"Apa ini?" tanya pria itu dengan tatapan tajam.
"Ini adalah surat terakhir yang tuan besar tulis untuk anda tuan.Terdapat pesan jika anda harus pergi ke negara Indonesia untuk mencari keberadaan nyonya Amelia."
"Kamu menyuruh aku mencari keberadaan wanita itu?"tanya pria itu dengan nada sinis.
"Itu pesan terakhir tuan besar untuk anda tuan."pria itu melihat foto yang nampak sudah usang.
Pria itu langsung membaca surat itu dan baru mengetahui kebenaran yang selama ini yang disembunyikan selama bertahun-tahun dari dirinya.
Apakah dia akan melakukan itu dan mencari kebenaran itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi bersama
"Apa tadi kamu bilang?" Pertanyaan itu langsung membuat Keysha kaget sekaligus gugup setelah tuannya menatap tajam kearah dirinya.
"Tidak ada apa-apa tuan." Spontan Keysha membalas dengan menggelengkan kepala setelah melihat ekspresi kesal dari tuannya.
"Jika kamu bilang makanan di sana enak buktikan." jawab Sean yang menantang sekretarisnya.
Keysha pun hanya terdiam dan membalas dengan anggukkan kepala."Baiklah tuan, saya akan mengantarkan anda kesana.Saya yakin anda akan menyukai makanan di sana,tuan pun bebas memilih juga makanan yang ada suka." jawab Keysha yang memberikan sedikit senyuman pada tuannya.
Sean pun terlihat sedikit ragu dengan apa yang dikatakan oleh sekretarisnya itu.Setelah selesai makan siang mereka kembali bekerja lagi.
Diruang kerja
"Aku tak mau tahu,besok kamu harus atur semuanya.Siapkan beberapa pelayan sekaligus Mansion itu sudah siap di tempati." Perintah Sean pada Arlan yang selama ini dia mengerjakan tugas penting yang Ia perintahkan.
"Baik tuan,saya mengerti.Lalu bagaimana dengan rencana anda untuk menemui nyonya?" tanya Arlan pada tuannya.
"Mungkin besoknya aku baru bisa menemui Mama, yang terpenting selesaikan semuanya yang aku perintahkan." ucap Sean yang masih memikirkan pekerjaan yang lainnya.
"Baik tuan." jawab Arlan yang segera keluar dan melanjutkan pekerjaannya.
Sean mulai berpikir,dia harus menyelesaikan pekerjaannya."Setelah semua selesai,aku akan menemui Nenek." gumam Sean yang masih bermasalah dengan Neneknya.
Sore hari
Posisi Sean dan Keysha sudah ada didalam lift,mereka langsung turun ke lantai bawah.
"Besok kamu siapkan dokumen untuk rapat besok pagi.Dan ingat setiap catatan penting jangan sampai terlewatkan." ucap Sean pada Keysha.
"Baik tuan saya mengerti." jawab Keysha,saat mereka berdua keluar dari lift beberapa orang yang ada di lantai bawah menundukkan kepala saat melihat kedatangan bos mereka.
Sebagian dari mereka sempat melirik kearah tuan mereka."Ternyata benar apa kata teman kita,sepertinya dia bos kita." ucap salah satu dari mereka dengan suara lirih.
"Pastilah,wajahnya tampan begitu mana mungkin tidak,tapi lihat wanita dibelakangnya betapa beruntungnya bekerja dengan tuan kita."
"Benar juga apa yang kamu bilang,tapi sudahlah daripada kita di pecat nanti.Kamu ingat kan kejadian yang dialami Bella,dia tiba-tiba dipecat dan di ganti wanita itu." Mulailah mereka bergosip.
"Pastinya Bella melakukan sesuatu hingga membuat tuan kita marah." jawab salah satu dari mereka.
"Pastinya,dia kan orangnya sombong.Rasain tuh gimana rasanya dipecat." Mereka pun langsung pergi dan posisi Sean sudah di depan perusahaan yang dimana sudah ada Arlan menyambut kedatangannya.
"Tuan." ucap Arlan yang menundukkan kepala kearah tuannya.
Sean pun hanya terdiam tak membalas sapaan dari asistennya.Akhirnya mereka pergi dari tempat itu,dan mulai melanjutkan perjalanan ke apartemen.
Seperti biasanya setelah sampai di Apartemen Keysha disibukkan dengan pekerjaan di dapur.Setelah selesai barulah dia duduk santai di kamarnya dengan bermain handphone baru miliknya.
"Wah,rejeki nomplok ini.Tak disangka om itu membelikan aku handphone baru." ucap Keysha yang begitu beruntung.
Malam hari
Sean sudah ada di meja makannya,makanan sudah sekretarisnya siapkan dan kini dia duduk santai menikmati makan malam.
Dari arah dapur Keysha sibuk mengecek isi dalam kulkas."Semuanya habis,aku harus beli persediaan makanan.Kalau aku besok beli bisa-bisa sore baru bisa belanja habis pulang dari kantor." gumam Keysha yang mengecek semua bahan.
"Mendingan malam ini saja,keburu habis nanti burung beonya ngomel terus." ucap Keysha yang langsung menutup kulkas didepannya.
"Siapa burung beo?" tiba-tiba ada seseorang yang berdiri tepat dibelakang dirinya.
"Om." batin Keysha yang dikejutkan kehadiran tuannya.
"Mampus aku." Batin Keysha yang di tatap tajam oleh tuannya.
"Siapa burung beo yang kamu maksudkan?" Pertanyaan itu langsung membuat Keysha keringat dingin.
"Gawat ini." Batin Keysha yang mulai kebingungan.
"Itu tuan,burung tetangga." ujar Keysha yang mulai mencari alasan.
"Pertanyaan bodoh macam mana,kau kira aku tak tahu." ucap Sean yang menatap tajam kearah Keysha.
"Maaf tuan." jawab Keysha dengan menundukkan kepala.
Sean menatap dengan tatapan tajam."Awas kalau kamu mengulangi perkataanmu itu." Pesan Sean yang tahu betul jika dia sedang menyindir dirinya.
Keysha pun terdiam tak berani membalas ucapan dari tuannya."Maaf tuan,apa boleh saya keluar?" tanya Keysha yang sekedar minta izin pada tuannya.
"Kamu mau pergi kemana?" tanya Sean pada Keysha.
Keysha pun menceritakan tujuannya pergi keluar,dan Sean membalas dengan anggukkan.
"Baiklah,kamu bisa keluar sekarang.Tapi tunggu aku setelah selesai ganti baju." jawab Sean yang mulai pergi meninggalkan tempat itu.
"Maksud tuan?"
Sean sudah pergi menghilang kini yang ada Keysha yang nampak kebingungannya.
"Maksudnya apa,kenapa harus menunggu om itu." Gumam Keysha yang terlihat bingung.
Beberapa menit kemudian
Keysha sudah ada didalam mobil yang ternyata dirinya tidak keluar sendiri tapi keluar bersama dengan tuannya.
Keysha pun hanya bisa terdiam mengikuti perintah tuannya."Beli semua kebutuhan untuk 2 Minggu ke depan, semua keperluan harus lengkap." Pesan Sean yang mengingatkan untuk selalu mempersiapkan semuanya untuk keperluan mereka.
"Baik tuan, maaf jika saya menganggu anda tuan." ucap Keysha yang sebenarnya paham seberapa sibuk tuannya.
"Untuk hari aku yang akan mengantarmu, kebetulan Arlan masih sibuk dengan pekerjaan yang aku berikan." jawab Sean yang fokus menyetir,dan akhirnya mereka sampai di Mall.
Saat masuk kedalam mall, beberapa wanita di mall itu tampak antusias melihat seseorang yang mereka pandang indah.
"Lihat itu,ada bule tampan." ujar salah satu wanita yang berkunjung di mall.
Sean pun merasa dirinya menjadi pusat perhatian,bahkan beberapa wanita sempat ingin mendekat.
Dengan Cepat Keysha menarik tangan tuannya."Lebih baik anda diam saja,kalau tidak beberapa wanita di sana akan mendekati anda." Mendengar penjelasan itu Sean melirik kearah wanita yang akan hendak mendekati dirinya seketika mundur.
"Jika wanita itu datang bisa-bisa berantakan niat saya mau berbelanja tuan." ucap lirih Keysha yang memegang lengan tuannya.
"Jadi gini jadinya, niat belanja malahan dapat masalah baru lagi.Mau sampai kapan pekerjaanku bisa selesai kalau sudah begitu begini." batin Keysha yang terpaksa bersandiwara didepan umum jika dirinya dan tuannya seperti sepasang kekasih.
Sean pun terdiam menuruti apa kata sekretarisnya,setelah sampai di area belanja barulah Keysha melepas tangannya.
"Sebaiknya biar saya sendiri yang berbelanja tuan,saya takut nanti beberapa wanita mengejar anda tuan dan waktu belanja saya makin terganggu." ucap Keysha yang merasa terganggu.
"Itu salah mereka bukan aku." ucap Sean yang tak terima .