NovelToon NovelToon
Putra Rahasia Sang Aktor

Putra Rahasia Sang Aktor

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Anak Genius / Romansa
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Quenni Lisa

Menikahi Pria terpopuler dan Pewaris DW Entertainment adalah hal paling tidak masuk akal yang pernah terjadi di hidupnya. Hanya karena sebuah pertolongan yang memang hampir merenggut nyawanya yang tak berharga ini.

Namun kesalahpahaman terus terjadi di antara mereka, sehingga seminggu setelah pernikahannya, Annalia Selvana di ceraikan oleh Suaminya yang ia sangat cintai, Lucian Elscant Dewata. Bukan hanya di benci Lucian, ia bahkan di tuduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap kekasih masa lalunya oleh keluarga Dewata yang membenci dirinya.

Ia pikir penderitaannya sudah cukup sampai disitu, namun takdir berkata lain. Saat dirinya berada diambang keputusasaan, sebuah janin hadir di dalam perutnya.

Cedric Luciano, Putranya dari lelaki yang ia cintai sekaligus lelaki yang menorehkan luka yang mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quenni Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 09 - Kekecewaan Lucian

Di lain kota.

Seorang pria tengah berkutat dengan tumpukan berkas di mejanya. Ia memijat pelipisnya, merasakan nyeri yang terus menyerang kepalanya.

Bertahun-tahun, ia hanya menjalani kehidupan bak robot. Kerja dan syuting tanpa bisa istirahat sepenuhnya. Ia hanya fokus pada pekerjaan tanpa mengenal istirahat karena ketika ia di sibukkan dengan pekerjaan ia akan melupakan semua beban pikirannya.

"Tuan... Sebaiknya anda beristirahat. Jika tidak... Saya pikir tubuh anda tak akan sanggup lagi," jelas seorang pria berstelan jas, dengan kacamata bertengger di hidungnya.

Pria itu diam sejenak. "Sudahlah... Kau kembalilah! Saya akan beristirahat sejenak," jawabnya, sembari memutar kursinya menatap keluar jendela.

"Baik, Tuan. Saya permisi," jawabnya, tanpa berniat membantah.

Sebelum ia mencapai pintu, ia memutar tubuhnya. "Oh, ya Tuan. Besok sore akan ada pertemuan untuk pembacaan dialog drama terbaru anda," jelasnya.

"Baiklah!"

CEKLEK!

Mendengar suara pintu tertutup, ia seketika menghela nafas panjang. Ia mencoba menikmati keheningan ini.

CEKLEK!

Ia mengernyit heran, ada apa lagi dengan sekretarisnya itu. "Ada apa lagi, Juan?" tanyanya tanpa melihat siapa yang datang.

Jelas hanya tinggal mereka berdua di Perusahaan pada jam segini. Semua karyawan telah pulang dari tadi.

"Lucian..."

Ya. Pria itu adalah Lucian. Ia lagi-lagi mengerut keningnya, merasa asing dengan suara itu. Seorang perempuan, siapa?

Lucian berbalik dan melihat seorang perempuan dengan pakaian seksi menatapnya penuh gairah.

"Apa yang kau lakukan disini, Maya!" ucap Lucian penuh penekanan, terlihat raut wajahnya yang dingin tak berekspresi itu terlihat semakin dingin.

Maya adalah Aktris yang menjadi lawan mainnya di film terakhirnya. Maya seringkali mendekatinya, saat sedang syuting dengan berbagai alasan. Lucian selalu risih, namun karena ia yang di tuntut harus menjaga imagenya ia tak bisa berbuat apapun. Namun, jika ia menginginkan Maya untuk keluar, itu bukanlah hal yang sulit.

"Lucian... Apakah kau tak merasa kesepian? Kau selalu bekerja, bekerja dan bekerja. Bagaimana jika kita pergi saja?" tanyanya dengan tidak tahu malu. Ia berjalan mendekati Lucian.

Tak! Tak! Tak!

Bunyi sepatu heelsnya menyaring memenuhi ruangan yang sunyi. Membuat amarah Lucian semakin membuncah. Ia menatap Maya dengan penuh kebencian.

"Pergi! Sebelum aku bertindak kasar!" Lucian menatap tajam Maya.

Naasnya, wanita itu seakan tak kenal rasa takut. Ia malah dengan berani, duduk diatas meja kerja Lucian dan mencodongkan tubuhnya menghadap Lucian, sehingga terlihatlah dua bongkahan bola yang seakan-akan ingin mencuat.

Lucian tak bergeming. Ia berdiri dari duduknya, berniat meninggalkan ruangan ini karena ia merasa jijik dan kotor. "Jika kau tak ingin keluar dari industri ini, sebaiknya kau tak bermain-main, Maya! Keluar sekarang!" bentak Lucian diakhir kalimatnya. Sorot matanya yang tajam, dengan raut wajah penuh amarah, menabahkan kesan menakutkan di mata Maya.

Maya terkejut, ia tak pernah melihat ekspresi penuh amarah dari Lucian. Ia pikir pria itu akan senang-senang saja menerimanya. Karena selama ini, Lucian tak mempermasalahkan jika ia mendekatinya dengan berpura-pura tentang pekerjaannya.

"Ba-baiklah! Kumohon jangan lakukan itu," pinta Maya sebelum benar-benar pergi.

Lucian tak menjawab ia membanting pintu dengan keras. Ia berdiri bersandar di pintu. Kepalanya lagi-lagi mengalami nyeri yang membuat tubuhnya tak seimbang. Menunggu langkah kaki wanita itu menjauh, barulah Lucian keluar dari ruangannya.

Ia hanya butuh istirahat sebentar lalu, ia akan lanjut bekerja lagi. Pria itu tampak lebih kurus dan tak terawat. Padahal jelas ia memiliki segalanya, namun entah kenapa seakan-akan ia telah kehilangan segalanya semenjak kepergian Kakeknya. Namun, apakah benar sejak saat itu?

Drttt! Drrttt!

Lucian meraih ponselnya yang bergetar. Membaca nama yang tertera di layar. Ia terdiam sejenak sebelum mengangkatnya. Dan, akhirnya memutuskan untuk mengangkat. Entahlah mengapa, ia tak merasa benar-benar menantikannya. Seperti saat ia melepaskannya.

"Ada apa?" tanyanya pada seseorang diseberang sana.

"Hai, Luc. Pengobatanku akan segera selesai. Dan, aku akan pulang secepatnya. Dengan begitu kita bisa melaksanakan pertunangan kita," jelas seorang wanita di sebrang sana.

Lucian diam. Entah mengapa ia tak begitu menginginkan pertunangan ini lagi. Tak seperti dulu saat ia menginginkannya. Rasanya perasaannya jatuh pada seseorang yang salah. Namun, itu adalah hal yang mustahil terjadi.

"Kita akan bicarakan itu nanti, Mona. Aku sedang menyetir. Jadi sampai jumpa," ucap Lucian, lalu mematikan telponnya tanpa mendengar jawabannya.

Ya, Mona. Gadis itu telah sadar setelah tiga tahu terbaring layaknya putri tidur. Saat itu, Lucian sangat senang, bisa melihat gadis yang dicintainya itu telah sadar. Walau itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

Namun, ternyata kesehatannya belum sepenuhnya pulih, dimana satu Minggu setelah terbangun gadis itu harus pergi ke Amerika untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.

Saat itu. Lucian terus merasa marah. Namun, ia tak merasa sedih ataupun kecewa jika harus kembali ditinggalkan wanita yang dicintainya. Ia hanya terpikirkan tentang bagaimana ia merasa kecewa dan terluka akibat dari semua perbuatan Anna pada orang-orang disekitarnya.

Lucian mengendari mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia ingin segera pulang dan beristirahat, ia tak memiliki banyak waktu lagi untuk beristirahat, karena besok ia harus lanjut syuting.

Sesampainya di Mansion keluarga Dewata, ia berjalan masuk tak menghiraukan gelak tawa diruang tamunya.

"Lucian! Kau sudah pulang?" tanya seorang wanita.

Lucian menghentikan langkahnya. Menatap pada Rianti, Ibu Tirinya. Ya, setelah satu bulan kematian Edward, ternyata ia telah menyiapkan surat untuk Lucian. Dan, surat pertamanya berisikan tentang kebenaran bahwa ternyata Rianti bukanlah Ibu kandung Lucian.

Itulah kenapa perbedaan usia antara Lucian dan Liana sangatlah dekat. Karena perselingkuhan Adam. Dan, Ibu kandungnya meninggal saat melahirkan dirinya. Tentunya Rianti tak pernah terima anak hasil selingkuhan suaminya masuk kerumahnya. Hingga, akhirnya dengan syarat mereka merahasiakan dari siapapun jika Lucian adalah Anak haram dan aktanya harus memakai namanya sebagai Ibu.

Lucian hanya berlalu pergi tak menghiraukan pertanyaan Rianti. Ia selalu merasa asing di rumah ini sejak kepergian Kakeknya. Ia menyandarkan tubuhnya di balkon, lalu tangannya meraih sebungkus nikotin, mengambilnya dan menghirupnya.

"Kenapa semua terasa sangat berbeda. Kenapa rasanya Aku semakin terasingkan," gumam Lucian. Ingatannya kembali saat 7 tahun lalu, setelah kepergian Anna.

1
tia
lanjut thor
alyssa bunga: oheyy
total 1 replies
tia
dikit amat thor
alyssa bunga: oh kurang panjang, oklah nanti di panjangin makasih😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!