NovelToon NovelToon
Jika Esok Kita Menikah

Jika Esok Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Pertemuan pertama begitu berkesan, itu yang Mada rasakan saat bertemu Rindu. Gadis galak dan judes, tapi cantik dan menarik hati Mada. Rupanya takdir berpihak pada Mada karena kembali bertemu dengan gadis itu.

Rindu Anjani, berharap sang Ayah datang atau ada pria melamar dan mempersunting dirinya lalu membawa pergi dari situasi yang tidak menyenangkan. Bertemu dengan Mada Bimantara, tidak bisa berharap banyak karena perbedaan status sosial yang begitu kentara.

“Kita ‘tuh kayak langit dan bumi, nggak bisa bersatu. Sebaiknya kamu pergi dan terima kasih atas kebaikanmu,” ujar Rindu sambil terisak.

“Tidak masalah selama langit dan bumi masih di semesta yang sama. Jadi istriku, maukah?” Mada Bimantara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 - Rindu - Mada

Seleksi pun dimulai, satu persatu peserta dipanggil untuk menemui petugas. Di meja pertama penyeleksian berkas, spesifikasi pendidikan. Meja berikutnya, wawancara singkat dan meja terakhir membicarakan masalah kompetensi lain, seperti bahasa asing yang dikuasai dan kompetensi pendukung lain sebagai SPG.

Rindu menghela nafas saat kembali duduk setelah melewati ketiga meja tadi. Masih harus menunggu semua peserta selesai lalu diumumkan siapa yang akan lanjut tahap berikutnya.

Padahal hanya untuk kegiatan satu minggu, tetapi proses seleksinya lumayan rumit. Kegiatan dimulai pukul satu siang dan sekarang hampir pukul empat sore, Rindu masih menunggu pengumuman. Agak aneh mengingat tidak ada tes kemampuan sebagai seorang SPG, seperti menjelaskan atau mempromosikan produk.

“Aneh banget deh, padahal ini perusahan besar tapi seleksinya gini amat.”

Rindu menoleh pada peserta di sampingnya.

“Iya, padahal standar SPG ‘kan cantik, tinggi, luwes dan menarik. Mereka cari yang gimana sih. Masa gue ditanya bahasa inggris, nggak bisa gue. Mana dandanan udah cetar begini,” keluh peserta lainnya.

Salah satu petugas meminta waktu dua puluh menit untuk break, karena mereka akan berdiskusi siapa yang lanjut ke tahap berikutnya. Rindu sempat meninggalkan ruangan karena panggilan alam.

“Hah, lega.”

Setelah mencuci tangan, Rindu menghis4p permen mint untuk membuat nafasnya lebih segar. Hal rutin yang dilakukan ketika menjadi SPG yang mengharuskan dia bicara menjelaskan produk.

Terasa getaran ponsel dalam hand bagnya. Ada panggilan masuk dari nomor baru.

“Halo,” ucap Rindu.

“Selamat sore, dengan Ibu Sari atau keluarganya?” tanya seseorang di ujung sana.

“Iya, Ibu Sari itu bude saya,” sahut Rindu.

“Kami dari Kredit Cerdas, mengingatkan kalau anda sudah menunggak tagihan dua bulan. Jatuh tempo tagihan anda tanggal sebelas tiap bulannya.”

Rindu mengernyitkan dahi mendengar penjelasan di ujung sana. Apa pula dia yang dihubungi masalah hutang Bude Sari.

“Apa ada kendala dalam pembayaran?”

“Saya tidak bisa jawab Mas, karena itu masalah Bude Saya.”

“Nomor anda tercatat sebagai kontak darurat. Tolong kerjasamanya, untuk segera melunasi dua tagihan yang sudah lewat. Tagihan tiap bulan delapan juta dua ratus ribu, dua bulan tagihan total enam belas juta empat ratus ribu. Cepat dibayar mbak, baru tagihan pertama udah macet. Kalau nggak siap bayar, jangan berhutang. Sudah dibantu, jadi segera penuhi tagihannya.”

“Tapi bukan saya yang--”

“Yang tercatat kontak ini sebagai penanggung jawab pembayaran. Silahkan dipenuhi hari ini,” tutur pria itu di ujung sana.

“Hah, hari ini?” tanya Rindu.

“Iya, masa tahun depan. Total pinjaman delapan puluh juta dengan jumlah angsuran dua belas kali atau dua belas bulan.”

“Delapan puluh juta, nggak salah mas,” ujar Rindu masih tidak percaya nominal yang dipinjam bude. Untuk apa pula uang sebanyak itu.

“Ya nggak mbak. Masa saya salah. Segera ditransfer, jangan kelamaan mikir. Waktu pinjam proses penerimaannya cepat, pembayarannya jangan terlambat.”

Sudah terlalu lama di toilet, harus kembali ke ruangan. Tapi, suara di ujung sana masih merepet seperti knalpot motor racing.

“Iya mas, nanti saya sampaikan ke bude. Sudah dulu, saya sedang sibuk.”

“Cepat dibayar mbak, bisa transfer atau lewat minimarket. Tinggal sebutkan saja Kredit Cerdas, virtual akun lihat di aplikasi lalu bayar sesuai tagihan.”

“Iya, paham, kalau mau cepat harusnya mas lebih cerdas dengan menghubungi bude saya aja.” Rindu mengakhiri panggilan lalu meninggalkan toilet. Ada panggilan masuk lagi dengan nomor baru, hampir mirip dengan panggilan sebelumnya hanya beda satu angka terakhir.

“Ish, nelpon lagi aja.”

Rindu fokus pada ponselnya, mereject panggilan masuk. Saat berbelok menuju koridor dimana ruang aula berada, ia menabrak seseorang.

“Ck, gimana sih. Kalau jalan tuh ….” Ucapannya terhenti karena pandangannya tertuju pada seorang pria.

‘Ini mata kenapa sih, bisa-bisanya nabrak dia lagi,’ batin Rindu.

***

Arya dan Ares meninggalkan ruang rapat menuju ruang kerja Arya. Arya masih berada pada jajaran direksi sebagai direktur utama pada Bimantara Property. Sedangkan Ares sejak Ayah mereka meninggal menggantikan peran Dewan komisaris. Tidak mengurusi teknis perusahaan hanya mengawasi kebijakan.

“Bagaimana kabar Sarah?” tanya Ares setelah mendengar kabar Sarah sudah tidak terlibat di perusahaan keluarganya karena diteruskan oleh Gilang dalam pengawasan Edric.

“Sarah baik. Sekarang kerjanya mencoba resep masakan baru dan sibuk menghubungi aku dan anak-anak.”

Ares tertawa.

“Aku mau cepat pensiun juga seperti Sarah, sayangnya Mada belum siap.”

“Pelan-pelan, semua akan ada waktunya,” seru Ares.

Saat ini Mada memegang divisi pemasaran dan penjualan, jabatannya sebagai manajer bertanggung jawab terhadap penjualan semua jenis properti. Doni masih menjabat sebagai asisten Arya, pria itu datang bersama Mada.

“Hah.” Mada merebahkan tubuhnya pada sofa tepat di samping Arya.

“Lihat saja, bagaimana kita bisa percayakan perusahaan pada dia,” ucap Arya lalu berdecak.

“Apa sih pah. Jangan dulu bagi-bagi warisan, kalau mau pensiun biar Om Doni aja yang gantikan Papa.”

“Pak Arya dan Pak Doni, ini di kantor,” ujar Doni menegur Mada terkait sebutan sambil fokus dengan tablet.

“Pameran kali ini harus bisa menjual lebih banyak. Lihat grafik penjualan tiga tahun lalu setelah pameran,” seru Ares.

“Datanya sudah saya kirim ke email Pak Mada, kemarin,” ujar Doni pada Mada.

“Iya, aku sudah lihat.”

“Ya sudah, buktikan kalau kamu memang layak meneruskan estafet kepemimpinan Bimantara Property,” ujar Ares sambil beranjak dari sofa, bersiap untuk pulang.

“Ck, kayaknya masih lama itu. Kalian jangan dulu pensiun,” ujar Mada sambil berdecak.

“Segera,” titah Arya. “Papa akan gantikan Ayah Ares dan kamu harus siap di jajaran direksi.”

“Om Doni aja dulu, aku masih harus banyak belajar.”

“Belajarlah dari sekarang,” ujar Ares. “Aku pulang, salam untuk Sarah dan Gita.”

“Hm, aku juga pulang,” sahut Arya. “Kamu jangan pulang telat, tahu sendiri mama kamu posesif."

“Iya, selesai pengarahan seleksi SPG, aku langsung pulang,” ujar Mada.

Ares dan Arya meninggalkan ruangan itu. Mada pun ikut beranjak mengajak Doni ke aula tempat seleksi.

“Empat puluh lima orang, banyak juga ya,” ujar Doni.

“Hm, karena aku bagi shift,” sahut Mada.

“Data peserta lulus seleksi sudah ada nih. Mau dicek?” Doni masih fokus dengan tablet berjalan bersisian dengan Mada memasuki lift.

“Tidak perlu, biar menjadi urusan tim HRD. Aku fokus di kegiatan pelatihannya saja.”

“Cantik-cantik loh, siapa tahu ada yang bisa diajak ijab sah,” ujar Doni lalu terkekeh.

Kedua pria beda generasi itu keluar dari lift, berjalan di koridor menuju aula. Setiap karyawan yang berpapasan dengan mereka, selalu menyapa dan mengangguk hormat. Doni masih menggoda Mada, setiap mendapatkan profil SPG yang menurutnya cantik.

“Nah, lihat ini, cantik sekali. Ada lesung pipi dan tahi lalat,” ujar Doni.

“Apaan sih, kayak gue nggak laku aja ditunjukin begituan.” Tepat saat melewati toilet, Mada menoleh ke layar tablet dan tidak menyadari seseorang gegas keluar dari sana menabraknya.

Bruk.

Tubuh Mada terhuyung menyenggol Doni.

“Ck, gimana sih. Kalau jalan tuh ….”

Mada mengernyitkan dahi menatap gadis di hadapannya, lalu terkekeh. “Kamu lagi. Kayaknya seneng banget nabrak aku.”

“Siapa?” tanya Doni menatap gadis itu lalu menatap tablet di tangan dan mengernyitkan dahi. “Mirip yang ini.”

“Kayaknya sudah Rindu aku ya,” ejek Mada lalu tergelak.

\=\=\=\=\=\=\=

Mada : Ayo ngumpul sini, lapak masih sepi

1
Dwi ratna
duh kta³ itu mengingatkanku pda sang seseorang deh
hiro_yoshi74
pantesan mami nya arba di tinggàlin orang modelan es gois sakudele dewe mono ho .🤭✌
Felycia R. Fernandez
mana mau Sarah besanan sama pengkhianat...
mendingan Rindu la,jaaaauuuh banget kelakuan kamu dan Rindu...
gimana mau jatuh cinta ma kamu
Felycia R. Fernandez
yang awal katanya ingin belajar ilmu bisnis,malah berubah jadi ilmu Pepet Mada...
😆😆😆😆
kamu gak masuk dalam hati Mada Arba,lebih baik sadar diri...
jauh jauh gih dari Mada
hiro_yoshi74
emang enakbdi cuekin
Purnama Pasedu
ngotot ya
tiara
sepertinya ayah Rindu orang kaya,cuma karena pamanya suka minta uang terus jadi ga peduli tuh sama kehidupan mereka
Esih Esih
apa mungkin rindu anak nya felix,kan dia org nya doyan selingkuh
Felycia R. Fernandez: wow...👍👍👍👍👍
aku gak kepikiran kesana kk...
keren kk nya
Esih Esih: ayo kak dtyas kita main tebak tebakan aja 🤣🤣
total 3 replies
Esih Esih
apakah ayah rindu orang kaya
Felycia R. Fernandez
judulnya Mada kebelet nikah kk Thor Dtyas 😆
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣
tiara
ayo Mada cepat halalin Rindu biar biar bisa tinggal bareng
Felycia R. Fernandez
kasi pelajaran tuh buat pakde bude dan sepupunya...
babat habis sampai ke akarnya...
🤬🤬🤬🤬🤬
Esih Esih
aduh dikit amat cerita nya kak,kaya lg nyolek sambel tp blm sempet ke makan alias nanggung amat🤣🤣
aroem
bagus
Naja Naja nurdin
ya Ela model gombal nya yahut bingit bang
tiara
Rindu diselamatkan Mada dan anak buahnya tinggal keluarga pamannya nih menunggu pembalasan dari Mada
Sastri Dalila
👍👍👍👍
tiara
ayo Mada selamatkan Rindu,kamu pasti tau keberadaan Rindu lewat aplikasi kan
Rohmi Yatun
cerita yang menarik 🌹🌹🌹🌹👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!