NovelToon NovelToon
Mommy Pilihan Anak Duda

Mommy Pilihan Anak Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Anak Kembar / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hachichan

Jangan pikir cuma orang tua saja yang bisa menjual anak nya. Karena anak pun bisa melakukan hal yang sama.

"Akak cantil! Akak cantil! Mau ndak jadi Mommy kita! Daddy kita duda loh, cekalian dapat anak comel cepelti kami ini."

"Iya! Iya! Nanti daddy akan bayal utang na Mommy! gelatis catu dapat catu. Nikah cama duda dapat anak.. Hehehehe!"

Berharap bertemu jodoh pangeran kuda putih, Larasati Aqela justru bertemu dengan dua anak kembar lucu yang menawarkan Daddy mereka.

Larasati seorang mahasiwi semester akhir yang harus bekerja di sebuah restoran untuk mencukupi kebutuhan nya harus terjebak dengan anak kembar pengusaha paling kaya. Angkara Brawijaya, dia memiliki sikap dan sifat yang sangat aneh bagi Laras.

"20 juta sebulan! Jadi Ibu dari anak saya!"

" Hapaaa???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hachichan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MPAD. Cayang na Laja!!!

Laras dan Rumi memandang Rafael dengan heran dan bingung, tapi Angkara memandang Rafael dengan tatapan tajam. Sudah sejak tadi dia curiga dengan gerak - gerik sahabat nya yang terus saja memperhatikan Laras.

Dan sekarang kecurigaan nya semakin besar dengan ucapan Rafael barusan. Apa coba maksud nya?

Cemburu? Tentu saja ada, tapi Angkara tidak ingin berspekulasi sendiri. Rafael sendiri yang sadar akan tatapan semua orang menjadi kikuk. Apa lagi saat melihat tatapan mata elang Angkara menusuk indra matanya.

Dengan tangan bersedekap di padukan dengan tatapan dingin, Angkara menatap Rafael."Atas dasar apa lo nggak setuju?"

Rafael menelan ludah, selalu saja tatapan Angkara mengintimidasi nya. Rafael dengan cepat memutar otak nya, mencari alasan yang nggak akan membuat semua curiga."Maksud gue, pernikahan kan butuh persiapan, bukan cuma ijab kabul aja. Kaya gedung, catering, gaun, undangan, WO dan lain - lain. Nggak mungkin lah dalam waktu dua minggu semuanya beres. Apa lagi pernikahan cuma sekali seumur hidup."

"Kecuali cerai!!" Lirih Rafael, hanya dia yang mendengar."Jadi dari pada semua nggak perfect, mending lo pikir - pikir lagi."

"Lo tenang aja, semua udah gue siapin dari jauh - jauh hari, jadi Laras hanya perlu memakai gaun pengantin dan berdiri di atas altar sama gue." Dengan tegas Angkara berucap. Tak ada sedikit pun keraguan.

"Tetep aja, dua minggu lagi itu~~"

"Kenapa jadi lo yang protes?" Tanya Angkara segera memotong ucapan Rafael."Ada masalah apa lo sama pernikahan gue?"Tanya nya penuh curiga.

Rafael mengusap wajah nya frustasi, dia melihat tatapan mata semua yang tertuju padanya. Dia menghela nafas. Oke kali ini dia mengalah.

"Oke! Sorry! Gue minta maaf karena terlalu ikut campur!"

Setelah itu, Rafael keluar dengan hati yang gelisah. Ingin rasanya dia berteriak bahwa Laras adalah putri yang hilang dari keluarga Admaja. Tapi dia nggak bisa melakukan itu karena perintah Ayah nya. Tapi jika sudah seperti ini, Rafael harus segera menghubungi Ayah nya.

Sementara di dalam ruangan, Angkara masih menatap ke arah pintu.'Nggak mungkinkan Rafael suka sama Laras?'

Laras yang menyadari tatapan mata Angkara ingin mencairkan suasana. Dia mengajak Angkara dan Rumi menemui anak - anak panti. Angkara hanya bisa menurut saja.

Sementara di luar panti, seorang mata bocah yang usianya hampir genap 5 tahun menatap ke sebuah bangku panjang, seorang gadis berusia 10 tahun sedang duduk di bangku itu, ada kesedihan di mata yang di lihat oleh bocah berusia 4 tahun lebih itu.

Raja menatap dengan mata berbinar seolah mendapatkan pacar baru."Bidadali kelual dali lumah. cantik na cantik na, lebih cantik dali Maula..."Raja membuka tas ransel nya, mengambil sebuah cermin yang sebenarnya milik Bunga.

"Laja cudah ganteng belum ya! Cudah lah, Laja ini kan anak nya Daddy, cudah pacti ganteng nya milip dikit cama Daddy. Cuma pelut Laja ini cedikit belemak.. "

Raja berlari, bukan ke arah gadis itu melainkan ke arah salah satu bodyguard yang ikut bersama mereka."Om klibo! Om klibo!"Seru Raja bersemangat.

Pria berambut panjang yang di ikat kuda sedikit ber keriting menengok ke arah Raja."Ada apa, Tuan muda? Butuh sesuatu?"

"Ho-oh, ambil kan Laja gital di mobil. Ini dalulat, cepet lah."

Tiba - tiba saja perasaan Jeck ( Bodyguard itu) menjadi tidak enak. 'Masa iya, Tuan muda mau karaokean di sini?'

Jeck segera menggeleng."Tuan muda! Di mobil nggak ada gitar, lagian sejak kapan Tuan Muda bisa main gitar."

"Jangan bohong! Ada kok! Laja lihat cendili ada gital kecil yang telbungkus dengan lapih. Olang kemalen balu beli kok.. "

Jeck mengingat - ingat, akhirnya dia paham yang di maksud Raja."Ohh, itu gitar mainan Tuan Muda, buat anak panti sini. Bukan buat Tuan Muda, jadi gitar nya sudah di kasih. Sudah nggak ada lagi di dalam mobil."

Raja mencebikkan bibirnya, lalu dia melihat sebuah kaleng tempat kue kering di letakkan. Tanpa aba - aba Raja pergi ke arah Santi yang sedang berbincang dengan anak - anak panti.

Dengan kasar, Raja mengambil kaleng tersebut dari tangan Santi membuat Santi mengelus dada kaget. Tapi tanpa di duga, Raja membuang semua isi kue kering yang ada di dalam toples kaleng hingga semuanya jatuh hancur. Mata Santi terbelalak, semua anak melongo begitu pun Bunga yang malu sendiri dengan kelakuan Abang nya.

Tanpa ba bi bu be bo, Raja berlari secepat kilat, barulah Santi tersadar.

"RAJAAAAA! ITU CEMILAN GUEEEE!!!"

Semua anak menutup telinga, teriakan Santi seperti petir."Cuala nya cempleng cepelti kenalpot motol! Cakit telinga nya Buna... "

Sementara Raja bersiap untuk memulai aksi nya. Dia menghampiri gadis itu.

"Dengal kan lah, wanita pujaan ku. Ku campaikan hati ini padamu. Ici hati yang ada di dalam ku, hanyalah untuk mu ceolang. Bidadali cantik ku, kaulah yang ku tunggu... Akhil nya, ku dapatkan dilimu. Wahai bidadali ku.." Raja bernyanyi sambil memukul - mukul belakang kaleng.

Sebisa mungkin gadis itu menahan tawanya. Sumpah Demi apapun suara Raja seperti suara petasan nyaring.

Dengan percaya dirinya, Raja memulai aksi menggombal nya."Cayang na Laja! Kok cendilian caja?"

"Haa?" Anak itu melongo tak percaya. Apa katanya? Sayang?

Gadis itu tetap tersenyum."Hei anak manis! Siapa namanya?"

"Laja! Nama Ayang! Ayang Laja, panggil honi juga ndak papa. Untung - untung pemanacan bial bica jadi ictli yang baik buat Laja... HIIIII." Raja tersenyum memperlihatkan gigi putih nya. Gadis itu merasa geli sendiri.

"Laja? Raja kali ya?" Gumam nya.

"Nama kamu Raja?" Raja mengangguk senang."Halo! Kenalin, nama aku Zahira!"

"Cantik! Cepelti olang nya!" Mata Raja berbinar senang. Tanpa izin, raja duduk di samping Zahira dan... CUP! Mata Zahira terbelalak saat Raja mencium pipinya.

Tanpa dosa Raja malah tersenyum bahagia. 'Ciuman pertamaku? Di curi sama bocah! Astaghfirullah!!!" Mau marah tapi masih bocah. Zahira hanya mengelus dadanya sendiri.

"Cayang na Laja Cedang apa di cini?" Tanya Raja lembut, Raja melirik sebuah liontin yang gadis itu pegang.

"Itu apa?" Menunjuk liontin.

"Kamu mau lihat?" Raja mengangguk senang. Zahira membuka liontin love yang di dalam nya ada foto dirinya bersama seorang anak laki-laki seusianya."Namanya Karel! Dia dan orang tuanya selalu datang ke panti asuhan ini dulu. Aku dan Karel adalah sahabat baik, kami selalu bersama dan menghabiskan waktu berdua. Tapi 3 tahun yang lalu, dia dan keluarganya pindah ke luar negeri karena pekerjaan. Dia janji akan kembali dan melamar ku. Makanya hanya liontin ini satu - satunya kenangan tentang Karel. Aku disini untuk menunggu janji nya."

"Melamal? Melamal itu apa?"Tanya Raja dengan polos nya.

"Artinya menikah! Aku akan jadi istrinya!"

"NDAAAAAK BOLEHHHHH! KAK CAHILA CUMA BOLEH JADI ICTLI NYA LAJA. NDAK BOLEH CAMA YANG LAIN... HIKS HIKS HIKS! LAJA NDAK LELA, POKOK NYA HATI INI NDAK LELA.. HIKS HIKS HIKS. Cudah cucah nyanyi - nyanyi, tau nya ndak belhalga, cuma pembeli halapan palcu. Laja ndak iklac pokok nya.. Hiks hiks hiks!" Zahira melongo tak percaya.

Zahira menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Kok malah nangis sih?"

"Bagaimana ndak cedih, calon ictli na Laja di ambil cama cih Kalamel itu. Ndak cuka, pokok nya Laja ndak cuka..." Raja memeluk Zahira, gadis itu mematung. Dia bingung sendiri. Bocah yang datang bersama Laras dalam sekejap menjadi calon suaminya.

"Perasaan Kak Laras nggak bilang kalo dia bawa calon suami buat aku deh!!!!"

"ABANNGGGGGGGG!!!!"

1
Budi Rahayu
lho thor, kok jadi laras yang ketusuk ? bukannya rafael yang kena tusuk ?
UPJN21: Rafael kena tembak.. Kalo Laras tertusuk di depan rumah sakit..
total 1 replies
Lilik Lailiyah
uuh menegangkan
AlikaSyahrani
menarik kacak jenaka aku suka si ceritanya bikin sakit perut kebanyakan tertawA😀😀😀
AlikaSyahrani
lanjut thor
AlikaSyahrani
kamu harus bèrterima kasih laras karna ter selàtkan dari godaan pak duda
AlikaSyahrani
semoga lancar sampai hari h
AlikaSyahrani
jangan senang dulu laras
pak angkara mungkin untuk melindungimu dari anabel
AlikaSyahrani
😃
AlikaSyahrani
lanjot
AlikaSyahrani
mènarik kocak dan lucu bikin ketawa terus lihat si kembar😃😃😃😃
AlikaSyahrani
sispa ya kir2 yg menculik 2 boca manis ini?
AlikaSyahrani
hadir thor
Lisa
Aq mampir Kak
Budi Rahayu
🙉😂😂😂😂
Dewiendahsetiowati
apakah Laras adiknya Rafael
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Mul Yanto
cerita nya bagus moga lanjut terus
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Minny Kamil Minny Kamil
mengganggu aja bocil ini
Iqlima Al Jazira
next thor..
kopi & vote untuk mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!