Xi Bao seorang wanita muda dari anggota militer di abad 19, dia meninggal saat menjalankan tugas di medan perang, dan jiwanya melanglang buana sampai puluhan tahun, hingga bertemu dengan dewa keabadian.
Dan dewa keabadian memberi dua pilihan pada Xi Bao, untuk hidup kembali di raga orang lain atau jiwanya tetap melanglang buana tanpa arah.
Xi Bao yang sudah lelah akhirnya memilih untuk hidup kembali meskipun di raga orang lain.
Dan sebelum jiwanya masuk ke raga barunya, dewa keabadian memberikan gambaran seperti apa sosok raga baru yang akan ia tempatinya. Xi Bao sempat menyesal memelih hidup kembali, karna raga yang akan di tempatinya adalah milik seorang gadis muda yang sedang di butakan oleh cintanya pada lelaki yang jelas jelas tidak menyukainya, berbeda dengan dirinya yang tidak pernah perduli dengan yang namanya percintaan, karna sejak kecil Xi Bao sudah di didik untuk menjadi anggota militer, tidak ada kesempatan bagi dirinya untuk merasakan seperti apa rasanya jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Di ruang tengah kediaman Wang, beberapa pelayan yang masih terjaga tidak ada sama sekali yang berani melewati ruang tengah, di karnakan melihat tetua keluarga Wang dan cucunya sedang berdebat.
'' Nenek, aku tidak mau melanjutkan hubunganku dengan Gu An An ke pelaminan '' ucap Wang Peng, dia sudah sangat kecewa atas apa yang di lakukan oleh Gu An An pada Xi Bao, dia juga baru sadar semenjak kehadiran Gu An An dirinya sudah sangat jauh dengan Xi Bao, padahal dulunya walaupun dirinya menolak cintanya Xi Bao, hubungan pertemanan keduanya masih terjalin dengan baik baik saja.
'' Tidak bisa, pertunanganmu denga An An waktu itu sudah di publik, Nenek tidak mau keluarga Wang kita jadi bahan tertawaan oleh orang orang kalau kamu gagal menikah '' tolak Nenek Wang. '' Lagian, kamu sendiri kan yang memilih wanita itu '' imbuhnya.
'' Iya aku pikir selama ini dia wanita baik, siapa yang tahu kalau dia ternyata se picik itu '' tukas Wang Peng.
'' Ah, bodoh amat, pokoknya kamu harus tetap menikahi Gu An An, terserah mau kamu perlakukan dia seperti apa Nenek tidak perduli '' ujarnya lalu beranjak pergi masuk ke dalam kamarnya.
Sedangkan Wang Peng dia menyandarkan tubuh lelahnya di sofa, dirinya hanya bisa menghela nafasnya, karna selama ini dirinya tidak pernah bisa membantah Neneknya.
'' Hah,, andai aku tahu sifat asli Gu An An lebih awal, aku pasti tidak akan jatuh cinta padanya '' gumamnya pelan, dan saat mengingat kembali perlakuannya pada Xi Bao selama ini, seketika perasaan menyesal menghantuinya.
'' Xi Bao, kalau aku minta maaf padamu, apa kamu mau memaafkanku?, sepertinya tidak, kamu sangat membenciku '' gumamnya lagi.
Satu minggu kemudian, berita pernikahan Wang Peng dan Gu An An yang akan di selenggarakan beberapa hari lagi sudah tersebar di seluruh penjuru kota, undangan juga sudah di sebar luaskan.
Pesta pernikahan akan di gelar di hotel milik keluarga Wang, semua para vendor juga sudah sibuk menyiapkan ini dan itu untuk kelangsungan acara.
Sedangkan di sebuah kamar seorang wanita menatap gaun pernikahan di depannya dengan perasaan campur aduk antara sedih dan bahagia.
Padahal inilah saat saat yang ia impikan selama ini, menikah dengan calon pewaris keluarga Wang, tapi kenapa ketika saat impiannya sudah terwujud, hatinya merasa gundah tidak ada bahagia di sana. Mungkin karna beberapa hari ini sifat Wang Peng padanya sangat berubah, pria itu tidak lagi selembut dan seperhatian biasanya, tatapan Wang Peng padanya selalu dingin, dan hal yang paling membuatnya sakit hati adalah perkataan Wang Peng dua hari yang lalu.
'' Ingat, pernikahan ini tetap di lanjut karna Nenek yang memaksaku, aku sendiri sudah tidak sudi memliki calon istri seperti dirimu '' cetus Wang Peng saat itu yang seketika langsung menusuk hatinya.
Gu An An sudah bisa membayangkan akan seperti apa rumah tangganya setelah pernikahannya ini, tapi Gu An An sudah bertekat, dia akan tetap mempertahankan pernikahannya dengan Wang Peng, walau pria itu membencinya Gu An An tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan kembali perhatian dari pria itu.
Tak
Tak
Tak
Gu An An melebarkan senyumnya saat mendengar suara hentakan sepatu di atas lantai, namun saat menolehkan kepalanya senyumnya langsung lenyap, karna dia pikir yang datang adalah Wang Peng, tapi ternyata asisten Zhang.
'' Nona, Pak Wang meminta anda untuk mendatangani surat perjanjian ini '' ucap Asisten Zhang menyodorkan sebuah map di depan Gu An An.
Gu An An langsung mengambilnya. '' Surat perjanjian apa?'' tanyanya.
'' Anda bisa baca sendiri '' sahut Asisten Zhang.
Gu An An langsung membukanya dan membaca deretan tulisan di atas lembaran putih di dalam map itu.
Kedua mata Gu An An membulat sempurna, saat membaca setiap poin perjanjian yang di tulis oleh Wang Peng.
'' Apa apaan ini, aku tidak mau tanda tangan '' ucap Gu An An marah.
Asisten Zhang berkata dengan tersenyum. '' Itu terserah anda, tapi Pak Wang bilang, jika anda tidak mau tanda tangan, Pak Wang tidak akan memberikan uang sepeserpun pada anda ketika sudah menikah nanti ''
Gu An An menatap tak percaya, Wang Peng benar sangat tega padanya.
" Kenapa Kak Ah Peng tega sekali padaku, padahal dulu dia orang yang paling menyayangiku " gumamnya dengan kepala tertunduk.
'' Itu salah anda sendiri, jadi anda harus bisa menerima konsekuensi atas kesalahan yang anda perbuat '' ujar Asisten Zhang datar. Sebenarnya selama ini asisten Zhang memang memiliki perasaan tak suka dengan kedekatan Tuannya dengan Gu An An, menurutnya Gu An An hanya memanfaatkan uang dan kekuasaan Tuannya, tapi karna dirinya hanya seorang bawahan jadi dia hanya bisa menahan diri untuk tidak protes.
'' Sudahlah Nona, lebih baik anda cepat tanda tangan perjanjian itu, saya sedang terburu buru '' pinta asisten Zhang memaksa.
Gu An An kembali membuka map itu dan di baca kembali point point perjanjian itu, yang mana di dalam perjanjian itu menegaskan kalau dia hanya istri di atas kertas saja, dia tidak punya hak untuk mencampuri kehidupan Wang Peng, rasanya ingin menolak mendatangani perjanjian itu, tapi dia lebih takut kalau Wang Peng benar benar tidak akan memberinya uang sepeserpun, karna tidak sanggup jika hidup tanpa bergelimang harta.
Akhirnya dengan berat hati Gu An An menandatangi perjanjian pernikahan itu.
" An An tidak apa apa, pelan pelan saja, pasti kamu bisa mendapatkan kembali kasih sayang Kak Ah Peng " batinnya dalam hati dengan penuh percaya diri.
Setelah memastikan Gu An An mendatangani surat perjanjian itu, asisten Zhang langsung mengambilnya dan membawanya pergi untuk di serahkan pada Tuannya.
Beberapa hari telah berlalu hari pernikahan Wang Peng dan Gu An An sudah tiba, di hotel tempat acara pernikahan mereka akan di selenggarakan sudah mulai di penuhi oleh para tamu undangan.
Di salah satu kamar vip Gu An An sedang di rias, di kamar itu dia hanya bersama MUA dan Ibunya saja, tidak ada satupun dari pihak keluarga Wang yang sekedar menengoknya, padahal selama ini dia sangat dekat sekali dengan calon ibu mertuanya juga calon adik iparnya Wang Nuan, tapi dua wanita itu sama sekali tidak menunjukkan diri di depannya.
''An An, dimana calon ibu mertuamu?, sejak ibu sampai di sini kemarin, Ibu belum bertemu dengannya ''
Pertanyaan Ibunya seketika membuat Gu An An mendengus kesal, dia takut kalau MUA yang sedang meriasnya berasumsi yang tidak tidak terhadap hubungannya dengan mertuanya.
'' Ibu, Bibi Wang bukan orang sembarangan, pasti sekarang beliau sibuk menemui para istri istri pembisnis '' papar Gu An An.
'' Oh, begitu ya '' timpal Ibu Gu An An mengangguk anggukkan kepalanya, Ibu Gu An An tidak bertanya lagi, dia percaya saja dengan apa yang di katakan oleh putri tunggalnya.
'' Nona, sudah selesai '' ucap MUA itu.
Gu An An merasa puas melihat hasil riasan wajahnya. '' Hem, An An, kamu memang sangat cantik '' pujinya pada dirinya sendiri. '' Aku yakin Kak Ah Peng pasti akan terkesima melihat kecantikaku '' imbuhnya dengan percaya diri.
semangat/Determined//Determined//Determined/
tidak nikmat 😂ceritamu bagus thorrr lov u lanjut😘
up
up
LAGI kk