Kayla lahir dari pernikahan tanpa cinta, hanya karena permintaan sahabat ibunya. Sejak kecil, ia diperlakukan seperti beban oleh sang ayah yang membenci ibunya. Setelah ibunya meninggal karena sakit tanpa bantuan, Kayla diusir dan hidup sebatang kara. Meski hidupnya penuh luka, Kayla tumbuh menjadi gadis kuat, pintar, dan sopan. Berkat beasiswa, ia menjadi dokter anak. Dalam pekerjaannya, takdir mempertemukannya kembali dengan sang ayah yang kini menjadi pasien kritis. Kayla menolongnya… tanpa mengungkap siapa dirinya. Seiring waktu, ia terlibat lebih jauh dalam dunia kekuasaan setelah diminta menjadi dokter pribadi seorang pria misterius, Liam pengusaha dingin yang pernah ia selamatkan. Di tengah dunia yang baru, Kayla terus menjaga prinsip dan ketulusan, ditemani tiga sahabatnya yang setia. Namun masa lalu mulai mengintai kembali, dan cinta tumbuh dari tempat yang tak terduga…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Yang Terpencil Tak Selalu Kecil
Pagi itu, Kayla baru tiba di kampus usai satu bulan magang. Rambutnya di kuncir sederhana, wajahnya sedikit lebih gelap karena matahari desa, tapi matanya bersinar lebih tajam dari sebelumnya.
Ia masuk ke ruang dosen untuk menyerahkan laporan tertulis magangnya.
“Silakan duduk, Kayla,” ucap Dosen Pembimbing, Dr. Iqbal, sambil membolak-balik laporan.
Kayla duduk tenang.
Beberapa detik hening, lalu Dr. Iqbal menatapnya tajam. “Laporan ini… luar biasa.”
Kayla menunduk. “Saya hanya menulis apa yang saya alami, Pak.”
“Bukan hanya tulisanmu. Tapi tindakanmu di lapangan. Aku mendapat kabar dari dinas kesehatan dan bidan desa.” ujar Dr. Iqbal dengan kagum
Kayla kaget.
“Dan semalam, seseorang dari media lokal menghubungi fakultas. Mereka ingin wawancara kamu, karena ceritamu dianggap inspiratif.” jelas Dr. Iqbal lagi
“Media?” Kayla nyaris berbisik. Karena ia merasa tidak percaya
“Iya. Mereka bahkan menulis: ‘Gadis Muda Selamatkan Nyawa dengan Arang Kelapa’.” jawab Dr. Iqbal
Kayla tersenyum lemah. “Saya… hanya melakukan apa yang saya bisa.”
Dalam seminggu, nama Kayla mulai terdengar. Ia diundang ke acara talk show kampus, dijadikan cover majalah internal FK, dan bahkan diajak ke seminar nasional mahasiswa kedokteran.
Tapi Kayla tetap sederhana. Ia tetap datang kuliah lebih pagi, duduk di barisan tengah, mencatat pelajaran dengan pulpen hitamnya yang sama.
Di asrama mahasiswi, Sera masuk ke kamarnya sambil membawa majalah.
“Hei! Kau lihat ini?” serunya sambil menunjuk cover: "Kayla Putri Anindya Menyembuhkan Tanpa Fasilitas”
“Aku lihat…” ujar yang lain
Sera menatapnya. “Kenapa kamu nggak sombong sih?”
Kayla yang sedang berkunjung ke asrama tertawa. “Karena saat aku kehilangan pasien pertama… semua tepuk tangan rasanya tak berarti.”
Sera tersenyum. “Kamu tahu? Kamu adalah alasan kenapa aku tetap semangat kuliah di sini.” dan itu di setujui oleh yang lain
Suatu hari, setelah seminar nasional, seorang dosen senior mendatangi Kayla.
“Nona Kayla,” ucapnya sambil menjabat tangan, “kau punya masa depan yang besar. Kau ingin spesialis apa nanti?”
Kayla menjawab pelan. “Saya ingin tetap jadi dokter umum, Pak.”
“Serius? Dengan kemampuanmu?” tanya dosen senior itu heran
“Saat ini iya pak karena saya ingin buka klinik gratis. Di tempat-tempat di mana orang hanya bisa berharap, tapi tak bisa membayar.” jawab Kayla dengan penuh harapan
Dosen itu tersenyum. “Jarang sekali… ada mahasiswa yang menjawab seperti itu.”
Kayla hanya tersenyum sopan mendengar pujian dosen senior itu, setelahnya , mereka berbincang sebentar lalu pamit
Malam harinya Kayla menyalakan lampu belajar. Ia membuka pesan dari grup Empat Srikandi Jas Putih.
Cika: “Selamat, Dokter Viral!”
Lala: “Kalau kamu jadi artis dokter, aku jadi manajer mu deh!”
Rina: “Tapi serius, Kay. Kami bangga banget. Tapi juga… kami kangen.”
Kayla: “Aku juga kangen. Dunia kampus ini bising. Tapi sunyiku tetap terasa, tanpa kalian.”
Lala:“Reuni pas liburan lagi ya! Kita mau peluk kamu sampe lenganmu kram!”
Cika: “Kayla… tetap jadi kamu ya. Dunia boleh kagum, tapi kami mencintai kamu… yang tetap kamu.”
Percakapan itu di akhiri dengan canda tawa persahabatan yang tidak pernah di bayangkan oleh Kayla dulu. Kayla sangat bersyukur walau tanpa keluarga ia masih memiliki mereka para sahabatnya yang sangat ia sayangi.
Setelah itu Kayla mematikan lampu. Ia menatap langit dari jendela kecil kamar kosnya.
" Ibu… Kalau Ibu masih ada, Ibu pasti tersenyum lihat aku hari ini. Tapi meski Ibu nggak bisa hadir… Aku tetap melangkah. Karena Ibu, karena sahabat-sahabatku dan karena aku ingin jadi dokter… yang benar-benar menyembuhkan"
...----------------...
Rumah Sakit Pendidikan
Langkah-langkah Kayla bergema di lorong rumah sakit. Jas putihnya kini sudah resmi bertuliskan:
"Koas: Kayla Putri Anindya"
Hari pertamanya sebagai dokter muda dimulai di bagian Obgyn (kebidanan dan kandungan).
Seorang dokter senior menyapanya, “Kamu yang pernah magang di Desa Cempaka?”
“Iya, Dok.” jawab Kayla sopan
“Bagus. Siapkan mentalmu. Di sini bukan lagi teori, ini nyawa sungguhan.” ujar dokter senior itu pada Kayla
Di hari pertama tugas kayla sudah mengalami kejadian yang menegangkan, Pukul 03:00 dini hari.
Seorang ibu muda dilarikan ke UGD. Pendarahan hebat. Bayinya sungsang. Dokter jaga tidak sempat datang, sedang tangani pasien lain.
Kayla berdiri dengan sarung tangan bedah.
Perawat mendekat. “Kamu yang pegang, ya? Kepala dokter bilang kamu bisa bantu.”
Kayla menelan ludah. “Saya… saya belum pernah tangani sendiri.”
Sang ibu menangis, menggenggam tangan Kayla. “Tolong, Dok… anak saya…”
Detik terasa lambat. Kayla menarik napas panjang.
“Inkubator siap? Darah cadangan ada?” tanya Kayla tiba tiba
“Ada!” jawab perawat itu cepat
“Baik. Saya coba bantu lahirkan bayi ini. Mohon bantuannya semua.”jawab kayla
Tangannya gemetar, tapi tatapannya kokoh.
Tiga puluh menit kemudian, tangis bayi pecah di ruang operasi kecil itu. Perawat bersorak pelan, “Laki-laki! Lahir dengan selamat!”
Kayla terduduk. Tangannya lemas. Air matanya jatuh.
" Ibu…Aku sudah bantu seorang ibu hari ini. Sama seperti dulu… saat aku lahir, dan tak ada Ayah yang menyambut, tapi hari ini, aku menyambut hidup baru untuk bayi ini" ujar Kayla dalam hati dengan perasaan campur aduk
Sedangkan di Kampus Rina, Forensik
Rina berjalan lambat ke ruang otopsi. Kali ini, ia harus menganalisis jasad anak perempuan usia tujuh tahun. Korban kekerasan. Luka lebam. Trauma tulang belakang.
Ia tak sanggup.“Rina, kamu baik-baik saja?” tanya pembimbingnya.
“...saya… saya izin keluar sebentar, Dok.” jawab Rina
Rina berlari ke kamar mandi dan muntah. Air matanya tak bisa ditahan.
Malamnya, ia mengirim pesan ke grup.
Rina: “Aku… nggak kuat. Hari ini aku benci jadi mahasiswa forensik.”
Kayla: “Apa yang kamu lihat?”
Rina: “Anak perempuan. Seumuran aku dulu. Tapi dia disiksa orang tuanya sampai mati…”
Lala: “Astaga…”
Cika: “Rin… pelan-pelan ya. Kamu boleh berhenti sebentar.”
Rina: “Aku cuma pengen dipeluk…”
Beberapa jam kemudian…
Pintu kamar Rina diketuk.
“Rina…”
Rina membuka pintu. Kayla berdiri dengan masker medis, ransel, dan termos susu hangat.
“KAMU?”
Kayla tersenyum kecil. “Tadi selesai jaga malam. Naik travel langsung ke sini.”
Rina langsung memeluknya erat. Tubuhnya gemetar. “Aku benci ini, Kay…”
Kayla menepuk punggung sahabatnya. “Nggak apa-apa kalau kamu sedih. Tapi jangan lupa… setiap luka yang kamu lihat, ada keluarga yang menunggu keadilan. Dan kamu… adalah suara mereka.”
Rina menangis lebih kencang.“Gimana kamu bisa sekuat ini, Kay?”
“Aku bukan kuat… aku cuma tahu rasanya jadi yang tak punya siapa-siapa. Maka aku ingin jadi ‘siapa-siapa’ buat orang lain.” jawab Kayla pelan
Malam itu, mereka tidur di kamar Rina. Kayla mendongeng pelan, cerita lucu tentang pasien-pasien uniknya. Rina tertawa kecil.
“Besok aku bangkit lagi.” ujar Rina
“Aku tahu. Karena kamu Rina… si calon dokter forensik terhebat.” jawab Kayla
Bersambung
mantap 👍
kl orng lain,mngkn g bkln skuat kayla....
ank kcil,brthan hdp s luarn sna pdhl dia msh pnya sseorng yg nmanya ayah.....
😭😭😭
mudah dipahami
mna pas lg,jdinya ga ara th jd nyamuk....😁😁😁.....
Liam niat bgt y mau pdkt,smp kayla prgi kmna pun d ikutin....blngnya sih kbetulan.....tp ha pa2 lh,nmanya jg usaha....smngtttt....
trnyta ank yg d buang,skrng mlah jd kbnggaan orng lain....slain pntr,kayla jg tlus....skrng dia pnya kluarga yg syng dn pduli sm dia....