NovelToon NovelToon
Pelayan Seksi Pemikat Hati

Pelayan Seksi Pemikat Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

"tolong... tolongin saya, saya di bius!" kata seorang gadis pelayan Toko pada seorang pria tampan di depannya. Gadis itu tengah berusaha menyelamatkan diri dari pria tua yang gendut yang hendak melecehkannya.
"hey... anak muda. Jangan ikut campur. Gadis itu milikku, aku sudah membelinya dengan harga mahal." Teriak seorang pria yang baru saja menyusul gadis itu sebelum bertemu pria tampan itu.
Bagaima kisah selanjutnya? akan kah si pria tampan menyerahkan gadis pelayan itu pada pria tua itu? yook kepoin! jangan lupa Like, Subcrebs dan Komennya!
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembalinya masa lalu

Yasmin datang ke toko dengan tergesa-gesa, pihak rumah sakit berulang kali menelpon untuk meminta kepastian sisa pelunasan biaya operasi pak Budiman. Yasmin berniat meminjam uang pada bu Indah.

"maaf, bu indah. Saya mau minta tolong, saya mau pinjam uang 20 juta, bu?" kata Yasmin penuh harap.

Bu Indah menatap Yasmin dengan sinis. Wajahnya terlihat tak bersahabat. "Yasmin, kamu ini apa apaan sih? utang kamu yang 10 juta saja belum terbayarkan sama sekali, lah ini malah mau pinjam 20 juta lagi. Kamu sadar gak sih?"

Yasmin terkejut, utang 10 juta yang mana lagi? padahal ia sama sekali tidak berasa pinjam uang di tempat itu. "Maksud ibu?" tanya Yasmin dengan suara rendah, meski sebenarnya hatinya bergolak ingin marah.

"Jangan pura-pura lupa, beberapa hari lalu, ibu dan adikmu datang kemari meminjam uang sebesar 10 juta. Dan tagihan uang itu di beratkan kepadamu. Apa kamu sudah lupa semua itu?" tatapan mata bu Indah merah meyala penuh amarah dan kekesalan.

"ibu dan adik?" tanya Yasmin memastikan.

"iya, ibu dan adikmu datang untuk meminta uang, dan itu semua atas persetujuan kamu." kata bu Indah.

Yasmin menelan ludah dengan susah payah, "tapi saya tidak tahu menahu soal itu, bu?"

"itu bukan urusan saya. Pokoknya toko tidak bisa memberikanmu pinjam uang lagi selama pinjaman uang yang pertama belum di lunasi." kata bu indah.

"Yasmin, aku tahu kamu adalah sales terbaik di toko ini, tapi, aturan tetap berlaku untuk semua pelayan, termasuk kamu." kata bu Indah menepuk pelan pundak Yasmin.

Yasmin mengangguk lesu. Ia tahu ini pasti ulah ibu dan adik tirinya. Tapi, Yasmin tak bisa berbuat apa apa. Entah kemana lagi dia harus mencari uang 20 juta untuk rumah sakit di tambah lagi 10 juta hutang di toko tempatnya bekerja.

Di tengah lamunan Yasmin, Tiba-tiba datang dua gadis datang berkunjung ke toko. Dengan ramah Yasmin menyambut pembeli tersebut. Akan tetapi Nia buru buru mendahului. "minggir! ini bagianku!" serunya.

Yasmin pun mundur, mungkin ini memang bukan rejekinya dan membiarkan Nia melayani dua pembeli tersebut.

"ada yang bisa saya bantu nona?" sapa Nia dengan ramah dan lembut.

Namun, dua wanita itu menatapnya acuh. "minggir! Saya mau di layani sama mbak yang itu." kata wanita itu.

Nia terbelalak, "apa?"

"kamu tidak dengar? saya mau di layani mbak yang itu." tambah wanita lainnya.

"nona apakah anda yakin mau di layani dia? dia itu pelayan yang tidak baik, dia suka menjajakan diri pada para pria pelanggannya." Nia mulai beraksi. Kata kata fitnah mulai ia lancarkan demi meraih keuntungan.

"apa sih? itu tidak ada hubungan dengan kami. Kami hanya mau berbelanja pada mbak yang cantik itu. Minggir!!"

Tanpa membantah, akhirnya Nia memberikan jalan kepada dua wanita itu untuk masuk dan mendekati Yasmin.

"Nia, aneh gak sih? Jangan jangan Yasmin pakai pelet. Kok bisa bisanya pembeli lebih suka sama dia daripada sama kita?" gerutu Sisca.

Nia menatap sinis Yasmin yang dengan rona wajah sangat bahagia melayani dua pembeli tadi "biarkan saja, mungkin ini memang nasib baiknya. Tapi lihat saja nanti."

"Terima kasih sudah berbelanja! Kami tunggu kehadiran anda kembali." kata Yasmin begitu dua pelayan wanita itu sudah menyelesaikan belanjanya. "total belanja dua wanita itu hampir satu miliyar. Dan aku masih bisa klaim poin hari ini." ucap Yasmin senang.

****

Sementara di tempat lain, Bramantyo menatap layar kamera, kamera itu terhubung dengan CCTV di toko tempat Yasmin bekerja. "semua wanita mengharap dan mengemis cinta dariku. Yasmin, hanya kamulah yang menolakku." kata Bramantyo bermonolog.

Tatapan pria itu tertaut pada senyum Yasmin yang begitu indah. Teduh rasanya Bramantyo menatapnya. Bramantyo merasa Yasmin begitu berbeda dari gadis lainnya. Semua mendekati Yasmin hanya karena uang. Tapi, gadis itu benar-benar berbeda. Hati Bramantyo benar-benar tergerak untuk memilikinya.

"Rendi...!!" Cari tahu tentang kehidupan Yasmin di toko Graha Jaya. Berikan semua data data gadis itu padaku." titah Bramantyo pada asistennya.

"baik, pak bos. Akan segera saya laksanakan." jawab Rendi dengan sigap.

Tak butuh waktu lama, akhirnya Rendi membawakan data data Yasmin yang di minta Bramantyo.

"ini pak bos." kata Rendi.

"bacakan untukku!" suruhnya.

Rendi langsung membacakan data data yang diminta.

"Yasmin adalah anak angkat dari seorang pemulung bernama pak Budiman. Dia tidak menyelesaikan sekolahnya karena keterbatasan biaya. Yasmin rela memberikan beasiswa desainer ke luar negeri kepada Yolan adiknya, dan lebih memilih bekerja untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Yasmin juga terjerat hutang tagihan rumah sakit untuk biaya pengobatan sang ayah. Begitu pula dia terjerat hutang 10 juta di tempat dia bekerja."

senyum terkembang di bibir Bramantyo, "jadi dia desainer?"

"iya, bos." sahut Rendi. "dia terpaksa meninggalkan beasiswa sekolahnya dan memberikan pada sang adik."

"lalu, mengenai hutang itu?" tanya Bramantyo.

"hingga kini hutang itu belum terbayarkan, bos. Dan jatuh tempo hutang itu dua hari lagi." sahut Rendi.

Senyum merekah di bibir Bramantyo. "baiklah, cukup informasinya."

"baik, bos. Saya pamit dulu." kata Rendi.

Bramantyo kembali menatap layar ponselnya. Ia masih mengintai Yasmin dari kejauhan. "aku tahu, alasan kau menerima uang dariku dengan bertukar tubuhmu. Pasti karena hutang itu. Dan, aku mau lihat seberapa kuat kau bisa berlari dariku, Yasmin!!"

Bramantyo menghitung waktu dari sekarang. Kurang dari dua puluh empat jam, Bramantyo sangat yakin, Yasmin akan datang ke hotel miliknya. Tidak ada orang lain yang bisa menolong Yasmin kecuali dirinya.

Di tengah lamunan Bramantyo, Tiba-tiba pintu ruang kerjanya di buka oleh seseorang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Mata Bramantyo terbelalak saat melihat seorang gadis cantik dan seksi tiba-tiba masuk ke ruang kerjanya. "kau?"

Gadis itu berdiri tak jauh dari meja Tatapan matanya tajam, menatap Bramantyo dengan hasrat yang dalam. "iya, aku. Aku datang untukmu. Bram!" kata Gadis itu dengan suara yang anggun memikat.

"untuk apa kau datang ke sini lagi? hubungan kita sudah selesai lima tahun yang lalu." sergah Bramantyo dengan nada suara tak suka.

Gadis itu tersenyum, kilat matanya menunjukkan betapa ia tak menyerah dengan keadaan dan penolakan Bramantyo. "Kau mungkin bisa menolak kehadiranku, Bram. Tapi, kau tak akan menolak dengan kehadiran orang tuamu." kata Gadis itu dengan lirih namun tegas.

Mata Bramantyo menyipit, ia tak mengerti maksud perkataan gadis yang bernama Clara itu, mantan kekasih Bramantyo di jaman ia kuliah dulu.

"Bramantyo sayang. Aku datang kembali padamu atas permintaan kakekmu." sahut Clara, gadis itupun menggeser tubuhnya ke samping dan menunjukkan di belakangnya ada sang kekek yang berdiri menatap Bramantyo dengan tajam.

"kakek?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!