NovelToon NovelToon
Bukan Lagi Gadis Lemah

Bukan Lagi Gadis Lemah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Shanum disiksa sampai matii oleh dua kakak tirinya. Sejak ibunya meninggal, dia memang diperlakukan dengan sangat tidak baik di rumah ayahnya yang membawa mantan kekasihnya dan anak haramnya itu.

Terlahir kembali ke waktu dia masih SMA, ketika ibunya baru satu tahun meninggal. Shanum bangkit, dia sudah akan membiarkan dirinya dilukai oleh siapapun lagi. Dia bukan lagi seorang gadis yang lemah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Punya banyak Penggemar

Shanum meraih tasnya, dia baru akan menghubungi Dimas. Ketika dia melihat sebuah pesan yang masuk lima menit yang lalu. Pesan itu dari Dimas, pria itu mengatakan kalau dia sudah ada di depan gerbang sekolah Shanum.

Shanum yang baru mau berjalan ke arah gerbang. Di hentikan beberapa orang siswa yang membawakan bunga, botol air mineral, minuman rasa-rasa, dan ada juga yang membawakan handuk, entah dapat darimana mereka.

Yang lepas bunga itu di petik dari taman sekolah sepertinya. Pasti siswa itu besok akan di panggil guru BK.

"Shanum, haus tidak. Ini teh pucuk..."

"Shanum jangan minum yang manis-manis. Kamu sudah manis, minum yang segar. Ini satu buah dengan bulir jeruk nipis..."

"Shanum, lupakan apa yang mereka bawa. Itu tidak baik untuk kesehatan. Ini saja, air putih tetap yang terbaik. Harus minum 1000 liter sehari.."

"Heh, mau bikin perut Shanum kembung?" tegur teman di sampingnya.

"Eh, yang bener gimana sih?"

"1000 mililiter dudul!"

Shanum sama sekali tidak menanggapi beberapa siswa yang sepertinya sudah mulai menjadi penggemarnya itu. Dia berlalu begitu saja. Terkesan tidak perduli dan berjalan dengan cepat menuju ke arah pintu gerbang.

Dari dalam mobilnya, Dimas melihat beberapa orang yang berlari mengejar Shanum dengan banyak hal di tangan mereka.

'Dia cukup populer ternyata di sekolah!' gumam Dimas.

Shanum segera keluar dari gerbang, dan masuk ke dalam mobil.

"Shanum saranghae "

"Wo Aini Shanum!"

"Paman, ayo jalan!" kata Shanum yang merasa tidak nyaman dengan siswa laki-laki yang mengikutinya itu.

Dimas tersenyum dan segera melajukan mobil itu meninggalkan sekolah.

"Bagaimana hari pertamamu masuk sekolah?" tanya Dimas.

Shanum melihat sebuah botol air mineral di samping tempat duduknya. Karena dia memang tadi haus, dia pun meraih botol air mineral itu.

"Paman, boleh aku minum air ini? aku haus sekali!" tanya Shanum.

"Tapi itu sudah aku minum" kata Dimas yang tidak enak, karena botol itu baru saja dia buka dan minum.

Shanum tersenyum dan membuka tutup botol itu. Shanum meminum sisanya, bahkan bibirnya menempel persis dimana Dimas tadi menempelkan bibirnya.

'Gadis ini sembrono sekali!' batin Dimas.

Karena memang sangat haus. Dia bahkan menghabiskan semua air yang ada di dalam botol. Setelah itu, dia meletakkan kembali botol itu di tempatnya. Karena tidak aka kotak sampah kan di dalam mobil.

"Paman tadi bertanya tentang bagaimana sekolahku hari ini kan?" tanya Shanum menoleh ke arah Dimas.

Dan pria itu tampak mengangguk pelan.

"Apa ada yang mengganggumu?" tanya Dimas lagi sambil sesekali melirik Shanum.

"Hais, teman satu geng Diana. Dia menghalangiku masuk ke dalam kelas..."

"Kalau begitu paman akan datang ke sekolah besok!" sela Dimas.

Tapi Shanum malah menepuk lengan Dimas tiga kali.

"Tidak perlu paman. Aku belum selesai. Dia memang menghalangi masuk kelas. Tapi aku menarik rambutnya dan membenturkan kepalanya ke pintu dua kali, ha ha ha!"

Dimas kembali melirik ke arah Shanum. Setahunya, setahun yang lalu, terakhir kali Dimas bertemu Shanum, saat ibunya meninggal. Shanum tidak seperti ini. Dia gadis yang sangat lembut dan sangat tidak tegaan. Entah apa yang sudah dialami Shanum selama satu tahun ini, sampai berubah menjadi seperti ini.

Shanum menoleh ke arah Dimas. Pamannya terlihat diam saja dengan ekspresi wajah cenderung tidak senang sepertinya.

Shanum menghentikan tawanya. Dia pun diam sejenak sebelum bertanya pada Dimas.

"Paman, apa menurutmu aku keterlaluan?" tanya Shanum yang berpikir, mungkin Paman angkatnya itu tidak suka dia kasar seperti itu.

Dimas mengangkat tangan kirinya dan menyentuh lembut kepala Shanum.

"Tidak, paman sudah bilang padamu kan! lakukan apa yang menurutmu benar. Jika itu untuk melindungi dirimu. Lalukan apapun, selanjutnya jika ada masalah sebesar apapun. Paman akan menyelesaikannya untukmu!"

Shanum tersenyum. Ucapan Dimas begitu menyenangkan terdengar di telinganya.

"Paman baik sekali. Aku suka pada paman Dimas"

Dimas yang mendengar itu segera menarik tangannya dari kepala Shanum.

"Kamu bilang apa?" tanya Dimas.

"Paman sangat baik. Aku suka sekali pada paman, pada bibi Hamidah juga. Seharusnya, sejak ibu meninggal aku keluar dari rumah itu dan tinggal dengan paman. Aku dulu sangat bodohh!"

Dimas menelan salivanya dengan susah payah. Kenapa dia tadi merasa canggung. Padahal pada akhirnya dia tahu, kalau Shanum menyukainya seperti gadis itu menyukai bibi Hamidah. Kenapa dia menjadi salah tingkah tadi.

**

Di rumah sakit, setelah mendapatkan perawatan dan menghabiskan satu botol infus. Diana pun sadar. Baru sadar, dia sudah memotret tangannya yang dipasang selang infus lalu memposting ke media sosialnya. Caption-nya di buat menyedihkan.

'Maafkan aku ibu, ayah dan kakakku. Aku selalu merepotkan kalian. Tapi untung ada kalian, jika tidak! aku tidak tahu akan jadi apa aku karena salah paham saudara tiri yang sudah aku anggap saudara kandung sendiri'

Ada emot sedih dan menangis di akhir caption itu. Langsung saja, tanpa menunggu lama, postingan Diana sudah dibanjiri oleh komentar simpati. Dan tentu saja followersnya memaki dan mengatakan semua hal buruk tentang Shanum.

Memangnya siapa lagi yang katanya saudara tiri Diana itu? tentu saja Shanum. Sungguh seseorang yang hobinya menjual kesedihan dan kegemarannya adalah playing victim.

Bahkan Santi dan Jeni yang memang merupakan teman satu geng Diana langsung datang ke rumah sakit itu.

"Apa yang terjadi padamu, Diana?" tanya Santi yang terlihat terkejut. Bagaimana bisa Diana celaka seperti itu. Kan biasanya Shanum yang akan celaka.

Di depan Santi, Jeni dan Firda. Yang merupakan teman satu gengnya. Diana sama sekali tidak berpura-pura.

"Ck, semua ini gara-gara si upik abu itu! dia menyebalkan sekali. Dia memanggil pamannya untuk mengurungku di ruangan bawah tanah. Aku tidak akan melepaskannya" geram Diana.

"Pantas saja dia mulai sok jagoan. Kamu tahu tidak? dia bahkan berani membenturkan kepala Firda ke pintu kelas. Sekarang Firda masih di rawat di klinik asrama. Aku dengar, dia juga menantang Reno saat Reno membela Firda dan meminta di upik abu itu minta maaf sama Firda"

Diana terlihat kembali bersemangat.

"Lalu bagaimana? Reno bisa mengalahkannya kan? dia dibuat malu oleh Reno kan?" tanya Diana penuh harap.

"Apanya?" sambung Jeni, "Reno kalah!"

"Apa?" pekik Diana tak percaya.

***

Bersambung...

1
Azahra Rahma
untung ada Bu regina yg menjaga shanum ,, sehingga rencana Dion dan Diana gagal
partini
good story
partini
keluarga gedeng terobsesos sekaleeeee bikin huru hara
Azahra Rahma: ya betul kak keluarga gendeng mereka ,,,
total 1 replies
Azahra Rahma
iya itu bisa menular, makanya kalian jgn dekat² dengan Diana ya
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Erchapram
Aku ngakak bacanya, terkontaminasi kotoran tikus? Astaga... 🤣🤣🤣
Noer: ho'oh 🤣
total 1 replies
partini
hadiah apa sih penasaran akuhhhhhh
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 2 replies
Nesia
semangat terus thor
Rara
keren dan seru cerita nya
Oneng
lanjutkan up nya kak
Fida
💪💪💪💪👍
Irena
keren banget
Irena
semangat terus thor
Jovanca
hadirrr kak
Jovanca
mantul mantap betul
Sandi
keren banget
Sandi
semangat terus thor
Nuwow
lanjutkan kak updatenya
Uhud
bagus banget lanjut kan kak
Badrun
semangat kak
Badrun
keren banget nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!