NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:361
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

Setelah berada di lift berdua dengan Ian, keberanian Ara untuk mengajak pria itu bicara tentang perjodohan sedikit menciut, dia tidak yakin kalau pria itu tau tentang rencana orang tua mereka melihat dari sikapnya, apa lagi melihat mata tajam pria tinggi itu padanya, saat mereka berdiri dekat, Ara hanya sebatas ketiak pria itu, menambah rasa gugupnya.

"lepas"

Suara berat Ian membuat jantung Ara berdetak kencang, dengan segera ia melepaskan tangannya.

"itu,... Kak am"

Ara menelan ludahnya saat pria itu menatap wajahnya dengan seksama, mata itu bergerak menelusuri setiap inci wajahnya membuat ruangan lift itu terasa panas tiba tiba bagi Ara.

"ada apa?"

Tanya Ian dengan suara di tekan, sepertinya dia kesal dengan aksi gadis itu di depan semua orang tadi, tapi entah kenapa dia tidak bertindak kasar pada gadis di depannya, mungkin karena Ara tidak membuatnya muak, tidak bertingkah mencari perhatian darinya seperti yang biasa di lakukan para wanita.

Ting

"apa kakak punya pacar?"

Tanya Ara dengan suara kuat karena gugup sekaligus terkejut debgan pertanyaannya sendiri, padahal dia ingin bertanya apakah pria itu tau tentang rencana mereka yang akan di jodohkan, dengan napas yang sedikit tidak teratur melihat keluar, pintu lift baru saja terbuka, dan di sana berdiri beberapa orang yang tidak bisa Ara lihat jelas wajahnya karena terlalu gugup.

Ian menghela napas berat sambil memejamkan matanya sebentar, baru saja dia menganggap gadis itu tidak mencari perhatiannya, tapi tingkahnya sekarang, Ian melangkah keluar lift tampa berkata sepatah katapun, ia tidak menghiraukan pandangan orang orang padanya, saat ia melewati orang orang di depan lift, derapan kaki Ara yang berlari menghetikan langkahnya, ia kira gadis itu akan mengejarnya, tapi tampa di duga, Ara malah melewatinya begitu saja dengan berlari kencang.

'ada apa dengannya?' batin Ian.

Ia menggelengkan kepalanya heran, menurutnya anak zaman sekarang terlalu cepat tertarik pada lawan jenis, waktu yang seharusnya di gunakan dengan baik untuk menata masa depan malah di gunakan untuk hal yang tidak berguna, dan menurutnya, wanita yang seperti itu tidak benar benar mengerti tentang cinta mereka hanya ingin pamer dan bersenang senang.

'aku tidak akan pernah tertarik pada wanita bar bar seperti dia, lebih baik tidak usah menikah jika hanya dia wanita yang tersisa di bumi'

batin Ian.

lalu ia bejalan menuju lapangan untuk olahraga, entah guru dan teman temannya sudah berada di sana atau belum, dia akan bersiap dengan rentetan pertanyaan dari teman temannya.

berbeda dengan apa yang Ian pikirkan, Ara kini berjalan tanpa arah, dia tidak tahu harus ke mana untuk menenangkan diri ,hingga tidak sadar kalau dia sudah berada di depan toilet ,Ara berjalan masuk ke toilet wanita ,ia mencuci muka di wastafel lalu melihat wajahnya di cermin .

'perjodohan di zaman sekarang'

Gumam Ara

'Kenapa ada perjodohan seperti ini ,Apa yang sebenarnya terjadi, apa aku lapor polisi dan mengatakan kalau ada perjodohan paksa untuk anak di bawah umur'

batin ara

'tidak, tidak, ayah dan ibu juga akan terkena dampaknya'

batin remaja itu yang galau tingkat dewa.

'tidak bisa begini aku harus bertemu dengan orang itu, orang yang menginginkan perjodohan ini terjadi'

Tidak peduli kalau saat ini sedang jam pelajaran Ara tetap memutuskan untuk keluar dari sekolah karena hari ini dia harus bertemu dengan orang tua Zulian Amar ,dia harus kembali menemui Ian dan menanyakan keberadaan ayahnya.

Tapi mengingat kejadian di lift membuat Ara menghentikan langkahnya ,ia mengajak-acak rambutnya frustasi , bingung kenapa ia begitu gugup saat berhadapan dengan pria itu ,Iya berjalan mondar-mandir di depan toilet tiba-tiba seseorang menepuk bahunya kuat hingga membuat gadis itu terjingkat kaget.

"kau"

Kesal ara, saat tahu siapa yang mengagetkannya .

Nizar tersenyum mengejek melihat gadis itu berhasil dia kejutkan ,sebenarnya Nizar sengaja mencari gadis itu setelah kejadian tadi ,dia penasaran Apa yang terjadi dan apa yang mereka bicarakan .

Tiba-tiba Ara tersenyum cerah ,dia terpikirkan sesuatu .

"Apa kau tahu di mana orang tua kak Am berada

Tanyanya dengan tidak sabar .

Nizar mengerutkan keningnya ,iya bertanya-tanya kenapa Ara menanyakan soal orang tua temannya .

"kenapa aku harus mengatakannya?"

Tanta Nizar balik dengan wajah menyebalkan bagi Ara.

Ara menatap pria tampan itu dengan sedikit mendongak karena ia hanya sebatas leher pria itu, rasanya ia ingin mengacak acak rambut bergaya messi pria itu, tapi dia tahan, dia harus mendapatkan informasi yang akurat sekarang juga.

"anggap saja aku berhutang satu hal padamu, kamu bisa meminta balasan dari informasi ini, ini sangat penting"

Ucap Ara dengan wajah memohon.

Nizar meneguk liurnya melihat wajah Ara yang begitu dekat, dan entah kenapa tampang penurut gadis itu membuatnya bodoh, dia seperti sangat mudah luluh pada gadis itu.

"aku akan mengantarmu"

Tawar Nizar yang dia sendiri tidak sadar kenapa dia harus mengantar gadis itu, padahal sekarang dia hanya meminta izin ke toilet dari guru olahraga, jika dia tidak kembali, maka ia akan di anggap membolos.

"tidak perlu, kamu sedang ada jam..."

"kamu tidak bisa bertemu dengannya tampa aku"

Nizar dengan cepat memotong perkataan Ara dengan wajah meyakinkan.

Ara terdiam, benar apa yang dia katakan pria di depannya, walaupun dia tau di mana alamat orang yang ia cari, tidak mudah bertemu orang sibuk itu tampa janji.

"kalau begitu, tolong ya"

Ucap Ara sopan.

Deg deg deg

Nizar berusaha mengendalikan jantungnya yang berdebar sedikit cepat, ia mengangguk lalu berjalan mendahului Ara sambil sedikit mengusap dadanya.

'tenang sialan'

Maki Nizar pada dirinya sendiri.

Sedangkan Ara tersenyum senang karena ia berhasil membujuk pria sok tampan di depannya dengan mudah, Ara tidak akan bersikap baik pada orang lain kalau tidak ada keperluan, dia selalu bisa mengubah wajah di situasi mendesak, tapi baru zulian Amar yang membuatnya kacau.

'kak Am memang bukan lawan yang mudah'

ucapnya meyakinkan diri sendiri.

Ara dan Nizar berhasil keluar sekolah melewati jalan rahasia yang tidak di soroti CCTV, mereka pergi ke sebuah tempat menggunakan taxi, hampir setengah jam perjalanan dengan pikiran masing masing, akhirnya mereka sampai di depan bangunan tinggi yang terlihat mewah, Ara meneguk liurnya, memang benar keluarga ini bukan lawan ayahnya, dia tau perusahaan ini, berbagai produk di keluarkan dari perusahaan tersebut, dia hanya seperti kelinci di depan dinosaurus jika dia berhadapan dengan konglomerat itu, tiba tiba keberanian Ara menciut, dia terdiam di dalam taxi, sedangkan Nizar menunggu gadis itu keluar dengan kening berkerut, pria itu kembali membuka pintu.

"ayo"

Ajaknya.

Ara membuka pintu lalu keluar, ongkos taxi sudah di bayar oleh Nizar saat Ara sibuk memperhatikan gedung bertuliskan HIGH HOPES.

"bagaimana orang tua kak Am, baik atau jahat?"

Tanya Ara dengan wajah takutnya, dan itu membuat Nizar tertawa kecil.

"lihat sendiri"

Jawabnya sengaja membuat gadis itu berpikir sendiri, dia tidak tau untuk apa Ara ngotot ingin bertemu dengan tuan Amir Zakra, jadi dia mengembalikan rasa penasaran pada Ara, biarkan gadis itu menebak nebak sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!