NovelToon NovelToon
LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Genius / Budidaya dan Peningkatan / Transmigrasi
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Clarissa, yang terikat oleh sistem terpaksa harus menjalani dua kehidupan lagi agar dia bisa mati dengan tenang.
Setelah dalam kehidupan sebelumnya, suskses sebagai wanita karir yang dicintai oleh keluarga dan semua orang, kini dia terlempar ke jama di era 80 an yang terlahir sebagai bayi dari keluarga buruh tani miskin yang tinggal di desa Sukorejo.
Misi kali ini adalah mengentaskan keluarganya dari kemiskinan dan menjadi wanita suskse seperti sebelumnya.
Mampukah Clarissa yang kini bernama Lestari,seorang bayi dengan otak dan pemikiran wanita dewasa,yang sudah pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya mampu menyelesaikan misinya?
Kehidupan di era 80 an tidaklah mudah, keterbatasan alat dan juga masih tingginya praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) membuat hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lestari yang dalam kehidupan sebelumnya banyak ditunjang oleh kemajuan teknolgi dan percepatan informasi.
Penasaran...
ikuti terus kisa Lestari dalam cerita ini!
HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MULAI BERJUALAN

Sambil menunggu jagung dan singkong siap dipanen, Srikandi membuat bumbu tabur dan juga bubuk penyedap terlebih dulu karena pembuat dua bahan ini memerlukan waktu yang sedikit panjang berdasarkan ucapan Tari.

Agar tak salah dalam mengeksekusi, Srikandi membawa serta Tari kedapur dan meletakannya ke gendongan ayunan yang sudah turun temurun dipergunakan, mulai dari kakak pertamanya Gito.

Kali ini, Srikandi akan membuat kaldu bubuk. Ayam yang baru dibersihkan bulunya oleh sang suami, segera dieksekusi.

Sesuai isntruksi Tari, ambil daging ayam bagian dada, kemudian cacah hingga lembut, karena pada era ini tak ada chopper, dan juga rumahnya belum memiliki aliran listrik maka semuanya dilakukan secara manual.

Setelah daging ayam dicacah, bagian lainnya, tulang serta kulit ayam, Srikandi masak menjadi soto untuk hidangan keluarganya hari ini.

Selanjutnya, bawang merah, bawang putih dia uleg halus. Daun bawang dia Rajang tipis-tipis, wortel diparut agar lembut, kemudian semua bahan itu dicampur dengan ayam yang telah dicincang halus. Beri garam, vitsin dan semuanya siap disangrai.

Menggunakan api kecil, Srikandi pun menyangrai ayam cincang yang sudah dibaluri bumbu hingga kering. Begitu kering, dia segera menumbuk ayam berbumbu yang tadi dia sangrai hingga halus menjadi bubuk kemudian kembali menyangrainya hingga bubuk yang tadi dia tumbuk benar-benar kering sempurna.

Proses tersebut dilakukan berulang sebanyak dua kali sehingga bubuk kaldu benar-benar halus dan kering sehingga awet jika disimpan.

Untuk satu ekor ayam, Srikandi bisa membuat bubuk kaldu penyedap sebanyak satu toples sedang. Hal itu Tari rasa cukup sebagai persediaan awal.

Srikandi membuat kaldu ayam cukup banya karena didesa, setiap rumah pasti memelihara ayam sehingga dia tak perlu membeli bahan baku untuk pembuatan kaldu ayam bubuk ini.

Setelah bubuk kaldu ayam selesai dibuat, sambil menunggunya dingin sebelum dimasukkan kedalam toples, Srikandi menggoreng bawang merah dan bawang putih, yang dibalur tepung kering sebelum digoreng agar bawang yang dihasilkan renyah dan tahan lama.

Selanjutnya, Srikandi juga menyangrai merica yang sudah dia tumbuk, cabai, dan daun jeruk. Begitu kering, ditambahkan bawang merah goreng dan bawang putih goreng, garam, gula dan vitsin, semua bahan ditumbuk halus kemudian disangrai kembali hingga benar-benar kering dan setelah selesai, disimpan dalam toples kaca.

“Ini benar-benar enak!”, ucap Srikandi puas dengan hasilnya setelah mencicipinya.

Dia sama sekali tak menyangka jika bumbu kering yang dimasaknya bisa seenak ini. Jika ini ditambahkan dalam tumisan atau masakan pasti rasanya akan lebih kaya, gurih dan nikmat.

Srikandi pun mencoba menambahkan kaldu bubuk yang baru saja dia buat kedalam soto yang dimasaknya. Hasilnya, rasanya lebih lezat daripada hanya menggunakan garam dan vitsin saja.

“Ibu...ibu, aku juga ingin mencobanya!”, teriak Tari sambil menggerak-gerakkan tangannya.

Srikandi yang melihat gerakan tangan dan ekpresi wajah Tari yang kini telah mengeluarkan air liur, terkekeh pelan.

“Bayi belum boleh makan ya. Tunggu kamu berusia empat bulan, ibu akan memberimu bubur soto”, ucap Srikandi menghibur.

Dilarang untuk mencicipi, Tari merajuk, bibir mungilnya monyong lima centi kedepan, membuat Srikandi tak bisa menahan tawanya, membuat bayi perempuan itu semakin kesal dan pada akhirnya diapun menutup mata, agar bisa memasuki ruang dimensinya.

Melihat anaknya tertidur, Srikandipun segera membawanya masuk kedalam kamar. Kemudian dia keluar lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tinggal sedikit lagi selesai.

***

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, setelah sholat subuh, Supardi memanen jagung diladangnya sementara ketiga anaknya segera mengupas jagung dan membersihkannya agar bisa dimasak sang ibu pagi ini.

Srikandi dan Tari pun juga mulai sibuk didapur. Bayi perempuan itu layakanya supervisor yang terus memberi perintah dan arahan kepada ketiga kakak dan ibunya, melalui celotehan didalam hatinya.

“Potong menjadi tiga, kemudian belah dan potong menjadi enam, telus cuci belsih sebelum dimasukkan kedalam panci”, ucap Tari, sambil mengarahkan telunjuknya dengan gemas, seperti seorang supervisor yang galak.

Satu tongkol jagung, di potong menjadi tiga, kemudian dibelah menjadi enam hingga menghasilkan delapan belas potongan. Setelah dicuci dengan bersih, potongan jagung tersebut direbus kedalam air kelapa yang telah diberi garam hingga empuk.

Sementara untuk jagung bakar, karena tak ada margarine, Taripun menggantinya dengan minyak goreng. Setelah menerapkan bumbu olesan, jagung dibakar diatas tungku kayu, dibolak-balik hingga matang merata.

Selanjutnya satu jagung bakar yang telah matang juga dibelah menjadi delapan belas seperti apa yang mereka lakukan untuk jagung rebus.

Narto hampir meneteskan air liurnya mencium harumnya bau jagung bakar yang Srikandi buat, kedua bola matanya kini telah penuh dengan gambar jagung bakar yang tampak sangat lezat itu.

Srikandi yang melihat hal itupun segera memberikan ketiga anaknya jagung bakar yang telah dia taburi dengan bumbu kedalam piring.

“Nih, kalian coba dulu bagaimana rasanya”, ucap Srikandi.

Ketiganya pun segera menyerbu piring yang ibu mereka sodorkan dengan wajah bersemangat.

“Hmm, sangat enak bu”, ucap Narto.

“Iya, renyah dan sedikit pedas. Tapi masih bisa dimakan”, timpal Aan.

Sementara Gito dan Supardi yang juga ikut mencomot jagung dipiring hanya mengangguk-anggukkan kepala, menyetujui ucapan kedua anaknya tanpa bisa berkomentar karena tengah sibuk meresapi kenikmatan makanan yang baru pertama kali ini mereka nikmati kelezatannya.

Srikandi yang penasaran pun juga ikut mencomot satu. Begitu jagung ada didalam mulutnya, kedua matanya berbinar cerah.

“Aku tak menyangka, jika diberi bumbu, jagung bakar akan menjadi seenak ini”, batinnya senang.

Setelah jagung bakar selesai dibuat dan dikemas dalam plastik kemudian di slomot (disegel atau direkatkan menggunakan api lilin karena pada jaman ini tak ada sealer), agar bisa dibawa dengan mudah oleh kedua anaknya kesekolah.

Masing-masing plastik berisi lima potong jagung bakar berbumbu. Pagi ini Srikandi membuat lima puluh bungkus sebagai tes pasar. Jika banyak yang minat, esok hari bisa dia tambah lagi.

Begitu jagung rebus matang dan ditiriskan, semua orang pun mulai mencicipinya dan kegembiaraan pun kembali terlihat di kedua mata keluarga tersebut yang terlihat sangat menikmati makanan sederhana yang ternyata sangat enak jika diolah dengan benar.

Karena susu kental manis sangat mahal di jaman ini, maka mereka hanya mengoleskannya sangat tipis, yang penting terasa dan membuat tampilan lebih mengkilat.

Tari yang menyaksikkan kegembiaraan keluarganya hanya bisa menelan air liurnya yang beberapa kali menetes.

“Enaknya jadi besal. Kapan aku besal dan bisa makan enak sepelti meleka”, gumannya sedih.

Tak ingin membuat bayinya sedih, Srikandi pun membawa Tari berjalan-jalan sebentar sambil berjemur didepan rumah sementara ketiga anaknya dan sang suami mengemas jagung rebus untuk mereka jual hari ini.

Sesuai perkiraan Tari,  50 bungkus jagung bakar dan 50 bungkus jagung rebus yang Gito dan Aan bawa, habis ludes terjual.

Karena dititipkan dikantin sekolah, mereka menjualnya dengan harga 30 rupiah agar ibu kantin bisa menjualnya 50 rupiah, harga jajanan yang standar untuk tahun 80 an sehingga kedua saudara itu bisa membawa kembali pulang uang 3 ribu.

Gito dan Aan yang mendapatkan penghasilan segitu banyaknya dalam sehari tentu saja merasa sangat senang. Merekapun sudah menghitung dalam kepala mereka, jika setiap hari mendapatkan 3 ribu, satu minggu 18 ribu karena hari minggu mereka libur dan dalam satu bulan mereka bisa mendapatkan uang 64 ribu.

Betapa banyaknya mereka akan mendapatkan uang dari berjualan jagung, membuat keduanya sangat bersemangat dan segera menyerahkan hasil penjualan jagung kepada ibu mereka.

Srikandi menerima uang 3 ribu dengan tangan gemetar. Selama ini, paling banyak, dalam sebulan keluarga mereka akan mendapatkan uang sepuluh hingga dua belas ribu.

Sekarang, sehari mereka bisa mendapatkan uang 3 ribu, bukankah dalam watu empat hari saja mereka sudah mendapatkan uang yang biasanya harus mereka kumpulkan selama satu bulan.

Menyadari jika berjualan jagung rebus dan jagung bakar sangat menguntungkan, membuat keluarga itupun sangat bersemangat.

Sekarang, setelah berganti pakaian dan makan siang, Gito dan Aan tak perlu membantu bapaknya ke sawah.

Mereka akan fokus mengolah jagung agar besok bisa dijual lebih banyak lagi sehingga uang yang mereka dapatkan pun juga lebih banyak.

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
diara
lanjut baca
Lala Kusumah
rasain Lo Lela 😡😡😡😡
Lyvia
semangat thor, suwun upnya
FAISHAL GAMING
luarbiasa
Mimi Johan
Lanjut Thor n semangat
Pakde
lanjut thor
Ida Kurniasari
up lagi thorrr
Mimi Johan
Semangat Thor
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Aydin Syam
yah Thor masa habis Thor..bnyakin upnya Thor masa kaya hubungan sih di gantung melulu kan ngak enak thor
Lala Kusumah
lagi seru serunya eh habis, lanjuuuuuuuuut Thor 🙏🙏🙏
Wahyuningsih
yah abiz thor, d gantung kita gaes kayak jemuran 😅😅😅 pling pinter ni author bikin orang penasaran 😁😁 d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma upnya thor sellu jga keshtn n tetp semangaaaaaaat
Aydin Syam
bagus
Aydin Syam
thorr..thhorr kapan upnya lagi Thor aku sudah tidak sabar menunggunya
Aydin Syam
wah Thor saya jadi deg degkan bacanya..
di tunggu upnya thor
mamamu
ihhh seru banget thor , kurang kalo 2 part mah hehehe semangat teus ya thorr
Ida Kurniasari
tambah lagi dong Thor upnya
Lyvia
laginthor 😀
sahabat pena
dag dig dug ser nih... ayuk kak up lagi.. krg atuh klo 2 part tambah 1 atau 2 lagi🤣🤣🤣✌💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!