NovelToon NovelToon
Hai Jodohku

Hai Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: tyzi4

robi lihat jodohku calon masa depan gw. menunjuk ke arah cowo berseragam SMA
yang mana ege di sana banyak orang. Lo masih bocil aja udah jodoh jodoh segala. robi menoyor kepala puri.
puri tertawa di atas sepedah miliknya.
ayo balik bentar lagi mau ujan udah gelap. ajak Robi.
jangan tinggalin gw rob rob. ucap puri namun sebelum dia mengayuh sepedanya dia menoleh kembali ke arah anak cowo yang berseragam SMA itu.

kan katanya ucapan adalah doa maka dari itu gw mau ucapin itu biar nanti jodoh gw kaya dia kalau bisa dia aja tuhan.ucapnya dalam hati puri.

pagi hari yang cerah menyilaukan setiap mata yang melihatnya begitu pun dengan mata puri yang begitu terpesona dengan ke wajah rupawan sang anak laki laki yang dia sebut jodohku.

tutup mulut Lo laler masuk.robi menutup mulut puri dengan tangannya

sialan Lo mana ada laler di sini. lagian bibir gw nga terbuka juga. puri memukul lengan Robi

lagian Lo dari tadi liatin Mulu tuh cowo kenapa. tanya Robi

cowo itu yang gw maksud. ucap puri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyzi4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 19

      " maaf Bu, saya kesal sama puri. Gara gara dia saya di putusin sama Dio." ucap Anggi

       " apa hubungannya? hubungan kamu sama puri. Apa si Dio suka sama si puri." tanya sang guru

        " Dio selaku bela puri Bu di banding saya pacarnya, kemarin aja dia pulang bareng, saat malem dia juga ngomong lagi dirumah puri. Apa namanya bu kalau bukan perusak hubungan orang panteskan dia di sebut jalang." ucap Anggi sambil menangis.

       " apa yang di bilang Anggi itu benar puri." tanya sang guru

       " saya tidak tahu Bu, tapi kalau pulang bareng iya, karena kita satu kampung tapi saya nebeng Bayu, kalau malem di rumah saya itu juga banyakan Bu mau ke rumah Robi cuma mamanya belum pulang dari rumah sakit jadi mereka kumpul di rumah saya." ucap puri

       " bohong Bu..." ucap Anggi

       " ngapain aku bohong, tanya aja Bu sama orang nya, lagian, saya sama Dio satu kampung nga cuman Dio ada Andi Bayu robi juga." ucap puri

      " panggilkan Dio." ucap sang guru

      Neni pun keluar menuju kelas Dio. " permisi pak, Dio di panggil guru BK."

     membuat Dio bingung. " perasaan gw nga bikin salah." gumam ya

     " silahkan Dio, selesaikan permasalahan yang sudah kamu perbuat." ucap sang guru

      " permisi pak." Dio pergi keluar dan berjalan bersama Neni

      " gw salah apa anjiirrrr.... Di panggil BK." ucap Dio

      " cewe Lo yang sialan, punya cewe tuh liat liat. bukan bening dikit sikat." ucap Neni

       " cewe gw, lah gw aja jomblo. Deketin si puri aja ada si Robi. gw belum Nemu celah." ucap Dio

        " ah... si anyiiinn... Lo mau temen makan temen." ucap Neni

       " hahaaaa... Siapa tahu, si puri hilap suka sama gw." ucap Dio

      " siang Bu, ada apa yah saya suruh ke sini." ucap Dio saat masuk

      " apa ini pacar kamu, selesaikan masalah kamu dengan pacar kamu."

      " pacar, dia bukan pacar saya Bu, cuma temen aja." ucap Dio

      puri dan Neni ingin tertawa namun sebisa mereka menahannya.

     Membuat sang guru BK bingung sekaligus pusing. " ini gimana kata perempuannya pacar. Sekarang kata laki lakinya bukan jadi mana yang benar."

       " maaf Bu sekali lagi, tapi saya sama dia temen, bukan pacar."

      " terus kalau sama yang jni bagaimana?" sang guru menunjuk puri

       " temen juga Bu." ucap Dio

       " katanya kamu semalam ada di rumah dia terus pulang sekolah bareng dia juga apa itu benar."

       " iya Bu benar." ucap Dio

       " nah pacar kamu cemburu, kamu lebih memilih pulang sama teman kamu ini di banding dengan bersama dia." ucap sang guru

       " tapi Bu, saya lebih kenal lama puri di banding dia, saya satu kampung sama puri." ucap Dio

      " udah sekarang clear masalahnya berarti ada di kamu, sekarang minta maaf sama puri dan Neni." ucap sang guru

      " kamu boleh kembali ke kelas." ucap sang guru pada Dio

      " terima kasih Bu." ucap Dio pergi dari sana.

      Mereka bersalaman walau hati Anggi masih kesal. Sebagai hukumannya Anggi kini membersihkan area sekolah.

     " sialan si puri, awas aja. udah buat gw malu. Buat Lo Dio gw akan buat Lo bertekut lutut, Lo bakal mengemis cinta gw." ucap Anggi dengan kesal membanting sapu yang dia pegang.

     bel pulang pun berbunyi. puri dan Neni pun keluar dari kelas akan menuju parkiran.

     Dio, Bayu dan Andi datang menghampiri memberitahu kalau mereka akan ikut seleksi tim basket.

     " semangat buat kalian, kalau gitu gw pulang duluan ya." ucap puri memberi semangat pada teman temannya.

     " Lo pake aja sepedah gw, nanti gw balik nebeng Bayu." ucap Dio

     " beneran nga papa sepedah Lo gw pake." ucap puri

     " beneran, pake aja." ucap Dio

     " gw pinjem punya Lo Bayu boleh nga, kalau punya si Dio gw ngeri ada macan ngamuk ngamuk sampah lagi." ucap puri

     membuat Neni yang ada di sana pun tertawa geli.

     " anjir bukan macan itu mah." ucap Neni

     " terus apa?" tanya puri

     " monyet itu mah...." ucap Neni dengan tawa....

     " iya sih.... Cocok... Haa.. Ha..." ucap puri

     membuat ketiga cowok bingung dengan ucapan kedua cewe.

     " Lo berdua kenapa?, bahagia banget." tanya Andi

      " Lo nga tahu sih...." ucap puri masih tertawa.

       " udah lah terserah Lo berdua aja" ucap Bayu

      " Lo jadi pake sepedah siapa?" tanya Dio

      " gw pake punya si Bayu aja. boleh kan Bayu, Lo nga punya macan yang ngamukan." ucap puri

      " macam siapa yang ngamuk, maksud Lo apa sih gw nga ngerti." ucap ketiga cowo

      " maksud gw, cewe atau pacar Lo yang marah." ucap puri

      " kan tahu gw masih nunggu Lo. Abang jomblo sampai sekarang." ucap Bayu

      " Abang Abang, itu panggilan gw buat neng puri." ucap Andi

" udah ya bye... Gw pulang duluan." ucap puri pergi dari sana bersama neni

puri mengayuh sepedah nya, namun saat akan memasuki gang yang biasa mereka lewati, puri merasa hatinya tidak tenang.

" Gw lewat sini apa lewat gang sana ya." ucap puri

" sana aja lah, tapi agak jauh males muternya lagi." ucap puri

akhirnya puri tetap memilih jalan yang biasa mereka lewati. sampai di pertengahan jalan puri di hentikan oleh orang orang yang berseragam sama dengannya.

Membuat orang yang lewat atau yang berada di sawah tidak merasa curiga.

puri pun berhenti. Menatap mereka tak ada satupun yang dia kenal, namun saat puri menoleh ke arah kanan, puri mengingat orang itu.

" ada masalah apa sama gw." tanya puri

" nga usah banyak ba...cut Lo, ke sini gw mau ngasih pelajaran berharga sama Lo." dorongnya pada sepedah

puri hanya diam menatap mereka di atas sepedahnya.

" Lo semua nga malu, laki kok mainnya keroyokan satu lawan satu dong, nga berani kah. Sampe bos Lo nyuruh Lo buat keroyok cewe. Mana harga diri Lo sebagai cowo." ucap puri

" Lo harusnya punya harga diri, masa lawan cewe aja harus keroyokan." ucap lagi puri

" ahh.... Banyak ba....cut banget sih, langsung hajar aja." ucap yang lain

" tunggu, bener kata nih cewe masa keroyokan lawan cewe." ucap yang lain

" udah langsung aja, udah bener kita tingal."

sedang kan puri tengah berpikir bagaimana dia bisa lolos dari mereka. " kalau di lawan udah pasti gw yang bonyok, kalau pasrah lebih bonyok lagi."

dari arah belakang Boby memukul tengkuk puri membuat puri jatuh terkulai.

" Lo semua cuma gini aja susah amat, ayo buat dia merasa udah kita apa apain." ucap Boby

Boby menggendong puri mencari pohon dan menidurkan puri di sana tidak lupa kancing baju puri di lepas beberapa dan paha puri di pukul pakai balok.

karena masih kesal Boby menampar pipi kiri kanan puri hingga memerah.

Setelah itu sepedah yang di naikin puri di jatuhkan ke sungai dimana puri tengah tergeletak.

Jalanan itu nampak sepi tidak seperti biasanya. Saat sore tiba teman teman puri yang akan pulang melihat orang yang tergeletak di dekat pohon.

Mereka melajukan sepedahnya untuk melihat siapa yang terluka. Saat melihat puri mereka pun

cepat cepat turun dan menghampiri puri, dan menelpon Kaka puri.

Bapak yang akan lembur pun meminta ijin menceritakan bahwa anak perempuannya kecelakaan.

Bapak sampai di tempat dimana puri tergeletak di temani teman temanya.

Bapak menggendong puri dan menyuruh temannya untuk membawa puri ke puskesmas.

setelah di tangani, dokter mengatakan bahwa puri hanya pingsan. Dan akan sadar sebentar lagi.

Puri bangun merasakan tengkuknya sakit dan pahanya pun sakit. Membuat hati puri merasa takut. " mereka apain gw, kenapa paha gw sakit." gumamnya

bapak yang melihat anaknya diam saja saat sadar pun memanggil manggil puri.

" iya pak.." jawab puri dengan suara parau.

" apa yang terjadi." tanya bapak

" puri nga tahu pak..." ucap puri

" bagaimana nga tahu, kamu pulang tadi sama siapa?" tanya bapak

" puri pulang sendiri pak. Yang lain lagi seleksi masuk basket puri pinjam sepedah Bayu." ucap puri

" lain kali, lebih baik kamu pulang bareng teman kamu saja, jangan sendiri lagi." ucap bapak

" masih ada yang sakit apa ada yang luka." tanya bapak

puri hanya menggelengkan kepalanya dia belum tahu pasti. siapa yang sudah memukulnya dari belakang.

sampai di rumah ibu tengah menangis di pelukan Dewi.

puri yang masih merasakan pusing kembali tertidur dengan cepat, Dio yang membantu pun pamit pulang.

Dio, Bayu dan Andi kini mereka tengah berbincang, merasakan adanya kejanggalan pada kecelakaan yang di alami oleh puri.

" Lo semua merasa ada yang aneh nga?"

" iya sih.... anggap lah hari sial nga ada di kalender, tapi masa iya kancing baju terbuka terus cara jatuhnya si puri gimana dari siang sampe sore masa nga ada yang lewat."

" nah itu dia..."

1
Rossy Annabelle
next..yg semngt bikin karyanya y 😊
Heulwen
Menyentuh banget.
Laqueno Sebaña
Jantung rasanya mau copot!
Vanne Mcguire
Terpesona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!