Sistem Pembalasan Putri Masa Depan

Song Zhiwan menunduk sebentar, lalu tersenyum lebar seolah menemukan harta karun yang telah lama hilang. Matanya berkilat penuh semangat, “Aku sudah lama cari jepit rambut ini.”

Tapi di balik senyum itu, ada sesuatu yang tak diungkapkan.

Guan Shiqing yang berdiri tak jauh dari sana, memperhatikan dengan saksama. Bibirnya terangkat pelan, menyiratkan kepuasan. Dia menatap Xie Zhan penuh arti, yakin rencananya berjalan mulus.

Dengan jepit rambut sebagai tanda cinta, Song Zhiwan tak bisa lagi mengelak dari ikatan pernikahan dengan Xie Zhan!

“Tuan Muda Xie, aku ingin tahu di mana kamu menemukan jepit rambutku?” tanya Song Zhiwan dengan wajah polos, tapi nada suaranya penuh tantangan.

Mendadak, suasana berubah tegang. Senyum di wajah Xie Zhan menghilang seketika, menggantikan raut tegang dan pandangan yang mulai menghindar.

Kepercayaan dirinya pun terancam runtuh saat dia merasakan tatapan tajam dari Nyonya Qin, seperti tengah memberi peringatan keras.

“Apa maksud Putri?” Suara Xie Zhan bergetar halus, berusaha tetap terkendali, meski pikirannya sudah sibuk menakar situasi.

Apakah dia tengah terperangkap dalam permainan licik yang berbahaya?

“Apakah Tuan Muda Xie benar-benar tidak mengerti?” Song Zhiwan menatap tajam, alisnya berkerut dalam ketidakpuasan. Matanya menelusuri setiap gerak-gerik Xie Zhan, menuntut perhatian penuh. Tangannya mengepal kuat pada jepit rambut yang ia pegang, seolah benda kecil itu menyimpan jawaban atas semua teka-teki.

“Jepit rambut ini—hilang dari kediamanku, dan aku tidak pernah menyerahkannya padamu.” Suara Song Zhiwan tegas, tanpa ada celah keraguan. "Sekarang kamu mengerti, kan?"

Seketika, ruangan terasa mengunci napas Xie Zhan, membuat bketegangan meningkat seiring tatapan yang tak lepas dari dirinya.

Di tengah hening, Xie Zhan melangkah maju, nada suaranya berat dan dingin. “Putri, rumor tentang pertunangan kita sudah menyebar di ibukota hari ini. Aku mengenang hubungan masa lalu kita, dan aku takut rumorvitu akan menghambat jalanmu menikah nanti. Makanya, aku datang bukan sekadar melamar, tapi untuk meluruskan segalanya.”

Dia membungkuk sopan sambil mengangkat kepala, menyilangkan tangannya di depan dada dengan sikap penuh percaya diri. “Kalau kamu tetap mempersulit, aku pamit dulu.”

Langkah Xie Zhan mantap menuju pintu, meninggalkan aura dirinya sebagai pahlawan yang merasa diutus kerajaan untuk menyelamatkan ibukota dari situasi genting.

"Tunggu!" Suara Song Zhiawan menghentikan Xie Zhan, membuat pria itu diam-diam tersenyum licik di dalam hatinya, merasa berada di atas awan.

"Tuan Muda Xie tidak tahu, jepit rambut ini adalah hadiah dari Ibu Suri," kata Song Zhiwan sambil mengangkat jepit rambut yang berkilau di tangannya, seolah-olah baru saja mengungkap rahasia besar kerajaan.

Wajah Song Zhiwan tenang dan tidak menunjukkan emosi, tetapi pandangan matanya tajam seperti belati, seolah menantang siapa pun yang berani mengelak.

Xie Zhan panik mendengar kata-kata Song Zhiwan, bahkan Guan Shiqing lebih panik lagi.

“Mohon Tuan Muda Xie memberitahuku, bagaimana kamu mendapatkan jepit rambut itu,” tanya Song Zhiwan lembut, tetapi nada suaranya mengandung ancaman terselubung.

Dia menyerahkan jepit rambut beserta kotaknya kepada pelayan di belakangnya, seolah itu adalah barang berharga yang tidak boleh tertukar tangan.

“Jika kamu menyembunyikannya, ini adalah kejahatan menipu raja!” kata Song Zhiwan dengan suara pelan, tetapi penuh kekuatan seakan setiap kata yang diucapkannya memiliki daya hancur.

Hati Guan Shiqing bergetar, dia menatap Xie Zhan dengan mata membelalak, khawatir pria itu membuka mulut dan mengatakan yang sebenarnya—bahwa dialah yang mencuri jepit rambut itu.

Xie Zhan juga tidak bisa mengendalikan rasa cemasnya, dia melirik Guan Shiqing yang terlihat pucat seperti tidak ada tanda-tanda aliran darah mengalir di sekujur tubuh wanita itu.

Di dalam hati, Xie Zhan memiliki pertarungan batin yang besar—antara melindungi dirinya sendiri atau mengorbankan segalanya demi menyelamatkan diri dan orang yang dicintainya.

Di tengah situasi mencekam itu, suara Momo kembali bergaung dalam pikiran Song Zhiwan. “Host, selamat! Anda mendapatkan tambahan 200 poin karena berhasil membalikkan keadaan dan membuat suasana hati kedua antagonis berubah.”

Kabar itu membangkitkan semangat Song Zhiwan, membuatnya tidak bisa menahan senyuman. Dia merasa seperti mengambil alih kendali atas situasi yang berada di luar dugaan.

"Tuan Muda Xie, kamu masih tidak mau bicara?" Song Zhiwan mendesak dengan tatapan tajam, mengabaikan kehadiran Momo yang muncul di benaknya beberapa saat lalu.

Mata Song Zhiwan menyalak seolah menunggu jawaban yang tak kunjung datang. "Apa mungkin kamu rela menggantikan orang lain untuk menanggung kejahatan menipu Raja?" Suaranya meninggi dan penuh tekanan.

Xie Zhan mengerutkan dahi, dadanya naik turun seiring amarah yang mulai membakar dalam dada. Tapi dia sadar, emosi tak akan membantunya sekarang.

Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan meraih kata-kata. "Omong kosong. Jepit rambut itu jelas-jelas diberikan pelayan dari rumahmu sendiri."

Mata Xie Zhan menelusuri ruangan sebelum akhirnya menunjuk pelayan yang duduk menundukkan kepala, wajahnya tampak pucat dan tangan gemetar. "Itu dia ...  Zhuying yang menyerahkannya padaku." Suara Xie Zhan terdengar tegas, menuntut kebenaran.

Guan Shiqing menghela napas lega di samping, sedangkan Zhuying perlahan mengangkat wajahnya, menyadari semua mata tertuju padanya.

Pandangan Song Zhiwan membeku dan berubah tajam. "Zhuying," panggilnya dingin membekukan, "apakah kamu tahu betapa berat konsekuensi memindahkan barang pemberian Ibu Suri?"

Tubuh Zhuying menegang, mata yang semula penuh kepercayaan kini berubah bingung dan takut. Detak jantungnya berdentam tak beraturan, seolah sedang menyadari jeratan bahaya yang mulai mengikatnya.

Song Zhiwan menatap dingin tanpa berkedip. "Nyawa lima anggota keluargamu harus dibayar sebagai gantinya!" Suaranya berdering di ruangan sunyi.

Zhuying langsung terjatuh berlutut, tubuhnya gemetar hebat. Dia bahkan sampai bersujud, tangannya gemetar menempel di lantai.

"Putri, ampuni saya ... Saya benar-benar tidak tahu bahwa jepit itu adalah pemberian Ibu Suri. Mohon Putri mengampuni saya," lirihnya dengan suara serak dan penuh ketakutan.

Song Zhiwan mengangkat dagunya, wajahnya tetap dingin dan tenang. "Aku bisa mengampuni nyawamu," katanya pelan, "Asal kau beritahu aku, siapa yang memerintahkanmu melakukan ini."

Zhuying menengadah, masih berlutut, napasnya tercekat sebelum menunjuk dengan tangan gemetar ke arah Guan Shiqing. "Guan Shiqing ... dia yang memberi saya lima puluh tael perak. Dia menyuruh saya memberikan jepit rambut itu kepada Tuan Muda Xie."

Mata Guan Shiqing melebar seketika, kemudian bergantian menatap Xie Zhan dengan ekspresi penuh kecemasan.

Detik berikutnya, dia ikut berlutut dan mulai mengeluarkan suara menyedihkan seolah-olah seluruh dunia telah menganiaya dirinya. "Saya difitnah! Putri, tolong jangan percaya padanya ...." Suaranya terbata, menandakan keraguan dan ketegangan yang menguar di udara.

Song Zhiwan melirik Guan Shiqing, lalu beralih pada Zhuying. "Zhuying, kau bilang Guan Shiqing yang memintamu melakukan ini?" tanyanya memastikan. "Apakah ada bukti?"