NovelToon NovelToon
Dikutuk Jadi Tampan

Dikutuk Jadi Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Obsesi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Harem
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: HegunP

Hidup Edo menderita dan penuh hinaan setiap hari hanya gara-gara wajahnya tidak tampan. Bahkan ibu dan adiknya tidak mau mengakuinya sebagai bagian dari keluarga.

Dengan hati sedih, Edo memutuskan pergi merantau ke ibu kota untuk mencari kehidupan baru. Tapi siapa sangka, dia malah bertemu orang asing yang membuat wajahnya berubah menjadi sangat tampan dalam sekejap.

Kabar buruknya, wajah tampan itu membuat umur Edo hanya menjadi 7 tahun saja. Setelah itu, Edo akan mati menjadi debu.

Bagaimana cara Edo menghabiskan sisah hidupnya yang cuma 7 tahun saja dengan wajah baru yang mampu membuat banyak wanita jatuh cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HegunP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Cewek Ceroboh

“Gawat kalau gak cepet diselametin nanti …!”

Truk semakin mendekat, namun cewek itu benar-benar tidak bergerak sedikitpun. 

Tak pikir panjang, Edo melangkah secepat kilat nan lebar. Menurunkan punggung dan diraihnya cewek itu.

TITIIT!

Si supir yang akhirnya mengerem mendadak setelah melihat kendaraan yang disetirnya hampir menabrak penyebrang jalan, cepat-cepat mengeluarkan kepala dari jendela mobilnya lalu mengomel.

“WOY! Pakai mata kalau nyebrang. Mau mati ya!” emosinya ke arah pinggir jalan, mengarah ke Edo.

Edo ternyata berhasil menyelamatkan cewek malang itu. Membopongnya dengan gaya bridal ke tepi jalan raya dengan cepat.

Edo menoleh ke belakang. “Maaf Pak. Ini tadi ada orang pingsan di jalan.” 

“Alasan, kalau mau cepat mati jangan di jalan. Cari tempat lain sana!”

Melihat si supir tak berhenti mengomel, Edo memilih abaikan saja lalu membawa cewek yang masih pingsan itu ke dalam area taman lalu meletakkan ke kursi kayu panjang . Dia baringkan di sana, sampai akhirnya kaget sendiri lantaran dua kancing atas baju cewek itu ternyata terbuka. Ditambah lagi rok yang dikenakannya tersingkap. Memperlihatkan p4h4a mulusnya.

Lalu, wajah cewek itu, memakai kacamata lensa besar. Lucu tapi terkesan seperti cewek culun yang polos. 

Dalam suasana seperti ini, laki-laki yang punya tingkah laku tidak benar pasti akan mengambil kesempitan dalam kesempatan. 

Edo yang niatnya untuk membangunkan cewek itu malah ngelus dada sendiri sambil buang muka. Takut gairah tak terkontrolnya — seperti saat hampir hamili Miya dulu dan tadi — kambuh lagi.

“Oh iya, tadi aku lihat cewek ini sebelum jatuh pingsan tangannya bawa banyak kresek belanjaan. Aku ambil saja dulu. Barangkali ada yang masih utuh di sana.” 

Edo bergegas kembali ke tempat tadi cewek itu pingsan. Selain untuk mencegah burungnya yang sudah berdiri menegang agar tak terus terangsang, dia juga benar-benar ingin niat membantu.

Sampai di tempat, dia melihat ada 5 kresek belanja si cewek tapi hanya dua yang nampak baik-baik saja, 3 sisanya sudah dilindas truk. Edo pungut sisanya lalu cepat-cepat kembali ke cewek pingsan itu lagi.

Saat kembali, Edo bernapas lega, si cewek ternyata sudah siuman sendiri. Dia sedang duduk sambil membetulkan kancing bajunya.

“Syukur kamu dah sadar,” sapa Edo sambil jalan mendekat.

Si cewek kaget. “Kamu si-siapa?” tanyanya rada takut.

“Aku Edo. Kamu tadi pingsan di tengah jalan dan hampir dilindas truk. Aku bawa kamu ke sini dan ini barang belanjaanmu yang masih utuh,” jelas Edo, lalu meletakkan dua kresek belanjaan itu ke sebelah si cewek.

Si cewek nampak terharu lalu langsung memeluk Edo erat-erat.

“Eh-eh. Ko gini!” ucap Edo, heran.

“Makasih Kakak baik. Aku kecapean kerja sampai pingsan. Untung diselamatin. Kalau enggak aku pasti udah pindah ke alam lain,” terang si cewek dengan nada terisak.

“Iya-iya. Gak apa-apa. Kamu udah selamat, ko.” Edo tersenyum, coba menenangkan.

Edo mengajak si cewek muda itu untuk kembali duduk di kursi agar nangisnya mendingan. Selama duduk, si cewek sempat memperkenalkan diri. Namanya Rara. Dia bekerja di sebuah restoran sebagai pramusaji. Dia kelelahan bekerja karena selain jam kerja yang padat, juga sering mendapatkan hukuman oleh bosnya karena selalu ceroboh saat bekerja.

“Padahal aku udah niat kerja, tapi kerjaku selalu gak bener. Kaya telat nganter pesenan ke meja makan, makanan ketuker, makanan gak sengaja kutumpahin. Pokoknya banyak deh. Aku capek sama hidupku yang selalu gak bener ini. Sekarang malah pingsan di jalan dan ngerepotin orang lain,” cerita Rara yang tak berhenti mengeluh sambil menutup muka.

Edo hanya diam mendengarkan dengan sedikit rasa kasian tapi juga kagum karena cewek ini punya jiwa pekerja keras.

Puas bercerita, Rara beranjak pergi untuk pamit pulang. Edo ikut beranjak dan menawarkan diri untuk mengantarnya sampai rumah. Takut Rara malah pingsan lagi di jalan, apalagi ini sudah larut malam.

Edo pun mengantar pulang Rara yang ternyata rumahnya sudah dekat di sekitar taman ini. Rara tinggal di rumah kontrakan sederhana dan tinggal sendirian.

“Makasih Kak Edo udah nganterin. Mau mampir?”

“Gak usah. Aku harus pulang.” Edo putar badan tapi Rara cepat memanggil.

Rara cepat-cepat meraih tangan Edo dan memberikan 10 kupon diskon makan gratis di restoran tempat ia bekerja sebagai ucapan terimakasih.

“Kalau ada waktu bisa mampir di restoran tempat kerjaku. Meski balasannya ini kecil. Moga bisa buat Kaka senang,” ucapnya lalu pergi masuk ke dalam rumahnya.

Edo malah tidak langsung pergi. Dia terdiam sampai Rara masuk dan menutup pintu rumahnya. Ada sesuatu yang aneh. Dan Edo baru menyadari itu.

“Oh iya. Mukaku kan ganteng. Biasanya cewek-cewek langsung nampak tergila-gila, tapi ko Rara seperti biasa saja lihat aku. Apa jangan-jangan dia … gak demen orang ganteng?” gumam Edo, penasaran.

Pikiran itu memang cukup membuat Edo bertanya-tanya mengingat selama ini semua cewek yang lihat wajahnya akan jatuh terpesona. Tapi ternyata ada cewek yang malah nampak biasa saja melihat wajahnya.

“Sudahlah. Ngapain mikirin hal kaya gitu. Justru itu bagus, kan. Bikin aku gak merasa gugup dan terganggu lihat cewek kegatelan.” Edo geleng kepala disertai langkah cepat. Dia pergi pulang.

...****...

Beberapa hari berlalu, Edo menjalani pelatihan yang cukup padat dari pagi hingga sore. Pelatihan ini mencakup selain bisa bergaya di depan kamera, juga harus bisa akting karena juga akan menjadi model iklan TV, serta juga harus bisa jalan seperti model catwalk.

Dia tidak menyangka ternyata menjadi model bukan cuma soal tampang dan tinggi badan, tapi juga soal kesempurnaan bahasa tubuh di depan kamera.

Edo bahkan sudah mulai peka untuk rajin merawat kebersihan tubuh, belajar macam-macam baju yang cocok untuk style cowok kekinian, hingga mulai ikut member gym untuk melatih otot tubuhnya yang sudah bagus menjadi lebih bagus lagi. Alhasil, Edo yang sudah sempurna, naik level menjadi sangat sempurna.

Setiap hari cewek-cewek sesama model bergiliran mengirim surat cinta, ada juga yang langsung mengutarakan perasaan cinta, tapi Edo tegas menolak semuanya demi Putri di tempat jauh sana. Dia benar-benar punya pendirian kuat menjaga hatinya hanya untuk cinta pertamanya itu.

Sementara di tempat lain, David makin membenci Edo karena posisi peringkatnya selalu berada di peringkat 2. Dia mulai tidak tahan melihat saingan terberatnya itu lebih banyak mendapatkan pujian.

Lalu ide jahat terlintas di kepala David yang semakin iri dan semakin ingin melihat Edo lenyap.

Sorenya, David bergegas mengendarai mobilnya, pergi ke sebuah tempat rahasia seperti gudang. Dia di sana bertemu 2 orang asing berpenampilan seperti preman. David berdiri di depan 2 orang itu sambil menggenggam botol plastik berisi cairan seperti air.

“Aku akan memberi kalian berdua masing-masing 10 juta jika berhasil menyiram air di dalam botol ini ke wajah seseorang,” ucap David.

“Kepada siapa?” tanya salah satu orang asing itu.

“Kepada orang yang menghalangi hidupku untuk menjadi terkenal.”

“Siap. Lalu botol yang kau pegang itu berisi air apa?”

“Air yang bisa bikin wajah dia hancur seketika. Muhehe!” David tertawa jahat.

1
Erchapram
Ceritanya bagus, sampai sini aku suka. Tulisannya juga rapi.
HegunP: makasih buat pujiannya kak. bikin author makin semangat. Aku masih pemula dan sedang berusaha terus agar jadi author yang bisa bikin cerita bagus.
total 1 replies
Erchapram
Sejelek apa sih si Edo ini? Jadi penasaran.
HegunP: wajahnya benar-benar gak enak dipandang Kak. tapi untuk setelah jadi ganteng, gambaran visualnya campuran seperti orang asia dan eropa. 😍
total 1 replies
Sharon Dorantes Vivanco
Gak akan kecewa deh kalau baca cerita ini, benar-benar favorite saya sekarang!👍
HegunP: makasih. ikutin terus ceritanya, ya. karena akan makin seru 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!