheeeem..! Lagi jual jamu atau kecap?" ejek Lili pada Ardo.

"Untung cantik! Nggak jadi aku larung!" gerutu Giordan, lirih. Namun, pendengaran Lili lebih tajam.

"Ha ha ha..! Lili sudah cantik dari lahir, Bos." kenarsisan Lili yang sudah terkoneksi dengan Bos menyebalkan itu.

Ardo memukul jidatnya, pelan. "Pasangan yang sangat cocok. Dua-duanya mempunyai kenarsisan yang tinggi! Tuhan tidak akan pernah keliru, memberikan jodoh pada hamba-Nya." omelnya dalam hati.

"Maka dari itu, karena Nona Lili cantik. Mau ya, jadi istri dari Bos Giordan yang tampan. Serasi!" pinta Ardo penuh harap pada Lili. Dia sudah frustasi dengan keadaan ini, sejak 5 tahun yang lalu. Ardo telah dibuat pusing oleh Giordan Adhitama. Tugasnya untuk membawa pengantin yang diinginkan dan diimpikan segera dibawah pulang ke Mansion Utama untuk bertemu dengan kedua Neneknya.

"Demi Nenek Rathi! Itu alasan utama, untuk saya mengiyakan ajakan Bos Giordan! Tidak ada kata dan tujuan yang lainnya juga!" akhirnya Lili bersedia menikah dengan Bos nya yang menyebalkan di dunia ini, dengan ketampanan yang tidak diragukan lagi.

"Yes!" ucap Giordan kegirangan. Kedua sudut bibirnya terangkat membentuk lengkungan yang manis.

Pilihan yang tepat, walaupun dengan proses yang panjang. Karena jodoh takkan pernah tertukar.

*****

Tidak ada dekorasi akad nikah yang mewah dan meriah. Hanya nuansa sederhana, suci dan khidmat. Karena hari ini adalah akad nikah saja dan sangat mendesak.

Giordan Adhitama hanya menginginkan kata SAH terlebih dulu dan acara resepsinya menyusul. Dia ingin memperlihatkan kepada Nenek Sofianya, bahwa dia telah memiliki istri pilihannya sendiri. Bukan dengan perjodohan sesuai keinginan Nenek Sofia.

Wanita itu menatap ke arah cermin tanpa berkedip, dia hampir tidak mengenali pantulan dirinya di dalam cermin. Riasan yang sangat sederhana dengan runcean bunga melati. Dan dipadu padankan dengan balutan kebaya sederhana, semakin membuat penampilan wanita di dalam cermin itu begitu cantik dan sempurna.

"Mbak, pengantin pria nya sudah menunggu di luar." ucap wanita yang telah merias wajah Lili dan menyadarkan dari lamunannya sesaat.

"Iya." jawab singkat Lili.

Sebelum benar-benar beranjak dari tempat duduknya, Lili menatap dirinya kembali ke arah cermin di depannya.

"Papa, Mama.. Maafkan Lili telah mengambil keputusan ini sendirian. Semoga pilihan Lili tepat buat hidup Lili yang akan datang. Lili hanya ingin menikah sekali seumur hidup, walaupun Lili belum memiliki perasaan cinta pada Tuan Giordan Adhitama, saat ini. Pernikahan adalah ibadah terpanjang dan selayaknya dapat dijaga hingga maut memisahkan. Restui dan Ridhoi, putri mu ini. Pa.. Ma.."

Sekejap jantung Giordan berhenti berdetak. Ketika pak penghulu membacakan doa, pria tampan yang berbalut setelan jas itu, merasa tegang dan gugup dalam waktu bersamaan. Nafasnya mulai tak beraturan, saat pak penghulu menjabat tangan Giordan.

Bukan hanya Giordan Adhitama yang merasakan ketegangan. Lili pun dapat merasakan juga rasa gugup. Keringat dingin mulai keluar, saat mendengar kalimat ijab kabul itu diucapkan oleh seorang Giordan Adhitama dengan satu tarikan nafas dalam genggaman erat tangan pak penghulu.

SAH

Akhirnya kata itu diucapkan berkali-kali, terdengar di ruangan yang hanya dihadiri Ardo, pak penghulu dan juga beberapa orang saksi.

"Bismillahirrahmanirrahim." ucap Lili dalam hati untuk memulai langkahnya yang telah berubah status menjadi istri sah dari pewaris tunggal GA GROUP.

🌟🌟🌟🌟🌟

Bersambung..

Happy weekend 🥰🥰