Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Di tempat lain, Safira merasa penasaran siapa yang sudah nge DM nya.

Di liat nya profil, yang tidak memiliki foto lain selain gedung perkantoran.

Mungkin hanya orang iseng, fikir Safira.

Gadis cantik itu tidak merespon nya.

Tidak lama masuk lagi pesan, Hay boleh kenalan enggak, Isi dalam pesan nya.

Gadis itu masih saja tidak merespon, menurut Safira itu hanya orang iseng saja.

Raditya masih penasaran, kenapa pesan nya hanya di baca saja.

"Balas dong, "saya cuma mau berteman."

Safira sedikit terganggu, kalau aku gak balas pesan nya, pasti dia akan terus mengirim pesan. Batin Safira.

"Iya." Balas safira singkat.

"Apa boleh saya berteman?" Isi balasan pesan Raditya.

"Boleh saja." Balas safira lagi.

"Maaf ya, "kalau saya mengganggu. "tadi saya liat postingan nya."

"Butuh teman curhat, "apa boleh saya menjadi teman Ade Safira."

Bukan nya menjawab, Safira malah balik bertanya.

"Emang Kaka dari mana, "tanya gadis lugu itu."

"Saya dari jakarta. "nama saya Raditya Nugroho."

Raditya menjawab pertanyaan Safira, dengan cepat.

"Ya sudah salam kenal ya ka. "nanti kita lanjut lagi ya." "Safira mau bantuin ibu dulu."

Tidak ada lagi, saling membalas pesan.

Kedua akun off dari Instagram.

Lelaki tampan itu merasa senang, sudah dapat sinyal, dari wanita yang sudah membuat nya penasaran.

"Tidak lama setelah berbalas pesan, ke dua orang tua Raditya datang.

...****************...

Assalamualaikum. mamah Maureen melangkah kedalam rumah mewah nya.

"Waalaikumsalam.? jawab Raditya yang masih berada di ruang keluarga.

"Mah, pah dari mana." tanya Radit.

"Mamah, "habis dari rumah teman mamah dit."

"Oh, tumben tidak ngajak Radit mah. "biasa nya mamah suka ngajak, kalau hari weekend."

"Kamu nya masih tidur, "mamah enggak tega bangunin kamu."

"Dit, mamah mau bicara sebentar."

"Mau bicara apa mah. "tanya lelaki tampan yang masih duduk di sofa.

"Begini nak, "mamah mau kenalkan kamu, "dengan salah satu anak temen nya mamah."

"Mah, Raditya sudah bilang dari awal, "Radit tidak mau di jodoh kan."

"Dengerin mamah kamu dulu dit. "pak Mahendra ikut berbicara.

"Ya sudah mah terusin, "apa yang mau mamah sampai kan.? ucap Raditya.

"Mamah mau, "kamu bertemu dengan, anak temen nya mamah.

"Sekali saja, habis itu terserah kamu. "mamah tidak akan memaksa kamu lagi dit."

"Sekali ini saja, "mamah minta tolong dit."

"Raditya mengangguk, setelah sekian menit berpikir, "Iya mah. "jawab Raditya setuju.

"Terima kasih ya dit, "mamah sangat senang kamu mau menemui nya."

"Iya mah, Raditya pergi dulu ya, "mau ngumpul bareng temen-temen Radit."

Setelah menyetujui ke inginan mamah Maureen, lelaki tampan itu melangkah keluar rumah, meninggalkan ke dua orang tua nya.

Ponsel Raditya berdering, Excel menghubungi terlihat jelas di ponsel radit.

Lelaki tampan itu, menjawab telepon dari temen nya.

Radit belum mengucapkan kalimat nya,tapi suara teman nya lebih dulu terdengar

"Dit, loe jadi kesini enggak. "kami sudah menunggu lama di sini."

"Jadi ini gue baru mau jalan, sekarang." jawab Raditya.

"Ya sudah, "kami tunggu di tempat biasa."

Sambungan telepon terputus.?

"Teman jadah. "ucap Excel sambil memandangi ponsel nya.

"Loe kenapa Excel?" tanya Marsel.

"Temen loe tuh sel, "main matiin saja telepon gue.

"Kaya loe, baru kenal Raditya sehari saja. "Dia sudah biasa seperti itu, "gue sih sudah enggak aneh lagi."

Raditya tiba di cafe, tempat biasa nongkrong.

"Kalian ngomongin gue?" suara bariton Raditya mengejutkan kedua teman nya.

"Iya mau apa loe?" tanya Excel sinis.

"Rupanya loe, "sudah berani sama gue Excel."

"Sudah sudah kalian kenapa sih, "masalah begitu saja diributin. ucap Marsel.

"Loe juga sel, "serius banget. Ketiga nya tertawa.

"Dit gue ada kenalan nih, "cantik dan sexi.

"Sorry sel, "gue tidak tertarik."

"Buat loe saja atau Excel, "yang sudah kebelet nikah."

"Eh apaan, "gue tidak tertarik sama perempuan sexi. "gue mau nya yang Sholehah.? Jawab Excel.

"Kaya loe sudah bener saja, "mau sama perempuan Sholehah Excel."

"Ya justru itu, "gue enggak mahir beribadah."

"Siapa tau, "jodoh gue lebih baik dari gue, "terus gue bisa berubah."

"Bener juga sih ucapan loe. "jawab Marsel.

"Ya sudah, kalian mau pesan apa."

"Yang biasa sajalah, "gue lagi males milih menu."

"Loe kenapa dit, "seperti lagi tidak bersemangat."

"Gue tidak apa-apa, "hanya ada sedikit kesel."

"Pasti Tante Maureen, "nyuruh loe cepet nikah kan." ucapan Marsel di angguki Raditya.

"Saran gue sih dit, "loe turutin saja apa kata Tante Maureen. "mamah loe, mau yang terbaik untuk masa depan loe."

"Siapa tau perempuan nya, "seperti kriteria loe dit.? ucap Excel.

"Kalo gue jadi loe, "gue temui perempuan itu, "kalau cocok gue jadiin istri. "kalau enggak ya sudah terserah gue."

"Nanti gue mau coba, "menemui perempuan itu sel. "cocok enggak nya liat nanti saja."

"Gitu dong, "loe nyenengin orang tua, juga berpahala dit."

"Hari sudah mulai gelap, "bro gue pulang duluan ya. ucap Raditya.

"Ketiga nya saling berpamitan, "biar gue saja yang bayar.? ucap Excel.

"Ya sudah gue balik dulu, "Raditya meninggalkan ke dua teman nya, "yang masih duduk di kursi cafe."

"Excel, loe mau pulang sekarang.? tanya Marsel.

"Gue, di rumah juga mau ngapain sel, "kita jalan-jalan dulu yuk.? ajak Excel.

"Jalan sama loe mah, "gue takut di kira ada kelainan ganda cel."

"Ya elah kita nongkrong saja, "siapa tau dapet gebetan."

"Kata loe kan, mau dapet perempuan Solehah. "cari nya di pesantren, "bukan di tongkrongan. ucap Marsel.

"Buat senang-senang saja dulu sel."

"Kalau buat di jadiin istri, baru cari yang Solehah."

"Sama saja, "loe mempermainkan "perempuan Excel."

"Gue gak setuju, "gue mau pulang."

"Kalau loe masih mau di sini, "itu terserah loe."

Marsel bangun dari duduk nya, meninggalkan sahabat nya yang masih duduk.

"Sel tungguin gue, "loe sama saja sama si Radit."

Marsel tidak mendengarkan, ucapan teman nya.

"Cek, Excel berdecak."

"Gue heran, "temen-temen gue, "kenapa sih ya."

Excel ngomong sama diri nya sendiri.

Ketika Excel bangun, hendak meninggalkan meja nya.

Tiba-tiba tubuh nya menabrak seseorang, yang berjalan di belakang Excel.

Gadis cantik yang memakai pakaian syar'i.

Bug aw.. Seorang wanita meringis kesakitan terduduk di lantai cafe.

"Maaf,maafkan saya mbak, "Saya tidak sengaja."

"Mbak tidak apa-apa kan.? tanya Excel.

"Saya tidak apa-apa mas." ucap seorang wanita dengan suara lembut nya.

"Saya bantu ya mbak."

"Tidak usah mas, "saya bisa sendiri."

Excel mencoba meraih tangan perempuan, yang terjatuh di lantai.

"Maaf mas saya tidak biasa, "di sentuh lelaki yang bukan mahram saya."

Excel paham dengan ucapan perempuan yang tidak sengaja bertubrukan dengan tubuh nya.

"Maaf mbak.? ucap Excel berdiri di samping gadis itu.

"Saya tidak apa-apa mas, "saya tinggal dulu ya."

Assalamualaikum.... ucap gadis yang berpakaian syar'i berjalan meninggalkan Excel.

Wa, waalaikumsalam mbak.? jawab Excel terbata-bata.

Lelaki tampan itu menatap punggung gadis berhijab berjalan, meninggalkan Excel yang masih mematung.

Excel tidak sadar menghalangi langkah pelayan, yang mau mengantar pesanan.

"Mas permisi." Excel tidak mendengar pelayan itu.

"Maaf mas permisi." ucap salah satu pelayan sambil menepuk pundak Excel pelan.

Excel terkejut pundaknya ada yang menepuk. "eh iya sorry. "silahkan mas." Ucap Excel.

Sambil menahan malu, Excel keluar dari cafe.

"Ada apa sama gue.? gerutu lelaki tampan itu.