NovelToon NovelToon
Dan Akhirnya Aku Pergi

Dan Akhirnya Aku Pergi

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Penyesalan Suami / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yulianti Azis

Sofia Amara, wanita dewasa berusia 48 tahun yang hanya dipandang sebelah mata oleh suami dan anak-anaknya hanya karena dirinya seorang ibu rumah tangga.

Tepat di hari pernikahan dirinya dan Robin sang suami yang ke-22 tahun. Sofia menemukan fakta jika sang suami telah mendua selama puluhan tahun, bahkan anak-anaknya juga lebih memilih wanita selingkuhan sang ayah.

Tanpa berbalik lagi, Sofia akhirnya pergi dan membuktikan jika dirinya bisa sukses di usianya yang sudah senja.

Di saat Sofia mencoba bangkit, dirinya bertemu Riven Vex, CEO terkemuka. Seorang pria paruh baya yang merupakan masa lalu Sofia dan pertemuan itu membuka sebuah rahasia masa lalu.

Yuk silahkan baca! Yang tidak suka, tidak perlu memberikan rating buruk

INGAT! DOSA DITANGGUNG MASING-MASING JIKA MEMBERIKAN RATING BURUK TANPA ALASAN.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DAAP 16

Beberapa hari berlalu, dan kini Sofia semakin sibuk dengan dunianya sendiri. Rutinitasnya kini dipenuhi dengan mendesain pakaian, menjahit, dan berusaha memahami tren fashion yang terus berkembang. Ia juga mulai bergabung dengan komunitas desainer, di mana ia banyak belajar tentang dunia industri mode yang sebenarnya.

Sofia menyadari bahwa tantangan terbesarnya bukan hanya soal menjahit dengan rapi, tetapi juga memahami selera pasar dan menyesuaikannya dengan perkembangan zaman. Namun, alih-alih merasa terbebani, ia justru semakin bersemangat. Ini adalah dunia yang selalu ia impikan, dan kini, ia mulai menapakinya sedikit demi sedikit.

Hari ini, Sofia tengah sibuk menjahit di ruang tamunya yang sudah penuh dengan gulungan kain, sketsa desain, serta benang-benang yang berserakan di lantai. Saat ia tengah serius menyelesaikan sebuah dress baru, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu apartemennya.

"Sebentar!" seru Sofia sambil meletakkan jarumnya dengan hati-hati.

Sofia berjalan ke pintu dan membukanya, mendapati Rena berdiri di sana dengan senyum lebar.

"Hai, Sof! Aku bawa kabar baik!" kata Rena bersemangat sambil melangkah masuk.

Sofia tersenyum, tetapi segera merasa sedikit tidak enak hati saat melihat ruang tamunya yang berantakan. "Maaf, Ren. Tempatnya agak kacau … aku terlalu sibuk dengan jahitan ini."

Namun, Rena hanya tertawa. "Sofia, kau lupa? Aku pernah melihat kamarmu saat masih sekolah dulu. Ini belum seberapa dibandingkan waktu kau stres menjahit baju untuk kompetisi desain di universitas!"

Mereka berdua tertawa kecil, sebelum akhirnya duduk di sofa yang penuh dengan sketsa dan potongan kain.

"Jadi, kabar baik apa?" tanya Sofia penasaran.

Rena mengeluarkan sebuah map dari tasnya dan menyerahkannya pada Sofia. "Sidang mediasi telah berlalu, Sof. Robin tidak datang, dan aku sudah menyerahkan semua bukti perselingkuhannya dengan Vanessa. Sidang putusan akan segera dijadwalkan. Kau tidak perlu khawatir, cerai ini akan berjalan mulus."

Sofia membuka map itu, melihat beberapa dokumen dan foto yang menjadi bukti perselingkuhan Robin. Perasaannya bercampur aduk, bukan karena sedih, tetapi karena merasa akhirnya mendapatkan keadilan.

"Terima kasih, Rena. Aku benar-benar beruntung memiliki sahabat sepertimu," ucap Sofia dengan tulus.

Namun, Rena belum selesai. Dengan senyum penuh kebanggaan, ia berkata, "Oh, satu lagi! Dress buatanmu yang aku beli beberapa hari yang lalu … ternyata banyak teman-temanku yang menyukainya! Mereka bahkan bertanya apakah bisa memesan juga."

Sofia menatap Rena dengan mata membesar. "Serius?"

"Tentu saja! Mereka bilang desainmu elegan, bahannya nyaman, dan harganya juga masuk akal. Aku sudah mencatat beberapa pesanan untukmu," kata Rena sambil menunjukkan catatan di ponselnya.

Sofia terdiam sejenak, perasaan haru memenuhi dadanya. "Aku tidak menyangka … aku pikir ini hanya sekadar hobi, tapi ternyata orang-orang benar-benar menyukainya."

Rena tersenyum dan menepuk pundak Sofia. "Sofia, kau selalu berbakat. Hanya saja selama ini kau terlalu sibuk mengurus keluarga yang tidak menghargaimu. Sekarang, ini saatnya kau bersinar."

Sofia mengangguk, matanya berkilat penuh semangat. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa dihargai bukan sebagai istri atau ibu, tetapi sebagai dirinya sendiri.

Ini bukan lagi tentang membuktikan diri pada orang lain. Ini adalah tentang dirinya, impiannya, dan masa depannya.

******

Kenangan yang Hilang

Siang itu, apartemen Sofia dipenuhi kehangatan. Aroma sup ayam jahe dan ayam panggang madu menguar di udara, menciptakan suasana nyaman. Sofia sudah memasak banyak hidangan untuk makan siang bersama Rena, sahabat sekaligus pengacaranya.

"Aku rindu masakanmu, Sof!" kata Rena sambil mencicipi sup. "Dulu setiap kali aku mampir ke rumahmu, pasti selalu ada makanan enak."

Sofia tersenyum, meski dalam hatinya ada sedikit kepedihan. "Aku sudah terbiasa memasak untuk keluarga. Tapi sekarang… setidaknya aku bisa menikmati hasil masakanku sendiri tanpa harus mendengar keluhan mereka."

Keduanya pun makan sambil berbincang, mengenang masa-masa sekolah mereka.

"Ingat nggak, dulu kita selalu duduk di bangku paling belakang supaya bisa ngobrol bebas?" kata Rena sambil tertawa.

Sofia mengangguk. "Dan kita selalu jadi biang kerok yang bikin guru pusing!"

Percakapan mereka mengalir, hingga Rena tiba-tiba menyebut sesuatu yang membuat Sofia terdiam.

"Ngomong-ngomong, kau ingat nggak waktu kita baru lulus mengambil gelar magister? Kita kan mau merayakan kelulusan bersama-sama, tapi kau tiba-tiba meninggalkan kita karena ingin menghampiri Robin di seberang jalan."

Sofia mengerutkan kening. "Lalu … apa yang terjadi setelah itu?"

Rena menatap Sofia sejenak, lalu tersenyum kecil. "Tidak apa-apa kalau kau tidak ingat. Saat itu kau mengalami kecelakaan dan koma cukup lama. Akhirnya kita tidak jadi merayakannya."

Sofia tertegun. "Kecelakaan?"

Rena mengangguk. "Iya. Kau tertabrak mobil. Setelah itu, kau koma selama beberapa bulan."

Sofia meletakkan sendoknya, mencoba menggali ingatan yang hilang. Namun, kepalanya terasa kosong. Ia benar-benar tidak ingat kecelakaan itu.

"Kenapa aku tidak pernah bertanya tentang ini sebelumnya? Bahkan Robin, Nyonya Saskia, atau orang tuaku juga tidak pernah menyebutkannya."

Rena menghela napas. "Mungkin mereka tidak ingin kau mengingatnya lagi. Setelah koma, kau memang mengalami sedikit amnesia parsial. Waktu itu, semua orang lebih fokus pada kesembuhanmu daripada membahas apa yang terjadi sebelumnya."

Sofia merasa ada sesuatu yang janggal. Ia tidak pernah merasa ada bagian dari hidupnya yang hilang, tapi mengapa kejadian sepenting ini sama sekali tidak tersisa dalam ingatannya?

"Saat itu, aku ingin menemui Robin?" Sofia menggumam, lebih kepada dirinya sendiri.

Rena mengangguk. "Ya, kau ingin menghampirinya. Tapi sesudah itu … kecelakaan terjadi."

Sofia mencoba mengingat wajah Robin saat itu, atau di mana tepatnya ia berada. Tapi yang ada hanyalah kekosongan.

Memang saat Sofia mengambil gelar magister-nya, dia telah menikah dengan Robin karena perjodohan itu. Tapi waktu itu, Robin belum pernah menyentuhnya.

Melihat Sofia yang mulai berpikir keras, Rena menepuk tangannya dengan lembut. "Sudahlah, Sofia. Tak perlu kau pikirkan. Yang penting sekarang kau sudah punya kehidupan baru. Aku tidak ingin melihatmu terjebak di masa lalu lagi."

Sofia menghela napas, lalu tersenyum tipis. "Mungkin kau benar. Yang penting sekarang, aku fokus ke depan."

Rena tersenyum lega dan mengangkat gelasnya. "Untuk Sofia yang baru dan lebih kuat!"

Sofia ikut mengangkat gelasnya. "Untuk masa depan yang lebih baik!"

Namun, di dalam hatinya, Sofia merasa gelisah. Seolah ada sesuatu yang ingin diingatnya—sesuatu yang penting—tapi terkunci rapat dalam sudut ingatannya yang hilang.

Setelah menghabiskan waktu bersama, Rena akhirnya bersiap untuk pulang. Ia mengambil tasnya dan berdiri di depan pintu apartemen Sofia.

"Sofia, jangan lupa ya, dua minggu lagi sidang putusan perceraianmu. Kali ini kau harus datang sendiri," kata Rena sambil menatap Sofia serius.

Sofia mengangguk pelan. "Aku mengerti. Ini adalah langkah terakhir agar aku benar-benar bebas dari Robin dan keluarganya."

Rena tersenyum dan menepuk bahu sahabatnya. "Kau sudah melakukan yang terbaik. Aku bangga padamu, Sofia."

Sofia tersenyum kecil. "Terima kasih, Rena. Kalau bukan karena dukunganmu, mungkin aku masih terjebak di rumah itu dan terus bertahan dalam kebohongan."

1
Feby Andrea Arifa
ternyata anak nya si Dajjal
A Yes
pantesan mikaila sama rpantes ajah Mikaila ama Reno condong ke venesa, ternyata indung velornya si kunti ini🤣🤣🤣🤣
A Yes
Coba para "pelaku Pezina" di Negeri ini bisa diberlakukan begini, auto "mengecil" jumlah para pezina

di Indo yg ada pelaku Zina malah makin terkenal🤦‍♀️ di undang wawancara StasiunbTV mana ajah, bahkan tanpa malu menceritakan sebab musababnya dan makin di gandrungi masyarakat "aneh Indo"🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️ bahkan melenggang santuy di masyarakat ,,, miriiis
tri sarawati
lalu si reno dan mikayla anak siapa thor
Atika Rivanesa
Kereeeeennn....
Lina aja
dasar ulet keket
Lina aja
lanjut n semangat thor
Endah Lestary
terimakasih Thor.,puas banget..maaf udah coba kasih hadiah tapi g bisa
✍️⃞⃟𝑹𝑨Yulianti Azis: Gak apa-apa kak. Asalkan sudah membaca karya receh author ini. Makasih yaa 🙏🫶
✍️⃞⃟𝑹𝑨Yulianti Azis: Gak apa-apa kak. Asalkan sudah membaca karya receh author ini. Makasih yaa 🙏🫶
total 2 replies
lady linger
nakal yah riven😄😄😄😄😄
Endah Lestary
iklan belum tersedia...lah tersedianya kapan ya/Smug/
✍️⃞⃟𝑹𝑨Yulianti Azis: Kayaknya Noveltoon lagi error kak. Kemarin juga gitu 🙏
total 1 replies
Endah Lestary
ceritanya ringan.penuturannga bagus.. tetap semangat Thor.. semoga semakin sukses
Endah Lestary
aku suka dgn alur ceritanya...tp knp ga bisa kasih hadiah ya... selalu yg muncul "iklan belum siap"
lady linger
jahatnya robin😠😠😠😠😠
lady linger
kok bisa siy selama itu riven ga bertindak😢😢😢😢😢
lady linger
biar rasa tu si mikaila n reno anak anak durhaka sama ibunya😤
lady linger
setelah tiada baru terasa hmmmmm
lady linger
cool sofia😎
Rafly Rafly
masih lemes ya Thor? b onchapnya dikit betul Thor...tambahin dong
Emi Wash
hamidun ye
Emi Wash
hukum tabur tuai berlaku nes....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!