Dilarang Boom Like !!!
Zulaikha Al-Maira. Wanita yang sudah berstatus seorang istri itu harus terpaksa menelan pil pahit kebohongan dan pengkhianatan.
Awalnya, Zulaikha mengira kalau pernikahannya baik-baik saja, tapi semua berubah saat dia mendapati kebenaran tentang pernikahan pertama suaminya.
Zulaikha merasa hancur, dia tidak terima dan memilih untuk pergi dari sisi suaminya.
Zulaikha pergi dan memilih untuk melupakan semua hal tentang suaminya, tapi saat dia ingin memulai. Tiba-tiba, sang suami datang dan kembali mengejar cintanya.
Bagaimanakah kisah Zulaikha selanjutnya ?
Akankah Zulaikha kembali pada suaminya, atau malah membuka lembaran baru dalam hidupnya ?
Ikuti perjalanan cinta Zulaikha yang penuh dengan perjuangan dan air mata.
Follow IG Author ayu.andila 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10. Sebuah Pengakuan
"Ayah, Ibu. Zu-Zulaikha ingin, bercerai dari Mas Defin,"
"apa?" teriak Ayah dan Ibu Mertua bersamaan.
Ayah sampai berdiri dari duduknya saat mendengar keinginan dari Zulaikha, sementara ibu langsung memegang tangan menantunya.
"apa yang terjadi nak? kenapa-kenapa kau mengatakan hal seperti itu?" tanya Ibu dengan sedih.
Zulaikha menatap kepada kedua mertuanya dengan mata berkaca-kaca, sungguh dia tidak mampu menceritakan semua yang terjadi pada rumah tangganya.
"katakan nak! sebenarnya apa yang terjadi?" desak Ayah, pria paruh baya itu mengusap kasar wajahnya saat melihat Zulaikha mulai terisak.
"Ayah, Ibu. Maafkan aku, aku tidak bisa menjadi istri yang baik untuk Mas Defin. Aku tidak bisa menjaga perasaannya, aku-aku tidak bisa menjaga rumah tanggaku. Maafkan aku Ayah, Ibu." Zulaikha menundukkan kepalanya semakin terisak, sungguh hatinya seperti sedang teriris sembilu saat kata demi kata keluar dari mulutnya.
"tidak nak, itu tidak benar! kau adalah istri yang sangat baik. Putra ibu sangat beruntung bisa menikah denganmu, nak," bantah Ibu, wanita paruh baya itu memeluk tubuh Zulaikha membuat Zulaikha semakin mengeraskan tangisnya.
Ayah yang sejak tadi berdiri memilih untuk kembali duduk, kepalanya mulai terasa pusing karna kaget dengan apa yang diucapkan menantunya.
Ibu mulai melepaskan pelukannya, dia meraih wajah Zulaikha yang sejak tadi tertunduk. Mata mereka saling menatap, seakan-akan menyalurkan perasaan tanpa harus terucap kata.
"nak, dalam setiap rumah tangga pasti ada yang namanya masalah. Kita berumah tangga tidaklah muda, kita harus menyatukan dua kepala yang mempunyai sifat dan kemauan yang berbeda. Namun karna perbedaan itulah, yang membuat dua insan menjalin cinta hingga ke Jannah-Nya." ucap Ibu dengan lembut, dia mencoba untuk memberi pengertian untuk menantunya.
"tapi rumah tanggaku berbeda bu, suamiku lebih memilih wanita lain daripada aku. Apa aku harus terus memaksa sebuah pernikahan yang hanya dijalankan oleh sebelah pihak?" Zulaikha tidak berani untuk menyuarakan isi hatinya.
"nak, pikirkanlah baik-baik. Ibu yakin kalau kau adalah wanita yang dewasa dan punya pemikiran bijak," tambah ibu lagi, Zulaikha semakin kuat meremmas ujung hijabnya sampai hijab itu jadi keriput karna ulah tangannya.
"maaf bu, aku sudah memikirkannya. Aku merasa hanya itulah jalan terbaik untuk kami," niat Zulaikha sudah bulat, apalagi saat mengingat pemandangan yang disuguhkan oleh suaminya tadi pagi.
"sebenarnya ada apa, nak? coba kau ceritakan semuanya pada kami!" Ayah mulai angkat bicara, dia yang sejak tadi hanya diam memilih untuk bertanya agar dapat melihat masalah apa yang sebenarnya terjadi pada pernikahan anaknya.
"itu-itu Ayah, aku tidak bisa menerima per-" suara Zulaikha tercekat ditenggorokan, dia tidak mampu untuk melanjutkan apa yang ingin dia ucapkan.
"Ayah, Ibu. Aku tidak sanggup untuk mengatakan bahwa suamiku sudah menikah dengan wanita lain sebelum menikah denganku," Zulaikha benar-benar merasa tidak berdaya.
Ayah dan Ibu terus memaksa Zulaikha agar mengatakan masalah yang sedang menimpa rumah tangganya.
"Ayah, Ibu. Aku-aku tidak bisa menerima pernikahan pertama Mas Defin,"
Deg, jantung ayah dan Ibu berdegup sangat kencang saat mendengar apa yang Zulaikha katakan. Suasana mendadak jadi hening, hanya suara gemercik air dari kolam ikan yang terdengar.
Zulaikha sendiri tidak mampu untuk menegakkan kepalanya, dia yakin kalau saat ini kedua Mertuanya pasti sangat kaget dan terluka dengan apa yang dia ucapkan.
Ayah dan Ibu saling pandang, mereka tidak tau harus mengatakan apa saat ini. Ayah sudah merasa sesak, keputusannya dulu membawa masalah besar bagi rumah tangga Zulaikha.
Ibu sendiri sudah terisak, rasa sakit dan penyesalan mulai menjalar keseluruh tubuhnya saat melihat kesedihan yang dialami Zulaikha.
Zulaikha langsung menegakkan kepalanya saat mendengar isak tangis sang Ibu mertua, dia menggenggam tangan Ibu dengan rasa bersalah.
"maaf Bu, Maafkan aku," ucap Zulaikha, Ibu mertuanya pasti sedih karna ucapannya.
"maafkan kami nak, maafkan kami hiks, huhuhu," Ibu sampai menangis tergugu sambil menggenggam tangan Zulaikha.
"tidak bu! ini semua bukan salah Ayah dan Ibu!" bantah Zulaikha, semua yang terjadi dalam rumah tangganya adalah takdir yang sudah digariskan oleh Sang Pencipta.
"maafkan kami nak, maafkan kami. Semua ini adalah kesalahan kami, huhuhu," tangisan Ibu terdengar begitu pilu bagi siapa saja yang mendengarnya.
Zulaikha mengerutkan keningnya saat melihat ibu semakin tergugu, dia merasa ada yang aneh dengan sikap kedua Mertuanya.
"ap-apa maksudnya, Bu?" tanya Zulaikha, dia merasa tidak tenang saat ini.
"maafkan Ayah dan Ibu, nak," lagi-lagi Ibu meminta maaf membuat Zulaikha semakin heran.
"Ayah dan Ibu minta maaf untuk apa? apa ada sesuatu yang Ayah dan Ibu sembunyikan?" tanya Zulaikha dengan tajam.
"Maafkan kami nak, sebenarnya kami sudah tahu tentang istri pertama Defin."
Blar, hati Zulaikha terasa dibakar habis karna mendengar pengakuan yang Ibu mertuanya ucapkan. Matanya membulat sempurna dengan mulut terbuka, dia begitu terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
"mak-maksud Ibu?" tanya Zulaikha yang merasa kalau Ibu mertuanya itu salah bicara, mereka tidak mungkin berbohong di belakangnya.
"maafkan kami nak,"
"ja-jadi ibu sudah tau semuanya?" tanya Zulaikha dengan terbata-bata, dan dibalas oleh anggukan kepala Ibu Mertuanya.
Zulaikha langsung menarik tangannya yang sedang dipegang oleh Ibu, dia berdiri dengan mengambil jarak dari Ayah dan juga Ibu mertuanya.
"Ibu dan Ayah tau semuanya, tapi tidak pernah memberitahuku?" suara Zulaikha bergetar dengan tangis yang sudah pecah diwajahnya, bagaimana mungkin Mertuanya tega melakukan semua itu padanya?
Ayah dan Ibu menundukkan kepala mereka karna tidak mampu lagi menjawab apa yang dikatakan Zulaikha. Seketika tubuh Zulaikha terasa lemas, tubuhnya limbung beberapa langkah ke belakang dan jatuh terduduk dilantai saat mendapati sebuah fakta yang sangat menusuk hatinya.
"ya Allah ya Tuhanku, Allahhu Akbar, Allahu Akbar," Zulaikha terus melafadzkan nama Allah dengan bibir dan seluruh tubuh yang bergetar.
Zulaikha benar-benar merasa hancur, dia tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Dadanya terasa sesak seperti ada sesuatu yang mengganggu organ pernapasannya, keringat dinginpun mulai menetes diseluruh tubuhnya. Nyawanya seperti dicabut secara paksa dan hanya meninggalkan raga kosong yang hampa
Ibu mendekat ke arah Zulaikha dan bersimpuh dihadapannya, dia kembali memegang tangan Zulaikha yang saat ini terdiam dengan pandangan kosong menatap ke arahnya.
"maafkan ibu dan Ayah nak, ibu dan Ayah sama sekali tidak ada niat untuk menyakitimu," ucap ibu dengan bergetar, Zulaikha hanya diam tidak menanggapi apa yang Ibu mertuanya ucapkan. Mulutnya terasa kaku hingga tidak mampu untuk mengeluarkan kata-kata.
Jiwa Zulaikha begitu terguncang, sampai tiba-tiba dia merasa kepalanya begitu berat. Zulaikha memegangi kepala yang seperti sedang berputar-berputar, pandangan matanya pun mulai kabur tidak terlihat.
"Zulaikha, nak!" Ibu menepuk-nepuk pipi Zulaikha saat tidak ada respon darinya, dia terus berusaha mengembalikan kesadaran menantunya itu sampai tiba-tiba Zulaikha terjatuh dan tidak sadarkan diri.
"Ya Allah, Zulaikha!" teriak Ibu yang langsung menangkap tubuh Zulaikha.
•
•
•
TBC.
Terima kasih buat yang udah baca 😘
intinya goblok.
untung ridwan pria tegas!