My Hot ART

Nathan melepaskan pelukkan tersebut lalu ia menatap wajah cantik Kirana. "Sekarang bersiaplah setelah ini kita akan berkencan!" ucap Nathan.

Lagi-lagi pria itu berkata penuh dengan paksaan, membuat Kirana merasa jengah.

"Aku tidak suka berkencan!" jawab Kirana tidka kalah tegas.

"Kamu ingin membantahku?! Katakan iya, atau aku akan—"

"Oke!! Iya!" potong Kirana dengan cepat, menatap tajam Nathan dan menghentakkan kakinya kesal.

"Gadis pintar," ucap Nathan tersenyum manis, lalu mengusap pucuk kepala Kirana dengan lembut.

Kirana menepis tangan Nathan yang ada di kepalanya, kemudian ia segera keluar dari kamar tersebut sambil terus mengumpat kesal.

"Dasar tukang paksa! Menyebalkan! Awas saja aku akan membalas perbuatanmu itu!" gerutu Kirana ketika sudah berada di luar kamar Nathan. Kirana terdiam sesaat, ia mengusap lehernya yang ada tanda kepemilikan itu.

"Ih! Menjijikkan!" umpat Kirana, kemudian ia berjalan menuju kamarnya, tapi sebelum itu ia menatap deretan 4 pintu kamar yang ada di depan kamarnya itu.

Ya, kamar Four J dan kamar Kirana letaknya berhadapan. "Apa para pria itu belum bangun?" gumam Kirana. Karena biasanya setiap pagi para anak asuhnya itu akan berteriak memanggilnya.

Setidaknya Kirana sedikit bernafas lega di hari libur itu. Kemudian ia melanjutkan langkahnya memasuki kamarnya, segera bersiap untuk kencan pertamanya. Eh! Salah, kencan paksanya.

Kirana mengambil pakaiannya yang ada di dalam lemari dengan asal, ia tidak peduli pakaian yang ia kenakan itu akan cocok untuknya atau tidak.

"Siapa suruh memaksaku!" gerutu Kirana, lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian yang baru di ambil dari lemari itu.

*

*

*

Sedangkan di kamar Nathan, pria itu sedang bingung mencari pakaian yang cocok untuknya. "Kenapa tidak ada yang cocok untukku? Aku menyesal tidak membeli baju baru. Dan seharusnya tadi aku meminta bantuan Kirana untuk memilihkan pakaian untukku!" Nathan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian ia keluar dari kamar dan menuju kamar Aiden.

Tanpa permisi ia memasuki kamar Saudara kembarnya itu, dan langsung menuju ruang ganti dan mencari pakaian Aiden yang pas untukknya.

"Otan!!" sentak Aiden ketika memasuki ruang ganti, mendapati Nathan sedang memporak-porandakan isi lemarinya.

"Stttt, diamlah!! Aku pinjam bajumu ya!" ucap Nathan, mengambil satu stel pakaian yang menurutnya pas untuknya. Nathan menatap Aiden yang masih menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya, sepertinya pria itu baru selesai mandi.

"Enak saja! Tidak boleh! Ini baju kesayanganku!" tolak Aiden, lalu merebut pakaian tersebut dari tangan Nathan dengan kasar.

"Kenapa kamu ingin meminjam pakaianku? Bukankan isi lemarimu itu keluaran trend terbaru semua, seingatku kamu baru mengganti seluruh pakaianmu itu satu minggu yang lalu!" tanya Aiden penuh selidik.

"Aku akan berkencan dengan kekasihku, maka dari itu aku bingung, karena seluruh pakianku terlihat jelek dan kuno semua," jawab Nathan dengan jujur, akan tetapi dia tidak menyebutkan nama kekasihnya.

"Wah! Benarkah? Gadis mana yang ketiban sial itu? Mempunyai kekasih seperti kulkas dua pintu sepertimu?" Aiden sangat terkejut dengan pengakuan Nathan. Karena selama ini Nathan sangat dingin dengan setiap wanita yang akan mendekatinya.

"Apakah aku terlihat begitu?" tanya Nathan, tidak menyadari sikap dinginnya. Aiden mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi, ada bagusnya karena sainganku untuk mendapatkan hati Kirana berkurang satu," ucap Aiden tergelak, lalu menyerahkan pakaiannya itu kepada Nathan lagi.

Kau kalah start saudaraku, muehehehe. Batin Nathan penuh kemenangan.

Dasar Nathan licik banget, tapi emak suka caranya🤣

Like dan Votenya jangan lupa!