NovelToon NovelToon
Reinkarnasi si Pelayan Setia

Reinkarnasi si Pelayan Setia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Cinta Murni / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Di istana yang berkilauan, kebohongan adalah mata uang dan darah adalah harga dari kesetiaan. Seorang pelayan setia menyaksikan dosa tak terampuni yang dilakukan sang Permaisuri—dan dibungkam selamanya.
Atau begitulah yang Permaisuri pikirkan.

Langit yang menjadi saksi pilu mengembalikan Takdir si pelyan setia, mengembalikannya dari gerbang kematian, memberinya wajah baru, identitas baru—tubuh seorang selir rendahan yang terlupakan. Dengan jiwa yang terbakar dendam dan ingatan yang tak bisa dihapus, ia harus memainkan peran sebagai wanita lemah, sambil merajut jaring konspirasi paling mematikan yang pernah ada di istana. Tujuannya bukan lagi sekadar bertahan hidup, melainkan merenggut keadilan dari singgasana tertinggi.

Setiap bisikan adalah pertaruhan. Setiap senyuman adalah topeng. Di tengah intrik berdarah antara selir dan para menteri, mampukah ia meruntuhkan kekuasaan sang Permaisuri dari bayang-bayang sebelum identitas aslinya terungkap dan ia mati untuk kedua kalinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Pelarian yang Gagal

Kaki Xiao Ling melangkah cepat di atas tanah basah, melintasi taman belakang Istana Naga yang kini terasa seperti labirin kematian. Udara subuh yang dingin menusuk paru-parunya, tetapi ketakutan adalah bahan bakar yang lebih kuat daripada kelelahan. Di balik punggungnya, tembok tinggi istana menjulang, dan di depannya terbentang hutan bambu yang sunyi, satu-satunya jalan menuju kebebasan dan keadilan.

Dia mencengkeram perkamen yang berisi perintah Xiu Feng. Kertas itu terasa tipis, tetapi bobotnya adalah nyawa dua orang: Selir Hong dan bayinya, serta nyawanya sendiri. Ia adalah saksi bisu, dan saksi bisu harus dibungkam selamanya. Xiao Ling, sang pelayan yang tidak pernah diajari bertarung, kini berlari seolah-olah dia adalah seorang prajurit yang membawa rahasia paling mematikan kekaisaran.

Namun, harapan itu cepat meredup. Suara langkah kaki di belakangnya terlalu teratur, terlalu dekat. Mereka bukan patroli biasa yang ceroboh; ini adalah para pemburu yang terlatih. Dia menoleh sekilas dan melihat bayangan hitam bergerak cepat di antara rumpun bambu yang tinggi. Tiga sosok, berpakaian serba hitam tanpa lencana, seperti hantu yang dikirim dari neraka istana.

Pengawal rahasia Xiu Feng. Preman yang dibayar untuk pekerjaan yang tidak boleh dilakukan oleh tangan kerajaan. Xiao Ling merasakan air mata frustrasi membakar matanya. Mengapa takdir begitu kejam? Mengapa Raja Long begitu buta? Dia telah mempertaruhkan segalanya untuk selir Hong, dan kini dia juga yang harus membayar dengan nyawanya.

Dia mempercepat lari, melompat di atas akar pohon yang menjulur. Sungai kecil yang menjadi batas terluar istana sudah terlihat di depan mata. Jika dia bisa menyeberangi sungai itu, dia akan berada di distrik luar, tempat keramaian pasar bisa memberinya perlindungan anonim.

Tiba-tiba, suara deru ombak kecil terdengar di depannya. Sungai telah tercapai. Rasa lega sesaat membanjiri dirinya. Dia bergegas menuju tepi air yang keruh, tetapi seketika itu juga, dia berhenti, napasnya tertahan di tenggorokan.

Di seberang sungai, berdiri dua sosok lain. Mereka tidak bergerak, hanya menunggu, seperti patung penjaga gerbang neraka. Pengepungan itu sempurna. Xiu Feng telah menutup semua jalan keluar, memperkirakan ke mana Xiao Ling akan melarikan diri.

Tiga sosok dari belakang kini bergabung dengan dua sosok dari depan, mengelilinginya di tepi sungai. Xiao Ling terperangkap. Ia dikelilingi oleh lima bayangan, masing-masing membawa aura dingin yang mematikan.

Salah satu preman, seorang pria bertubuh besar dengan bekas luka melintang di pipinya, jelas pemimpin mereka, melangkah maju. Suaranya serak dan datar, tidak menunjukkan emosi. “Pelayan Xiao Ling. Permaisuri menghargai kesetiaanmu, tetapi pengkhianatanmu tidak akan dimaafkan.”

“Aku tidak berkhianat!” teriak Xiao Ling, suaranya parau karena ketakutan dan amarah. Dia mengangkat perkamen di tangannya. “Aku membawa kebenaran! Permaisuri Xiu Feng yang berkhianat! Dia meracuni Selir Hong! Dan aku yang selama ini menyaksikan semua kejadian dan hal terkejam yang dilakukan oleh seorang ibu negara, yang seharusnya melindungi tapi malah menjadi pembunuh pertama dan sangat kejam." Xiao Ling mengatakan dengan keberanian yang dipenuhi keputusasaan. Dia merasa mungkin nyawanya sebentar lagi akan melayang. Tapi dia berharap ada hal baik lainnya yang bisa menyelamatkan dirinya dan majikannya.

Pria bertubuh besar itu tertawa kering, tawa yang tidak mencapai matanya. “Kebenaran? Di istana ini, kebenaran adalah apa yang diucapkan oleh Permaisuri. Serahkan kertas itu, dan kami akan menjamin kematian yang cepat dan bersih.”

“Tidak akan!” Xiao Ling mundur selangkah, kakinya menyentuh air sungai yang dingin. Dia memikirkan selir Hong, wajahnya yang damai saat tidur, senyumnya yang lembut. Dia tidak bisa membiarkan pengorbanannya sia-sia. Bahkan jika dia mati, perkamen ini harus selamat.

Dia dengan cepat melipat perkamen itu sekecil mungkin dan memasukkannya ke dalam saku tersembunyi di bawah lapisan bajunya. Setidaknya, jika dia berhasil mengulur waktu, Raja mungkin akan menemukannya nanti.

“Begitu ya,” ujar pemimpin itu, nadanya sedikit berubah menjadi kesal. “Ambil dia. Dan pastikan dia tidak merusak kertas itu.”

Para preman bergerak serentak. Ini bukan pertempuran, ini adalah pemusnahan. Xiao Ling mengayunkan tangannya dengan putus asa, mencoba menggunakan batu di dekat kakinya, tetapi pria-pria itu terlalu cepat dan kuat.

Satu tangan mencengkeram lengannya dengan kekuatan baja, sementara yang lain menghantam sisi kepalanya. Pandangan Xiao Ling berputar, bumi terasa miring, dan dia jatuh ke lututnya. Cairan hangat mengalir di pelipisnya.

Saat dia tersentak, dia melihat pemimpin itu merobek bajunya. Saku tersembunyi itu terbuka. Perasaan ngeri yang dingin menyelimutinya ketika dia melihat pria itu menarik perkamen yang ia pertaruhkan segalanya. Bukti itu kini berada di tangan musuh.

“Dasar pelayan bodoh,” desis pria itu sambil menyeringai, meremas kertas yang memberatkan itu di tangannya. “Kau pikir Raja akan mendengarkan omong kosong dari mulutmu?”

Xiao Ling tidak bisa bicara. Darah memenuhi mulutnya, tetapi amarah di hatinya mendidih melampaui rasa sakit. Dia menatap bayangan Xiu Feng di wajah preman itu—sebuah cerminan dari tirani yang merenggut nyawa selir Hong, majikannya dan kini merenggut nyawanya.

“Aku… aku akan kembali,” bisik Xiao Ling, kata-kata yang hampir tidak terdengar, hanya janji yang dia buat pada jiwanya sendiri. “Aku akan kembali dan memastikan kau, dan Permaisurimu, membayar sepuluh kali lipat.”

Preman itu tidak peduli dengan bisikan sekaratnya. Dia hanya melihat Xiao Ling sebagai masalah yang harus disingkirkan. Mereka mengikat pergelangan tangan Xiao Ling dengan tali kasar dan menariknya dari tepi sungai.

Pelarian telah gagal. Cahaya matahari pagi mulai menembus hutan bambu, tetapi bagi Xiao Ling, kegelapan telah menelannya sepenuhnya. Dia diseret kembali, bukan menuju gerbang istana utama yang terhormat, tetapi menuju lorong tersembunyi yang mengarah ke tempat yang lebih gelap, tempat di mana pembunuhan dapat dilakukan tanpa meninggalkan jejak di atas marmer istana.

Dia hanya melihat ke atas ke langit biru yang luas, memohon pada dewa dan takdir untuk satu kesempatan lagi. Dia tidak boleh mati sebagai Xiao Ling, pelayan yang kalah. Dia harus mati sebagai api yang akan bangkit kembali.

Dia diseret melalui pintu tersembunyi di balik gudang lama, dan kegelapan lorong itu menutup di belakangnya. Tujuan mereka jelas: tempat yang tenang dan terpencil, di mana ratapan terakhirnya tidak akan didengar oleh siapa pun kecuali oleh para algojo Xiu Feng.

Xiao Ling tahu ini adalah akhirnya. Kematiannya sebagai Xiao Ling sudah di depan mata, tetapi dia tidak akan membiarkan jiwanya beristirahat sebelum dendam langit ini ditebus.

Ditarik ke dalam bayangan istana yang dalam, pelayan setia itu kini menghadapi akhir yang brutal, hanya beberapa langkah dari tempat yang telah dipilih Xiu Feng untuk mengubur semua kebenaran yang disembunyikan....

1
Wida_Ast Jcy
keren certinya saling follow yuk kak
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: oke siap. udah aku folback ya kakak. Terima kasih banyak sudah mampir. lope lope sejagat😍🙏👍
total 1 replies
Ita Xiaomi
Kecerdikan utk melawan kelicikan.
Ita Xiaomi
Seramnya tinggal di lingkungan yg penuh intrik dan konspirasi.
Ita Xiaomi
Wah keren ceritanya. Menegangkan.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk. Insyaa ALLAH. Tq kk. Berkah&Sukses selalu.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!