NovelToon NovelToon
Amor Tenebris (Oh Lord Vampire, I Am Your Mate.)

Amor Tenebris (Oh Lord Vampire, I Am Your Mate.)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Vampir / Cinta Beda Dunia
Popularitas:355
Nilai: 5
Nama Author: Eisa Luthfi

Amor Tenebris (Cinta yang lahir dari kegelapan)

“Di balik bayangan, ada rasa yang tidak bisa ditolak.”


...

New Book, On Going!


No Plagiat❌
All Rights Reserved August 2025, Eisa Luthfi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eisa Luthfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

...◾▪️Amor Tenebris ▪️◾...

Bab 10 – Jejak di Antara Batu dan Bayangan

Pagi itu, sinar mentari menembus jendela apartemen Lyra dengan malu-malu, menandai hari baru yang seharusnya biasa. Namun Lyra tidak pernah menganggap hidupnya benar-benar biasa lagi. Tangan-tangannya masih terasa hangat-dingin dari malam sebelumnya, sisa energi yang entah datang dari mana. Ia menyesap kopi pahitnya, menatap roti panggang yang setengah gosong, dan mencoba mengingat pelajaran yang baru ia dapatkan dari Theron: “Tetap tenang, fokus pada apa yang kau bisa kendalikan.”

Telepon di meja berdering. Lyra menghela napas. “Ya, Lyra di sini,” katanya, berusaha terdengar profesional meski suaranya masih serak.

“Lyra, bisa datang lebih cepat ke lokasi penggalian? Aku ingin membahas laporan artefak yang baru masuk,” suara Amira, supervisornya, terdengar tegas tapi cepat.

Lyra mengangguk meski sadar Amira tidak bisa melihatnya. “Baik, saya akan berangkat lebih awal.”

Di laboratorium penggalian.

Setelah mengganti pakaian dengan jaket lapangan dan sepatu bot berdebu, Lyra menembus jalanan kota yang mulai ramai. Aroma tanah basah dan rempah dari kafe di sudut jalan menyelimuti udara pagi. Sesekali ia melihat sekeliling dengan waspada, masih terbawa sensasi malam sebelumnya—meski dunia manusia berjalan tanpa gangguan, Lyra tahu ada sesuatu yang lebih besar menunggunya.

Di lab penggalian, koleganya Farhan sudah menunggu dengan tumpukan catatan. “Lyra! Kau datang lebih cepat dari biasanya. Kau baik-baik saja?” tanyanya sambil tersenyum ramah.

Lyra tersenyum tipis, berusaha menahan rasa lelah. “Ya… hanya sedikit kurang tidur. Ada sesuatu yang menarik di lokasi penggalian kemarin—aku ingin menunjukkan.”

Mereka berjalan menuju ruang artefak, di mana beberapa pecahan batu kuno tersusun rapi. Salah satu potongan batu memiliki simbol yang membuat Lyra terdiam. Garis-garisnya rumit, menyerupai rune yang ia lihat di lingkaran Theron.

“Ini… tampak familier,” gumam Lyra, jarinya menyentuh permukaan dingin batu. “Aku tidak tahu dari mana, tapi sepertinya… bukan artefak biasa.”

Farhan mendekat, matanya meneliti. “Simbol ini memang kuno, dari wilayah kerajaan lama. Tapi pola ini berbeda. Kau yakin ini asli?”

Lyra mengangguk. “Ya, sepertinya asli. Tapi ada… energi. Sesuatu yang bergetar di dalamnya. Aku merasa seperti… dia memperhatikanku.”

Farhan mengangkat alis. “Memperhatikan? Kau serius?”

Lyra menghela napas. “Aku tidak gila, hanya ingin hati-hati. Aku baru saja mengalami sesuatu yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah.”

Saat Lyra tengah meneliti artefak, pintu lab terbuka mendadak. Amira masuk dengan ekspresi serius. “Lyra, aku perlu laporan awal hari ini. Artefak ini mungkin terkait situs yang lebih luas.”

Lyra mengangguk, menyimpan catatan. “Tentu, saya sedang menulisnya sekarang.”

Namun ketika ia menoleh ke batu yang sama, cahaya redup tampak menembus retakan permukaan, seolah simbol itu merespons kehadirannya. Jantung Lyra berdegup lebih kencang. “Amira… kau tidak melihat ini?”

Amira menatap dengan heran. “Melihat apa?”

Lyra menggeleng, berusaha menenangkan diri. “Mungkin hanya pantulan cahaya.”

Namun di hatinya, Lyra tahu itu bukan sekadar pantulan. Sensasi yang sama dari malam rune muncul lagi—getaran energi yang hanya bisa ia rasakan, menandakan bahwa dunia manusia dan dunia vampir mulai bersinggungan.

...

Siang harinya, Lyra menghadiri rapat koordinasi penggalian. Di sana, ia bertemu Dante, arkeolog senior yang terkenal disiplin dan teliti. “Lyra, kau terlihat berbeda hari ini. Kurasa kau kurang tidur?”

Lyra tersenyum tipis. “Ya, sedikit. Tapi saya siap dengan laporan.”

Dante menatapnya lama, seakan menimbang sesuatu. “Aku heran… bagaimana kau tetap fokus saat dunia ini penuh misteri dan tekanan?”

Lyra menunduk sebentar. “Kadang, rasa penasaran lebih kuat dari rasa takut.”

Dante tersenyum samar. “Itu yang membuatmu luar biasa. Tapi hati-hati, tidak semua misteri bisa dipecahkan dengan akal manusia.”

Lyra menatapnya, seolah mendengar bisikan yang mengingatkannya pada Theron. Dunia vampir terasa jauh, tapi peringatan Dante seakan menjadi pengingat: sesuatu yang lebih besar mulai memasuki kehidupannya yang manusiawi.

Setelah rapat, Lyra kembali ke lokasi penggalian. Duduk di tepi gundukan tanah, ia menatap pecahan batu kuno dengan perasaan campur aduk. Cahaya senja menyorot simbol itu, menciptakan bayangan panjang di tanah yang menyerupai lingkaran rune mini.

Ia menyadari satu hal: dunia yang ia pikir biasa—dunia manusia, artefak, sejarah—tiba-tiba tidak lagi netral. Ada garis merah yang menghubungkan simbol kuno ini dengan pengalaman malamnya bersama Theron.

Lyra menutup mata, menarik napas panjang. “Aku harus belajar memahami ini… bahkan jika itu berarti berjalan di antara dua dunia sekaligus.”

Bayangan pohon besar di dekat lokasi penggalian bergerak aneh. Sesaat Lyra merasa ada sosok yang mengamatinya, sosok yang familiar dari mimpinya—mahkota hitam yang mengintai, menunggu langkahnya. Tubuhnya tegang, tapi rasa penasaran lebih besar daripada rasa takut.

Cahaya jingga mulai hadir, malam akan datang, dan Lyra tahu: dunia manusia hanyalah panggung awal. Sesuatu yang jauh lebih besar menunggunya—dunia vampir yang menuntut keberanian, dan rahasia yang lebih gelap dari yang bisa dibayangkan manusia biasa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!