NovelToon NovelToon
ALVANA

ALVANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: aufalifa

"Aku insecure sama kamu. kamu itu sempurna banget sampai-sampai aku bingung gimana caranya supaya bisa jadi imam yang baik buat kamu."
~Alvanza Utama Raja

🍃🍃🍃

Ketika air dan minyak dipersatukan, hasilnya pasti menolak keduanya bersatu. Seperti Alvan dan Ana, jika keduanya dipersatukan, hasilnya pasti berbeda dan tidak sesuai harapan. Karena yang satu awam dan yang satu tengah mendalami agamanya.

Namun, masih ada air sabun yang menyatukan air dan minyak untuk bisa disatukan. Begitu juga dengan Alvan dan Ana, jika Allah menghendaki keduanya bersatu, orang lain bisa apa?

🍃🍃🍃

"Jika kamu bersyukur mendapatkan Ana, berarti Ana yang harus sabar menghadapi kamu. Sebab, Allah menyatukan dua insan yang berbeda dan saling melengkapi."
~Aranaima Salsabilla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aufalifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

insiden

BRUK!!!

Kenzie terpental jauh karena sebuah truk gandeng menyenggol motornya hingga terseret jauh beberapa meter. Teriakan di pesantren dan orang di jalan terdengar histeris.

Alvan yang semula sudah masuk ke dalam mobil langsung keluar untuk melihat kejadian yang mampu membuat jantungnya seketika lupa berdetak. Alvan berteriak di jalan guna mengusir orang-orang yang menggerumbuli Kenzie, bukannya langsung di tolongi.

Alvan langsung mengangkat kepala Kenzie. "Ken, bertahan." Alvan langsung menoleh kearah sekitar. "Tolong ambulance!!" Teriaknya meminta tolong pada orang sekitar. Tetapi tak ada respon dan malah mengambil foto dan video

Disusul Arden dan Noval yang langsung ikut membopong Kenzie ketepi jalan. Membiarkan banyak darah keluar dari tubuh Kenzie.

"BANG KENZIEEE!!" Teriak Ucup dengan berlari berlinang air mata. Menghampiri Kenzie yang masih menyempatkan senyum kearahnya. Seolah mengatakan kalau dirinya baik-baik saja.

"Ya allah...." Ucap Kenzie lirih, nafasnya memburu dan Kenzie terlihat susah mengambil nafas. Hal itu justru membuat Ucup tambah kejer.

"Bang Kenzie janji mau jadi bapaknya Ucup, bang Kenzie janji mau cari emak buat Ucup, bang Kenzie janji mau jenguk ucup...."  Isak ucup tak kuasa melihat darah yang terus mengalir dari tubuh Kenzie

Alvan menoleh kearah sekitar. "Anjing! Ambulance mana ambulance! Temen gue udah sekarat bangsat!!"

"Ucup...." Tangan Kenzie terulur untuk mengusap puncak kepala Ucup. "An-nak gue..." Lanjutnya sebelum benar-benar menutup mata

"Bang Kenzie!!"

Alvan langsung berlari menuju mobil karena gemas menunggu ambulance yang tak kunjung datang. Sedangkan Arden dan Noval langsung membopong tubuh Kenzie kedalam mobil Alvan.

"Sayang, tutup mata kamu. Jangan di buka kalau belum aku suruh ya." Ujar Alvan lembut tapi juga sedikit panik

"Kenapa A'? Kenzie kenapa? Dia baik-baik aja kan?" Tanya Ana

"Kenzie harus dibawa kerumah sakit. Kamu boleh buka mata asalkan jangan tengok kebelakang apalagi lihat dari kaca, okeeyyy." Ujar Alvan memperingati, Ana mengangguk patuh

"Bang, Ucup mau temani bang Kenzie!!" Teriak Ucup membuat Alvan langsung menghampiri Ucup

"Ucup, lebih baik lo tetap disini. Minta sama yang lain untuk doain yang terbaik buat bang Kenzie. Kalau udah sampai kerumah sakit, nanti gue jemput lo." Ujar Alvan berhasil menenangkan Ucup

🍃🍃🍃

Kenzie harus mendapat banyak perawatan. Karena banyak anggota tubuhnya yang bermasalah sebab benturan hebat. Terutama di bagian kepala, benturan keras menghantam kepala Kenzie yang sehingga menjadikan Kenzie koma. Dan jika anggota tubuh Kenzie tak berfungsi, sudah dipastikan kalau Kenzie pulang ke ramahtullah.

"Gue nyesel!! kenapa tadi gue nggak pulang bareng lo, Ken." Gumam Noval merasa sangat menyesal

"Argh! Seharusnya lo pulang bareng gue, Ken." Gumam Alvan

"Bener kata Ucup, seharusnya lo gak usah pulang." Gumam Arden

Ketiga sahabat itu sangat menyesal dan saling menyalahkan diri sendiri. Ana datang menghampiri Alvan, menggenggam erat tangan Alvan berharap menguatkan suaminya itu.

"Jangan salahkan diri terus A'. Kembali pada Allah dan terima semuanya bahwa takdir itu datang kepada Kenzie. Shalat dulu yuk, kita doain Kenzie sama-sama." Terang Ana berharap bisa menenangkan suaminya

Berbeda dengan Noval dan Arden. kedua lelaki itu setia menunggu dokter keluar dari ruang ICU. Beberapa menit lamanya, dokter keluar dari ruang ICU. Arden dan Noval segera menghampiri dokter untuk mempertanyakan kondisi Kenzie.

"Gimana dengan teman saya, dok?" Tanya Arden

"Benturan di kepalanya berikut berakibat fatal. Sehingga pasien akan mengalami koma." Balas dokter itu memberitahu

Novel mengusap wajahnya gusar. "Lalu untuk perkembangannya, dok?"

"Perkembangan atau perkiraan sembuh sangatlah mustahil. Kalaupun pasien sadar itu tidak berlangsung lama, kami pihak rumah sakit hanya bisa pasrah sama yang di atas. Doakan saja yang terbaik, mas."

🍃🍃🍃

Layar komputer menunjukkan garis lurus yang artinya detak jantung sudah tak ada. Melihat akan hal itu, Arden langsung memanggil dokter. Meski dasarnya Arden tahu kalau garis lurus mengartikan nyawa Kenzie sudah melayang.

Ucup yang baru datang bersama Alvan dan Ana langsung berlari memeluk Kenzie dengan tangis hebat. "Bang, jangan tinggalin Ucup, bang." Ucup terduduk di lantai dengan posisi berdoa "Ya Allah, jangan ambil bang Kenzie. Bang Kenzie nggak pernah julit ke Ucup, mak. Jangan laporin bang Kenzie pak, Mak." Lanjutnya menangis sesenggukan.

Dokter datang langsung memeriksa keadaan Kenzie, berkali-kali dokter berusaha untuk mengembalikan detak jantung Kenzie, tetapi hasilnya masih tetap sama. Kenzie memang benar-benar dipanggil Allah.

"Maaf mas, pasien memang sudah pulang ke rahmatullah, ikhlaskan semuanya. Saya akan meminta perawat lain untuk mengurusi jenazah pasien, Saya permisi." ujar dokter yang setelah itu langsung meninggalkan ruangan

"Bang Kenzie!!"

"Ini jawabannya setelah lo koma, Ken? Benar-benar tega lo sama gue!" Gumam Arden

Bugh!

Bugh!

Noval langsung menuju tembok. Semua ingatan memori di mana Noval yang baru mengenal Kenzie di jalanan. Betapa indahnya ketika seorang Kenzie mengajaknya ngamen dan menunjukkan orang-orang baik yang selalu memberinya makan gratis. Hingga seorang Kenzie yang baru masuk Islam langsung dipanggil Allah.

"Lo orang yang baru masuk Islam, Ken. Lo gak boleh pulang karena lo masih perlu bimbingan gue!" Alvan terlihat frustasi, Ana berusaha menenangkan suaminya.

"Sudah, A'. Ikhlaskan Kenzie, Allah sayang Kenzie mangkanya dipanggil cepat sama Allah." Ujar Ana berusaha menenangkan suaminya

Ucup merasa ada sesuatu yang mengganjal dari Kenzie, lantas ucup  mendekati Kenzie. Detik ke detik ucup menamatkan jari Kenzie yang sedikit bergerak.

"Bang, jari bang Kenzie bergerak!" Teriak Ucup kegirangan

Dilihatnya Kenzie membuka mata perlahan. Semua langsung merapat dengan senyum merekah. Tetapi tidak dengan Kenzie, lelaki itu terlihat linglung dengan pandangan kosong, hal itu membuat Noval mengingat perkataan dokter beberapa waktu lalu.

"Perkembangan atau perkiraan sembuh sangatlah mustahil. Kalaupun pasien sadar itu tidak berlangsung lama, kami pihak rumah sakit hanya bisa pasrah sama yang di atas. Doakan saja yang terbaik, mas."

Noval kembali menangis setelah mengingat perkataan dokter beberapa waktu lalu. Apalagi melihat Kenzie yang sadar tapi tak ada jalan pandangan. Membuat Noval semakin terisak.

"Bang, ini Ucup. Ayo liat Ucup bang."

Ana mendekat ke arah Alvan. "A' tuntun Kenzie A'. Sebelum Kenzie menutup mata lagi."

Alvan mengangguk. Ia segera mendekat ke arah Kenzie dan membisikkan sesuatu. "Ken, lo udah Islam. Lo kembali sadar karena Allah minta Lo untuk terus menyebutnya. Gue ikhlas kalau Lo memang harus pulang. Ingat Allah, ken."

Alvan mulai bersenandung sholawat ditelinga Kenzie. Diikuti Noval, Arden dan Ucup yang menirukan Alvan. Keempat lelaki itu melafalkan  sholawat beserta air mata yang terus mengalir.

Hembusan nafas terakhir Kenzie begitu memelan bersamaan dengan kedua mata yang perlahan menutup hingga sempurna tertutup.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun..."

Ana tersenyum penuh haru bersamaan dengan tangis ketika melihat Kenzie pergi dengan kondisi tersenyum. Itu artinya, Kenzie pergi dengan tenang.

"Aa'." Panggil Ana, Alvan segera membawa istrinya itu kedalam dekapannya

Menumpahkan segala kesedihan bersama dalam satu waktu. Ucup tidak menyangka jika pamitannya merupakan kepergian untuk selamanya.

"Bang Kenzie orang baik. Salamin ke bapak sama emaknya Ucup ya bang. Mereka harus tah kalau Ucup punya bapak yang baik dan sehebat bang Kenzie." Ujar Ucup memandangi wajah pucat Kenzie

Arden mengusap punggung Ucup. "Lo anaknya Kenzie, sedangkan Kenzie udah kita anggap saudara. Maka, kewajiban kita juga anggap lo sebagai anak kita, cup."

                     

1
Bukhori
lanjut👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!